Saranghaexo
present
You're ruining my life
Rated : T (sewaktu bisa berubah M)
Warning : YAOI, BOYS x BOYS, TYPO(S), NO PLAGIAT, NO JUDGE
Main Cast : Byun Baekhyun x Park Chanyeol
and Other Cast
Happy Reading!
Sangat bodoh, bisa-bisanya aku kalah dari anak ingusan usia 2 tahun dibawahku. Anak keparat itu adalah ad- Oh Tuhan, untuk menyebut statusnya sebagai adikku saja aku merasa jiik, bahkan juga lebih baik aku melihat kotoran, melihat hantu yang um..tampan ahahaha, daripada harus menggunakan mataku untuk memandang wajah menyebalkan itu.
Sumpah, demi tuhan aku sangat sangat membencinya. Memang ini tak sepantasnya aku lakukan mengingat statusku adalah seorang Hyung dari makhluk aneh tersebut.
Benar, aku sangat membencinya hingga rasanya aku sangat ingin membenamkan wajah menyebalkan itu kedalam kloset kamar mandi dikamarku yang belum dibersihkan selama 3 minggu. Mungkin itu masih belum sepadan. Aku tidak berlebihan, jangan katakan aku berlebihan, jangan. Aku tidak peduli statusku sebagai kakak kandung dari orang aneh itu.
Aku tidak tahu apa yang ada difikiran keparat aneh itu. Sangat keterlaluan sekali. Dia itu tidak pernah menghargai orang yang lebih tua darinya, Menjijikan.
Seandainya aku tak dilahirkan kedunia yang fana ini, mungkin diriku tak akan semenyedihkan ini hahaha.
Persetanlah. Mungkin jikalau aku bisa memilih, aku tak ingin dilahirkan dari keluarga yang menyebalkan ini.
Semuanya benar-benar hancur karena keparat itu. Orangtua ku juga sama menyebalkan. Sebenarnya aku tak tega untuk menyalahkan orangtuaku. Mereka sayang padaku, hanya saja cara mereka memperlakukanku itu sangat aku benci. Selalu aku saja yang berada dipihak yang salah bagi mereka.
Kenapa aku tak ditakdirkan menjadi artis saja? Dengan begitu aku terkenal, bisa membeli apapun yang aku mau dengan jerih payahku sendiri, aku akan membeli apartement mewah lengkap dengan segala kebutuhan lainnya. Aku akan hidup sendiri jauh dari keluargaku yang menyebalkan ini. Mereka juga pasti akan lebih memperhatikanku daripada mengabaikanku seperti ini. Mereka menyayangiku jika ada maunya. Aneh .
Kenapa appa itu selalu menyalahkan aku,begitu juga dengan eomma. Mereka tak pernah menyalahkan satu orang aneh yang ada dirumah ini ketika aku bertengkar dengannya. Sungguh demituhan aku rela rasanya nyawaku ditarik, diambil detik ini.
Terkadang sempat pernah terlintas dibenakku, bagaimana kalau aku ambil cutter yang ada dilaci nakas kamarku, dan aku iris urat nadi tanganku sendiri. Terlalu muakku untuk hidup. Aku benci sekali pada jalan hidupku ini.
Kenapa hidupku tak bahagia? Kenapa aku tak sebahagia seperti teman-temanku yang lain? Aku masih berusia 18 tahun dan itu masih muda sekali. Perjalanan hidupku masih panjang kedepannya tapi kenapa belum seperempat abad hidupku sudah merasakan yang namanya depresi, frustasi, stress dan walaupun aku pernah merasakan bahagia, itu hanyalah 5 detik. Digantikan oleh kesedihan kemelaratan penderitaan 10 jam. Ibaratkan saja seperti itu.
Ingin rasanya aku hidup sendiri, tinggal diapartement seperti yang aku hayalkan, dan jauh dari mereka. Tapi apalah daya uang untuk membeli sebungkus nasi pun tak ada, apalagi untuk satu unit apartement mewah.
Yang kurasakan aku hanyalah namja menyedihkan yang melarat, yang tak pernah bahagia, aku sungguh benci keadaanku yang seperti ini. Fucking fuck.
Aku namja yang malang dan menyedihkan . Aku memiliki orangtua yang lengkap . Appaku memiliki perusahaan yang bernama CLOUD 9. Perusahaan yang sudah memiliki banyak cabang di seantero Korea.
Namun orang-orang disekitarku selalu saja menilai hidupku ini bahagia karna kekayaan orangtuaku. Tak harusnya mereka menilai buku hanya dari covernya saja dan akibat penilaian itu penderitaanku juga bertambah.
