MinGa Dudes "Kiss Day Event" Fanfic Project
Prompt Q.15: I Don't Have Dirty Mind, I Have a Sexy Imagination.
Sex Appeal
.
A fanfic by JYSCherryBlossoms
.
Main Casts: Jimin x Yoongi/Suga
Genre: Romance
Length: Oneshoot
Rated: M
.
ALL CASTS BELONG TO THEMSELVES, NO PROFIT TAKEN
DON'T LIKE DON'T READ!
.
Summary : Tatapan seseorang adakalanya memiliki arti tersendiri. Bisa karena kagum, penasaran, atau juga karena sex appeal yang di miliki seseorang tersebut. Tapi bagaimana jika, tatapan itu dari seorang Park Jimin pada Min Yoongi?. Tatapan Jimin yang selalu berbeda saat menatap Yoongi tentu memiliki makna yang berbeda dari cara ia menatap member lain di grupnya.
.
Happy reading~
.
Tatapan seseorang adakalanya memiliki arti tersendiri. Bisa karena kagum, penasaran, atau juga karena sex appeal yang di miliki seseorang tersebut. Tapi bagaimana jika, tatapan itu dari seorang Park Jimin pada Min Yoongi?. Tatapan Jimin yang selalu berbeda saat menatap Yoongi tentu memiliki makna yang berbeda dari cara ia menatap member lain di grupnya.
"Aku sering tanpa sengaja melihat Jimin Hyeong yang menatap Yoongi Hyeong dengan begitu intens, seolah dengan matanya saja Jimin Hyeong bisa menelanjangi Yoongi Hyeong." Ujar Jungkook saat mereka sedang berada di sofa ruang televisi pagi itu, minus Yoongi yang masih tidur dan Jimin yang sedang mandi.
"Kalau ku pikir, Jimin memiliki sebuah pikiran yang kotor saat menatap Yoongi Hyeong," sahut Taehyung.
"Aku setuju. Tatapannya sangat memiliki gairah yang dalam, " sambung Hoseok.
"Kenapa kalian berpikir seperti itu? mungkin Jimin hanya menyampaikan perasaan melalui tatapannya. Kalian harus ingat, tatapan juga bisa menjadi salah satu cara untuk menyampaikan sebuah emosi." Ucap Seokjin yang akhirnya membuat yang lain mengangguk-angguk.
"Benar juga."
.
.
-o0o-MinGa Dudes-o0o-
.
.
Sore itu, Jimin sedang menonton sebuah acara komedi show yang begitu terkenal di negaranya. Beberapa hari ini, BigHit memberi mereka waktu untuk istirahat. Namun acara televisi tidak lagi menarik perhatian Jimin saat sosok cantik keluar dari kamarnya. Mata Jimin hanya terfokus pada Yoongi yang baru saja keluar dari kamar dengan menenteng bantal berbentuk kepala Kumamon.
Pandangan Jimin pun mengikuti Yoongi sampai akhirnya Yoongi duduk di ujung sofa jauh darinya. Yoongi menyilangkan kaki di sofa, mempertontonkan sepasang kaki putih indahnya yang hanya terbalut celana super pendek berwarna hitam yang begitu kontras dengan kulitnya yang sangat putih, dan tangan Yoongi nyaris tenggelam karena hoodie yang di pakai lebih besar dari tubuhnya.
Yoongi memeluk bantal berbentuk kepala Kumamon yang di berikan fans padanya beberapa bulan lalu, bibir berwarna pink tipis kissable Yoongi membentuk kerucut lucu saat mata kucingnya menatap layar televisi yang menampilkan acara komedi. Yoongi tidak menyadari tatapan dalam penuh arti dari Jimin.
"Jiminie, bisa kau ganti acaranya? Ini tidak lucu," ujar Yoongi sambil mengucek mata dengan punggung tangan yang tenggelam di balik hoodienya.
"Eum, gantilah Yoongie," jawab Jimin tanpa embel-embel 'Hyeong' serta tanpa memutus pandangannya dari wajah Yoongi.
"Aku kan minta pada Jiminie." Jawab Yoongi sembari menoleh menatap Jimin. Matanya yang sipit kian menyipit saat melihat Jimin yang menatapinya dengan ketat seolah memenjarakan tubuhnya melalui tatapan itu.
Akhirnya Yoongi memilih bergerak merangkak mendekati Jimin dan melupakan niatnya mengganti chanel televisi. Sungguh, gaya Yoongi yang merangkak mendekat itu membuat Jimin kian tak melepas pandangannya.
'Dia begitu seksi saat melakukannya.' Pikir Jimin.
Puk!
