Naruto © Masashi Kishimoto
Warning : typos, OOC (maybe), AU, all in Sasuke's POV
Rated : T
Genre : Poem, Hurt/Comfort, Romance, Angst
.
.
Our Sorrow
By : Misaki Vessalius
.
Concrits and flames, i'll accept it
.
.
.
"Aku tahu ia tak akan datang..."
.
Kau berdiri di ambang pintu sekolah– menunggu kehadiran seseorang
Menunggu sambil mengatupkan kedua tanganmu yang sudah mulai membiru
Gigimu yang bergemelatuk serta kakimu yang mulai melemas memaksamu untuk berhenti– mencari tempat untuk beristirahat
Namun kau tak menghiraukannya
Kau berpikir dan percaya bahwa ia akan datang menemuimu
Mata emeraldmu kau perintahkan untuk melihat ke kanan dan ke kiri
Yang hanya dapat kau lihat adalah keadaan sekolah yang sepi– meningat jam pulang sekolah sudah lewat
Senyum yang terhias indah di wajahmu sedari tadi berangsur-angsur menghilang
Digantikan dengan wajah penuh kecemasan dan kecurigaan
Dan dengan langkah gontai, kau meninggalkan tempat itu
.
.
.
"Sudah kukatakan sebelumnya, bukan?"
.
Tak ada niat bagimu untuk pulang ke rumah
Maka, kau langkahkan kaki jenjangmu menuju taman– taman bunga sakura
Tempat yang cocok untuk para sepasang kekasih– tempat berkencan yang indah
Kau dudukkan dirimu di bawah pohon sakura
Kau peluk kedua kakimu erat– seakan-akan dengan itu segala penatmu akan lenyap
Namun, kau tak dapat menghapusnya
Kau tak dapat melupakan sekeping memori yang menurutmu indah
Bulir-bulir air mata menganak di matamu– kemudian jatuh mengalir ke pipimu dan akhirnya jatuh ke tanah
Bahkan kau tak memerintahkan otakmu untuk berbuat demikian, bukan?
Hn, ingat, hukum alam
Air mata akan jatuh mengalir dari tempatnya berasal saat kita merasakan tekanan dalam batin kita– dalam hati kita
Itu sudah lama terjadi– atau bahkan saat dunia ini pun tercipta
Tak ada yang mampu mengubah teori itu– kecuali kalau memang orang itu sudah gila
Ya, karena aku merasakan hal yang kau rasakan
Sakit hati– patah hati– putus asa
Aku mengerti, Sakura– sangat sangat mengerti
.
.
.
"Egomu terlalu kuat sehingga kau menjadi keras kepala"
.
.
.
.Kau peluk diriku– kau jatuhkan kepalamu pada pundakku– lalu melanjutkan tangismu yang sesaat terhenti
Kau lampiaskan segala amarahmu melalui suara nyaring yang kau keluarkan dari bibirmu
Kau tak bergeming– terus memelukku– menetaskan lebih banyak lagi air mata
Ingin rasanya aku menenangkanmu– walaupun aku tak tahu bagaimana caranya
Ingin rasanya aku mengatakan "Sudahlah" atau "Tenanglah, Sakura"
Namun, aku tak mampu– aku tak bisa
Sehingga, aku hanya dapat menatapmu dingin– walaupun sebenarnya aku mencemaskanmu
Kau tahu, aku tak pandai dalam soal seperti ini
Heh, bodoh...
.
.
.
"Hentikan, Sakura. Lupakanlah dia..."
.
.
Merasa sudah tenang, kau melepaskan pelukanmu dari tubuhku
Ku dapat melihat matamu yang membengkak– effect terlalu banyak menangis
Sambil menyeka bulir-bulir air mata yang masih menempel pada pipimu, kau pun beranjak untuk berdiri
Kau sunggingkan senyummu– yang aku tahu bahwa itu merupakan senyum palsu
Kau beranjak untuk meninggalkan tempat ini, dan seketika itu juga kau berhenti melangkah
Tubuhmu membeku menyaksikan adegan di hadapanmu
Dan untuk kesekian kalinya, kau menangis– lagi
Hal itu pun memaksaku untuk ikut melihat
Dan yang kudapati adalah...
"N-Naruto-kun..."
