Kuroko No Basuke - AkaKuro FanFiction
Author : LSA
Cast :
Akashi Seijuroo
Kuroko Tetsuya
Pair : AkaKuro
Disc : All is not mine, except this Story.
Kuroko No Basuke (C) Fujimaki Tadatoshi
Warning : Pendek-sependek castnya , Kisah dua anak SMA cowok alias YAOI alias Boys Love alias Humu
Rate Fic : T
Genre : Cinta-cintaan antara anak muka Teflon dan anak titisan setan-
Lenght : Sekali makan/?
'Author-Note'
'Imagine Tetsuya nunggu hujan reda dihalte—itu unyu sekali~'
Happy reading
#1 Hujan – AkaKuro
Guyuran air hujan belum berhenti meski sudah 2 jam lamanya. Belum ditambah sahutan petir disana-sini. Kuroko memutuskan diam menunggu hujan reda di halte—toh jika dia nekat hujan-hujan pasti kena marah banyak orang, mulai dari Kepala Asrama—Ono-san , Ketua Club Basket—Nijimura-senpai sampai Kapten teamnya—ah… bicara soal Kapten Team nya… Apa ya yang ia lakukan di Kyoto sampai harus ijin libur selama seminggu ?
Apa kakaknya menikah ?
EH—tapi Kapten nya itu Absolut anak tunggal
Atau
Kaptennya lah yang dinikahkan ?
Eh… semakin mengada-ada, dia kan baru masuk SMA masa' sudah main nikah-nikah saja
Menyadari pikirannya semakin semrawut Kuroko mengambil nafas panjang dan bersendekap erat—mencoba mengurangi rasa dingin yang ia salahkan atas pikiran semrawut dan absurdnya barusan
Detik berubah menit dan Kuroko hanya setia mengamati rintikan air hujan,
Aduh, kenapa suasana hatinya jadi mellow begini ?
Ada semacam rasa sesak yang aneh saat ia menyadari keheningan disekitarnya
Biasanya jam segini Kise—teman sekamarnya pasti sudah merengek mengajaknya makan malam. Lalu setelahnya ia akan membantu Himuro-san untuk membersihkan dapur. Dan setelahnya dia akan tidur dikamar Akashi karena Kise suka menyeret Aomine kekamar mereka
Ah—sial ! kok dia jadi semakin sedih ?
Hh, Beginikah yang Kise rasakan saat Aomine pergi ke Pemakaman Neneknya dan baru pulang 3 hari kemudian ?
Apa ini ya perasaan yang sering Takao gembar-gemborkan jika dia tak melihat Midorima sebentar saja—eh tunggu… apa ya namanya … eum..
"Rindu ?" cicitnya pelan,
"Apa aku … rindu Akashi-kun ?" tanyanya pada dirinya sendiri
Tangannya meraba dada kiri, berdenyut semakin kencang dan ia merasa pipinya menghangat.
Ingatannya memutar kembali kejadian-kejadian yang menurutnya biasa tapi entah kenapa sekarang begitu terasa berharga—mungkin yang digombalkan Takao ke Midorima soal 'Shin-chan awas ya nanti kalau aku tidak ada , nanti baru terasa lhoh kalau kamu kangen dengan keberadaanku' benar adanya
Tapi selama ini dimata Kuroko kebaikan dan perhatian Akashi padanya … bukannya memang sudah sewajarnya ?
Kebaikan Kapten pada Anggota Teamnya …
Kuroko tidak pernah berani berpikiran lebih—takut sakit hati jika Realita tak seindah Ekspektasi
Namun, jika sekarang ia bandingkan dengan pasangan fenomenal disekitarnya , misal saja TakaMido
A : Takao menunggui Midorima hingga selesai Latihan, padahal Midorima selalu pulang paling akhir
A' : Akashi juga menunggui Kuroko hingga selesai berlatih shoot hingga malam—padahal Kuroko berlatih shoot diluar lapangan indoor
B : Takao tidak pernah mengatakan tidak pada apapun permintaan Midorima—ya kecuali saat Midorima bilang dia ingin Takao mencarikan alamat e-mail Pembawa acara cantik ramalan Oha-Asa—
B' : Akashi selalu memenuhi permintaan Kuroko—apapun itu. Bahkan setiap minggu ada satu kardus Milkshake jatah khusus Kuroko dari Akashi di Kantin Asrama—ya meski Kuroko pernah coba-coba untuk minta ijin tidak latihan karena lelah dan alhasil jatah Milkshake mingguannya dihentikan—
Intinya… apa Akashi selama ini mengkode padanya tapi dirinya ini tidak peka ?
