Sebelumnya, ini adalah Fic ke-2 author di fandom ini. Semoga hasilnya tidak terlalu buruk yaa. Dan harap REVIEW saudara2 agar karya2 author besok2 tidak makin hancur lagi. Ini Cuma fic pengisi senggang. Kalau disambut hangat, fic ini akan dilanjutkan. Tapi kalau tidak, mungkin Cuma nyampah di FFN. Hahaha
Warning : OOC, AU, , Abal-abal, Gaje, OOT, OC, dsbnya
Rating : Sesuai ceritanya saja. Kalua author lagi sedeng, mungkin ntar akan meningkat ratingnya jadi M. Tapi itumah masih *mungkin. Hahay
Untuk sekarang, biar ratingnya T+ dulu deh. XDDD Oya, ini tanpa ada pembacaan ulang/edit2an karena malas. Jadi kalau banyak ditemukan typo, I'am so sorry~
Desclaimer : Aoyama Gosho om author *dilemparin uang. Maksudnya, Gosho Aoyama adalah pemilik syah DETECTIVE CONAN/ CASE CLOSED.
Notes : Tadi pagi (9 september 2011), saya dapat kabar kalau guru Geografi saya meninggal dunia karena kecelakaan. Sangat sedih atas meninggalnya guru yang sangat berbaur itu. Kami hanya bisa mendo'akan, agar buk Ita bisa diterima dialam sana. Kenangan bersama ibuk, tidak akan pernah kami lupakan. Selamat jalan guruku~
SMA TEITAN
Pagi itu, tepatnya di kelas XI.A, semua murid tampak sedang focus pada pelajaran Biologi yang diberikan oleh pak Kogoro. Walau pak guru yang satu itu dikenal sangat ceroboh dan konyol, tapi kalau sedang mengajar, ia akan sangat serius dan tertib. Sehingga membuat suasana di dalam kelas menjadi begitu tegang dan membosankan. Tapi tidak sampai saat itu pintu kelas terbuka. Dari pintu itu, tampak pak kepala sekolah Megure membawa seorang gadis berseragam luar ke dalam kelas. Sehingga membuat seisi kelas ribut dan tidak focus akan pelajaran yang diberi pak Kogoro lagi.
"Maaf pak Kogoro. Ada yang perlu saya umumin."
"Y.. Ya pak kepsek. Silakan." Pak Kogoro mempersilakan pak Megure mengacaukan kelasnya sebentar.
"Tenang anak-anak. Jangan banyak bergerak. Nanti kursi-kursi dan meja-mejanya rusak."
"Huuuuuuuuuu!" teriak murid-murid kesal melihat sikap pak Megure yang terkenal pelit dan perhitungan itu. Pak Kogoro hanya garuk-garuk kepala sweatdrop.
"Baiklah. Langsung saja. Kalian kedatangan teman baru. Dia pindahan dari Amerika. Dan mulai sekarang akan belajar di kelas ini."
"Waaaaaaaaaa…" Semua murid tampak senang menyambut kedatangan si anak baru berambut coklat kemerahan itu.
"Dia cantik ya. Kayaknya anaknya pemalu." Kata gadis berambut sebahu yang duduk di pinggir jendela ke teman sebangkunya yang sedari tadi hanya tersenyum-senyum melihat si anak baru.
"Iya, dia cantik. Pasti anak-anak sangat menyukainya."
"Ya, kau benar Ran. Tapi ngomong-ngomong, pacarmu mana?"
"Sonoko, sudah kubilang berapa kali hah? Sinichi bukan pacarku!" elak gadis berambut hitam panjang bernama Ran dengan wajah memerah.
"Hihihi kau mengaku saja~ jangan rahasia-rahasiaan denganku. Kemarin malam, kalian pergi berdua kan?" gadis yang dipanggil Sonoko itu mencolek-colek Ran dengan sikutnya.
"Sonoko…" Ran hanya geram menyembunyikan wajahnya yang kini sudah semerah tomat. Sonoko yang merasa berhasil membuat teman sebangkunya itu kesal hanya tertawa lantang kegirangan. Sehingga membuat pak Megure mendeliknya.
"ups…" Sonoko terdiam sambil menutup mulutnya begitu menyadari tatapan membunuh dari kepsek pelit itu.
"Baiklah, anak baru… silahkan perkenalkan dirimu." kata pak Kogoro ambil bicara.
Si anak baru hanya mengangguk dan melangkah maju ke depan kelas.
"My name is Shiho Miyano. I am 17 years old. You guys just call me Miyano. Thank you."
