Naughty
Author : Clou3elf
Main Cast : Jeon Jungkook x Kim Taehyung
Genre : Romance
Rate : M
Warning : BxB, PWP, Top!Kook,
Disclaimer : Plot ini milik saya dan saya harap cast-nya juga.
.
.
Don't Like Don't Read
.
.
Happy Reading
.
.
Siapa yang tak kenal Jeon Jungkook? Pengusaha yang sudah sangat sukses diusia muda, 25 tahun. Tampan, atletis, cool, kaya, multitalent dan fashionable. Itu adalah sedikit gambaran tentang sosok presdir kita ini.
Sempurna bukan? Siapa yang berani menolak pesonanya?
"Sayang..kau dimana?" suara serak khas bangun tidur Jeon Jungkook terdengar di pagi hari.
Apa katanya? Sayang?
Yeah presdir kita ini sudah memiliki istri yang sangat dicintainya. Jadi siapapun yang menginginkannya, silahkan gigit jari.
"Di dapur Kookie" jangan heran jika mendengar suara bass seorang namja di sekitar Jeon Jungkook. Itu 'istri'nya.
Mendengar itu Jungkook langsung melompat dari ranjang dan menuju dapur. Begitu melihat sosok istrinya sedang sibuk memasak di dapur, Jungkook mengeluarkan cengirannya.
Uhh~ istrinya itu seksi sekali asal kalian tau. Lihat saja, celana pendek di atas lutut dan kaos putih kebesaran -itu punya Jungkook sebenarnya-. Ah jangan lupa apron merah yang bertengger di tubuh rampingnya.
Grep~
"Kenapa meninggalkanku heum?" bisik Jungkook.
"Jangan mulai. Jarak dapur dan kamar itu dekat" ketus Kim Taehyung, atau sekarang Jeon Taehyung. Istri Jungkook sejak 2 tahun lalu.
Jungkook tertawa, "Kau tau kan, tiap aku bangun tidur lalu tak menemukanmu di sampingku rasanya hampa"
"Ini masih pagi jadi simpan gombalanmu itu" Taehyung berbalik lalu menatap Jungkook penuh sayang. "Kau masih demam?"
"Siapa yang demam?" tanya Jungkook bingung.
"Kau bodoh. Semalam setelah mandi kau langsung tidur lalu jam 1 malam badanmu panas" jelas Taehyung.
Taehyung menempelkan punggung tangannya di kening Jungkook. Berusaha mengukur suhu suaminya itu. Setelahnya dia menghela nafas lega.
"Syukurlah suhu tubuhmu normal. Aku khawatir sekali saat kau demam"
"Apa itu artinya kau tidak tidur karena merawatku?" tangan Jungkook mengelus pipi Taehyung dengan lembut.
"Aku tidur"
"Bohong. Kau tidak bisa membohongiku dengan kantung mata ini sayang"
"Kau juga. Istirahatlah seharian ini Jungkookie. Cuti kerja sehari untuk istirahat tak akan membuatmu bangkrut" Taehyung rasanya ingin menangis melihat wajah Jungkook yang luar biasa lelah itu. Apa menanggung puluhan ribu karyawan itu memang sangat melelahkan?
"Hari ini ada meeting penting Taehyungie. Aku harus hadir untuk memastikan proyek itu jadi milikku"
"Dasar keras kepala" gerutu Taehyung. "Tapi janji padaku kau akan memperhatikan kesehatanmu"
Jungkook tertawa saat melihat Taehyung mengulurkan jari kelingkingnya. Sungguh, sebenarnya siapa yang lebih tua disini? Kenapa rasanya terbalik?
"Baiklah presdir Jeon, segera mandi lalu sarapan"
"Ayay nyonya Jeon" Jungkook mencuri ciuman di bibir Taehyung sebelum akhirnya melesat menuju kamar mandi.
"Hah~ dasar Jeon Jungkook. Membuat khawatir saja" gerutunya. "Baiklah~ tunggu kejutan saat kau pulang kerja nanti sayang"
Untung saja Jeon Jungkook tak melihat raut seksi istrinya itu. Coba saja presdir itu melihatnya, bisa dipastikan dia akan terlambat meeting.
.
.
Naughty
.
.
Jungkook pulang ke apartemen yang dihuninya bersama sang istri tepat pukul 11 malam. Raut wajahnya terlihat sangat lelah. Tentu saja dia sangat lelah. Mengurusi perusahaan yang memiliki 3 cabang dengan puluhan ribu karyawan membuatnya harus berpikir ekstra.