Tangan Yoongi menangkup kedua pipi Jimin. Dan sang dominan hanya bisa diam dengan tingkah sang submisif, ia menunggu gilirannya untuk beraksi.
"Jiminie kenapa menatapiku begitu? Ada apa?" Tanya Yoongi, bibirnya sedikit maju saat berbicara membuat Jimin ingin menangkap bibir itu dengan bibirnya. Tangan Jimin bergerak meraih tubuh Yoongi, menelusuri tubuh Yoongi dengan tangannya dari punggung turun perlahan sampai ke pinggang, kemudian menarik tubuh Yoongi dan menabrakkan pada tubuhnya.
Yoongi mengerucutkan bibir, tangannya turun menjadi memeluk Jimin, lalu Yoongi meletakkan kepalanya di leher Jimin.
"Naege malhae.*" Lirih Yoongi sesekali bibirnya menyambangi leher Jimin.
"You're beautiful," jawab Jimin lirih yang di ikuti senyuman tipis.
Jimin bahkan bisa merasakan bibir Yoongi tertarik membentuk senyuman karena posisi wajah Yoongi yang berada di ceruk lehernya. Jimin tidak mengapa jika wajah Yoongi berada di ceruk lehernya. Namun, yang membuatnya gerah adalah rasa hangat dari kecupan-kecupan ringan yang Yoongi lakukan di lehernya. Perlakuan Yoongi itu membuat gejolak seksualnya meningkat.
Jimin menggigit bibirnya sendiri saat Yoongi mengigit kecil telinganya dan tangan Jimin memijat area pinggang Yoongi. Jimin mati-matian menahan diri untuk tidak balas melakukan sesuatu pada Yoongi yang sedang dalam mode menjadi sedikit liar.
"Bisakah kalian lihat tempat saat ingin berbuat sesuatu yang tidak layak di pertontonkan?" Ujar Seokjin dengan melipat tangan di dada.
"Get a room please," sahut Namjoon dari arah samping Seokjin. Mereka berdua baru saja pulang setelah membeli beberapa keperluan dapur.
"Jin hyeong, mana pesanan Yoongie?" Alih-alih menjawab, Yoongi langsung menjauh dari Jimin dan menghampiri Seokjin yang sedang menenteng kantong belanjaan. Yoongi mengulurkan tangan yang tertutupi hoodie kebesaran dengan menunjukkan gummy smilenya.
Seokjin ingin saja kesal, tapi melihat bagaimana raut Yoongi yang begitu imut, SeokJin pun mengurungkannya. Ia memilih menyerahkan satu es krim rasa stroberi pada Yoongi dan mengacuhkan tatapan kesal Jimin padanya yang merasa terganggu dengan kedatangannya.
"Namjoon, tolong panggilkan Jungkook, Taehyung dan Hoseok. Kita makan es krim ini bersama-sama," ucap Seokjin yang langsung di laksanakan oleh Namjoon.
"Kau beli banyak Hyeong?" Tanya Jimin. Seokjin mengangguk.
"Sesekali tidak apa kan," jawabnya sebelum akhirnya meletakkan es krim yang di belinya. Dan tidak lama kemudian member lain ikut bergabung di sofa tersebut dengan sebuah es krim di tangannya masing-masing.
"Kau lihat itu?" Bisik Hoseok pada Taehyung yang masih sibuk dengan es krimnya.
"Lihat apa?" Tanya balik Taehyung.
"Jimin dengan tatapannya pada Yoongi Hyeong," Taehyung langsung menatap Jimin. Benar saja, maknae line bernama lengkap Park Jimin itu tengah menatap sang rapper line Min Yoongi yang sedang menjilat es krimnya dengan dalam penuh ketertarikan, Jimin bahkan membiarkan es krim yang di tangannya sedikit meleleh.' Lebih menarik melihat Min Yoongi di banding es krim itu.' Pikir Jimin.
"Ya! Jimin berhenti menatap Yoongi Hyeong dengan berpikiran kotor," tegur Taehyung. Jimin menoleh, begitu juga member lainnya.
"Apa maksudmu Tae?" Tanya Seokjin,
"Jin Hyeong, sejak tadi Jimin menatapi Yoongi Hyeong, aku yakin dia sedang memikirkan hal kotor tentang Yoongi Hyeong," ujar Taehyung. Jimin memutar bola matanya mendengar ucapan Taehyung.
"I don't have a dirty mind, I have a sexy imagination." Jawab Jimin sebelum ia beranjak dari duduknya membuat para member lain menatapinya termasuk Yoongi.
Namjoon menghela nafas, "Jimin seperti itu sebenarnya karena sex appeal yang dimiliki Yoongi Hyeong," ucap Namjoon sambil menatap Yoongi hal itu juga membuat para member lain ikut menatap Yoongi.
