Kerajaan Vongola.
Berada digaris tengah Negara Jepang, yang dikenal sebagai 'negeri matahari terbit' . Berada ditengah dan menjadi pusat diseluruh kerajaan di Jepang. Memiliki ekonomi yang kuat serta memiliki catatan riwayat sejarah lebih dari 4 abad, pemerintahan yang tegas, rakyat yang sejahterah, serta militer yang kuat dengan beberapa aliansi terkuat. Sebut saja Varia, kerajaan kecil namun mendapat julukan Eyes of Vongola, Cavallone, dan lainnya.
Namun kini, negerti Jepang yang adem ayem, diterpa rumor yang merebak luas seantero negeri, bak jamur dimusim hujan. Sayup-sayup antara pepohonan, rerumputan, para makhluk ajaib, dan juga kalangan rakyat dan pedagang, instansi pemerintah dan pengembara, para peternak dan pedagang, menyebar dengan cepat dari mulut ke telinga. Membuat penasaran yang mendengar dan yang tak percaya terhadapnya. Siapa yang tahu seperti apa lakon yang ada dibalik tirai misterius rumor itu?
"Akhirnya rumor itu sampai ke kerajaan ini…" Sayup-sayup seorang penjual apel berujar. Membuat tetangga sekitarnya ikut berbisik penasaran.
"Benarkah? Rumor dari negeri yang jauh itu, kah?"
"Iya, katanya, sudah lebih dari tahun Vongola berdiri…, akhirnya sosok itu kembali, setelah lama disegel.." Ucap sang penjual apel dengan nada seriusnya. Para tetangga bergidik misterius.
"Untuk apa mereka kembali? Bukankah bila mereka tersegel, maka Jepang tidak akan diterpa masalah?" Ibu penjual roti menelan ludah ngeri. Penjual apel mengiyakan dalam anggukan.
"Sepertinya ada hal yang membuat segel diantara mereka retak, dan pasti salah satu dari mereka akan memilih Vongola.." Balas sang penjual apel.
"Ah? Sou? Apakah yang terkuat kah yang memilih?"
"Kalau itu sudah takdir, maka beruntunglah kita.." Lalu terdengar helaan napas lega dari antara mereka.
Seorang bertudung dan berjubah orange gelap berjalan meninggalkan mereka yang tengah berbicara. Senyum misterius yang lembut merekah dibibirnya.
"Rumor apa barusan..?"
.
.
LEGEND OF ARCOBALENO
Genre : Adventure, Mystery, selipan supernatural dan action
Rate : T…?
Setting : Kingdom Palace spt dlm fic Prince Who Dumb, dng bbrp perubahan, current!Verse
Warnings : Typo(s) , alur kecepetan/kelambatan, tata bahasa hancur, Spoiler from KHR THE ARCOBALENO CURSE! , de-el-el
.
.
#HappyReading!
.
.
Katekyo Hitman Reborn © Amano Akira
FanFiction © Arco Deverde Reborn
Sudah lebih dari 10 generasi Vongola dikuasai, dengan arus naik-turun yang dialami, membuat Vongola seperti besi baja yang telah ditempa, kuat dan juga berpengalaman. Raja mereka yang kesepuluh, Sawada Tsunayoshi, dipilih ketika ia baru berusia 14 tahun, dan sekarang telah berjalan selama 3 tahun. Namun usia seumur jagung bukan berarti tidak berintergeritas. Tsunayoshi memimpin Vongola dengan baik, arif, dan benar-benar memperhatikan apa yang kurang dari Vongola. Rakyat pun semakin sejahterah, dan wilayah kekuasaan pun semakin luas. Banyak sekali kerajaan di Jepang maupun luar Negara yang datang berbondong-bondong dan mengikat kontrak kerjasama dengan Vongola.
Dibalik kebijaksaan Tsunayoshi yang diturunkan oleh sang kakek, Timoteo, sebenarnya yang namanya remaja tetaplah remaja. Tsunayoshi tetaplah seorang remaja yang aktif dan selalu ingin tahu.
"AKU TAHU DIA SANGAT INGIN TAHU, TAPI KEINGIN-TAHUANNYA INI APA HARUS BERAKHIR BEGINI!?"