"Eh? Apa Taehyungie lupa mengunci pintu?" gumamnya begitu mendapati pintu apartemen tak terkunci.
Tak ingin berdebat dengan pikirannya, Jungkook langsung memasuki apartemennya. Satu kata. Gelap. Ini sedikit aneh tapi Jungkook memilih mengabaikannya, lagi.
"Aku pulang" ucapnya setelah melepas sepatu pantopel yang seharian ini membungkus kakinya.
Namja berusia 25 tahun itu mulai memasuki kamarnya. Tak sabar untuk tidur dan memeluk sang istri tercinta. Dan keinginannya itu menguap begitu saja saat memasuki kamar.
Di dalam kamar yang sedikit remang itu, Jeon Taehyung sedang berbaring menyamping sambil menyangga kepalanya menggunakan tangan kanannya. Tatapan namja itu tampak seperti, ah bukan, itu memang tatapan yang menggodanya.
"Sa-"
"Diam disitu" ucap Taehyung memotong ucapan Jungkook.
Jungkook menurut karena sejujurnya dia tak tau harus melakukan apa. Terlalu terkejut. Sedangkan Taehyung beringsut turun dari ranjang yang sudah dihias sedemikian rupa itu. Ugh, cara Taehyung turun saja sudah membuat Jungkook panas.
Mata Jungkook membulat begitu melihat apa yang dipakai Taehyung. Dress merah yang pendek dan bertali kecil di pundak. Bahkan dress itu hanya menutupi sebagian kecil paha mulus Taehyung. Hampir sebagian besar tubuh mulus Taehyung terekspos. Mulai dari pundak, lengan, kaki jenjangnya.
Dan apa itu? Taehyung mengenakan bando bertelinga kelinci dan sedikit memoles make up tipis di wajah cantiknya. Jungkook rasanya sesak nafas.
Taehyung mendekat. Langkahnya saja bak seorang penggoda ulung. Kemana Jeon Taehyung yang menggemaskan dan aneh itu? Kenapa jadi tampak begitu imut, cantik dan seksi begini.
"Tt-Tae"
Taehyung memegang dasi yang masih dipakai Jungkook. Melepas dasi itu dengan gerakan perlahan yang sialnya terlihat sangat seksi bagi Jungkook. Jangan lupa tatapan mata Taehyung yang sangat seduktif itu. Jungkook mendekatkan wajahnya hendak mencium bibir merah itu.
"Biar kuletakkan barang-barangmu dulu. Dan kau~ tetap disini~" entah ini telinga Jungkook yang bermasalah atau apa, suara Taehyung terdengar seperti sedikit mendesah.
Taehyung berjalan mundur sambil membawa jas, dasi, dan tas kantor Jungkook. Tatapannya masih mengunci pandangan Jungkook. Dengan sengaja Taehyung menggigit sudut bibir bawahnya. Taehyung juga tak lupa memasang ekspresi yang membuat libido Jungkook melonjak drastis.
Taehyung benar-benar nakal. Nafas Jungkook memberat dibuatnya. Persetan dengan rasa lelahnya. Ada mangsa yang menarik perhatiannya, tak mungkin Jungkook melepasnya begitu saja kan?
Begitu Taehyung berbalik untuk meletakkan barang-barang Jungkook, sang presdir pun langsung melangkah cepat menghampiri si penggoda. Dia sudah tak tahan.
Sret~
Bug!
Chu~
Jungkook membalikkan tubuh Taehyung lalu menyudutkan di dinding dan menciumnya rakus. Namja yang lebih tinggi menghisap bibir atas dan bawah Taehyung. Sementara kedua tangannya bertautan dengan kedua tangan Taehyung di sisi kanan kiri kepala sang istri.
Lidah Jungkook mulai mengusap permukaan bibir bawah Taehyung. Tanpa diminta lagi, Taehyung sudah membuka mulutnya untuk akses lidah Jungkook. Lidah lihai itu langsung mengobrak-abrik isi mulut Taehyung. Mengabsen satu persatu gigi putih itu sebelum akhirnya mengajak lidah sang istri untuk bertarung.
Suara kecipak saliva menjadi backsound kegiatan mereka. Keduanya sama-sama rakus. Tak ada yang mau mengalah walaupun sudah jelas Jungkook-lah pemenangnya.
"Ugghhhh~ ...mnhhh~" Taehyung mendesah saat lidah Jungkook menggelitik langit-langit mulutnya.
Tangan kiri Jungkook merambat turun lalu bertengger di pinggang ramping Taehyung. Mengelusnya perlahan hingga membuat Taehyung menggeliat tak nyaman. Taehyung memeluk leher Jungkook dengan tangannya yang bebas.
