Cast: Oh Sehun, Kim Joonmyeon, Kim Jongin, Wu Yifan.

Pair: KaiHun, Krisho. slight! ChanBaek dan Taosoo

Genre: Romance, Friendship, School life

Warning: Boys Love, Crack Pair, Typo dan kata tidak baku.

.


Chapter 1..

.

.

"Sehunieee…"

"Jooniee…"

"Kyaaaa…"

Dua orang pemuda dengan tinggi badan yang sangat kontras terlihat berpelukan dengan sedikit melompat-lompat di depan gerbang sekolah Sirin High School. Mereka masih berpelukan tanpa mengindahkan tatapan orang-orang disana yang melihat mereka dengan berbagai pandangan,iri, kagum, dan sebagian besar adalah tatapan lapar –yang-kau-pasti-tau-maksudnya.

Mereka adalah dua orang pemuda yang menjadi idol sekolah ini, dan mereka adalah pasangan yang paling sensasional di sini. Pasangan? Yap, dua pemuda ini adalah pasangan. Pasangan yang sangat mencolok, bukan hanya dari segi gender yang sama, tapi juga dari segi status.

Yang sedikit pendek bernama Choi Joonmyeon, dia adalah anak tunggal dari keluarga Choi. Ayahnya bernama Choi Siwon merupakan duda tertampan dan terkaya saat ini, berbeda dengan ayahnya yang tampan Joonmyeon lebih cenderung manis dan imut. Tubuh pendeknya melengkapi wajahnya yang seperti wanita. Selain kaya, Joonmyeon juga pintar. Bila berpenampilan, Joonmyeon lebih suka sederhana namun jangan salah sangka, karena semua barang sederhana yang di pakainya bernilai mahal. Ia terkadang menggunakan kacamata dengan warna frame yang berbeda setiap harinya, hasilnya? Kau akan tau setelah melihatnya, karena dia benar-benar sangat manis.

Sedangkan yang tinggi bernama Cho Sehun, pemuda cantik bertubuh ramping. Matanya berwarna cokelat caramel dan kulitnya berwarna putih pucat, bila Joonmyeon berpenampilan sederhana namun mewah maka Sehun akan berpenampilan sedikit glamour dan fashionable. Sehun juga mempunyai sifat yang agak angkuh dan terlihat tidak bersahabat, ia hanya memprioritaskan Joonmyeon di atas segalanya dan tidak membiarkan siapa pun mendekati pasangannya itu. Yah bisa di katakan, bila Joonmyeon adalah Angel maka Sehun adalah sang devil. Pemuda cantik ini hanya bersikap manusiawi di depan Joonmyeon dan teman-teman mereka, dan bersifat 'jahat' pada lainnya.

Ketika orang-orang tau Joonmyeon telah menjadi pasangan dari seorang Sehun, mereka semua sangat terkejut. Kedua pemuda cantik dan manis itu lebih cocok menjadi uke, bagaimana bisa mereka berpasangan? Siapa yang jadi dominan? Sehun? Jangan salah sangka, walau dia angkuh dan tidak bersahabat tapi seluruh sekolah juga tau kalau pemuda itu juga mempunyai sifat kekanakan yang tidak cocok menjadi seme.

Kalau Joonmyeon? Di memang bersifat dewasa, tapi ia juga polos –sangat polos, dan tubuh pendeknya itu? Semua pasti langsung menggelengkan kepala karena tak setuju saat memikirkan dia adalah seorang dominan.

Lalu? Siapa di antara mereka yang menjadi seme? Jawabannya adalah tidak ada. Karena bila di tanya, 'Siapa yang menjadi uke di antara kalian?' maka dengan polosnya Joonmyeon berkata 'Eh? Uke itu apa?' dan dengan angkuhnya Sehun menjawab 'Aku uke, wajah cantik ku ini tidak cocok menjadi seme'.

Orang-orang kembali bertanya 'Lalu siapa yang menjadi seme, Joonmyeon?', Joonmyeon menjawab 'Eh? Aku seme? Seme itu apa', maka Sehun dengan lagak Hitler yang tengah menindas rakyat pun menyahut 'Dia seme? Tidak-tidak, kami berdua uke'.

Pusing? Jelas. Banyak sekali seme di sekolah ini yang menginginkan mereka berdua menjadi uke mereka, tapi status mereka yang berpasangan menjadi dinding terbesar yang menjadi halangan untuk mewujudkan hal itu.