Walaupun orangtuaku orang terpandang-kayaraya-harta berlimpah- namun tetap saja aku tak bisa menikmati harta tersebut-karena harta itu milik mereka- jadi aku tak bisa menggunakan dengan pantas layaknya anak remaja pada umumnya yang bisa saja menggunakan uang orangtuanya tanpa tekanan .
Dan Itu hanyalah sedikit dari contoh bagaimana menderitanya aku.
Tapi-
Hanya makhluk aneh dirumahku yang selalu diagung-agungkan.
Sungguh aku sangat membencinya setengah mati.
Keadaanku sangat jauh berbeda darinya. Dia sangat bermanja-manja pada appa dan eomma-sedangkan aku tidak.
Aku harap dia jauh jauh jauh dan menjauh dari hidupku. Dia hanya parasit dan benalu yang sangat menyiksaku. Dia biang keladi dari semua penderitaanku. Dia yang telah merenggut kebahagiaanku.
Persetanlah dengan status keluarga. Jika aku bisa memilih, aku akan memilih untuk menjadi orang yang hidup sebatang kara dan mencari uang sediri saja untuk melanjutkan hidupku. Tapi itu semua tak semudah membalikkan telapak tangan untuk aku lakukan.
Terakhir kali aku coba untuk kabur dari rumah laknat ini, aku nyaris kehilangan keperjakaanku karena aku kabur dari rumah dengan hanya dengan membawa dua buah kartu atm, namun sebelum aku mengambil uang didalamnya-ternyata kedua kartu atm ku sudah diblokir duluan oleh appaku- ia mengetahui aku kabur dari rumah karena makhluk aneh itu yang mengadukan pada ayahku.
Jadi terpaksa aku menggelandang hanya dengan membawa satu koper besar ditanganku. Namun itu tak berguna karna yang kubutuhkan saat itu hanyalah sebuah hunian yang layak untukku huni. Tapi aku sudah tak memiliki uang. Atm ku juga tidak lagi berfungsi dan yang ada hanya handphoneku tanpa pulsa ditanganku. Salahku juga yang terlalu buru-buru untuk kabur dan berakhir meninggalkan dompetku di laci nakas dalam kamar tidurku.
Karena itu aku terpaksa memilih untuk tidur di sebuah taman kota yang tampak masih banyak orang berlalu lalang-karena aku cukup takut untuk tidur di tempat yang sepi seperti di gang-gang sempit- karena itu bahaya. Biarlah orang-orang mengomentariku aneh karena tidur ditaman pada malam hari seperti gelandangan.
Juga aku tak bisa menghubungi teman-temanku untuk menumpang sementara dirumah mereka karena aku tidak ingin mereka mengetahui semua penderitaanku. Terlebih aku juga terlalu malu untuk menceritakan semuanya-karena mereka pasti akan bertanya. Aku tak ingin mereka semakin dekat denganku hanya karena perasaan kasihan mereka. Walaupun aku yakin mereka tak akan begitu.
Waktu itu jam kira-kira telah menunjukan pukul 2 malam, Aku sudah ternyeyak dalam tidurku di atas bangku taman. Taman yang aku rasa masih ramai- yang faktanya taman itu telah sepi pengunjung karena sudah dinihari sekali.
Namun beberapa saat kemudian aku merasa ada sesuatu yang bergerak diatas tubuhku- aku masih menutup mataku ketika itu, seperti tangan yang mengelus-elus tubuhku, tapi aku tak terlalu menghiraukan karena mungkin saja itu adalah seekor kucing yang menaiki tubuhku dan mengelus-elus permukaan tubuhku-karena aku juga menyukai kucing, biarlah kucing itu yang menemaniku yang kesepian malam itu.
Aku tidak berpikiran mana mungkin ada orang yang kurang kerjaan mengganggu dan melakukan hal-hal yang tidak ku inginkan. Aku pun melanjutkan tidurku.
Namun setelah beberapa saat aku terhenyak lalu membuka mataku kaget. Ternyata ada seseorang Ahjussi yang tak kukenali telah menindihku. Ia mengenakan baju kemeja dengan kancing yang semuanya sudah terlepas-masih memakai celana jeans-lengkap dengan bau alcohol yang menguar dari mulut kotornya.