...seorang pria berambut kuning jabrik tengah berpelukan dengan gadis berambut indigo di depannya
Dan dapat kupastikan, mereka berpelukan karena cinta, bukan sebagai sahabat
.
.
.
"Kau tentu tahu bahwa ia tak mencintaimu lagi..."
.
.
Merasa dipanggil, pria yang kau sebut Naruto tadi mendongak
Matanya membulat seketika melihatmu menangis
Segera, ia lepaskan pelukannya tadi– mendekat kearahmu
"Sakura, tunggu! Aku dapat menjelaskan– "
"Cukup, Naruto-kun. Semuanya telah kau jelaskan dengan baik..."
"Sakura! Aku– "
"Maaf, ibu mrnungguku di rumah. Aku harus segala kembali..."
"Tapi aku– "
"...arigatou, Naruto-san"
Dan kemudian kau langkahkan kakimu cepat–dengan posisi tangan menutupi kedua mata emeraldmu
.
.
.
"Lihatlah! Masih banyak laki-laki di dunia ini yang lebih menyayangimu..."
.
.
Kau tak memperhatikan sekitarmu
Otakmu kosong– hatimu sakit– tangan kakimu bergetar kuat
Kau bahkan tak mampu untuk mengontrol langkah kakimu yang lewat dari batas berjalan manusia normal
Terlalu sakit kau rasakan di hatimu– tertekan dengan semua kejadian yang kau alami pada hari ini
Bahkan kau tak menyadari bahwa...
CIIIITTT
BUKKKK
...sebuah truk besar melintas tepat di depanmu–
– dan kau tak sempat untuk menghindar
.
.
.
"Bahkan aku sekalipun. Aku sangat menyayangi– ah tidak– sangat mencintaimu– lebih dari diriku sendiri..."
.
.
Sakura...
Kau tahu, saat ini aku hadir dalam acara pemakamanmu
Dalam hati, aku menangis– aku marah– aku kesal
Karena dialah kau menjadi menderita
Cih, aku bahkan merasa mual mendengar ucapan maafnya tadi
Sungguh, aku ingin sekali menonjok muka yang tertutup topeng itu– sosok berambut duren yang telah mencuri nyawamu
Namun, aku tak bisa– karena aku akan dianggap gila olehnya
Dan aku pun akan ditangkap oleh teman-teman dan kenalanmu yang hadir dalam upacara pemakamanmu
Heh, sudahlah, lupakan apa yang tadi aku pikirkan
Saat ini, yang dapat aku katakan hanyalah...
Woof woof
...aku mencintaimu
Sangat mencintaimu...
.
.
.
"Walaupun aku tahu, kita tak dapat bersama...
...aku tahu, bahwa aku salah telah mencintaimu
...karena aku merupakan punggung yang tak mungkin mendapatkan cinta– mengingat aku bertampang sangar dan menyeramkan
...karena aku hanyalah seekor anjing liar– yang kau temukan di taman sakura beberapa bulan yang lalu
...dan aku yakin, kau tak akan pernah mencintaiku
Namun, walaupun begitu...
...walau hari terus beganti– tahun terus bergulir
...walau aku harus menahan panas matahari yang menyengat tubuhku, dinginnya angin yang berhembus, dinginnya salju dan badai yang mengenai dan menimbun tubuhku
...aku akan selalu menunggumu
selalu hinggat ajal menjemputku nanti...
...itulah janjiku padamu, Sakura..."
.
.
Sasuke
.
.
-OWARI-
A/N : hey hey minna XDD, ini saia lhoo, Mikki D'Sad Phoenix XDD. cuma saia gnti penname jdi Misaki Vessalius ._., btw, gmn fic misaki? baguskah? well jujur, aku malas memeriksa ulang hasil pekerjaanku, jadi yaa kykny bnyk typo dehh XDD #diusir. and, kayakny feelny krng kerasa, maklumlah, saia msh mudaa, 6 SD lhoo XDDD *pamer* #plakkplakkbukkdeshh
hoshh, jadi -garuk" kepla- #plakk, misaki mnta saran dan masukkannya yaa XDD
and sekali lgi...
Concrits and flames, i'll accept it ~ read it :)
arigatou :D ~
Sign : Misaki Vessalius