Para fans Joonmyeon yang tediri dari seme-seme tampan dan kaya di sekolah sering mencari cara agar bisa memodusi sang angel dengan kedok belajar bersama, ataupun kerja kelompok agar mereka bisa berdekatan dan PDKT. Namun, artinya mereka tengah cari mati karena Sehun akan dengan cepat menggagalkan rencana itu dan menggantinya dengan hukuman yang pedih.

Sedangkan fans Sehun, merek hanya bisa mengagumi dari jauh. Sepertinya mereka lebih tau diri untuk tidak mengharapkan agar bisa bersama dengan pujaan mereka, karena Sehun terlihat bahagia bersama Joonmyeon jadi mereka tidak mau merusak hubungan pasangan itu. Bukankah pengorbanan juga wujud dari cinta? Hahhh, sungguh jauh pemikiran anak muda zaman sekarang.

Sang devil, bukanlah hanya julukan semata karena Sehun benar-benar akan menjadi devil saat ada orang yang berniat memisahkannya dari Joonmyeon. Yakinlah, dia benar-benar ganas bila perihal pasangannya. Dan Joonmyeon? Oh ayolah, dia adalah anak polos yang selalu mendengarkan Sehun. Jadi intinya, sampai sekarang belum ada orang yang bisa menggoyahkan hubungan mereka.

"Sehunnie, Aku akan pergi ke toko buku nanti sore dengan daddy."

Joonmyeon memulai pembicaraan, sekarang Sehun dan Joonmyeon tengah menyebrangi halaman untuk memasuki kelas mereka yang berada di lantai dua, dan tentu saja banyak orang yang mengawasi gerak-gerik mereka dan memasang telinga baik-baik untuk mendengar perbincangan kedua pemuda ini.

"Aku juga akan pergi ke butik nanti bersama mommy, kita bisa bertemu di restoran langganan kita nanti sore dan langsung makan malam bersama."Sehun mengelus lembut rambut hitam Joonmyeon dengan tatapan penuh sayang.

"Daddy mengatakan rindu dengan Hunnie, weekend nanti Hunnie menginap ya. Aku juga rindu untuk tidur bersama Hunnie." Joonmyeon mengatakannya dengan wajah polos, sangat berbanding terbalik dengan wajah-wajah shock orang-orang yang mencuri dengar ucapan mereka.

Ti-tidur bersama? Oh my god, tidak adakah keadilan untuk mereka? Mereka bahkan susah payah berdekatan dengan Joonmyeon, sedangkan Sehun? Dia bahkan sudah tidur bersama dengan Joonmyeon.

"Aku juga rindu memeluk Joonie saat tidur, wajahmu sangat manis saat bangun pagi." Sehun terkekeh kecil.

Me-memeluk? Ya tuhan, Joonmyeon sungguh beruntung. Ini isi pikiran fans Sehun yang bahkan tidak berani memimpikan hal itu. sedangkan fans Joonmyeon? Mereka tengan menggigit jari masing-masing, ingin juga merasakan memeluk tubuh mungil pujaan mereka dan melihat wajah bangun tidurnya yang kata Sehun sangat manis. Ughhhh, mereka akan mimisan saat memikirkannya.

"Sehunnie, aku akan ke panti jum'at ini. Jangan telat lagi ya, aku bosan menunggu Hunnie di rumah." Joonmyeon merajuk, tangannya melingkar erat di lengan Sehun yang memang lebih tinggi 12 centi darinya.

"Maaf ne, aku ketiduran minggu lalu." Sehun tersenyum lembut,senyum yang jarang di keluarkannya untuk orang-orang.

"Jangan di ulangi lagi, ini juga salah Hunnie yang tidak memperbolehkanku menyetir sendiri. Huffttt…" Joonmyeon menggembungkan pipinya, mengundang pekikan gemas para fujo disana.

"Aku hanya ingin Joonie di antar olehku." Sehun mencubit pelan pipi Jonmyeon.

"Ne ne, kapan aku bisa membantah coba?" Joonmyeon memalingkan wajahnya.

"Tidak akan pernah. Kekeke.." Sehun tertawa setan.

Mereka terus saja berjalan sambil berbincang mesra, sesekali Joonmyeon akan membalas sapaan teman-teman mereka sedangkan Sehun hanya berjalan angkuh sambil sesekali menyeringai saat melihat objek-objek yang akan di 'habisinya' pulang sekolah nanti.