"Apa kau sadar dengan yang kau lakukan?"
"Tentu saja aku sadar" Taehyung menyeringai kecil.
"Kenapa kau lakukan itu?"
"Aku hanya ingin membuat suamiku rileks. Apa itu salah? Apa kau tidak menyukainya?" Tanya Taehyung beruntun. Ah jangan lupa tatapan yang dibuat sepolos mungkin itu.
Giliran Jungkook yang menyeringai, "Well, terima kasih atas usahamu sayang. Tapi~ setelah ini aku tak akan membiarkanmu tidur nyenyak"
Taehyung mengalungkan kedua tangannya di leher Jungkook sembari merapatkan tubuhnya, "Lakukan apapun yang kau mau, Young Master~" bisiknya sensual.
Hup!
Chu~
Taehyung melompat dalam gendongan Jungkook. Jungkook sendiri dengan sigap menggendong dan mencium bibir Taehyung. Beruntung Jungkook itu kuat, jadi dia bisa menggendong Taehyung sambil berciuman walaupun baru pulang kerja.
Bibir Jungkook berpindah ke leher jenjang Taehyung. Memberi kecupan, lumatan dan sedikit gigitan. Membuat tanda merah yang dipastikan tak akan hilang dalam kurun waktu seminggu.
Karena tak tahan, Taehyung pun mendongak, "Agghhh~ uuhhh~ kookkkhhh~" desahnya.
Jungkook merebahkan Taehyung dengan lembut di atas tempat tidur. Tanpa melepas tautan bibirnya dengan leher Taehyung. Kedua tangan Taehyung hanya bisa meremas dan mengacak surai hitam Jungkook sebagai pengalihan.
"Jungkooookkkkhh~…engghh~"
Jungkook menurunkan tali dress merah yang dipakai Taehyung dengan perlahan. Sebenarnya dia sangat tak tahan, tapi sedikit bermain dengan istrinya apa salahnya?
"Agghh~"
Jungkook langsung melumat puting kanan Taehyung dengan rakus. Sementara puting kiri istrinya menjadi sasaran tangannya. Sementara tangan Jungkook yang lain mengelus paha dalam Taehyung.
Dirangsang sedemikian rupa tentu saja membuat Taehyung kelabakan. Secara reflek kakinya menjepit tangan Jungkook di pahanya. Dan tangannya menahan kepala Jungkook agar tetap pada kegiatannya.
"Ngghh~…ouhh~…hngghh~~" Taehyung tak berhenti mendesah.
Matanya terbuka sesekali tertutup menikmati perbuatan Jungkook. Wajahnya sudah sangat merah. Pendingin ruangan di kamar mereka pun tak berfungsi karena nyatanya kegiatan mereka jauh lebih panas.
Ciuman Jungkook turun menyusuri sekujur tubuh mulus tanpa cacat itu. Membuat si pemilik tubuh menggeliat kepanasan. Jungkook tau kalau Taehyung ingin dia menyentuh little Taetae-nya. Tapi sayangnya Jungkook ingin sedikit menggoda pendamping hidupnya itu.
Jungkook menyingkap bagian bawah dress Taehyung. Bibirnya tersenyum geli begitu tau ternyata Taehyung tak mengenakan apapun di balik dress sexy itu. Junior sang istri sudah mengacung tegak dan mengeluarkan cairan precum.
"Ahh~" Taehyung sontak mendesah keras begitu Jungkook memasukkan lidahnya di lubang kenikmatan Taehyung.
Slurrpp
Slurrpp
"Jung~ kookkhhh~...jangannhh menggodakuuuhhh~"
"Aku tak menggodamu sayang. Kau yang sedari menggodaku" balas Jungkook.
"Ka-kau..AKH~" Taehyung memekik keras karena Jungkook dengan jahilnya menyentil ujung juniornya.
Jungkook bangkit dari posisinya dan bertumpu pada kedua lututnya di atas tempat tidur. Taehyung terlihat sangat seksi.
Kedua tangan yang terkulai pasrah di kedua sisi kepalanya. Dress yang tersingkap dimana-mana. Peluh yang mengucur dan junior yang mengacung. Jangan lupakan ekspresi yang membuat Jungkook tak sabar menyetubuhinya seharian.
Jungkook menindih tubuh kurus Taehyung. Tentu saja disangga dengan lengannya. Tangannya merapikan poni berantakan Taehyung. Diperlakukan seperti itu membuat Taehyung membuka matanya. Tatapan yang super lembut didapatkannya saat memandang wajah tampan sang suami.