DOOOOOOOOONGGG
Seisi kelas hanya diam ternganga mendengar ulasan gadis bernama Miyano itu.
"Gila. Tadi dia ngomong apa ya? Cepat amat." Celetuk para murid yang bahasa Inggrisnya di bawah standar.
"Dasar bodoh. Dia bilang namanya Shiho Miyano. Kalian panggil saja dia dengan nama Miyano. Masa gitu aja nggak tau!" timbrung anak perempuan yang tadi mendengar obrolan teman di depannya.
"Ooooo… kirain dia ngomong apa. Haahhaaa…." Dua orang bodoh yang duduk di depan gadis bernama Hondo itu hanya tertawa gaje.
"Ba… baiklah Shiho. Kau duduk di sana ya." Kata pak Kogoro keringatan menunjuk bangku yang terletak paling sudut.
"Thank you sir. But I don't like you called me with these name. Just call me Miyano." Shiho mengerling Kogoro tajam. Sehingga membuat pria berkumis nan nilai Bahasa Inggrisnya paling buruk sekampung terdiam sweatdrop.
"A..anu… kau bilang apa bocah?" Kogoro malu-malu bertanya. Sehingga membuat seisi kelas meledak tertawa. Begitupun pak Megure.
"Sudah, sudah. Pak Kogoro, saya pergi dulu. Ngajar yang baik. Dan mulai besok, cobalah untuk les Bahasa Inggris. Pfh… huahahahhahaa…" Pak Megure tertawa lantang sambil berlalu meninggalkan kelas. Pak Kogoro hanya diam jawsdrop.
"Sial. Bocah itu sudah membuatku malu. Ukh~" batin pak kogoro menyimpan sejumlah dendam pada gadis bernama Shiho yang sedang duduk dibangkunya itu.
"Ran, ku rasa prediksi kita sebelumnya salah deh." bisik Sonoko mengerling Shiho.
"Y..Ya.. aku juga berpendapat begitu." kata Ran gelagapan.
"Baiklah anak-anak, mari kita lanjutkan pelajaran hari ini." Pak kogoro kembali bangkit dan siap mengajar walau batinnya baru saja tersiksa karena dipermalukan oleh bocah 17 tahunan.
KRREEEKKK
Baru saja pelajaran akan dimulai, tiba-tiba pintu kelas terbuka. Semua matapun langsung tertuju ke pintu.
"Maaf pak! Aku telat karena tadi ada macet!"
"Huah! Sana duduk! Aku tidak peduli! Kau selalu saja banyak alasan." Kata pak Kogoro meneruskan menulis di papan tulis.
Anak laki-laki yang telat itu hanya mencibir dan langsung on the way ke bangkunya. Tapi, ia sangat kaget begitu menyadari ada orang asing yang sedang duduk di bangkunya.
"Hei, minggir dong! Itu kan tempat dudukku."
Semua murid yang merasa ada kejadian menarik di belakang serentak melihat sosialisasi ke-2 anak cucu Adam yang belum saling mengenal itu.
"Eh Ran, sepertinya penyakit lama Shinichi kambuh lagi." Sonoko mencolek-colek Ran yang tidak ambil pusing.
"Sorry?" Shiho bertanya menandakan dia tidak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan Shinichi.
"This is my place. No one can sit there! This chair just mine!" kata Shinichi mengeja satu persatu kata menandakan kekesalannya.
"I see. But, I like this place. The wall make me feel comfortable. So what?"
Shinichi mengepal erat tangannya. Bagaimana bisa murid baru itu menantangnya seperti ini? Ukh~ kalau saja tidak dikelas, mungkin Shinichi akan memukul gadis itu dan mengusirnya jauh-jauh dengan cara yang kejam.
"Shinichi! Miyano! Jangan berisik!"
Pluk Pluk
Dua buah potongan kapurpun melesat ke kepala Shinichi dan Miyano.
"Sial!" batin Shinichi kesal sambil terpaksa duduk di samping Shiho.
"Sepertinya bakal ada perang dunia nih." kata Sonoko lagi.
TBC
Hahaha
Bagaimana fic baruku ini? Apakah bisa disebut menarik? Maaf atas kata-kata yang belepotan yee. Ini ceritanya masih belum ada intinya. Tapi author hanya menginginkan cerita anak remaja yang penuh dengan cinta, perselisihan, pertemanan dan lainnya. Bagi minna-san yg udh baca, WAJIB REVIEW!
Dan berhubung di atas udah ada warning : OOC, AU dan sebagainya. Jadi author tidak menerima flame dsbnya. Author hanyalah pendatang baru di fandom ini. Jadi mohon bimbingannya.
