Sehun menatap tajam dengan dahi berkerut pada layar iPad yang ia pinjam dari Baekhyun. Ia membaca komentar-komentar fans di salah satu situs mengenai comeback EXO. Kemudian ia mematikan iPad itu dan melemparnya sembarangan ke sofa.

"Kalau Baekhyun Hyung sampai melihatmu membanting iPad-nya, aku berani jamin hidupmu takkan tenang," celetuk Kai tiba-tiba sambil duduk di samping Sehun.

Sehun hanya mendengus. "Kapan hidupku tenang selama masih ada dia dan suara cetar membahananya?" balas Sehun sinis. "Lagipula Chanyeol Hyung pasti membelaku dalam usaha membunuh teman baru Baekhyun Hyung itu."

Kris tertawa mengingat pertengkaran dua Happy Virus akibat iPad. Hal itu berimbas padanya karena Chanyeol jadi lebih banyak menggerecoki ukenya, membuat waktunya bersama Kyungsoo berkurang.

.

.

.

Kazuma House Production

Proudly present…

.

.

.

Ultimate Seme

® 2013

.

.

.

"Sehunnie!" seru Luhan yang baru bangun dan tidak menemukan sosok maknae EXO itu di manapun. "Yixing-ah! Kau melihat Sehunnie?" tanyanya pada Lay yang sedang makan.

"Tidak," jawab Lay, "aku bangun dia sudah tidak ada."

Luhan tidak mengerti, namun sejak mereka comeback Sehun menjauhinya meski mereka tidur sekamar–tentu saja berempat dengan Suho dan Lay. Seingatnya, ia tidak sedang terlibat cekcok dengan Sehun. Hubungan mereka pun masih baik-baik saja, bahkan minggu lalu ia dan Sehun pergi membeli bubble tea berdua.

Luhan duduk di samping Lay dan minta disuapi oleh dongsaengnya itu. Lay hanya menuruti keinginan Luhan tanpa mempedulikan tatapan dari semenya, Suho.

"Aku pulang," seru Sehun sambil melangkah menuju kamarnya.

"Ah! Sehunnie!" seru Luhan menyambut seme-nya. Sehun mengabaikannya dengan langsung masuk ke kamar mereka lalu keluar menuju kamar mandi. Luhan jadi bingung sendiri. "Sehunnie kenapa? Yixing-ah, bagaimana ini?" Yang ditanya hanya menggedik bahu.

"Mungkin dia marah karena banyak KaiLu shipper sejak MV Wolf keluar," celetuk Xiumin yang membuat Luhan semakin uring-uringan pada Si Maknae.

"Jangan terlalu dipikirkan, Hyung. Paling dia baik sendiri nanti," kata Suho menenangkan namun tidak terlalu berhasil.

.

.

.

.

.

Malam sudah tiba. Semua member sudah masuk kamar masing-masing meski kamar yang ditempati BaekYeol, Xiumin, dan Tao masih terdengar ribut. Luhan yakin, kamar itu baru hening ketika menjelang pukul tiga pagi saat dua Happy Virus, satu Bakpao, dan satu Panda mulai mengantuk.

Luhan berjalan mengendap-endap keluar kamarnya, berusaha membuat suara seminimal mungkin agar Suho dan Lay yang sudah tidur tidak bangun. Ia berjalan menuju ruang tengah. Sehun sedang duduk di sofa sambil menonton pertandingan basket.

"Sehunnie!" kata Luhan sambil memeluk seme-nya dari belakang. Biasanya Sehun akan langsung merespon dengan memanggil Hannie atau Xiao Lu kemudian menanyakan kenapa ia belum tidur. Namun kali ini lain. Sehun bergeming saat ia peluk.

Luhan tak kehabisan akal. "Sehunnie, kau kenapa?"

Sehun melepaskan kedua lengan Luhan dari lehernya. "Aku mau tidur, Hyung," jawab Sehun lalu berjalan melewati Luhan. Tanpa Sehun tahu, Luhan hampir menangis.

"Hyung, kau kenapa?" suara Kyungsoo membuat Luhan buru-buru mengusap matanya.

Luhan tersenyum dipaksakan. "Tidak apa-apa. Kembalilah tidur. Aku juga sudah mau tidur," kata Luhan.