Sesampai di kelas, mereka mendudukkan diri di kursi yang terletak di nomer dua paling depan dan bertepatan di samping jendela. Bisa dilihat di kursi depan mereka sudah terisi dengan dua orang pemuda mungil yang kontras matanya, karena yang satu bermata bulat dan satunya lagi bermata sipit yang dipoles eyeliner tebal.

"Joonie, Hunnie, ada gossip terbaru." Si sipit- Byun Baekhyun membalikkan badannya menuju meja Sehun dan Joonmyeon.

"Apa? Tembok China pindah ke Semarang?" Sehun menjawab cuek, sedangkan Joonmyeon sudah membuka buku matematika yang penuh dengan rumus-rumus yang bisa membuat Baekhyun mual.

"Bukan-bukan." Baekhyun mengibaskan tangannya dan mendekatkan bibirnya ke telinga Sehun, berbisik. "Aku mendengar, anak yang bernama Lee Jonghyun ingin menyatakan cintanya pada Joonie nanti."

"Aku tak pernah mendengar namanya Baek, kau tau dari mana?" Sehun balas berbisik, tidak ingin topic ini di dengar oleh dua orang polos read: Joonmyeon dan simata bulat- Kyungsoo.

"Jonghyun adalah sunbae kita, dia baru pindah kesekolah ini dua hari yang lalu dan langsung jatuh cinta pada Joonie. Aku tau ini dari Chanyeolie karena Jonghyun itu masuk club basket." Baekhyun menjelaskan dengan berapi-api.

"Chanyeol tidak memberitahunya kalau Joonie adalah pasanganku?" Kening Sehun berkerut heran.

"Sudah bodoh, tapi dia tetap nekat. Katanya, sebelum ada surat nikah, Joonmyeon masih bisa berpeluang menjadi miliknya." Baekhyun cocok menjadi kompor, karena sekarang Sehun sudah terlihat berasap kepanasan.

"Berengsek, akan ku buat dia menyesal." Sehun menggeram.

"Bagaimana caranya? Kau saja tidak mengenalnya, dia masih baru disini jadi kita belum tau kelemahannya." Baekhyun berujar lesu.

"Tenang saja, kalau dia memaksa kita akan menghajarnya saja."

"Kau itu uke, mana bisa menghajarnya. Dasar bodoh."

"Kan ada kau Baek, kau kan bisa hapkido." Sehun berujar santai.

"Aku sudah di larang Chanyeol untuk berkelahi, maaf tidak bisa membantu." Baekhyun menunduk kecewa, padahal ia senang berkelahi tapi pacarnya yang bertelinga lebar itu selalu melarang.

"Kita minta tolong Tao saja." Sehun berbisik sambil melirik Kyungsoo.

"Kenapa membawa nama pacarku, hemmm?" Kyungsoo melirik kedua pemuda yang masih berbisik itu.

"Kau dengar?" Baekhyun dan Sehun bertanya serempak.

"Kalian tidak sadar kalau suara bisik-bisik kalian itu bertambah besar? Tentu saja aku dengar." Kyungsoo melipat tangannya didada, pose menghakimi.

"Dari mana kau mulai dengar Soo?" Sehun berkeringat dingin, kalau Kyungsoo dengar kemungkinan besar Joonmyeon juga dengar walaupun ia masih berkutat dengan buku rumus setebal 3 inch.

"Dari 'tenang saja, kalau dia memaksa kita akan menghajarnya saja'. Memangnya kalian ini preman? Kenapa mau menghajar orang?" Kyungsoo mengomel bak ibu-ibu arisan yang namanya tak pernah keluar.

"Soo kecilkan suaramu." Sehun menarik kepala Kyungsoo mendekat, jadi sekarang mereka berbisik-bisik tiga orang. "Aku mau meminjam Tao untuk menghajar orang."

"Memangnya Tao itu bodyguard yang kerjanya menghajar orang yang punya hutang ke rentenir apa?" Kyungsoo mengomel, tapi dalam mode berbisik.

"Tapi ini penting Soo, Joonie sedang dalam bahaya." Baekhyun melebih-lebihkan. Kalau tidak begitu si polos ini akan tetap mengoceh dan tidak berhenti sebelum di sumpal bibirnya Tao. Ehhh?

