Disclaimer : NarutoMasahshi Khisimoto
700 Hari: Kami Vs PolisiMe
Genre : Friendship, Comedy(dikit)
Warning : AU,OOC, Garing, Don'tLikeDon't read,ga suka klik tombol back!, Ga ada jutsu jutsuan, just Friendship.

"blabla" human talking

'place(tempat)' seting lokasi

'blabla' mind talking

-blsblsbla- Narator (Pirang jabrik, keknya klo pake clue gitu gampang ke tebak ya, Naruto ngomong maksudnya)

'kring..kring..' change scane

'Kring..kring..kring..' bel sepeda (bedain, change scane 2x sepeda 3x)

A/N : idenya dapet pas abis nnt film, aigoo~ tu film Friendshipnya kerasa banget, theme songnya juga kerasa, jadinya ni otak penuh ama ide cerita berbau frienship. XD juga uda hampir 2 Thn Pensiun dari Ffn.n :D

Sumarry : Kita Sebut saja, 'Operasi Sepeda:Storm Rider's! Let's do it!

Here We GO!~

Chapter 1

1999-Musim Panas

Kriikkk~~~ Krikk~~

Cuaca panas terik,Tampak 5 orang dengan seragam SMA dengan sepedanya masing masing tengah beristirahat di atas sebuah bukit, dan merencanakan sesuatu.

"Menurutmu apa kita akan di tangkap karena ini?" tanya pemuda yang rambutnya seperti seorang kakek kakek putih semua.

"..." hening

"Tidak akan..., kita adalah angin, tak seorangpun yang bisa menangkap kita" sahut salah satu temanya

"Selamanya kita sahabat?" tanya pemuda yang terlihat paling tampan di antara yang lainya.

"Ya" Sahut Semuanya

"..." hening

"..."

"..."

"Panggil tim pendukung kita~" kata Pemuda yang menanggpi pertanyaan orang yang mirip kakek kakek itu

"Yeaaa..."

"kring..Kring...kring.."

"Kring kring kring.."

Banyak penunggang sepeda yang bermunculan dari kanan kiri belakang.

Sementara Mereka bersiap salah seorang temanya yang bertubuh Gen-Ups, Besar pergi Ke arah belakang.

"Onegaishimas" Kata Pemuda berambit pirang jabrik sambil menyalami orang orang

"Onegaishimas"

"Waaa Otou-san"

Mereka lalu berjabat tangan. Rupanya itu ayahnya.-"

"Serahkan pada kami" sahut teman temanya yang di panggil tadi

Dari arah kejauhan ada sebuah mobil yang mendekati Chouji.

"Whuss" Suara angin Mobil yang melewati Chouji

"Go..." temanya yang pergi kebelakang memberi kode teriakan agar teman temanya memulai aksinya,

"Cklek"

Secara serentak mereka semua mulai mengayuh sepedanya menuruni bukin dengan kecepatan penuh iringi suara terikan mobil yang tadi mengikuti mereka dari belakang.

"Whussss" kali ini ada angin kencang yang menerbangkan sampah sampah dan membawa asap pembakaran sampah ke jalanan.

Mereka semua dengan kecepatan maximal mengayuh sepeda menuruni bukit menembus asap yang terbawa angin.

"Cepatlah mamachari" Kata salah seorang yang melewatinya

"hah huh hah huh" suara orang yang kelelahan mengayuh sepeda

Inilah Geng Berandal yang tak begitu di kenal di kota ini.

'Kring..kring..'

'Ruang Guru'

'Tap tap tap' Seorang guru memasuki ruang Guru

"yaaaa... gubrak"

"Ada apa Shizune- sensei" Kata Seorang guru yang berpenambilan hijau hijau

"srrrrr...aaaa...gubrak"

"Anda Tidak apa apa? Ada yang melicini lantai ini" kata si guru laki laki sambil berusaha berdiri

-Kami mencari perhatian dan menolak untuk menyia nyiakan masa muda kami untuk berolahraga, atau seperti itulah-

'Barber Shop'

Segerombolan anak SMA tampak berkumpul di dekat gardu listrik Barber Shop yang ada di dekat seolahnya. Entah apa yang di pikirkanya.