Seorang berambut keperakan mengenakan jubah panjang berwarna merah, tengah berteriak dan menggebu-gebu seraya berjalan cepat menyusuri koridor utama bangunan kerajaan Vongola yang sudah berumur abad. Mulutnya bergerak merapalkan berbagai macam kalimat warna-warni, ditambah wajahnya yang mengerikan.
"Maa, Gokudera, Tsuna 'kan hanya keluar sebentar, kenapa harus sepanik itu..?" Balas rekannya yang berjubah biru muda, berambut jet black spike dengan senyum yang terpatri diwajahnya.
"DASAR BODOH! JUUDIAME TELAH SEENAKNYA MENGHILANG, BAGAIMANA—"
"Ah, Hayato, Takeshi!"
Umpatan Gokudera Hayato dengan Yamamoto Takeshi terhenti ketika sosok bertudung dan berjubah orange berdiri tak jauh dari mereka. Ia sibakkan tudung itu dan nampaklah surai brunette anti gravitasi.
"JUUDAIME!/Tsuna!" Ucap keduanya berbarengan.
"Juudaime, Anda pergi kemana saja? Saya panik setengah mati melihat Anda tidak ada diruangan Anda…" Keluh Gokudera sambil mengambil helaan napas dalam. Yamamoto hanya tertawa ringan menanggapinya, sementara Tsuna hanya menggaruk pipinya canggung.
"Errr…, yaah, aku..tadi pergi ke kota sebentar.." Jawabnya dengan canggung. Gokudera geleng-geleng kepala.
"Kalau Anda ingin pergi ke kota, sebaiknya membawa prajurit.." Balas Gokudera. Bibir Tsuna mengerucut kesal.
"Mou, kalau aku melakukan itu, maka aku tidak akan mendapat kabar bagus…" Keluh Tsuna yang sudah masuk pouted mode. Gokudera mau tidak mau harus mengalah dengan kebiasaan raja sekaligus teman sepermainannya ini.
Yamamoto yang sendari tadi diam mulai angkat bicara, "Kabar? Kabar apa itu, Tsuna?" Tanyanya antusias.
"Ah, aku mendengarnya ketika aku melewati pasar buah..!" Tsuna menjawab dengan penuh antusias. Memang kalau Tsuna sudah berbicara dengan Yamamoto, rasanya ia kembali menjadi anak kecil.
"Ahahahahah, menarik!"
"Katanya, seorang yang telah berabad-abad disegel telah bangkit…!" Seru Tsuna antuias. Emerald yang sejak tadi datar membelalak.
"Apa…kata Anda, juudaime…?" Tsuna menatap Guardian of Storm-nya bingung, "Kau harusnya bisa mendengarnya dengan jelas, Hayato.." Ujarnya.
Diam. Gokudera nampak larut dalam pikirannya. Maniknya bergeser kesana-kemari dengan panik dan waspada. Menimbulkan wajah penasaran dari Yamamoto dan Tsuna.
"Err.., Hayato..?" Panggil Tsuna sambil melambaikan telapak tangannya didepan wajah Gokudera, membuatnya tersadar.
"Ah, gomen juudaime.."
"Apa yang kaupikirkan? Tentang kabar tadi, kah?" Tanya Tsuna. Gokudera diam sebelum ia mengangguk.
"Saya juga belum lama mendengarnya dari para prajurit…, kata mereka, seorang yang disebut The Strongest Seven yang sudah tersegel lebih dari 4 abad lalu bangkit…, ini pasti, karena situasi yang buruk…" Ujar Gokudera, sambil memegang dagunya.
"Situasi yang buruk…?" Gumam Tsuna.
"Gokudera, siapa The Strongest Seven itu..?" Tanya Yamamoto polos. Gokudera berdecak kesal.
"Ck, mereka adalah para ksatria terkuat diabad itu, yang disegel secara misterius oleh seseorang, dan kabarnya, mereka bangkit demi mendapatkan kembali tubuh mereka.." Jelas Gokudera.
"Ah, jadi selama ini mereka tidak memiliki tubuh?!" Pekik Tsuna tidak percaya. Gokudera mengangguk.
"Benar, jiwa mereka dikurung dalam kristal berbentuk pacifier, dan mereka akan memilih satu kerajaan untuk membantu mereka mendapatkan kembali tubuh mereka.." Gokudera terdiam, memikirkan sesuatu.
