Baekhyun mengenal hidupnya terbagi menjadi dua fase, yaitu fase dimana ia hanyalah seorang yatim piatu, dan fase dimana ia harus berjuang hidup di luar panti asuhan tempat ia dibesarkan. Dan fase kedua kehidupan gadis berusia delapan belas tahun itu dimulai hari ini.
Seminggu yang lalu, Baekhyun hanya berpikir bagaimana ia akan melewatkan masa kuliahnya dengan kerja sambilan, beasiswa, dan hidup di asrama—ujian masuk universitas akan berlangsung sebulan lagi, namun gadis cerdas itu sudah mempersiapkan mentalnya semenjak ia menyelesaikan ujian akhir sekolahnya. Namun, mendadak saja pria tinggi berusia dua puluh tujuh tahun itu masuk dalam hidupnya, mengaku sebagai ayah angkatnya, dan dalam sekejap saja, Baekhyun terdampar di istana besar dan megah ini.
Pria itu, Park Chanyeol.
Chanyeol tidak terlihat seperti seorang ayah baginya, namun ia terlampau tua untuk menjadi seorang kakak.
Dan Baekhyun tidaklah bodoh ketika menyadari ada sesuatu yang aneh dari pria tinggi itu. Baekhyun diperlakukan bak anak kecil di istana itu. Dan tanpa Baekhyun menyadari, ia sudah didandani seperti putri mungil dengan dress merah jambu berenda, juga rambut ikal yang dikuncir dua, lengkap dengan sepatu model balerinanya.
Dan juga, Chanyeol menyebut dirinya sendiri sebagai, Daddy.
Baekhyun menyadari kapasitasnya sebagai seorang anak pungut, dan hanya pasrah untuk mengikuti sandiwara dari Chanyeol. Setiap pagi, Chanyeol akan membangunkannya yang masih memakai baju tidur berenda berwarna pink—berdada rendah dengan panjang minim—dan meminta ciuman paginya dengan menggebu-gebu.
Tanpa sadar, setelah berhari-hari ia melewatkan bangun paginya besama Chanyeol, Baekhyun-pun menjadi ahli dalam mengecup seseorang.
Dalam hal ini tentu saja, Park Chanyeol.
"Aku senang kau sanggup belajar dengan cepat, gadis kecilku." Chanyeol mengulum senyum setelah membuat bibir Baekhyun mekar sempurna. "Dan kupikir, besok adalah saatnya kau belajar setingkat di atasnya."
