DISCLAIMER :
BLEACH © Tite Kubo
The days with you © Aoivess
GENERE :
Fantasy,Romance
PAIRING :
Ichigo x Rukia
WARNING :
Gaje,OOC,typo bertebaran dimana2, amburadul deh…. ^^
The Days with you^
.
.
.
^Rukia POV^
.
.
Aku Rukia Kuchiki seorang angel dari Chateau Ciel sebuah negeri diatas langit. Aku sedang terbang disekeliling kota Cieux Pays. Kota yang menjadi pusat kehidupan para angel.
langit sangat cerah hari ini,orang-orang terlihat sibuk dibawah sana, saling mengobrol, terbang disekitar Accueil. Aku terbang cukup tinggi diatas kota Cieux Pays tiba-tiba ada seseorang berdiri didepanku menghalangi jalanku. Aku sudah tak asing lagi dengan orang yang berdiri didepanku.
Senna gadis berambut ungu dikucir kuda dengan pita merah yang menjuntai disela rambutnya. Ia berdiri didepanku sambil berkaca pinggang.
"Apa?" tanyaku ketus,
Aku tak pernah akur dengan saudara sepupuku ini. Kami sama-sama keras kepala.
"Kau. Ikut aku" kata Senna sambil memegang tanganku lalu mengiringku terbang bersamanya.
Aku berusaha meronta minta dilepas tapi Senna tetap memegang tanganku. Bukannya melonggar malah semakin kencang.
"Senna kau mau mebawaku kemana?" tanyaku.
Akhirnya ia berhenti juga. Aku melihat sekitarku tempat ini sangat asing bagiku. Kenapa Senna bisa tahu tempat ini?
"Kenapa sih, kau selalu cari muka didepan orang tuaku" katanya ketus. Aku memutar mata violetku Oh..masalah tadi ya….
Orang tua Senna selalu membanding-bandingkan aku dan Senna, mereka selalu memujiku itulah yang mebuat Senna marah dan mebuat kami tak pernah akur. Mungkin karena dia iri padaku.
"Aku tak pernah cari muka di depan orang tuamu, mereka saja yang memujiku. Jadi jangan salahkan aku" ucapku sambil terbang melewatinya. Tapi ia segera medorongku mebuatku terlempar cukup jauh dari tempatku semula, syukurlah aku bisa mengendalikan tubuhku.
"Aku benci kau yang sok suci itu" kata Senna.
Aku mendongak, mata violetku membelalak melihat Senna berjalan medekat padaku dengan tangan kanannya yang bersinar kemerahan.
'Tir'
Itu semacam teknik yang dimiliki angel untuk melindungi diri dari musuh.
"Senna apa yang mau—"
Ziiingggg
Senna menembakan tir kesayapku, aku yang belum siap terlempar lagi kebelakang. Kurasakan hangat di sayap kananku aku melirik sayapku.
Darah…
"Medengar orang tuaku selalu memujimu mebuatku muak. Enyahlah kau dari hadapanku"
Senna kembali menyerangku kali ini sayap kiriku yang ia incar tapi serangannya meleset, karena aku sempat menghindar tapi sayang aku tak bisa mengendalikan keseimbangan tubuhku mebuatku terjatuh kebawah, melucur menembus awan. Sayapku tak bisa digerakkan.
Sial!
Aku terus meluncur kebawah, aku melihat Senna berada di tepi awan yang tadi berlubang karena aku. Aku sulit mengartikan ekspresi wajahnya.
Senang….atau…justru khawatir―
Ah..aku tak tahu….
Aku mebalik tubuhku agar aku bisa melihat kebawah. Oh..kami-sama, aku megigit bibir bawahku, aku melihat gedung dan rumah-rumah dibawah sana. Aku sangat-sangat yakin itu adalah dunia manusia.
Kami para angel sudah diberi tahu tentang orang-orang penghuni dunia bawah. Aku berusaha mengerakkan sayapku tapi tak bisa.
'Gawat' gumaku aku hanya bisa memejamkan mata pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
BRUUUKK!~
"Aww…" Rintihku. Aku terjatuh dalam posisi tengkurap. Badanku serasa remuk, bayangkan terjatuh dari langit yang sangat tinggi pasti sakitkan dan lagi sayapku masih terasa sakit.