"Pasti gara-gara Sehun, benarkan?" tebak Kai yang tiba-tiba muncul dari dapur. Kalau sejak tadi Kai berada di dapur, berarti ia melihat semuanya, kan?

Luhan menggeleng pelan lalu masuk ke kamarnya. Tinggal Kai dan Kyungsoo yang masih di luar. Dua couple itu saling berpandangan bingung dengan perilaku Luhan dan Sehun yang akhir-akhir ini menjadi rumit.

"Kalian harus bicara pada Sehun besok pagi," kata Kyungsoo. Kai pun mengangguk.

.

.

.

.

.

Pagi-pagi saat Sehun baru bangun, dirinya langsung ditarik masuk ke dalam kamar KaiSoo, Kris, dan Chen. Semua seme berada di sana. Ia di dudukkan di salah satu kasur sambil dipelototi lima namja lain yang menyandang status seme. Ah, mungkin terkecuali untuk Kris. Si seme tertua itu sedang menahan kantuk karena dipaksa bangun oleh Kai dan Chanyeol. Sehun merasa seperti napi yang akan dieksekusi saja.

"Kau kenapa, Oh Sehun?" tanya Kai berlagak tua, padahal umurnya hanya lebih tua tiga bulan dari Sehun.

"Apanya yang kenapa?" tanya Sehun. Kalau boleh menebak, ini harus ada sangkutpautnya dengan Luhan.

"Kau sadar tidak, sih? Kau menjauhi Luhan Hyung?" tanya Chen sambil bersidekap. "Kalian sedang ada masalah?"

"Apa ini tentang MV Luhan dan Kai?" tanya Suho.

"Kau membuat uke kami lebih memperhatikan Luhan Hyung," keluh Chanyeol dan diangguki yang lain kecuali Kris yang masih setengah sadar.

Sehun diam kemudian melirik Kris. "Kau tidak ikut berkomentar, Hyung?"

"Sudah diwakili mereka," jawab Kris sekenanya. Namja asal Kanada itu memeluk bantal dan menenggelamkan kepalanya di sana. Ia malas ikut rapat tidak penting semacam ini setelah kemarin malam ia dipaksa begadang sampai jam dua pagi hanya untuk rapat dengan dewan direksi SM.

"Kalau kau cemburu, bilang saja!" kata Kai sewot.

Perempatan muncul di pelipis Sehun. Ia tidak suka dengan seme-seme di hadapannya yang menyimpulkan masalahnya secara sepihak. Mereka tahu apa? Gigi Sehun bergemeletuk, begitu pula dengan tangannya yang mengepal erat.

"Siapa yang cemburu?" tanya Sehun.

"Tentu saja kau," balas namja kelahiran Januari itu.

"Aku tidak cemburu! Asal kau tahu saja, Luhan Hyung pasti lebih memilihku daripada namja hitam macam kau! Makanya aku tidak pernah khawatir kalau dia berdekatan denganmu!" ucap Sehun cepat. Kai sudah akan membalas kalau saja Sehun tidak melanjutkan. "Kalian enak, uke kalian tidak menjadi manly di MV Wolf."

"Kata siapa?" tanya Suho. "Lay jadi manly," katanya sedikit kesal.

"Tao juga," akhirnya Kris ikut nimbrung.

"Baekkie juga," timbrung Chanyeol.

Perempatan bertambah di dahi Sehun. "Tapi kalian tidak harus mengecat rambut kalian jadi warna pelangi yang terlihat lebih uke dari uke kalian, kan?" Sehun mengeram frustasi setelah mengeluarkan unek-uneknya. "Fans bilang Luhan Hyung jadi lebih manly. Mana mau aku yang ultimate seme dijadikan uke?"

Ruangan itu hening sesaat sebelum akhirnya tawa pecah. Tawa Kai dan Chanyeol yang paling keras. Dua orang itu bahkan sampai berguling di lantai, membuat uke-uke di luar sana bertanya-tanya sumber dari bunyi grasak-grusuk itu.

Sehun manyun. "Apa lihat-lihat?" Hardiknya pada Kai saat sesama line94 itu meliriknya menggoda.

