Caution!

1. Judul tidak ada sangkut pautnya dengan cerita.

2. Entah mengapa saya memberi judul 'Summary', soalnya waktu itu nggak kepikiran buat kasih judul

buat chapter 1-nya. Jadi, maap aja, ya? Hehe.

3. AU, selain itu character-nya OOC semua.

4. Cerita yang dibuat tidak mungkin lepas dari yang namanya gaje dan aneh.

5. Rate saya kasih M, karena saya rasa nggak pas kalau di kasih T (padahal yang bikin juga masih kecil).

6. Seperti biasa, kalau merasa ceritanya jelek, segeralah tekan tombol back atau Anda akan menyesal.

7. Happy reading…

A Choice

Story by: Hoshi Rei

Naruto by: Masashi Kishimoto

-Chapter 1: Summary-

Uchiha Sasuke, atau yang biasa dipanggil Sasuke, adalah seorang anak bungsu dari pasangan Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto, dan yang juga merupakan adik dari Uchiha Itachi. Bisa dibilang kalau Sasuke itu adalah pemuda yang sangat tampan. Banyak gadis-gadis, bahkan wanita yang sudah menikahpun langsung klepek-klepek kalau sudah melihat Sasuke. Habis, wajahnya itu lho yang bikin para kaum hawa jadi terpesona. Tak jarang, jika Sasuke lewat di jalan atau di mana saja ia berada, pandangan mata para wanita tidak mungkin bisa lepas dari pemuda berambut emo itu. Ditambah lagi dengan gayanya yang cool dan sosoknya yang sangat keren. Mungkin saja, seorang wanita yang sudah menikah rela menceraikan suaminya hanya untuk Sasuke. Waduh?

Sebenarnya Sasuke sadar bahwa dirinya sangat digila-gilai para perempuan. Ia banyak dikejar-kejar oleh banyak perempuan yang sangat menggilainya. Tapi sayangnya, ia tidak pernah mempedulikan hal itu. Kegilaan para perempuan terhadap dirinya itu hanya dianggapnya seperti anak-anak yang sedang menggilai mainan baru yang dibelikan orang tuanya, yang setelah mainan itu jelek, anak itu tidak akan mempedulikannya lagi. Mungkin. Menurutnya, para perempuan itu bodoh karena mereka terlalu menggilai dirinya. Ia sendiri sampai risih karena setiap ia lewat ia selalu saja diperhatikan, terutama oleh gadis-gadis. Memang apa sih yang menarik dariku? begitu pikir Sasuke. Astaga, bahkan ia sendiri yang banyak dikejar para gadis tidak menyadarinya? Kasihan sekali dia?

Sasuke adalah pangeran yang tiada cela, begitu kata para gadis mengenai Sasuke. Sasuke memang tampan. Selain itu, ia juga punya tubuh yang sempurna dan tinggi badan yang benar-benar pas untuknya. Kulitnya juga putih dan mulus. Rambut emonya yang terlihat mencuat juga terlihat cukup rapi, dan tatapan mata onyx-nya yang gelap itu benar-benar menghanyutkan. Namun, Sasuke bukanlah orang yang murah senyum. Ia jarang sekali tersenyum. Mungkin hanya sesekali saja. Tapi justru itulah yang disukai para gadis. Kalau ia tidak tersenyum, ia terlihat begitu cool dan keren. Dan kalaupun ia tersenyum, ia malah semakin terlihat tampan saja. Yeah, tidak ada yang salah tentang Sasuke. Semua yang dilakukan Sasuke terlihat sempurna di mata para gadis. Bagi mereka, Sasuke itu segalanya.