"HAH?" Kyungsoo berteriak kaget, yang otomatis membuat orang-orang yang berada di dalam kelas pun tersentak kaget.

"Kalian serius?" Sadar akan perbuatannya, Kyungsoo kembali berbisik tanpa mengindahkan orang-orang yang melihat mereka dengan pandangan ingin tahu.

"Serius." Sehun dan Baekhyun mengangguk mantap.

"Baiklah, pulang sekolah nanti aku akan melarang Tao ke club Wushu."

Yoshhh, Sehun dan Baekhyun diam-diam menyeringai, merasa aman karena sang atlet Wushu Huang Zitao berada di pihak mereka. Khukhukhu…


.

-AkaSunaSparKyu-

.


Siang ini, kelas 2-1 nampak ramai. Bukan karena ada bagi-bagi sembako, tapi karena ada Park Chanyeol si kapten basket dan juga Huang Zitao si atlet wushu kebanggan sekolah. Walau penghuni kelas tau kalau kedua orang itu adalah pacar Baekhyun dan juga Kyungsoo, tetap saja ini adalah hal yang jarang terjadi karena biasanya Kyungsoo dan Baekhyun lah yang akan mendatangi pacar-pacar mereka itu di club masing-masing.

"Kau menyuruhku apa Hun?" Tao mengorek telinganya, mungkin saja dia salah dengar.

"Ishhh, ini sudah yang ketiga kalinya kau bertanya panda." Sehun menggembungkan pipinya.

"Tao-ie, Sehun menyuruhmu menghajar orang." Kyungsoo menjawab.

Tao heran, kenapa pacarnya ini bisa mengatakan kata-kata mengerikan dengan wajah yang polos.

"Aku mengerti poin itu Soo, aku hanya tak mengerti di bagian KENAPA AKU HARUS MENGHAJARNYA?" Tao berteriak, kesal.

Sehun mendelik imut, matanya melirik ke samping melihat Joonmyeon yang hanya menatapnya polos. Kekekeke, tenang saja. Sehun sudah memasangkan eraphone ke telinga Joonmyeon, di iringi music yang bervolume full. Jadi tidak masalah kalau Tao mau berteriak.

"Kau tak mau?" Sehun melakukan aegyeo, tapi Tao sudah kebal makanya dia menggeleng.

"Tolonglah…" Nah, yang ini Tao mana bisa menolak. Karena yang memelas adalah pacarnya.

"Baik-baik. Aku akan melakukannya, tapi kau harus menginap di apartemenku malam ini." Tao menyeringai, kontras dengan Kyungsoo yang memerah.

"Jangan melakukan adegan dewasa berlebihan." Baekhyun menyeletuk sok bijak.

"Jangan berkata seolah kau malaikat, sedangkan bibirmu itu bengkak sehabis ciuman tadi bodoh." Sehun menoyor kepala Baekhyun yang masih duduk di pangkuan Chanyeol.

"Yeollie, kepala Baekie sakit…" Baekhyun merajuk manja dan menyerukkan wajahnya di leher Chanyeol.

"Hun, jangan kasar dengan kekasihku dong." Chanyeol mengelus sayang kepala Baekhyun.

"Diam kau yoda, dasar pasangan mesum." Sehun menjulurkan lidahnya.

"Kau. Hanya . Iri. "

"TI..DAK." Sehun menyangkal.

"Sehunnie, ayo pulang. Kau lupa? Aku ada janji bersama daddy nanti." Joonmyeon melepas earphonenya dan menarik tangan Sehun untuk bangkit dari duduknya.

"Aaaa, aku lupa. Ayo-ayo." Sehun mengambil tasnya dan mengambil tas Joonmyeon, Baekhyun serta Kyungsoo juga mengikuti jejak mereka dan mengambil tas masing-masing.

Mereka beriringan berjalan di koridor lantai satu, sang diva dan sang kapten basket berjalan paling depan dengan bergandengan tangan dan sesekali berciuman. Sedangkan di belakangnya, pasangan uke-uke pun berjalan dengan tak kalah mesra, mereka berjalan dengan posisi tangan Sehun merangkul pinggang Joonmyeon. Dan di paling belakang, pasangan atlet wushu dan juara olimpiade sains bergandengan tangan sambil sesekali menyapa guru yang lewat.