"Dan…apakah ini seperti perlombaan..?" Sambung Yamamoto.
"Tumben otakmu encer, yakyuu-baka, memang benar kita—atau tepatnya mereka—memperebutkan tubuh itu, karena kalau mereka kalah dalam 'permainan' ini…kerajaan yang dipilih akan hilang, dan jiwa prajurit itu akan lenyap bak asap.." Tambah Gokudera.
"Apa?! Kerajaan akan hilang?!" Tsuna sukses jawsdrop.
"Un, katanya itu sebagai bayaran atas kekalahan si ksatria.." Ujar Gokudera. Tsuna tertegun.
"Ahahaha, menarik, tapi sekaligus berbahaya.." Ucap sang Guardian of Rain sambil menggaruk tengkuknya kikuk.
"Yakyuu-baka kau tidak pernah serius!" Sembur Gokudera kesal.
"Ahahahahaha…" Sementara yang disembur hanya tertawa nelangsa.
Tsuna memasang pose berpikir, "Ada kemungkinan besar, Vongola akan ambil andil dalam 'permainan' ini…, jadi berhati-hati, kita ke perpustakaan kerajaan, katakan pada semua guardian untuk berkumpul..!" Titah Tsuna sebelum ia melangkah seribu menuju tempat yang disepakati. Gokudera dan Yamamoto mengangguk patuh.
"Ha'i." Dan seketika mereka menghilang dari pandangan. Tsuna menatap langit dari jendela besar disampingnya. Menatap langit kala itu yang bersih tanpa awan.
"Apa…bahaya itu..?" Gumamnya. Rasanya, intuition-nya berteriak menandakan bahaya.
.
.
Ruangan itu gelap. Gelap dan seakan tertelan olehnya. Ditengah kegelapan itu, tujuh buah kristal bercahaya pelangi berbentuk pacifier melayang pelan ditengah sebuah air terjun yang airnya mengalir pelan. Air yang transparan itu bermandikan cahaya warna-warni dari kristal tersebut.
TAP
Seorang berjubah kumal memijaki batu besar yang ada ditengah aliran air terjun itu. Menatap nanar ketujuh kristal itu dalam diam. Surai navy blue yang tergerai itu bermandikan cahaya terang dari kristal itu.
"Permainan telah dimulai, " Ucapnya lalu ia acungkan tangan kanannya kelangit.
Sekelabat, cahaya kilat biru berpendar dari tangannya, melesat dengan kecepatan tinggi, dan seketika menjalar menuju kristal tersebut. Kristal itu bergoyang hebat akibat kejutan listrik yang dhasilkan. Menghasilkan keretakan sedikit demi sedikit pada kristal tersebut.
"As the time comes, the destiny calls you all, datanglah, wahai ketujuh prajurit terkuat selama 4 abad, yang telah tertidur lama dan kini bangkit meminta kembali kejayaannya! Oh Dea della Fortuna, prego ci protegga sempre! Thunder of Millepiedi!" Ucapnya dengan lantang, dan seketika kilatan biru tadi semakin beringas meretakkan kristal itu.
KRAAK
KRAAK
PRAANG
Pecah, kristal itu akhirnya pecah, menghasilkan cahaya tujuh warna yang berpendar indah, dan sekelabat kemudian berpendar menjauh dan memancar sembarang keseluruh penjuru dunia. Wanita itu tersengal sebentar, sebelum menyibakkan kembali jubah kumalnya.
"Kini, Dewi Fortunalah yang tinggal memainkan bidak ini.." Dan bayangan wanita itu menghilang seraya angin malam menyentuh jubahnya.
==TBC==
ciaoooo fandom KHR~~~ /siapalu/ udh lama bgt Ameru hiatus, hiks, sedih deh :'3 /efek angin berhembus/
Sungguh, Ameru pny 2 hutang fic, tpi karena nafsu pengen publish, jadilah fic ini lahir _( :'33 bagaimana? Aneh, kah? Kurang seru? Tenang, chapter brikutnya smoga saja seru _( :'3
Utk mantranya, memang disini action dng menggunakan mantra dri bhs italia (source : gugel translet XD ) dan elemen yg digunakan masih sama, yaitu elemen dlm KHR.
Sampai ketemu di chapter 002, minna! (klo apdet *kena timpuk*)