"Aku mencintaimu. Sangat. Sampai rasanya seluruh hidupku sangat bergantung padamu" suara berat Jungkook membuat tulang-tulang Taehyung serasa meleleh.
"Aku juga Jungkookie. Sangat mencintaimu sampai rasanya sesak"
Pandangan mereka bertemu. Jungkook bersumpah dia sangat mencintai namja yang sudah selama 4 tahun bersamanya itu. Sejak mereka menjalin hubungan hingga sampai ke pernikahan bahkan sampai kapanpun, Jungkook takkan rela melepaskan Taehyung. Begitu pun Taehyung, dia rela pergi kemanapun asal itu disisi Jungkook.
"Aannhhh~" Taehyung sontak mendesah saat junior Jungkook menggesek miliknya.
"Kau tak berpikir kita selesai kan sayang" Jungkook menyeringai.
"Ugghh~ kaauuhh..uuhh~ meehh..nyebal-kannhhh" ucap Taehyung susah payah.
"Aku masuk ne hyung" ucap Jungkook.
"Tu-tung-ARGH!" Taehyung menjerit saat Jungkook mulai memasukkan juniornya ke dalam lubang ketatnya. Sejujurnya Taehyung tak tau kapan Jungkook melepas pakaiannya.
"Tahan sedikit" Jungkook sibuk menciumi wajah manis Taehyung sembari mendorong pinggulnya masuk. Tangannya pun mulai memainkan junior Taehyung-nya dan sedikit menggelitik twins ball namja itu.
Jleb~
"AH~~" rupanya ujung junior Jungkook menumbuk tepat titik kenikmatan Taehyung hingga membuat namja itu mendesah keras.
"Rileks sayang~" bisik Jungkook kemudian melumat bibir itu dengan rakus.
"Mmpphhh~ mmhhh~" deru nafas Taehyung berlomba dengan desahannya saat badannya terlonjak karena gerakan Jungkook yang menumbuk titik kenikmatannya berulang kali.
Jungkook semakin mempercepat gerakannya saat cairan cum Taehyung mulai keluar. Dan akhirnya cairan itu keluar membasahi bagian depan tubuh Jungkook. Jungkook memperlambat tempo tusukannya. Membiarkan Taehyung menikmati masa orgasmenya.
Tangan kanan Jungkook kembali mengocok junior Taehyung. Membuat benda itu kembali menegang. Dan membuat Jeon -Kim- Taehyung kembali mendesah.
"Mmhhh~ ahhh~ ahhh! Uuuhhh~"
Semakin cepat tusukan Jungkook maka semakin keras pula desahan Taehyung.
Jungkook menarik tubuh Taehyung agar berada di pangkuannya. Taehyung yang mengerti pun langsung memegang kedua pundak kokoh Jungkook. Sementara kedua tangan Jungkook menahan punggung Taehyung.
Taehyung mulai menaik turunkan tubuhnya dengan cepat. Kepalanya mendongak. Kesempatan itu tentu saja digunakan Jungkook dengan baik. Diciumi dan dilumatinya leher jenjang Taehyung yang sudah penuh kissmark itu.
"Ahhhh ahhh ahhhh~"
"Kau..ugh..sempit sayang" nafas Jungkook tak kalah memburunya dengan nafas Taehyung.
Bibir Jungkook turun menuju nipple Taehyung. Meniup-niup pelan sebelum kemudian menghisapnya kuat-kuat.
"Hisappphhh~ uuhhh" racau Taehyung.
Suara kulit yang beradu, kecipak saliva Jungkook dan desahan Taehyung adalah melodi yang mengiringi kegiatan panas mereka. Hingga akhirnya...
"Jungkookkkhh~ akuuhh"
"Bersamah hyung ahh"
Cairan mereka menyembur bersamaan. Cairan Jungkook masuk ke dalam tubuh Taehyung sementara cairan Taehyung mengenai tangan Jungkook.
Tanpa ragu Jungkook menjilat cairan putih itu. Kepala Taehyung sudah terkulai di pundaknya.
"Pulihkan tenagamu karena ini belum selesai sayang"
Satu menit...
Dua menit...
"MWO?! A-Ahhh~" perkataan Taehyung tak terselesaikan karena Jungkook kembali bergerak di dalam Taehyung.
.
.
Naughty
.
.
Mereka baru berhenti sekitar 2 jam lalu tepatnya pukul 4 tadi. Itu pun karena Taehyung sudah merengek kelelahan dan sedikit ancaman akan selingkuh dengan Seokjin. Jungkook menurut tapi bukan karena ancaman Taehyung karena demi apapun ancaman itu tak berefek sama sekali. Jungkook hanya tak ingin Taehyung sakit.