Memang hanya pasangan TaoSoo yang masih menghargai guru di sana, tidak seperti HunHo yang hanya Joonmyeon menyapa sedangkan Sehun hanya cuek bebek, dan yang lebih parah adalah pasangan ChanBaek yang bahkan tidak memperdulikan ada guru dan malah asyik ber-Kissing ria. Tidak patut di tiru di sekolah, tapi tirulah di rumah. Abaikan…..

Mereka sudah sampai di halaman depan sekolah, mata Sehun terlihat menjelajah tapi ia sama sekali tidak menemukan orang yang bernama Jonghyun. Apa dia lupa kalau dia sama sekali tidak tau orangnya?

"Mana orangnya?" Tao berucap malas, tadi kata Sehun ada orang yang berbahaya di halaman depan. Mana? Gak ada tuh.

"Tunggulah sebentar, kau sungguh tidak sabar sekali panda." Sehun mengomel.

Tidak ada yang aneh, mereka sudah hampir sampai di gerbang sekarang. Tapi ada yang mensolok di gerbang, mereka melihat ada seorang manusia bunga. Ah maksudnya, manusia yang membawa buket bunga mawar besar sehingga menutupi wahajnya. Setelah mereka sampai di sana, si manusia bunga itu menurunkan bunganya dan Chanyeol langsung berbisik di telinga Sehun.

"Itu Jonghyun."

Sehun meneliti orang yang bernama Jonghyun itu, yah harus di akuinya memang sedikit tampan. Tapi bukan berarti Sehun mau menyerahkan Joonmyeon padanya.

"Emmm, Choi Joonmyeon." Jonghyun itu memulai gugup, Sehun berdecih. Mana pantas seorang seme gugup.

"Ya sunbae?" Joonmyeon melihat pin bunga merah di dasi Jonghyun, yang pertanda bahwa pemuda itu adalah sunbaenya.

"Begini, a-aku.. jadilah pacarku." Karena gugup, ia memilih langsung ke poinnya saja.

Jonghyun memejamkan matanya, menunggu reaksi Joonmyeon. Semua orang yang berada di sana menatap penuh minat, selama ini tidak ada satu orang pun yang berani menyatakan cinta secara terang-terangan pada Joonmyeon ataupun Sehun, karena mereka lebih memilih mencari aman dengan menulis surat dan menyelipkannya di loker.

"Hei sunbae, Joonie adalah pasanganku." Sehun berucap posesif, ia semakin mengeratkan lengannya di pinggang Joonmyeon.

"Ehhh? Aku tidak bertanya padamu." Jonghyun mendengus. Hilang sudah rasa gugupnya saat melihat Sehun, dasar hobae kurang ajar, tidak punya sopan santun. Jonghyun memaki dalam hati.

"Tapi dia pasanganku, sekalipun kau menangis darah aku tak akan melepasnya untukmu." Sehun berucap tegas.

Jonghyun menggeram melihat ke songongan Sehun, ia maju selangkah begitupula Chanyeol dan Tao. Mereka maju selangkah di depan Sehun dan Joonmyeon, mereka tau ini sudah tugas mereka. Sehun itu sangat handal dalam bidang kejahatan dan mulutnya yang pedas tapi dia tetap saja uke lemah yang tidak bisa berkelahi, ujung-ujungnya ya Chanyeol dan Tao lah yang jadi tamengnya.

"Joonmyeon, jadilah pacarku." Jonghyun menatap Joonmyeon dengan pandangan memohon, sedangkan Joonmyeon sendiri masih diam membisu.

"Sunbae, maaf. Tapi seperti yang di katakan Sehunnie, aku adalah pasangannya." Joonmyeon membungkuk.

"Kenapa kau mau padanya? Dia bahkan tidak bisa melindungi dirinya dan berdiri di belakan punggung orang lain apalagi untuk melindungimu." Jonghyun masih berusaha keras, love at first sigh memang susah apalagi jatuh cintanya sama orang yang sudah di klaim.

"Kau tak dengar? Dia tidak menerimamu." Sehun mengibaskan tangannya, mengusir Jonghyun.

Tapi Jonghyun tidak bergerak se-centi pun, dia sudah terlanjur di permalukan di sini dan dia tidak akan diam saja.

"Joonmyeon, kau tidak akan aman bila di samping uke lemah ini." Jonghyun mempropokasi.

