I Love You~

Title : I LOVE YOU

[ Chapter 1 ]

By : White Lucifer ( 14 years old )

_oOo_

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Zhoumi, Henry, dan Tan Hangeng.

_oOo_

Genre : Romance

_oOo_

Rated : T

_oOo_

Warning : OOC ( maybe ), Yaoi ( Boy X Boy ), This fanfic have been published by me.

Jangan menunggu, karena saya sendiri tidak tau akankah dapat melanjutkan fanfic ini atau tidak ?

_oOo_

Disclaimer : only a selfish person who considers members SJ of her\his own

the story is entirely the product of my thinking.

_oOo_

Summary : Aku tidak akan menyerah untuk membuatmu jatuh hati padaku. Tak peduli seberapa besar rasa bencimu padaku, ataupun beribu cara kau untuk menghindariku. Dan selama itu juga aku tetap mencintaimu selalu.

_LOVE_

BUUUGGGHHHH !

Sebuah tendangan kencang dari kaki seorang namja manis itu tepat mengenai perut namja yang ada dihadapannya.

"aiissshhh !" erang namja yang barusan menjadi korban, tangan kanannya ia tekan pada bagian perutnya,

"rasakan itu dasar mesum !" umpat namja yang barusan melayangkan kakinya di tubuh korban, ia tersenyum sinis lalu beranjak pergi dari aula sekolahnya, meninggalkan korbannya yang sekarang sudah tersungkur di lantai kayu aula itu.

"sialan ! susah sekali membuatnya terangsang !" gumam sang korban, lalu dengan sisa tenaganya ia pun menyeret tubuhnya untuk duduk menyender pada dinding aula yang selalu sepi "aissshhh ! manis-manis tapi tenaganya besar juga," lanjutnya, kini ia mulai membuka sedikit seragam atasnya untuk menge-cek apakah perutnya masih sama seperti sebelumnya.

"Kui Xian !" panggil seseorang namja lain ke arah korban yang rupanya bernama Kui Xian, tubuh dan wajah mereka ber-2 nyaris sama, yang membedakan adalah bentuk rambut dan warna rambutnya,

Lelaki rupawan yang sebelumnya dipanggil Kui Xian, menengokan kepalanya ke kanan —ke asal suara—dan tiba-tiba senyumnya merekah, ketika mendapati sesosok lelaki jangkung yang berjarak tak jauh darinya, mulai berjalan mendekati dirinya, "Zhoumi gege," sahutnya dengan sedikit ringisan tertahan.

Lelaki yang mempunyai rambut berwarna merah itu duduk di hadapannya, "Jangan katakan kalau lelaki pendek bermuka seperti bocah balita yang membuatmu begini, Kui xian ?"

Kui Xian menganggukan kepalanya dan kembali menundukan kepalanya ke arah perutnya "Aku ga bisa liat keadaan perutku ini… Mimi ge bisa bantu aku melihatnya ga ?" tanyanya sambil menunjuk ke arah perutnya yang rata,

Zhoumi mengacak-acak rambut Kui Xian dengan gemas, cukup melirik sedikit ke arah perut lelaki di hadapannya tersebut untuk memperhatikan keadaannya, "Biru tuh perutmu !" jawabnya santai.

Kui Xian membelalakan matanya, gila ! Berarti tendangannya yang barusan kuat sekali ! Batinnya frustasi "Uggghh ! pantas aja sakit… Heuh !" Erangnya dan menutup perutnya dengan seragamnya kembali,

Zhoumi mengulurkan tangannya yang panjang dengan raut mukanya yang ramah, "Makanya jangan main-main sama si Lee Lee itu ! Kajja pulang ! Kita obati luka itu di rumah, magnae."

Kyuhyun—nama Korea dari Kui Xian—mengerucutkan bibirnya "Namanya Lee Sungmin, Mimi ge !" Merasa tidak terima, ia pun meralat panggilan lelaki yang sudah menyakiti perutnya, lalu membalas uluran tangan Zhoumi.

