~(*0*)~ ini FF kedua saya. Yah… Semoga aja ini lebih baik dari yang sebelumnya, hehe.
Selamat Membaca! ^^
TWINS!
All of characters on this fiction belong to Masashi Kishimoto
Read and Reviews, please!
Warning : Akan ada perubahan pada sifat asli karakter
Musim panas kali ini disambut dengan hujan yang deras. Biasanya disaat-saat seperti ini, pastilah keadaan di sekitar sangat tenang dan sunyi. Tetapi kali ini berbeda. Terlihat seorang pemuda yang tengah jenuh mendengarkan ocehan seseorang di sebelahnya. Hah… keluh sang pemuda berambut raven bermata onyx itu dalam hatinya. Kemudian matanya yang gelap itu menutup, membiarkan pikirannya melayang kembali ke kejadian seminggu yang lalu, tanpa memperdulikan orang yang masih terus saja mengoceh disebelahnya.
Flashback On
Hari itu kelas sangat tertib tidak seperti biasanya. Karena sang guru yang terkenal sering terlambat, datang tepat waktu sehingga membuat murid-murid di kelasnya terdiam dan bertanya-tanya apa yang membuat wali kelas mereka tidak terlambat hari ini. 5 menit berlalu tanpa ada yang berbicara, baik itu Kakashi sensei atau murid-muridnya. Selanjutnya, Kakashi sensei berdeham untuk memulai pembicaraan.
"Ehem! Yap, saya tahu kalian pasti bingung melihat saya datang tepat waktu."ucapnya tepat sasaran.
"Saya juga tidak tahu kenapa hari ini saya bisa tepat waktu. Mungkin karena hari ini… Kita kedatangan murid baru, ayo silahkan masuk!"
semua mata murid-murid bergerak ke arah pintu mengikuti gerakan seorang siswi yang berjalan dengan langkah pasti.
"Baiklah, perkenalkan ini Ino pindahan dari desa Suna."
"Hai semua, salam kenal dan mohon bantuannya!" kata siswi baru itu sambil menundukkan badannya.
"Ino… silahkan duduk."ucap sang sensei menunjuk ke arah satu-satunya bangku yang masih kosong, tepat di sebelah pemuda berambut raven (Uchiha Sasuke). Dengan malas Sasuke menatap orang yang akan jadi teman semejanya. "Cih…"gumamnya pelan.
Flashback Off
"Sasuke"
"…"
"Sasuke?"
"…"
"Sasuke-kun?"
"Hn…" liriknya malas ke arah Ino.
"Apa kau mendengar ceritaku tadi?"tanya Ino. Sebelum Sasuke menjawab atau lebih tepatnya memang tidak ingin menjawab, bel istirahat berbunyi. Dengan segera Sasuke memanfaatkan moment indah(?) ini untuk menghindar dari hal-hal yang bernama Ino. Ia menghampiri sahabat-sahabat aneh(?)nya yang sudah berkumpul di meja dekat pintu masuk.
"He-hei… orangnya datang."kata satu-satunya dari mereka yang berbadan gemuk, Choji Akimichi. Sasuke yang mendengarnya bingung, tapi tetap mempertahankan ekspresi datarnya.
"Yo~ Teme! Kemari!" ajak Naruto.
"Ya… Aku memang ingin kemari."
"Wah..wah… kau lesu sekali, Sasuke. Apa perempuan yang disebelahmu itu meresap semua energimu?"sindir Gaara. Spontan semua yang berkumpul disitu langsung tertawa.
"Hei…hei… tunggu, d-dengarkan aku…" kata Kiba yang masih sulit berbicara karena merasa geli dengan ucapan Gaara barusan.
"Sasuke… apa kau benar-benar tidak tertarik dengan orang yang disebelahmu itu? Karena kami perhatikan dari tadi, kau sama sekali tidak merespon ucapan-ucapannya. Kasihan sekali dia, hahaha…"lanjut Kiba panjang x lebar setelah semua berhenti tertawa.
"Yah… begitulah. Seperti yang kau lihat, Kiba."
"Aku jadi takut kalau kau homo, teme." Naruto bergidik ngeri dan tatapan membunuh langsung dilemparkan padanya oleh si raven.
"Iya, aku juga jadi berfikir begitu. Karna, kami tidak pernah melihatmu dekat dengan seorang perempuan sekali pun."Neji yang dari tadi diam, kali ini angkat bicara.
"Ya!" seru yang lain, kecuali si Nanas (Shikamaru).