"Kenapa aku?" Tanya Yoongi.
"Tanyalah pada Jimin-mu itu Yoongi, kau akan tahu jawabannya." Ujar Seokjin. Yoongi mencebikkan bibir kemudian beranjak mengikuti kepergian Jimin. Namun sebelum pergi Yoongi mengambil satu es krim yang tersisa di meja dan membawanya.
"Apa celana yang di pakai Yoongi Hyeong juga termasuk sex appeal?" Tanya Taehyung, ia memperhatikan bagaimana kaki indah Yoongi terekspose jelas saat Yoongi berdiri.
"Itu salah satunya," Jawab Namjoon.
.
.
-o0o-MinGa Dudes-o0o-
.
.
"Jiminie, bisa beritahu aku sex appeal yang aku miliki?" Tanya Yoongi yang kini duduk dengan menyilang kakinya, sedangkan tangannya memegang es krim. Jimin yang sedang duduk bersandar pada papan kepala tempat tidur menoleh menatap Yoongi.
"Kau yang memilikinya Yoongie," jawab Jimin.
Yoongi menghirup nafas lalu menghembuskannya dengan kasar. "Aku bahkan tidak menyadarinya." Gumam Yoongi sambil menjilat es krimnya. Jimin menghela nafas lalu memperhatikan tingkah Yoongi itu.
"Kemarilah," Yoongi menatap Jimin sebentar lalu mendekati Jimin.
"Duduk disini," pinta Jimin dengan menepuk pahanya. Yoongi menuruti perkataan Jimin dan duduk di paha Jimin. Jimin mengambil es krim Yoongi dan meletakannya di meja kecil samping tempat tidur. Dan perlakuan Jimin itu membuat Yoongi menatap Jimin dengan tidak suka, bahkan bibir Yoongi merengut lucu saat ini.
"Jiminie, itu punya Yoongie," rengeknya dan mencoba mengambil es krim yang di letakkan Jimin di meja. Namun Jimin menahan tangan Yoongi sebelum beralih menjadi menangkup wajah imut yang tidak sesuai umur itu. Yoongi mengerjap dengan ekspresi bingung yang lucu, Jimin menyeringai lalu menjilat sudut bibir kanan Yoongi sampai sudut kirinya. Itu di lakukan Jimin beberapa kali dan sesekali Jimin mencuri kesempatan dengan menghisap bibir Yoongi.
"Manis," ucap Jimin, wajah Yoongi merona mendengar ucapan Jimin dan Yoongi langsung menenggelamkan wajahnya di dada Jimin. Yoongi malu.
"Jiminie,"
"Eum?"
"Jadi apa sex appeal yang kumiliki?" Tanya Yoongi pelan, nampaknya ia masih malu.
Jimin tersenyum tipis. Yoongi menegakan tubuhnya menatap Jimin bersamaan dengan Jimin yang meraih wajah Yoongi dan menangkup dengan kedua tangannya. Bagi Jimin, Min Yoongi kekasihnya ini memiliki sex appeal yang luar biasa. Semua yang ada di dalam diri Yoongi adalah sex appeal. Karena itu, Jimin selalu menatapnya dengan dalam dan kadang dengan pandangan penuh gairah. Tidak, ia tidak memikirkan hal kotor tentang Yoongi. Ia hanya berfikir betapa indahnya seorang Min Yoongi.
Suara, penampilan, aroma, gerak tubuh dan cara bicara Yoongi bagi Jimin adalah sex appeal yang amat sangat membuat Jimin terpesona dan tertarik makin dalam dengan seorang Min Yoongi. Dan kenyataan lainnya Jimin memang sudah tergila-gila dengan sosok Yoongi.
Senyuman gummy smile Yoongi adalah salah satu hal manis yang membuat Jimin terasa meleleh. Dan tatapan mata kucing Yoongi yang mampu membuatnya berdebar.
"Semua yang ada pada dirimu adalah sex appeal,Yoongi." Ucap Jimin.
"Benarkah?" Jimin tersenyum saat Yoongi berucap dengan nada tidak percaya.
"Mau ku berikan contoh dari efek sex appealmu, sayang?" Tawar Jimin, Yoongi mempoutkan bibir sebentar sebelum akhirnya mengangguk. Dengan senang hati Jimin melakukannya.
CUP—
"Hidungmu, juga termasuk bagian dari sex appeal yang kau miliki," ujar Jimin dengan mengecup hidung Yoongi.
CUP—
Kali ini Jimin mengecup bibir Yoongi. Hanya quickie kiss.