"Ya…Ya… Apalah namanya, aku tak peduli." Memutar mata malas, lalu ia pun memapah tubuh Kyuhyun ke parkiran motor yang berada jauh berada di sebelah barat dari posisi mereka sekarang.

_LOVE_

"Hoshhh…Hoshhh…" Lelaki manis yang memiliki bentuk tubuh mungil itu, membungkukan badannya, tangannya ia pegang ke lutut menahan rasa lelahnya "Aku pulaaaang !" ucapnya, lalu membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam sana, setelah ia melepas sepasang sepatunya.

"Kenapa baru jam segini kau pulang, Sungmin ?" Tanya seorang namja yang terlihat lebih tua dari lelaki yang bermandi keringat di depannya—yang diketahui bernama Sungmin.

Hanya bisa merasa menyesal dengan apa yang telah ia lakukan, Sungmin memainkan ujung bajunya, "M-mianhae, hyung..." Pintanya takut-takut.

Namja itu lalu mendekati dirinya ke arah Sungmin, dan memperhatikan baik-baik wajah adik tak sekandungnya itu, "Kau diapakan lagi dengan lelaki keras kepala bernama Cho Kyuhyun itu, hm ?" Tanyanya lagi.

Sungmin diam-diam membelalakkan matanya. Kaget ? tentu saja ! Bagaimana bisa kakak lelakinya itu tau keadaannya di sekolah tadi ? "H-hyung tau darimana…kalau aku habis di…"

"Bibirmu !" potong namja itu singkat lalu mengelus pipi chubby Sungmin, "Beritau aku kalau kau masih virgin !"

Sungmin tersenyum kecil sambil menganggukan kepalanya "Aku langsung menendang perutnya saat ia mulai berani membuka kancing seragamku, seperti katamu hyung !" Jawabnya bangga tak lupa dengan senyuman manis terpoles di wajah cantiknya.

Lelaki yang agak tua darinya ikut tersenyum puas, "Bagus ! Pertahankan ! Jangan pernah lengah oleh rayuan murahannya itu ! Apalagi sampai mengikuti perintah bejatnya itu !"

"Oke, hyung !" Balas Sungmin, jempol mungilnya ia tunjukkan tepat di hadapan wajah hyung-nya sebagai petanda bahwa ia mengerti dengan apa yang kakak lelakinya itu katakan padanya.

Lelaki itu terkekeh sebentar lalu menepuk kepala Sungmin dengan lembut, "Kajja ganti seragammu ! Kita akan latihan lagi," Perintahnya dan meninggalkan Sungmin sendirian di ruang tamu mereka.

Sungmin berdehem menandakan ia setuju, kemudian ia berlari kecil ke kamarnya yang bisa dibilang sangatlah sempit untuk ukuran lelaki berduit seperti Kyuhyun.

_LOVE_

"Auww ! Sakiiit Mimi ge !" Sebuah erangan terdengar di sebuah kamar berpintu biru. Di dalamnya terdapat sepasang lelaki tampan yang salah satunya tengah meng-aduh kesakitan.

"Diam saja ! Luka seperti ini harus cepat-cepat diobati, tau ?" Zhoumi menguras handuk yang digunakannya sebagai alat kompresan pada sebuah ember kecil berwarna biru bening, "Lagian, sudah kuingatkan berkali-kali untuk menjauhi Sungmin, sudah berapa kali kamu disiksa kaya gini olehnya, hah ?" tanyanya sambil memasukan kembali handuknya ke dalam air hangat yang diberi sedikit obat tradisional yang berasal dari negaranya sendiri, China.