"Pergi kau." Sehun menggeram marah.

" Uke lemah, jangan menganggap Joonmyeon itu milikmu sendiri."

"Kau.."

"Apa?" Jonghyun menyeringai.

"Aku akan menghajarmu sialan." Sehun maju melewati Chanyeol dan Tao, ia berdiri berhadapan dengan Jonghyun.

"Try me." Jonghyun terkekeh.

"Aku yang akan menghajar wajah cantikmu itu." Jonghyun melayangkan pukulan ke wajah Sehun yang tetap menatap wajah Jonghyun dengan datar, seolah menantang dan tidak merasakan takut.

Sebelum tinju Jonghyun sampai di wajah cantik Sehun, Tao sudah terlebih dulu berdiri di depannya dan menangkap kepalan tangan Jonghyun. Semua memekik saat melihat adegan itu, fans Sehun bahkan sudah ada yang menangis takut idola mereka terkena tinju itu tadi.

"Jangan berani menyentuh wajahnya dengan tangan kotormu." Tao memperingatkan.

Walau Sehun itu selalu semena-mena terhadapnya dan yang lain, tapi tetap saja Sehun itu adalah temannya bahkan sedari sekolah dasar. Dia tidak akan membiarkan satu orangpun menyakiti teman-temannya.

"Pergi dari sini sekarang, atau aku akan membawa masalah ini pada dewan sekolah." Kyungsoo mengangkat ponselnya yang terdapat photo Jonghyun hendak memukul Sehun.

"Cihh, aku belum kalah bocah." Jonghyun meludah dan pergi dari sana dengan di iringi rasa malu yang sangat.

"Aku membencinya." Sehun mendengus dan berbalik menuju Joonmyeon, Baekhyun dan Chanyeol.

"Aku juga membencimu." Tao menyahut.

"Yakkk" Sehun memekik imut.

"Sudahlah, lagipula ini sudah berakhir." Baekhyun berucap jengah, padahal tangannya sudah gatal ingin mengeluarkan beberapa jurus tadi tapi dia tidak punya kesempatan.

"Aku hanya jengkel, Joonmyeon itu tidak akan ku serahkan pada siapapun." Sehun berdebat dengan pasangan ChanBaek dan TaoSoo.

"Tapi dia akan menjadi uke ku sebentar lagi."

Suara berat itu mengalihkan perhatian mereka dan menemukan seorang pemuda tinggi berambut pirang tengah merangkul Joonmyeon, seragam yang berbeda dengan mereka menandakan kalau pemuda ini dari sekolah lain.

"Siapa kau?" Sehun menggeram, beraninya pemuda yang di anggapnya naga itu menaruh tangannya di bahu Joonmyeon.

"Aku calon kekasih Joonmyeon. Kris Wu, kelas 2-1, Samezuoka High School. Salam kenal." Pemuda naga itu menyeringai pada Sehun, sedangkan ChanBaek, TaoSoo, dan orang-orang disana hanya menganga kaget. Sebegitu terkenalnya kah Joonmyeon, hingga siswa sekolah lainpun menyukainya?

"Tidak bisa, dia pasanganku." Sehun medelik.

"Tidak-tidak. Kau akan menjadi pasanganku." Sehun memekik kaget, saat seorang pemuda merangkul bahunya sok akrab.

Lagi-lagi semua orang disana menganga, pemuda itu cari masalah. Tapi melihat tampilan pemuda ini yang memakai seragam yang sama dengan yang di pakai pemuda bernama Kris Wu itu, membuat mereka bertambah yakin kalau Pasangan uke-uke Sehun dan Joonmyeon benar-benar terkenal, tidak hanya di sekolah ini tapi juga di sekolah-sekolah lainnya.

"Siapa kau bodoh? Lepaskan tangan kotormu ini." Sehun mengerenyit jijik, sedangkan pemuda itu hanya menyeringai dan mengeratkan tangannya yang berada di bahu Sehun.

"Kim Kai, kelas 2-1, Samezuoka High School. Salam kenal ne Sehunnie…"

.

.

TBC or END..?


Lagi bahagia banget ngeliat Kuroko no Basuke tamat di season 3, dan bagi-bagi kebahagian dengan buat fanfic.

Ada yang berminat..?

Kalau banyak yang merespon Suna akan melanjutkannya,,,

Jangan lupa review ne...

Jaa na Minna...