Jungkook hanya memandang wajah damai Taehyung saat tidur. Percayalah, melihat orang yang kau cintai tertidur dengan damai itu membuat semua rasa lelahmu terbayar tuntas. Karena Jungkook merasakan hal itu. Jungkook rela bekerja siang malam tanpa henti jika bayarannya adalah wajah damai Taehyung dan senyum kotak favoritnya.
Well, Jungkook juga tak menolak jika diberi hal seperti tadi. Anggap saja itu bonus.
"Unghh~ kau tidak tidur Jungkookie?" tanya Taehyung tanpa membuka matanya.
Jungkook tertawa perlahan, "Darimana kau tau aku belum tidur?"
"Tanganmu sedari tadi tak berhenti mengelus kepalaku dan tak ada pelukanmu" jawaban polos Taehyung membuat Jungkook tak tahan untuk menggigit kecil ujung hidung mancung itu.
"Sakit Jungkook" perlahan Taehyung membuka matanya kesal.
"Siapa suruh membuatku gemas" ucap Jungkook lalu mencium pipi Taehyung.
"Itu bukan salahku" Taehyung merapatkan tubuhnya pada Jungkook. "Kurasa aku harus mandi"
"Nanti saja sayang. Sekarang kita harus tidur"
"Kau yang harus tidur. Bekerja seharian tapi malah menyetubuhiku semalaman"
"Kau terlalu menggoda untuk diabaikan honey"
"Kau yang terlalu mesum. Tadinya kuprediksi hanya satu ronde dan berakhir pukul 1 malam untuk membuatmu rileks tapi ternyata kau terus menghajarku sampai pukul 4" protes Taehyung.
"Baiklah-baiklah maafkan aku. Kau tau kan kalau seminggu ini aku harus lembur sampai jam 11 malam, jadi..libido-ku melonjak begitu saja melihatmu memakai pakaian itu" Jungkook membela diri.
"Mimpi apa aku mempunyai suami kelebihan hormon sepertimu" gerutu Taehyung.
Jungkook hanya tertawa. Baiklah Jungkook akui kalau dia itu mesum. Tapi selama mereka belum menikah, Jungkook sama sekali belum pernah melakukan hal yang lebih dari french kiss. Sebisa mungkin ditahannya keinginan untuk merenggut kesucian Taehyung. Jungkook tak ingin memaksa Taehyung karena namja itu pun punya komitmen untuk melepas kesuciannya setelah menikah nanti.
Well, Jungkook menghargai itu. Dan karena dia mencintai Kim Taehyung setulusnya, Jungkook menunggu sampai Taehyung siap. Makanya begitu mereka sudah menikah, Jungkook tak lagi menahan dirinya. Toh Taehyung juga tak keberatan.
"Jja sebaiknya kita tidur"
"Kau harus ambil cuti untuk hari ini!" ucap Taehyung tajam.
"Iya sayang"
"Jangan membohongiku dan menyelinap bekerja!"
"Iya sayang"
"Jangan pikirkan pekerjaan se-"
Chu~
Jungkook melumat bibir Taehyung sejenak untuk membuatnya diam, "Sudah? Hari ini aku seharian di rumah. Seharian memelukmu. Sekarang ayo tidur"
Taehyung tersenyum puas lalu merapatkan tubuhnya. Jungkook dengan senang hati memeluk pinggang ramping itu. Sementara tangan satunya dijadikan bantal oleh Taehyung.
"Jeon Jungkook tanganmu" sentak Taehyung begitu tangan nakal Jungkook merambat ke pantatnya.
"Oh? Sedikit saja ne"
"Tidak!"
"Hanya menempel"
"Tidak"
"Ka-"
"Jungkook! Tidur!" perintah mutlak dari nyonya Jeon.
Jungkook terkekeh geli. Puas rasanya menggoda Taehyung sampai telinganya memerah.
"Jaljayo hyungie baby"
"Jaljayo Jungkookie"
Kecupan panjang Jungkook di kening Taehyung menjadi pengantar tidur bagi keduanya. Disaat orang lain bangun dari tidurnya, pasangan Jeon ini malah baru mulai tidur. Biarlah. Asalkan suara-suara semalam tak terdengar.
.
.
.
END
Gimana? Saya yakin pasti ngga hot xD..
Well, ini cuman sebatas pengujian kemampuan (?) karena saya udh lama ngga bikin beginian xD
Tengkyu yg udah sempet mampir #kisseu
Big love, clou3elf