Lantas aku pun spontan berteriak, namun dengan sigap ahjussi itu langsung membekap mulut ku dengan Satu tangannya. Dan tangan yang lain mencoba untuk melepaskan resleting celanaku dengan pandangan bernafsunya pada tubuhku.
sungguh takut dan gemetaran, tapi tak ada seorangpun yang melewati taman itu, aku berharap ada seorang yang bisa menolongku dari situasi bahaya itu.
Namun pertolongan tetap tak kunjung datang. Aku menangis disela ketakutanku. Akhirnya dengan Ide yang mantap aku langsung menghantamkan sebelah kaki ku yang sedang memasang sneakers bertelapak keras keselangkangannya - yang saat itu posisinya sedang setengah berdiri diatasku-mungkin saat itu dia akan melepaskan celananya- dan berakhir dengan ahjussi cabul itu terkapar ditanah setelah terjungkal dari atas bangku taman dengan kepala yang lebih dahulu menghantam tanah karena tendangan telakku .
Aku memanfaatkan kesakitannya untuk kabur dari taman itu. Syukurlah ia masih belum sempat untuk memperkosaku.
Aku langsung lari sekencang mungkin sambil menyeret-nyeret koper besarku. Lalu aku berhenti di depan sebuah supermarket 24 jam, aku memlih berhenti disana karena dirasa supermarket itu aman. Setelah beberapa saat aku hanya duduk diam di depan supermarket sambil menyaksikan orang-orang keluar masuk supermarket sambil menahan kantuk dan mungkin aku tidur didepan supermarket, alih-alih tidur aku pun langsung diusir karena supermarket bukan tempat untuk tidur.
Setelah beberapa saat aku hanya duduk diam, berhentilah sebuah mobil yang kukenali didepan supermarket, dan terparkir di sisi lain supermarket. Setelah aku memastikan nomor plat mobil itu-keluarlah dua orang berpakaian jas hitam lengkap dengan alat komunikasi yang tertempel ditelinga. Mereka berdua berjalan menuju kearahku- dan mereka adalah orang-orang dari appaku yang kejam itu.
Mereka membujukku dengan berkata appaku mencariku dan appaku tak akan memarahiku jika aku patuh dan pulang kerumah laknat itu. Percuma saja jika aku harus kabur lagi sejauh mungkin- yang jelas ayahku tetap saja bisa menemukanku. Akhirnya aku patuh dan mengikuti dua orang kacung ayahku ini untuk pulang kerumah. Dasar anjing peliharaan.
Sesampainya didepan rumah aku langsung masuk dan melemparkan tatapan death glare kesemua maid yang menyambutku. Dan aku langsung naik kelantai dua menuju kamarku lengkap dengan menghempaskan pintu kamarku dengan keras- tidak akan terdengar hempasannya ketelinga orangtua yang ada dikamarnya yang dilantai dua juga karena rumahku sangat luas.
Berlanjut pada-
Pagi harinya aku tidak sekolah karena memang hari minggu. Namun kekacauan terjadi lagi dirumahku. karena ulah siapa lagi- ya ulah orang aneh itu yang tak punya hati nurani di hatinya yang busuk.
Tanpa perasaan dia menungkai kakiku, dan berakhir dengan dahi ku yang mendarat di dinding kulkas yang keras- saat itu aku ingin mengambil minuman favoritku didalam kulkas, akupun langsung berdiri sambil memegangi dahiku yang sakit dan langsung menendang tulang keringnya dan berteriak-mengumpat seperti orang kesetanan. Ia langsung menutup telinga nya dan balik meneriakiku. Kesabaranku telah habis-amarahku telah mendidih.
akupun langsung berhenti berteriak dan memukulkan sebuah botol air mineral besar -yang belum dibuka segelnya- yang terletak diatas meja makan kekepalanya dengan sangat keras.
Dan hari minggu yang harusnya menyenangkan itu aku habiskan di dalam kamar seharian hingga malam tanpa diberi makan -karena dikurung atas kejahatanku yang telah menyebabkan kepala putra kesayangan ayahku benjol-benjol. Lihat, siapa sebenarnya yang jahat dan menyebalkan?
Itu hanyalah contoh dari banyak kejadian yang kualami-yang sangat tak pernah ku bayangkan sebelumnya
Aku berpikir apakah aku pantas dihukum seperti itu hanya karena aku mencoba untuk membalaskan perbuatan makhluk aneh itu yang dilakukannya padaku.
Aku tak pernah memulai peperangan dengannya.
Tidak. Tidak pernah sekalipun.
Aku tak akan melakukan itu jika dia tak memulainya lebih dahulu.
Selalu aku yang harus mengalah.
