Naruto dan karakter di dalamnya sepenuhnya milik Kishimoto-sensei.
Saya hanya meminjam karakternya dan tidak mengambil keuntungan materi apapun dari cerita ini.
.
.
Karena Dia Adalah Kamu
.
Fiksi kecil yang sangat singkat untuk dilsdhee.
.
.
Memandang langit dari jendela kelas, melipat kedua tangannya di atas meja, sedikit menguap, lalu tertidur pulas di sudut kelas tanpa memperhatikan dosen yang sedang menerangkan materi. Itulah dia... Shikamaru Nara.
Kadang aku berpikir, apa memang yang ada dipikirannya hanyalah dua hal pokok yang terdiri dari langit dan tidur? Ah, tidak! Satu lagi! Kata merepotkan.
Dia bahkan mampu menatap langit puluhan menit, sedangkan menatap wajahku saja rasanya tak pernah lebih lama dari satu menit.
Lalu kenapa aku memperhatikannya?
Dia mudah sekali tertidur, padahal aku sedang berbicara dengannya. Ck!
Lalu kenapa aku tetap memperhatikannya?
Aku ingat, dulu ketika pemuda-pemuda sebayaku menatapku dengan pandangan tertarik, dia hanya menatapku malas dan mengatakan kata khasnya: merepotkan.
Lalu kenapa aku malah semakin memperhatikannya?
Bahkan disaat ada pemuda menyatakan perasaan cinta padaku, dia malah menyikapinya dengan tak acuh sambil berkata, "memang kau menyukainya?"
Ketika itu, aku menggelengkan kepalaku. Kini aku berpikir, kenapa aku melakukan itu?
Saat upacara wisuda kami, di saat aku dan lainnya menerbangkan toga kami sambil meloncat gembira, menyambut status baru sebagai sarjana, dia hanya tertawa kecil sambil kembali berkata, "merepotkan."
Lalu ketika aku merasakan perasaan aneh: menginginkan sesuatu sampai-sampai rasanya tak tertahankan jika hal itu tak terpenuhi, dia malah lagi-lagi mengatakan, "merepotkan."
Tapi di balik itu semua aku tahu, aku paham, dan aku mengerti.
Dia melihat langit, karena dengan melihat langit, dia bisa mengendalikan perasaan gugupnya ketika bersamaku. Dia senang tertidur pulas, karena saat tertidur, akulah yang ada di mimpinya. Dia tidak menatapku dengan tatapan tertarik, karena bukan dari fisik dia melihatku secara utuh. Dia tak melarangku menerima pernyataan cinta pemuda lain karena dia tahu, bukan pada pemuda lainlah perasaanku dilabuhkan. Dia selalu mengatakan kata 'merepotkan' jika bersamaku, karena aku telah merepotkannya dengan mencuri hatinya sedemikian lama.
Kini aku tersenyum. Dia tetaplah dia. Dia yang selalu memandang langit, dia yang selalu mudah tertidur, dia yang selalu mengatakan kata merepotkan. Karena dia adalah kamu.
Dan kamu adalah suamiku.
Suamiku yang kucintai sepanjang masa.
.
.
Shikamaru tersenyum tipis selesainya membaca buku harian milik istrinya. "Merepotkan."
Dan dia tahu dia adalah kamu.
.
Selesai
.
.
Pastinya udah ketebak siapa karakter wanita di sini? Hehehe.. XD
Yang jelas bukan aku. *ditimpuk pizza* :p
Singkat banget yah Dil?
Hehehe.. Maapkanlah entrian aku yang abal ini untuk arsip ShikaIno di FNI. *pundung*
Tadinya kepingin ikut eventnya. Tapi rasanya aku ga mampu bikin yang fluff dan fantasy, Dil. Gomene...
Sebagai gantinya, aku buatin fiksi ini buat kamu. *pelukciumdilia* *didepak* XD
Dengan mata yang sudah ngantuk.