Kui Xian menggeleng, "Baru sekali ini aja ko Mimi ge ! Kau saja yang menganggap ini berlebihan !" Yah, lebih tepatnya baru sekali ini saja Kui Xian mau menyetubuhi Sungmin -_-

"Memang kau apakan si anak Lee itu sampai-sampai menendang perutmu seperti ini, eh ?" Tanya Zhoumi lagi dan kembali mengusap-usap lembut perut Kui Xian,

Kui Xian hanya menyengir gaje ke arah gege-nya itu, "Kau tidak akan percaya dengan hal ini, ge !"

Zhoumi mengedikan bahunya tidak mengerti. Baginya ini bukanlah hal penting yang harus ia ketahui. Ia memang sudah tak per—

.

.

~Hening sejenak~

.

.

Err... Apa yang Kui xian maksud 'tidak percaya dengan hal ini' adalah 'itu' ?

"Yah ! Jangan bilang kau mau…nge…rape-rape si Sungmin tadi di sekolah !" Zhoumi mengangakan mulutnya tak percaya dengan apa yang Kui xian maksud. Aktivitas tangannya yang sedaritadi bergerak terhenti sejenak.

Kui xian memutar bola matanya malas, "Lemot sekali sih, Mimi ge !" Protesnya dengan wajah kesal. Tapi, tak ayal, magnae Kui xian itu tidak dapat menyembunyikan cengiran idiotnya yang sedaritadi tertahan di balik wajah stoic-nya tersebut. Ia tersenyum tidak jelas kemudian suara kekehan berlanjut keluar, membuat Zhoumi memandang tak suka ke arah Kui xian di hadapannya itu.

"Dasar MESUUUUUUM !" Umpat Zhoumi dan melempar handuk basah itu ke muka Kui Xian, "Obati sendiri lah !" Katanya dan berjalan keluar dari kamar Kui Xian, meninggalkan Kui Xian yang terbengong-bengong melihat tingkah sahabat karib-nya yang aneh tersebut.

Magnae itu beranjak dari rebahannya di kasur—hendak mengejar Zhoumi, yang menurutnya hanya mencari alasan untuk kabur dan berhenti mengobatinya—tapi niatnya itu diurungkan, kala perutnya yang tak berbentuk sama sekali itu terasa semakin sakit ketika ia bergerak secara tiba-tiba.

"AISH ! ZHOUMI GEGE ! KEMBALI KAUUUU !"

_LOVE_

"Dollyo chagi kicking ?" Sungmin dan temannya yang berpipi tak kalah gempal darinya itu saling berpandangan saat sang Sabeum yang tak lain adalah kakak lelaki-nya itu mulai memberikan materi baru taekwondo dalam gerakan tendangan.

"Ya… Karena kalian ber-2 kemarin sudah mahir melakukan ap chagi, kita bisa meneruskan materi ini ke jenjang yang semakin sulit," Sabeum itu tersenyum lebar, lalu mulai menyuruh kedua murid yang ia angkat sebagai adik lelaki-nya itu mengulang kembali tendangan yang sudah dua muridnya itu kuasai sebelumnya.

"Hangeng hyung !" Panggil Sungmin sambil terus melakukan tendangan ap chagi'nya.

Sabeum—sekaligus kakak lelaki—yang bernama Hangeng itu mebalikan tubuhnya ke arah Sungmin, "Wae ?" Tanyanya, sesekali ia melirik gerakan yang teman Sungmin lakukan di seberang sana.

"Apa kalau tendangan seperti ini…" Sungmin menghentikan tendangan ap chagi lalu menarik lembut tubuh Hangeng ke hadapannya, "…boleh aku peragakan ?" Dan sebelum ia melakukan sebuah contoh gerakkan yang akan ia tunjukkan pada Hangeng, Sungmin-pun masih meminta ijin kepada orang yang akan dijadikan percobaannya itu.

Hangeng yang tampak bingung melihat tingkah Sungmin itu hanya mampu menganggukkan kepalanya yakin, "Tentu saja." Jawabnya mantap.