Akan tetapi, tahukah kalian kalau ternyata yang dilihat para gadis itu hanya fisiknya saja? Tidakkah mereka tahu apa yang sebenarnya yang ada di dalam diri Sasuke? Author rasa, mereka harus berpikir dua kali untuk mempertahankan keinginan mereka untuk bisa menjadi milik Sasuke. Mengapa? Author beritahu, karena Sasuke adalah sosok pemuda yang: pembantah, pembangkang, pemberontak, pemalas, jarang di rumah, suka minum-minuman keras dan hobi sekali merokok, bandel, bebal, suka melawan orang tua, sering bolos, jarang atau bahkan tidak pernah membuat tugas sekolah, kalaupun ia sekolah pasti datang terlambat, sering tidak naik kelas bahkan pernah tidak lulus ujian, sekolah tidak niat, dan lain sebagainya. Memang, semua orang yang ada di sekolah Sasuke atau siapa saja yang dekat dengan Sasuke tahu akan hal itu. Kebiasaan buruk Sasuke, siapa yang tidak mengetahuinya? Walaupun para fansnya Sasuke juga mengetahui akan hal itu, tetapi diam-diam mereka masih saja menggilai Sasuke. Kalau gadis yang waras, mungkin sudah membuang jauh-jauh rasa tergila-gilanya pada orang Uchiha itu. Lebih baik tertarik pada orang culun daripada dengan Sasuke. Takutnya, nanti mereka juga jadi orang yang amburadul seperti Sasuke.

Sasuke memanglah berbeda dengan Itachi, kakaknya, yang dikenal alim, penurut, baik hati, peduli terhadap orang lain, tidak pernah membantah, setia pada orang tua, pekerja yang sukses, mandiri, dan tidak pernah sedikitpun membuat orang tuanya jengkel. Tidak seperti Sasuke yang setiap hari pasti kena marah dari Fugaku dan Mikoto. Rumah Sasuke tidak pernah absen dari teriakan-teriakan amarah dari orang tuanya. Rumahnya selalu saja ramai dan tidak pernah sepi. Sampai-sampai, tetangga Sasuke juga ikut-ikutan menegurnya. Tapi bagaimanakah sikapnya? Cuek aja kale…

Entah mengapa Sasuke bisa memiliki sikap buruk seperti itu. Padahal, Fugaku dan Mikoto juga sudah mendidik Sasuke sejak kecil. Mereka selalu memberikan pengarahan-pengarahan yang baik pada Sasuke agar anak tercinta mereka itu bisa menjadi orang yang berguna dan mampu membahagiakan mereka. Mereka tidak mau kalau Sasuke sampai menjadi anak yang tidak keruan dan tidak bisa diatur. Tentu saja semua orang tua ingin anaknya menjadi baik. Tapi entah mengapa, ketika Sasuke berumur 9 tahun, ia mulai berubah. Ia berubah menjadi anak yang nakal dan suka membantah orang tuanya. Nasehat dari Fugaku dan Mikoto tidak lagi diindahkannya.

Tidak ada yang tahu dari mana Sasuke mendapatkan ilmu nakal yang sungguh luar biasa. Tahu-tahu ia sudah berubah sendiri. Padahal, pergaulan Sasuke dengan teman-temannya juga baik-baik saja. Sasuke juga tidak pernah berteman dengan orang yang salah. Biasanya, ia senang berteman dengan anak yang berkacamata, pandai, dan terlihat culun, karena ia yakin, orang yang seperti itulah yang patut dijadikan teman. Atau kalau ada temannya yang tidak berkacamata atau culun tapi bisa dipercaya dan alim, itu tidak jadi masalah baginya. Entah itu laki-laki maupun perempuan. Tapi ketika umurnya 9 tahun itulah, ia mulai berteman dengan teman-temannya yang nakal dan memiliki sifat buruk. Ia mulai menjauhi teman-teman culunnya, dan menganggap bahwa teman-teman yang ditinggalkannya itu adalah orang aneh. Padahal, dulu Sasuke selalu berteman dengan mereka. Bahkan sampai menjadi sahabat. Oleh karena itu, jadilah ia seperti yang saat ini, anak yang tidak lagi menjadi kebanggaan orang tuanya.

Uchiha Sasuke adalah murid kelas 3-7 SMU Konohagakure. Kalau boleh dibilang, saat ini umurnya sudah 23 tahun! Bayangkan, seorang anak SMU kelas 3 berumur 23 tahun? Padahal rata-rata umur anak SMU kelas 3 itu 17 tahun. Tapi tidak dengan bocah ini! Memang sih, mungkin bagi kebanyakan orang hal itu sudah biasa. Tapi coba bayangkan! Bukankah itu konyol sekali? Oh, yeah, itu memang konyol. Hal itu disebabkan karena keseringan dirinya yang tidak naik kelas itu. Makanya, sampai SMU kelas 3 ini, umurnya sudah 23 tahun. Ia adalah murid tertua di kelasnya, atau bahkan di sekolahnya.

