Memory of You

©Masashi Kishimoto sensei

cast : Haruno Sakura

genre : angst, romance

Warning : Aneh, typo dsb

Semilir angin sore menerpa wajahku. Aku terpejam merasakan betapa hening dan tenangnya suasana sore ini. Ah ya namaku Haruno Sakura, aku duduk di bangku kelas dua Vocational School. Yup usiaku 17 tahun dan karena ini semester akhir, beberapa bulan lagi aku berumur 18 tahun. Namun diusiaku sekarang, aku mengalami kisah romansa menyedihkan.

Pikiranku melayang ke satu bulan yang lalu. Ketika aku mendapat kabar bahwa salah satu teman se-angkatanku dipanggil Yang Mahakuasa. Walau tak begitu kenal, tetap saja aku merasa sedih.

Lalu kabar yang lebih mengejutkan datang satu minggu setelahnya.

Saat itu aku baru saja sampai di kelas, salah seorang temanku-Karin namanya-memberi kabar kepada kelas kami bahwa 'dia' orang yang aku sayangi menderita TBC dan dirawat di luar kota. Aku sangay shock mendengarnya, hingga saat apel pagi pun aku tak berkonsentrasi. Aku terus-terusan merapal doa agar dia akan membaik dan agar aku tak lagi kehilangan orang yang aku sayangi. Tak terasa setitik air mata jatuk ke pipiku dan hal itu disadari twman di sampingku.

"Kau tak apa ?" Tanyanya sambil memegang bahuku dan hanya ku balas anggukan serta senyum kecil.

Namun nyatanya Tuhan lebih sayang dengan 'dia', begitu mencapai kelas salah satu anggota OSIS menyampaikan salah seorang alumni telah tiada. Ya 'dia' pergi ke sisi-Nya.

Air mata tak kuasa kubendung, aku menyembunyikan air mataku dengan menelungkupkan wajahku di bangku dan menangis dalam diam, beruntung karena aku hanya duduk sendirian.

Begitu guru masuk aku segera menghapus airmataku, aku memakai kacamata jadi mata sehabis menangisku tak kentara.

Saat istirahatpun aku benar-benar tak berselera, entahlah aku merasa sangat kosong. Aku memejamkan mata mencoba untuk todur agar perasaanku membaik, namun tak bisa. Karena kebiasanku saat mood buruk ataupun tak ada mood perutku lapar, aku pun memakan bekal yang ku bawa.

"Hai Saki, kau tak apa?" Ini dia sahabatku Ino, dia berbeda kelas denganku.

"Aku oke, jangan khawatir." ucapku mencoba kuat.

"Tegarlah dan doakan 'dia' " Dan hanya dirinya yang tahu perasaanku pada 'dia'.

Sekuat-kuatnya aku mencoba tegar, tetap saja begitu sampai kamar aku menangis kencang, aku keluarkan perasaan menyesakkan dada yang muncul dibenakku ini. Bayang-bayang dirinya masih kental diingatanku.

Awal aku melihatnya adalah saat MOS. Dia salah seorang anggota OSIS namun ia tak menjadi pembimbing grupku. Tapi sejak awal aku sudah terpesona pada dirinya. Dan keahlian karatenya saat demo ektra kurikuler membuatku semakin ngefans.

'Dia' senpai kelas tiga, Uchiha Itachi namanya. Dia tampan walau ada garis halus di kedua pipinya. Sifatnya dewasa ..sangat.

Awalnya hanya sekadar ngefans. Namun saat UAS semester awal, aku yang duduk bersebelahan dengannya-satu bangku diisi 2 orang berbeda angkatan- dia membantuku saat aku kesulitan walaupun ia juga membantu temannya yang lain sih. Lama kelamaan bersamanya membuatku jatuh cinta padanya, bisa dibilang cinlok.

Semenjak saat itu aku sepalu memerhatikannya dari jauh tanpa berniat memberitahukan perasaanku padanya. Pengecut memang, tapi jika aku berdekatan dengannya aku deg degan dan pipiku terasa panas, jadinya hanya melihat dari jauh kupikir sudah cukup.

Tapi aku menyesal atas kepengecutanku ini. Dia pergi tanpa tahu jika ada seorang Sakura yang mencintainya.

Aku tak tahu bahwa Itachi senpai akan pergi secepat itu, semenjak kelulusannya aku masih bisa melihat dia setiap pagi karena ia bekerja di dekat sekolah, namun 3 bulan tak melihatnya lagi dan mendapatkan kabar buruk ini begitu memukulku.

Saat ini diriku begitu merindukannya.

"Aku merindukanmu senpai. Aku menyayangimu Uchiha Itachi senpai. Semoga kau tenang di sisiNya." Gumamku sambil menatap langit mendung sore ini.

END

#besideontruestory