"Hei, kau siapa?"
Aku segera menoleh kesumber suara itu. Tepatnya disamping kananku, seorang laki-laki berambut orange menatapku dengan kening berkerut. Ia tidur di atas rerumputan dengan kedua tangan menopang kepalanya.
dia pasti kaget tiba-tiba seorang angel terjatuh dari langit menggangu tidurnya, aku yakin dia pasti baru saja tertidur tadi. Tapi…tunggu..
kenapa dia bisa melihatku ?
bukankah seharusnya….
Aku melihat kesekelilingku, siapa tahu dia bicara dengan orang lain bukan diriku. Tapi tidak ada siapa-siapa disini selain kami ―aku dan dia―.
"Aku bertanya padamu" katanya.
"Aku," aku menunjuk diriku sendiri "Tunggu kau bisa melihatku?" tanyaku, aku merubah posisiku menjadi duduk mengahadap laki-laki orange itu em .. bersurai orange maksudku. Aku lihat sebelah alis laki-laki itu terangkat.
"Tentu saja, siapa yang tidak bisa melihatmu dengan pakaian aneh yang kau pakai" katanya.
Sudut mataku bekedut ketika mendengar kata-katanya tadi.
Aneh
"Senaknya saja bilang aneh. Dasar kepala jeruk" kataku. Melihat rambut orangenya membuatku teringat dengan buah yang namanya jeruk.
"Apa kau bilang?, tentu saja aneh. Kalau mau cosplay bukan ditempat ini kan"
Aku mengangkat sebelah alisku. Cosplay? Apa itu cosplay?.
"Apa itu cosplay?" tanyaku. Ia menatapku dengan tampang heran. Baiklah aku kan bukan makhluk dunia bawah jadi tak tahu apa itu cosplay.
"Lihat pakaianmu. Kau memakai sayap palsu, gaun putih, pita rambut. Itu bukan pakaian sehari-hari" katanya.
"Siapa bilang sayapku ini palsu" kataku ketus.
"Ah..terserah kau saja" katanya selaya berdiri, menepuk celananya yang kotor eh..dia mau kemana?
"Hei,kau mau kema―akh" aku berusaha berdiri tapi..
Tes
Aku merasa sakit dibagian sayapku. Aku melirik sayap kananku astaga. Sayapku yang tadinya putih menjadi merah karena darah. Sakit, sayap kiriku juga terluka tidak separah sayap kananku. Sepertinya Senna tidak memakai Tir yang biasanya, apakah Tir bisa berefek separah ini?
"Hei kau kenapa?"
Aku mengangkat kepalaku mendapati laki-laki bersurai orange tadi berjongkok didepanku. Dia tidak jadi pergi?
"Sayapku..berdarah."
Laki-laki itu kemudiaan berdiri, mengaruk rambut orangenya yang masih terlihat aneh bagiku.
"Baiklah kalau kau terluka ikutlah kerumahku aku akan membantu mengobati errr..sayapmu."
Sekarang aku eh..tidak aku dan laki-laki bersurai orange berdiri didepan sebuah klinik bertuliskan "Kurosaki Clinic" .
"Ayo masuk"
Aku mengikuti laki-laki itu. Sayapku masih terasa sakit, aku mengigit bibirmenahan rasa sakit akibat serangan Senna. Sebegitukah ia membenciku? Sehingga dia tega menyerangku seperti ini yang lebih parah membuatku terjatuh ke dunia manusia.
Bukk~
Aw.. karena sibuk berpikir aku tak menyadari si jeruk ya.. ―panggil saja begitu, aku tidak tahu siapa namanya. Dia berhenti berjalan alhasil aku menabrak punggungnya lengkap sudah rasa sakitku.
TO BE CONTINUE~
Accueil : Rumah para angel
Tir : semacam kekuatan angel untuk menyerang
Moshi-moshi minna~
ini adalah fanfic pertamaku di fandom Bleach mohon reviewnya ya~
Arigatou~