"Ternyata Sehun takut jadi uke," goda Kai sambil menoel dagu Sehun membuat sang real maknae langsung menepis tangannya.

Kai masih tertawa sambil membuka pintu kamar. Ia berjalan menuju ruang tengah di mana para uke sedang menghibur Luhan yang masih meng-galau-ria. Ia memposisikan dirinya menyempil di antara Baekhyun dan Luhan, tidak peduli dengan tatapan tajam Baekhyun. Kai masih asyik tertawa.

"Ya! Kau tidak lihat apa Luhan Hyung sedang sedih?" omel Baekhyun pada Kai.

Kai tidak peduli. Ia merangkul Luhan. "Hyung, kau harusnya tertawa mendengar ini." Luhan menatap Kai bingung. "Sehun sekarang menjauhimu karena dia takut jadi uke."

Reaksi yang diberikan para uke tak jauh berbeda dari para seme. Mereka langsung menertawakan Sehun. Luhan malah mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia masih tidak mengerti. Kenapa Sehun jadi uke? Kan dia ukenya. "Maksudnya apa, Kai?"

"Begini, fans bilang kau jadi lebih manly di MV Wolf daripada Sehun. Si Oh Mi Ja takut kalau status ultimate seme kebanggaannya berubah jadi uke," jelas Kai.

Mereka tahu, di antara kedua belas member, Luhan lah yang paling sulit berhenti tertawa. Sehun pun tahu itu. Dari kamar ia mengintip ukenya sedang tertawa ngakak. Pastinya akan sangat lama sampai Luhan bisa benar-benar menghentikan tawanya.

.

.

.

.

.

Sehun berjalan lebih dahulu masuk ke kamarnya. Ia tidak peduli dengan panggilan Luhan yang sejak tadi mengaung di telinganya. Ia hanya malas kalau Luhan menghentikannya hanya untuk menertawakan dia seperti tadi pagi. Kali ini Sehun benar-benar ngambek.

"Hunnie…" kata Luhan manja sambil memeluk punggung Sehun.

Namja tinggi berambut rainbow itu hanya melirik sosok berambut merah yang kini menyamankan kepalanya di pundak Sehun. "Mau apa, Hyung? Tertawa lagi? Sana tertawa sepuasmu," balas Sehun sinis.

Luhan mendongak. "Hiya! Maafkan aku! Mianhae!" Matanya membulat, hampir seperti Kyungsoo. Sehun benci melihat mata ini karena ia tidak bisa menolak lagi tatapan memohon dari rusanya.

Sehun menghela napas lalu berbalik menatap Luhan. "Mianhae," bisik Luhan. Namja imut itu tersenyum manis sambil menepuk-nepuk kepala Sehun yang lebih tinggi darinya. "Walaupun rambutpun seperti lollipop, tapi statusmu tetap seme-ku, kok." Luhan menunduk sambil tersenyum malu-malu. "Aku lebih suka menjadi uke," bisiknya lirih.

Sehun mendengar kalimat terakhir Luhan. Kemudian seringai evil terpantri di wajahnya. Ia memeluk Luhan posesif dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Luhan.

Sinyal-sinyal bahaya mulai menyengat Luhan. "Kau belum mandi!" seru Luhan sebagai alasan sambil mendorong Sehun sekuat yang ia bisa sebelum hal yang iya-iya terjadi. Namun Sehun lebih kuat, ia tetap mendekap Luhan.

"BAOZI! DUIZHANG! TOLONG AKU!" teriak Luhan dari dalam.

Di luar sana, Xiumin hendak menolong Luhan tapi ditahan oleh Kris. "Biarkan saja. Berarti Sehun sudah waras kembali."

.

.

.

.

.

DONE dengan embel-embel gaje-ness.

1.362 words

Minim deskrip banget nih FF. Akakaka… Yaoi kedua. Abis kan nggak mungkin ada istilah seme-uke dalam hubungan straight ^_^ Maap kalo garing-krenyes-kenyes, mungkin kebanyakan pake tepung(?).

Finished at:

Wednesday, June 5, 2013

06.19 P.M.

Published at:

Thursday, June 13, 2013

07.24 P.M.

Ultimate Seme © Kazuma House Production ® 2013