Walau kelihatan tampan dan keren, tapi begitulah Sasuke. Anak yang seharusnya menjadi anak yang baik malah amburadul seperti itu. Perempuan-perempuan di SMU Konohagakure sebenarnya juga tertarik dan tergila-gila dengan ketampanan Sasuke dan gayanya yang keren itu, tapi ketika mengetahui sifat Sasuke yang sebenarnya, rasa tertarik dan tergila-gila mereka tadi lama-kelamaan menjadi surut dan semakin lama semakin pudar. Seperti yang sudah dikatakan tadi, hanya gadis yang tidak waras saja yang masih mau menggilai Sasuke.

Suatu hari, datanglah seorang guru baru di sekolah Sasuke yang nantinya akan mengajar bahasa Inggris. Guru itu wanita dan umurnya 23 tahun! Wow, hebat. Ia sebaya dengan Sasuke, sebaya dengan muridnya sendiri! Nah, sekarang malah tambah konyol. Tapi begitulah. Di awal perkenalan memang banyak yang terkejut juga karena ternyata guru itu sebaya dengan Sasuke. Tak terkecuali guru itu yang tak kalah terkejutnya mengetahui ia punya murid yang sebaya dengan dirinya.

Pertama kali guru itu mengajar di kelas 3-7, ia benar-benar kaget, terkejut, syok, jengkel, dan merasa sangat sebal setelah tahu sifat Sasuke yang sungguh sangat menyebalkan dan membuatnya benar-benar frustasi. Sama seperti guru yang lainnya yang juga sama-sama jengkelnya ketika mengajar Sasuke. Tidak hanya dengan orang tua saja, Sasukepun juga berani melawan gurunya sendiri, bahkan dengan guru baru itu. Mungkin karena sebaya. Namun ternyata, setelah beberapa hari merasakan suasana kurang mengenakkan selama mengajar di kelas 3-7, akhirnya guru baru itu juga terbiasa dan mencoba untuk sabar menghadapi sikap Sasuke walaupun dalam hati ia jengkel sekali. Ia bahkan harus rela menahan emosinya ketika berhadapan dengan Sasuke yang berani-beraninya mengejek dirinya, padahal rasanya ia ingin sekali berteriak dan menampar wajah pemuda itu. Ia juga mencoba untuk tidak lagi marah-marah dan menasehati Sasuke tentang ini dan itu yang panjang lebar dan bertele-tele, tetapi ia cukup menasehati Sasuke dengan halus dan tanpa marah-marah. Malahan, guru itu mau dan bersedia mengubah cara hidup dan perilaku Sasuke agar menjadi baik. Walaupun Sasuke selalu menolaknya, tapi guru itu tidak pernah menyerah. Ia tetap berusaha untuk berhasil mengubah muridnya agar menjadi orang yang tidak semaunya sendiri. Hm…

Lalu, mampukah guru itu mewujudkan keinginannya untuk mengubah Sasuke? Siapa guru itu? Apa yang membuatnya ingin sekali mengubah Sasuke? Bagaimana guru itu bisa merubahnya? Mengapa guru itu mau mengubah Sasuke? Dan apakah Sasuke mau berubah? Semuanya akan terjawab secara detail jika Anda semua membaca cerita ini dari awal hingga akhir. Selain itu perasaan senang, gembira, sedih, emosi, jengkel, sedih, tangis, dan perasaan lainnnya akan ada dalam cerita ini. Bahkan, unsur romance-pun tak akan ketinggalan. Rasa sakit hati, terabaikan, pengkhianatan cinta, perasaan cemburu, bahkan cerita tentang pernikahan yang dilakukan secara terpaksa juga ada dalam cerita ini. Lho? Nyasar. Tapi memang begitu kenyataannya. Karena semua itu adalah sebuah pilihan. Penasaran? Tunggulah awal ceritanya di chapter 2, First Meeting…

-To Be Continued-

Review aja deh… Maap, ya kalo jelek. Kritik dan saran, it's ok….