Eh … tapi … Apa iya, Sang Maha Raja Yang Mulia Akashi Seijuuro yang Absolute dan tak kenal kekalahan itu suka pada dirinya yang hawa keberadaannya tipis serta—uhuk—tidak peka ini ?
Apa jangan-jangan dia hanya baper karena hujan dan…kangen Akashi ?
Kuroko merengut lucu, dan berjongkok untuk memeluk lutut,
"Hujan, tolong berhenti sebelum aku semakin berpikiran aneh…" ucapnya pelan. Iris bulat biru mudanya memandang keatas—dimana langit sudah mulai menggelap.
Ah—apa sebaiknya dia menerobos hujan saja ya ?
Dimarahi lebih baik daripada diam disini dan kepikiran Akashi yang masih pulang kampung
Kuroko akhirnya berdiri, memeluk erat tas selempangnya dan bersiap menerobos air hujan yang semakin deras. Namun baru saja ujung sepatunya basah terkena hujan—sebuah suara memanggil namanya, membuatnya urung pergi. Kepala biru muda itu menoleh
"Tetsuya ~"
"A-Akashi-kun..." ia mengerjap pelan, masih memproses gerakan pelan Kaptennya yang mendekat dengan sebuah payung besar yang melindunginya dari hujan.
"Tetsuya, kau bisa sakit jika hujan-hujan" ucapnya tenang seperti biasa. Jarak tubuh mereka semakin menipis saat Akashi meraih kepala Tetsuya pelan dan mengecup dahinya lembut,
"Tadaima ~" bisiknya yang menyebabkan pipi Kuroko langsung memerah.
Pemandangan manis ini tak ayal membuat Akashi tertawa pelan dan merengkuh tubuh kecil dihadapannya,
"Hey, kau tak merindukanku ? Apa selama kutinggal— kau sudah peka ?" tanyanya sedikit menyindir hati Kuroko yang masih berdentum tak karuan
"A-Akashi-kun , t-tolong jangan memelukku, ini dipinggir jalan. Bagaimana jika ada yang melihat—"
"Jadi jika nanti sudah dikamar, aku boleh memelukmu sepuasku ?" Iris merah dan birumuda bertumbukan. Membuat aliran hangat yang menghapus hawa dingin disekitar
Kuroko membuang muka, Kaptennya ini lama-lama semakin pintar berbicara seperti Himuro-san dan Nijimura-senpai.
"Bu-Bukan begitu—maksudnya .."
"Maksudnya ?" tanya Akashi, Kuroko bingung menemukan kata selanjutnya. Akashi mengulum satu senyum.
"Maksud mu, aku jangan memelukmu karena kau masih malu. Baru sadar soal perasaanku padamu , heh?" pancing Akashi yang semakin membuat Kuroko , memerah dan akhirnya menyerah lalu menyembunyikan muka didada sang Kapten,
"O-Okaeri ... Akashi-kun" bisiknya membalas Tadaima Akashi diawal—Akashi langsung tawa kecil, "Lalu bagaimana jawabanmu Tetsuya ? Aku sudah menunggu 2 tahun"
Kuroko bergumam pelan—amat pelan, untung saja selain tampan dan pintar , Kapten SMA Teiko ini juga punya pendengaran tajam. Jadi kalimat singkat nan pelan seperti 'Ya, aku juga suka Akashi-kun' itu bisa tertangkap olehnya
Ah—andai hari ini tidak hujan, pasti Akashi tak akan mendapat kesempatan berkelakuan layaknya tokoh pria utama manga shoujo seperti ini.
Hujan ... terima kasih menahan Tetsuyaku disini dan menyuruhnya memikirkanku—Akashi Seijuuroo, Kapten Ganteng nan Absolute di SMA Teiko