'Cklek' Suara Kabel terputus

'Blb' suara lampu mati

"Barber Hagiwara"

"Barber 'Hag'—"

"Hahahaha"

Mereka semua lalu pergi tepat ketika yang punya Barber Shop keluar.

"Ketahuan kalian sekarang" Kata yang mempunyai barber Shop sambil melihat lampu nama toko yang salah satu hurufnya mati.

-Mungkin saja kami kabur dari UMPTN, Mungkin memang kami membutuhkan panutan, seperti orang yang mencuri motor dan memecahkan jendela sekolah tahun kemarin-

'Taman'

Hati-Hati : Beruang

Tampak Ada poster yang memperingati orang orang untuk berhati hari karena ada beruang.

-Mungkin memang ada alasan lain, tapi pada dasarnya, kami suka berbuat kenakalan-

"Aaaa"

"Tap tap tap..." teriak orang orang yang di kerjar beruang

Orang orang panik berlari menjauh.

"hahahahah"

Namun ketika si 'Beruang' membuka topengnya, tampak wajah wajah anak SMA, mereka saling tos.

Kembali ke Cerita awal

-Tapi Kehadiran orang itulah yang jadi Pemicu hasrat kami untuk berbuat onar-

Ketika akan mencapai akhir dari turunan bukit, tampak seorang Polisi Menghadang mereka, dan mengibarkan benderanya.

"Berhenti!"

Pertempuran ini akan menjadi kenangan masa muda kami.

1999 Akan di tandai oleh tiga kejadian besar.

Musuh Bebuyutan, Penyusup dari Luar angkasa...

Standarisasi ujian Sekolah...

Dan Juga...

700 hari Pertempuran: Kami vs. Sang Polisi!
-

-Beberapa hari sebelumnya, Seperti perang perang sebelumnya. Yang satu ini di mulai dengan tenang-

'Di Bukit'

'Ngoongg..ngoongg...'

'Don medon medon modon Don medon medon modon...'

Tampak seorang pelajar SMA Konoha High, di lihat dari seragamnya. Tengah mengendarai morotnya menuruni bukit, sambil berceloteh tidak jelas.

Tampa di sadarinya ada sebuah alat pengukur kecepatan yang terpasang di kanan Jalan, dututupi oleh semak semak.

'Tit..'53 Kph'..'

'Ngoongg..ngoongg...'

'Don medon medon modon Don medon medon modon...'

"Hey Kamu...,melaju cukup kencang"

Seorang Polisi menyetop pemuda sebuah rambu lalu lintas dengan angka 40 tercoret di belakang sang polisi.

"Hah"

Mereka saling tatap.

Di Kelas.

-Si Polisi Baru mau cari gara gara dengan salah seorang dari kami-

"Babi Sialan!, dia pikir dia Siapa"

"Siapa yang bisa pelan pelan di turunan bukit itu?" sambungnya

"Menaruh perangkap kecepatan di situ bener-bener ga asik"

"Dia akan menyesal!"

"Kau bermain main dengan hukum? Kau akan di tahan atas ketidak patuhanmu" kata salah seorang temanya yang sedang makan keripik

"Kau beresiko di skor Pain" kata Temanya yang berambut jabrik

"Dia memang sudah di Skors, Jadi, apa Bedanya?" Kata temanya sambil mengusapkan gel rambut ke Rambutnya yang putih tersebut

"Skorsing lagi akan membuat dia di keluarkan"

"So What!" sahut Pain

"Kamu ga akan suka kalau di keluarkan dari sekolah" kata Chouji sambil terus memakan keripiknya

"Akan sebanding Jika polisi itu mendapatkan yang seharusnya" kata Pain Sambil terus menggerutu

Seseorang berambut kuning jabrik yang tengah tiduran di atas bangkunya tampaknya menemukan sebuah ide, terlihat dari raut wajahnya.

"Bisakah Sepeda terdeteksi radar?" tanya si rambut pirang sambil menoleh ke sahabatnya satu per satu

"Sepeda? Secara teori ... ya" kata Siswa yang paling tampan di antara gengnya tersebut

"Nngomong-ngomong bisa tidak berhenti ngaca, Sasukei" Kata Hidan yang risih melihat tingkah Sasuke yang narsis tingkat akut.