Sungmin menghela nafasnya lalu mulai berjalan mundu —memberikan jarak untuk menunjukan tendangannya, "Hiá !" Ia pun lalu mengangkat kakinya ke depan atau lebih tepatnya menendang ke arah perut Hangeng dengan gerakkan mendadak, tapi sayangnya gerakkan itu berhasil di tangkas Hangeng, ia langsung memegang pergelangan kaki Sungmin dan memelintirnya dengan keras sehingga tubuh Sungmin ikut berputar ke belakang, "A-aaa ! Hyung appo ! Lepasin !" Raung Sungmin, dan kemudian terjatuh ke lantai ketika Hangeng menuruti permintaannya untuk melepaskan pergelangan kakinya yang mungil.

"Eh… Mianhae Sungmin-ah !" Hangeng yang sudah baru sadar(?) telah menyakiti Sungmin pun ikut duduk di lantai sambil mengusap-usap kepala Sungmin dengan penuh kasih, dan disusul dengan kedatangan teman Sungmin yang terlihat begitu khawatir akan keadaan Sungmin yang tengah terduduk di sisi dinding tempat latihan mereka.

"Hyung ! Appoyo~" ringis Sungmin, tangan kanannya memegang pergelangan kakinya yang kini memerah akibat tindakan perlawanan Hangeng.

"Mianhae~ Aku tidak sengaja melakukan hal itu padamu, Min." Hangeng menatap menyesal ke arah Sungmin sambil membantu lelaki manis tersebut duduk dengan kaki diselonjorkan, "Oya, Henli bisa kau ambilkan minyak kelapa disana ?" pinta Hangeng sambil menunjuk ke arah rak obat yang sudah disiapkan secara khusus di suatu tempat tak jauh dari posisi mereka bertiga.

"Ne, hyung !" Anak imut yang bertubuh tinggi nan kurus mengangguk patuh dan berlari kecil ke rak, mengambil minyak yang dimaksud sang Sabeum, lalu memberikannya pada Hangeng, dan kembali duduk manis di samping kiri Sungmin, "Min hyung ! Gerakkan yang kau peragakan bersama Hangeng hyung barusan, apa namanya ?" Lelaki imut yang mempunyai mata sipit itu menatap Sungmin dengan rasa pensaran,

Sungmin tersenyum kecil dan mengelus helaian rambut coklat kemudaan temannya yang sebelumnya dipanggil Henli, "Kau menyukainya ?"

Bocah imut itu mengerucutkan bibirnya, "Anni, menurutku itu gerakkan terpayah yang pernah aku lihat selama seumur hidupku ini, hyung." Menyeringai sebentar kemudian tertawa mengejek ke arah Sungmin.

"Yaish ! Dasar bocah sialan ! Enyahlah kau dari sini !"

Sungmin melepas sabuk hitam taekwondo-nya, bersiap untuk menyambit Henli. Tapi, sayangnya ia tidak bisa melakukannya dikarenakan sang mochi sudah keburu kabur terlebih dulu dari sisi kanannya.

"Sial kau, mochi !"

Henry tertawa senang mendapati teman yang lebih tua 2 tahun darinya itu mendengus kesal sambil memijit-pijit pergelangan kakinya yang tentu saja masih berdenyut nyeri.

"Yah ! Jangan bertengkar kalian ! Seperti anak kecil saja !"

Tegur Hangeng yang begitu telaten mengurut pergelangan kaki Sungmin yang masih memerah.

Sementara Sungmin dan Henry hanya menganggukkan kepala mereka mengerti dan kembali mencari kesibukan masing-masing.

_TOBECONTINUE_

Huwah ! Saya membuat fanfic baru yang ga tau akan di lanjutkan kembali atau tidak

Ini saya edit kembali, karena sebenarnya di akhir bagian ini ada hal yang tidak boleh anak-anak di bawah 12 tahun baca !

Dan saya juga gatau apakah akan ada KyuMin NC nya atau tidak T-T merinding buatnya !

Akgir kata, Minta Review-nya dong ?