"Lalu bibirmu juga, saat kau berbicara bibirmu membuatku gemas untuk mengecupnya," ucap Jimin yang kemudian beralih pada belakang telinga Yoongi. Jimin memberi Yoongi the buzzing kiss disana. Yaitu ciuman yang diawali di belakang telinga dan perlahan lalu dengan suara geraman dan dengungan mesra menuju ke leher Yoongi.
"Dagumu, adalah salah satu dari sex appeal yang kau miliki," ucap Jimin yang kali ini menciumi dagu Yoongi lalu mengigit dan menjilat dengan perlahan membuat Yoongi sedikit mengerang karena geli.
"Sekarang aku sudah mengerti, Jiminie," ucap Yoongi sambil tersenyum.
"Kalau begitu, Jiminie juga memiliki sex appeal yang membuatku suka," Jimin mengernyit.
"Biar kuperlihatkan," tubuh Jimin menegang saat Yoongi mengendus lehernya dan mengecupinya. Rasanya darah Jimin mengalir deras, dan suhu tubuhnya naik karena Yoongi. Ia ingin sekali membanting tubuh Yoongi ke kasur dan melucuti pakaiannya. Namun Jimin tidak mau tergesa. Ia ingin menikmati apa yang Yoongi coba lakukan.
Tangan Jimin tidak tinggal diam. Tangan Jimin bergerak menyusup ke dalam hoodie Yoongi dan menyentuh punggung Yoongi dengan gerakkan sensual sebelum akhirnya pindah kedepan dan menyentuh nipple Yoongi. Hal itu membuat Yoongi menjauhkan wajahnya dari leher Jimin dan menatap Jimin.
"Jangan sentuh itu, Jiminie." Ucap Yoongi dengan menggelengkan wajahnya. Pipinya merona. Namun bukannya menjauhkan tangannya,Jimin malah dengan sengaja memilinnya.
"J-Jiminie, geumanhae—" Lirih Yoongi sembari memeluk Jimin. Jimin kali ini menurut dan kembali mengusapi kulit halus punggung Yoongi.
Padahal Jimin sudah terbiasa dengan menyentuh kulit Yoongi namun tetap saja Jimin selalu merasa tidak pernah puas jika hanya menyentuhnya. Jimin ingin lebih.
"Yoongie, bolehkah?" Tanya Jimin dengan lirih.
Yoongi mengerti Jimin menginginkannya. Maka Yoongi memberi jarak tubuhnya dengan Jimin. Dengan wajah yang merona, Yoongi mengangguk membuat Jimin menyeringai.
"Kalau begitu, aku akan menghabisimu malam ini Yoongie. Aku akan bercinta denganmu habis-habisan sampai pagi." Entah kenapa Yoongi merinding juga menyesal saat mendengar ucapan Jimin.
"Menyentuh setiap liku-liku tubuhmu tanpa terlewat satupun," lanjut Jimin. Kali ini Jimin melepas hoodie Yoongi. Dan tulang-tulang tubuh Yoongi rasanya meleleh saat tangan Jimin mulai bergerak di tubuhnya.
Jimin kemudian meraih wajah Yoongi dan meraih bibir Yoongi. Jimin memberi Yoongi nip kiss. Yaitu ciuman yang erotis dan penuh sensasi. Karena saat bibir mereka menyatu Jimin sesekali menggigit bibir Yoongi sebelum akhirnya mereka berlanjut ke ciuman yang lebih panas dari French kiss yaitu tongue sucking perbedaannya adalah di ciuman ini Jimin sesekali menghisap lidah Yoongi.
Dan di sela-sela ciuman itu Jimin mengucapkan sebuah kata manis yang membuat Yoongi tersenyum di saat ciuman panas mereka terjadi. Yaitu, "I love you,"
Jimin memang tidak berpikiran kotor saat melihat Yoongi. Ia hanya berpikiran seksi tentang Yoongi. Sexy imagination Jimin adalah Yoongi dengan segala sex appealnya yang membuat ia terpesona.
. . .
Footnote:
(*) Naege malhae= tell me
.
END
.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
MIND TO REVIEW?
.
MGD's Notes :
Terima kasih untuk semua author yang ikut berpartisipasi meramaikan event ini, kami tidak mengubah alur cerita serta penokohan di sini, kami hanya mengedit kesalahan penulisan di beberapa bagian. Semoga di event yang akan datang, bisa turut berpartisipasi kembali. Kepada reader sekalian untuk membantu kami jika pernah membaca cerita yang serupa. Kami akan mengambil tindakan lebih lanjut jika benar terdapat unsur plagiat di dalam karya ini. Terima kasih atas kerjasamanya serta terima kasih telah membaca karya ini.
Regards,
MGD