"Suka suka aku dong"

"Sudah sudah, kembali ke Topik. Hm... Sepeda ga bakal Kena tilang, ga perlu sim kan?" kata Si Jabrik

"Apa Maksudmu Naruto?" Tanya Hidan

"Hehe... haha...hoo hoo , Kita Sebut saja, 'Operasi Sepeda:Storm Riders'!" Kata Naruto sambil berdiri di atas kursinya.

'Kring kring'

"Lebih Cepat lebih cepat" Kata seseorang mengayuh sepeda di turunan bukit, sementara di sebelahnya ada sebuah Mobil.

"Tit... tadi itu 58 Kph,Pak"

"Mobil?"

"Itu... Sepeda"

"Wooo Hooo" kata si pengendara sepeda ketika melewati pos polisi

-Kalau Mau nangkap Mobilnya, kau harus menangkap kami juga-

"57 Kph"

"waaa hooo"

"Mereka mengulanginya lagi" Kata rekan polisinya

"58 Kph"

"Whusss"

Tampak sang polisi kita sudah lelah, dia hanya merokok di kursinya.

'Di bukit'

"Dia pasti merasa terganggu sekarang"

"Ini sangat jenius"

"Jadi harus kita ulang lagi besok?"

"Ya aku ingin melihat mukanya panik"

"Ayo kita pergi semuanya, dia pasti takut" kata Naruto sambil menunjuk pos polisi nan jauh di bawah bukit

'Kring...kring...'

-Di Sinilah perang pertama berlangsung-

"Aaaa,..."

"Aa.."

Semua orang yang berada di atas bukit,kira kira ada 15 orang lebih serentak menuruni bukit.

"Mereka banyak sekali" kata seorang opsir polisi kepada rekanya atau mungkin bossnya yang tengah duduk sambil mengipasi dirinya

"Banyak?" sahutnya

Ia lalu meletakkan kipasnya, handuk yang terlilit di leharnya dan mengambil sebuah bendera merah yang terletak di atas meja, dia kemudian perlahan berjalan dan berhenti tepat di tengah jalan.

"Anak-anak" sahutnya sinis saat melihat segerombolan sepeda perlahn lahan mendekatinya.

Ia lalu mengibarkan bendera merahnya.

"Berhenti~!" Teriaknya

Tapi tetap saja para pengendara sepeda melaju, malah mereka mempercepat genjotan sepedanya.

Lalu...

'tap..tap..tap..'

Tiba tiba tampah segerombolan opsir polisi di sekeliling polisi yang menyetop mereka tadi.

"Dia bawa bala bantuan" teriak Naruto yang tertinggal di belakang karena sepedanya yang, err... sepeda wanita

"Semuanya...Putar Balikk~~!" Seru Pain yang berada di baris depan.

Lalu seakan slow motion, Para opsir lari kedepan menghadang pada pengendara sepeda sementara para pengendara sepeda memutar balik arahnya. Ada yang terjungkal, ada yang berhasil memutar arah.

Sementara itu Naruto hanya memendang nanar terhadap 'pasukanya' yang tercerai berai sambil tetap melaju kedepan.

'Kwok..kwokk'

Terdengar suara sore rupanya.

"Hahh...hah..."

Akhirnya Naruto tiba di tempat teman temanya yang telah tertangkap oleh para polisi.

"Berhenti"

Naruto lalu turun dari sepedanya, memposisikanya. Dengan nafas yang terengah engah, memasang posisi hormat

"Selamat bertugas, pak!" katanya sambil hormat

-o0o-

'Kantor Kepolisian Konoha'

"Kami Kan hanya bersepeda kenapa di bawa kemari?" soara protes Pain yang tidak terima

"Ya, biarkan kami pergi" kata Sasuke sambil membetulkan posisi rambutnya

"Ada sisir tidak?" tanyanya sambil berkaca

"Ini bukan Salon" koor semua teman temanya

"Ehem"

"Eto.. Kita baru saja kabur dari beruang" Kata Chouji sambil memekan keripiknya, entah ia mendapatkanya dari mana

"Katanya beruang bisa lari 100 meter dalam 8 detik" Kata Naruto sambil mnggebrak meja si Polisi

"Diamlah Mamachari" seru si polisi sambil membuka buka bukunya

"Lepaskan kami, kami ga berbuat kriminal" kata Chouji sambil membuang bungkus keripik ke 2 nya

"Ya sudah... Pergilah..."