Terkadang aku selalu berpikir bolehkah aku berganti orangtua saja- atau makhluk licik itu lenyap dari bumi ini.
Juga selalu berpikir apa yang membuat orangtuaku selalu membelanya.
Orangtuaku selalu pilih kasih membagikan kasih sayang nya kepada kami.
Jikalau memang karena nilai, aku juga siswa pintar disekolah- begitupun dengan dia . Tak ada yang perlu dibedakan diantara kami berdua. Kami sama-sama pintar, sama-sama juara sekolah.
Mungkin poin yang paling tepat adalah-
Dia adalah namja yang sempurna sebagai seorang laki-laki.
Orang tua ku tak bersyukur memiliki putra sepertiku. Mereka membedakanku karena makhluk itu sangat cocok sebagai seorang penerus appaku di masa depan-dan menggantikan appaku sebagai pemimpin yang bijaksana. bijaksana? bijaksana apanya, pemimpin tidak hanya dinilai dari pengetahuannya tapi juga perilakunya.
Aku? Aku tak cocok dijadikan sebagai penerus karena mereka berpikir aku bukanlah ditakdirkan menjadi seorang pemimpin. Karena orangtua ku menilai kami dari fisik-tidak pada perilakunya.
Appaku sungguh konyol.
Sebagai seorang pemimpin- memimpin perusahaan dan keluarganya appaku tak bisa menilai manakah yang pantas dan tidak.
Sebagai seorang laki-laki aku juga menginginkan hal semacam itu-menjadi pemimpin perusahaan. Namun impian itu memang harus kukubur dalam-dalam agar tak menyakiti hatiku.
Appaku tidak pernah mengetahui bagaimana perasaanku ketika ia memperlakukanku beda dengan makhluk aneh itu- atau mungkin tidak pernah peka dengan yang ada dipikirannya hanyalah uang uang dan uang .Sangat tak layak untuk disebut sebagai orangtua.
Karena semua itu aku selalu berpikir yang tidak-tidak.
Berpikir apakah benar aku ini adalah anak kandung ayahku dan ibuku?
Atau anak kandung ibuku saja? ataukah Ayahku saja?
Aku tidak tahu. Yang jelas perlakuan orangtuaku tak layak disebut orangtua. Begitupun Makhluk aneh dirumahku juga tak pantas disebut sebagai seorang adik.
Aku tidak pernah tahu sampai kapan penderitaanku akan berakhir dan menemui akhir bahagia.
Mungkin tak akan pernah. Karena hidupku ini bukanlah drama seperti yang ditayangkan di televisi.
kenapa? kenapa?
kenapa semuanya semakin runyam ?
Kekacauan terus terjadi hingga pertengkaran tersebut makin lama berubah menjadi sesuatu yang 'aneh' tanpa aku sadari.
Kicauan riuh burung-burung yang selalu bertengger di pohon depan jendela kamarku seolah selalu ingin mengatakan-
'berbicaralah secara baik-baik dengannya maka kau tak akan berada dalam penderitaan lagi. percayalah'
'ya percayalah , karena setiap masalah pasti ada solusinya'
'kau tak akan menemukan jalan keluar dari permasalahanmu ini jika kau hanya terus-terusan diam dan diam'
'jika perlu kau culik dia jika dia tetap tak mau berbicara denganmu'
'keluarkan semua yang kau rasakan padanya setelah apa yang selama ini kau rasakan, maka mungkin dia akan luluh dan sadar akan semua yang dia lakukan, dan jangan kau melebih-lebihkan kata-katamu. Okey? '
'Kau pasti akan menemukan sesuatu yang berharga dari badai yang menerpamu sekarang ini. Tak ada yang tahu- sekarang, esok ataukah mungkin diwaktu yang tak pernah kau bayangkan'
Bagaimana perjalanan hidup namja yang selalu menderita ini selanjutnya?
Akankah ia bisa merasakan perasaan bahagia seperti yang dirasakan oleh oranglain pada umumnya setelah kebahagiannya direnggut oleh namja aneh yang licik itu?
Annyeong!
Aku bikin ini ff buat merayakan kemenangan uri exo dalam MAMA 2016 AGAIN yeaaayyyyyy !, DAESANG is MOODBOSTER . itu semua berkat kerja keras exo-l didunia ini wuhuuuu ~ bangga jadi bagian exo-l guee. juga ngga sabar nunggu the next of comeback exo eaak eaaak ./ ini proyek ff baru gitu.
Saranghaexo,
271216