"Hei! Bukankah selain aku masih ada yang tidak punya pacar?"ucap Sasuke, bermaksud mengalihkan pembicaraan tentang dirinya. Semua yang mendengar itu(Naruto, Gaara, Kiba, Neji, Choji)langsung melihat ke arah Shikamaru.
"Maksudmu aku?"tanya Shikamaru dengan wajah tanpa dosa karena merasa diperhatikan.
"Ya, tentu saja."jawab Sasuke. Dalam hati dia tersenyum penuh kemenangan, karna berhasil mengalihkan pembicaraan yang melibatkan dirinya.
Gaara yang langsung mengerti maksud ucapan Sasuke langsung berkata, "Tapi paling tidak Shikamaru pernah berpacaran, sedangkan kau? Sama sekali tidak."
Sial… Dasar mata panda!batin Sasuke. "Haa… Iya, iya!" seru yang lain.
"Berarti dengan ini, Sasuke dinyatakan homo."ujar Naruto yang merasa dirinya ketua hakim di pengadilan. Yap, Sasuke masuk dalam perangkap. Dia paling tidak suka jika direndahkan oleh teman-temannya.
"Kalian menantangku, begitu?"tanyanya tajam.
"Ya, Ya!"jawab mereka serempak, sedangkan Shikamaru mulai tidak suka arah pembicaraan ini.
"Kami menantangmu untuk mendekati Ino dan menjadikannya pacarmu!"seru Neji yang tampaknya memperpanas suasana.
"Tapiiiii… kau tidak boleh langsung menembaknya menjadi kekasihmu! Harus melalui tahap seperti aku & Hinata, teme."tantang Naruto.
"Ya, seperti aku dan Tenten." Neji kembali berbicara.
"Aku dan Temari juga begitu."sambung si mata panda.
"Aku juga!"seru yang lainnya. Cih! Mereka pamer!gumam Sasuke geram.
"Jadi? Bagaimana, teme? Kau setuju?"tanya Naruto kembali.
Sasuke berfikir keras. Memikirkan semuanya, baik itu keuntungan atau kerugian yang dia peroleh.
"Ya."jawabnya singkat, dan berakhirlah pembicaraan mereka selama istirahat.
Disaat yang sama di meja Sasuke…
Apa sih yang mereka bicarakan sampai heboh begitu?gumam Ino yang saat itu tengah melihat kumpulan orang-orang aneh di dekat pintu masuk, kecuali Sasuke tentu saja. Kalau diperhatikan, dia memang orang yang minim ekspresi ya. Sepanjang temannya berbicara, dia tidak menunjukkan ekspresi apapun. Hihihi… lucu! gumam Ino lagi.
"Hei, senyum-senyum sendiri…" sapaan itu langsung saja membuyarkan senyuman Ino.
"Ah, Tenten-chan Hinata-chan. Kalian ini… membuatku kaget, saja."ucap Ino.
"Kau sedang memikirkan siapa sampai senyam-senyum begitu?" tanya Tenten yang langsung duduk dibangku Sasuke. Sedangkan Hinata duduk dibangku depan meja Sasuke-Ino.
"Ah, tidak… tidak ada, kok."
"Oh iya, Ino-chan… Kenapa Sakura tidak masuk sekolah? Ini sudah hari ke-3 dia absen."tanya Hinata.
"Astaga, aku lupa bilang kalau Sakura-chan sakit!"
"Dasar."ucap Tenten
"Baiklah akan aku catat di buku kehadiran siswa." Hinata segera mengambil buku yang ia maksud, karena dia adalah Sekretaris di kelas 2-A Sekolah Konohagakuen. Walaupun dia terlihat pendiam dan pemalu, tapi dia cekatan dalam hal tugasnya sebagai pengurus kelas. Dan tentu saja ketua kelas disini adalah kekasihnya, Uzumaki Naruto. Sungguh pasangan yang serasi… ^^
"Oh iya, Ino-chan… ada yang ingin kutanyakan padamu."
"Ya, silahkan saja Hinata. Apapun pertanyaanmu."
"Mmm… Begini, bukankah kalian kembar? Tapi kenapa tidak mirip begini? Sifatnya juga…"tembak Hinata langsung.
"Kembar itukan ada yang identik dan non-identik, Hinata. Jadi wajar saja…"
Saat menjawabnya, terlihat jelas diraut wajah Ino bahwa dia sudah bosan mendengar pertanyaan yang itu-itu saja ketika orang-orang tahu bahwa Ino-Sakura kembar.
To be Continued…