"Debu.." lanjut si polisi perlahan

"Woaaa" teriak semuanya

"Pelayan masyarakkat tidak seharusnya berkata seperti itu, Chouji kau di katai Gendut" kata Hidan

Sementara yang lainya hanya memegangi perut menahan tawa.

Lalu datang seorang Nenek tua yang ih waw di antara meraka lalu menampar mereka satu dia Si Kepala Sekolah

"Saya sungguh minta maaf, mereka tidak akan berulah lagi" Kata sang kepala sekolah konoha High

"Muris anda, Tsunade telah dengan sengaja melanggar aturan batas kecepatan berkendara."

"Karena Sepeda juga kendaraan. Tetap kena sanksi bila mengebut" jelas si Polisi kepada Si kepala Sekolah

"Ya saya tau itu" kata Tsunade sambil membetulkan posisi Obi* nya

Semuanya tampak memandangi bagian ih waw sambil mimisan.

"Aku bisa mati dengan tenang jika aku mati sekarang" kata Pain sambil mengelap darah yang megucur dari hidungnya

"Bertahanlah Kawan" seru teman temanya

"Benarkah?" tampak si polisi atau kita sebut saja namanya. Kakashi tak terpengaruh oleh aura aura ih waw nya Tsunade

"Sebenarnya tidak pak" kata Tsunade sambil menepukan tanganya

"Terus kenapa bohong"

Tsunade hanya tampah cengegesan.

Aku membebaskan mereka kali ini.

"Beri tau mereka, agar tidak terulang lagi, aku membebaskanya kali ini" kata Kakashi

"Tentu saja" Kata Tsunade sambil membungkuk

"Semuanya hormat kepada Pak Polisi.."

"Nai nai.. tidak usah"

"Yasudah, anak anak bubar bubar" kata Tsunade sambil berjalan keluar

Setelah sampai di luar di depan pintu.

"Hei..kamu" seru Kakashi dari dalam

Sasuke menoleh, karena dia yang paling belakang

"Bukan kamu"

"Mamachari"

"Eh"

"Sebenarnya kamu tidak mengebut"

'tap..tap.'

"Lalu kenapa bapak menangkap saya" serunya ketika sudah sampai di depan meja Kakashi.

-o0o—

Selanjutnya bagaimana?

-o0o—

T.B.C

Debu = Gendut
Obi = Ikan Pinggang Kimono(klo ga salah)
Mamachari = Hanya sekedar julukan karnea sepeda yang di gunakanya sepeda wanita, pengayuhan/pedalnya diameternya kecil, gimana ya bentuknya sepeda wanita.
Ih waw = bagi yang otaknya rada" ngeres pasti tau 'peace', author juga suka :P
Ket umur
Naruto, Hidan, Sasuke, Pain, Chouji = 17 Thn -Tahun Ke-2 di Kooha High-
Kakashi, Kyolo(Cuma kadang kadang di sebut), Guy = 30 thn
Tsunade = 56 Thn

Tsunade : "Kenapa aku setua itu?" #pundung di pojokan
Author : "Sudah terima Nasib aja"
Sasuke : " Woi gue jadi narsis"
Naruto : "Uda Sas lo emang cocok kaya gitu"
Pain : 'Bengong' ih waw –tampaknya lagi membayangkan kejadian tadi wajahnya memerah
Naruto : "Apa apaan itu chouji, tidur bisa ambil makan keripik"
Hidan : "Biar aja, keturunan"
Chouza : "hatchuuu"
All : "Etooo..."
"Hening"
Hidan : "Eh sas pinjem sisir lu"
Sasuke : "Enak aja, tabungan gue seminggu tau, Cuma gue yang boleh make"
All : swt
Author : sampai Jumpa di Next Chapter.

Review

V
V
V