Dating Simulation

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Disclaimer : Isn't Mine
Rating : T
Genre : Romance, friendship
Warning : bxb, shounen-ai, crossdressing!chara, super OOC, banyak typo, alur gaje dan maksa.

Pair : All x Rintaro

Length : 540 words

Summary : Simulasi kencan dengan Tatewaki Rintaro sebagai tumbalnya? Semangat Rintaro-chan.

.

.

.

.

.
Don't like, don't read.

.

.

.

.

.

PROLOG

Tatewaki Rintaro menghela nafas lelah. Seluruh tubuhnya terasa sangat menyakitkan, terutama kepalanya. Mungkin karena luka dan lecet setelah terjerembab membantu nenek-nenek sebelumnya. Ah, belum lagi dengan Dating Simulation yang diusulkan oleh Hibiki Kanato. Sudah jadi rahasia umum kalau mereka semua menyukai Aigasaki Kohana, masing-masing ingin mengajak Kohana berkencan. Tapi, keenamnya merasa belum punya pengalaman. Jadi, Kanato memberi usul untuk melakukan simulasi kencan, dan mereka sudah sepakat. Tapi, yang menjadi masalah bukanlah hal itu. Yang membuat Rintaro sakit kepala adalah kenapa harus dia yang memegang posisi 'Aigasaki Kohana'?

Flashback

"Nah, karena semua sudah setuju. Bagaimana kalau salah satu dari kita memainkan peran 'Aigasaki-senpai'?" Kanato dan ide cemerlangnya.

"Wah, boleh juga." Angelo sudah pasti setuju.

"Iya, iya." Aoi tidak perlu ditanya.

"Terserah saja."Monet dan wajah bosannya, dia tidak tertarik.

"Memangnya siapa yang mau?" Tanya Rintaro bingung. Teika membagikan sebuah kertas ke masing-masing orang.

"Kita adakan voting. Tulis nama salah satu di antara kita di kertas ini. Tulis nama orang yang paling cocok untuk dijadikan 5 menit." Ujar Teika. Setelah itu hening, masing-masing memikirkan siapa yang harus ditulis untuk menggantikan Kohana. Kohana itu berambut jingga dan tubuhnya pendek, kan? Siapa yang kira-kira cocok untuk ditulis? Merasa sepemikiran, 5 dari 6 orang itu saling berpandangan.

"Yosh, aku tahu siapa." Ujar Kanato.

"Coklat yang manis."Angelo.

"Ah, aku semakin dekat dengan apa yang ingin ku tulis." Aoi.

"Lumayan."Monet.

"Sepertinya cocok."Teika.

Waktu 5 menit habis, Rintaro masih belum mengisi kertasnya. Dia tidak tahu siapa yang harus ditulis. Ingin menulis Monet, tapi Monet tidak akan bisa menjadi perempuan. Maksudnya, meski sedikit bishie, Monet itu sangat dingin. Dia beku. Teika mengumpulkan semua kertas. Setelah melihat sebuah nama di masing-masing kertas, Teika langsung merobeknya.

"Baiklah, dari hasil voting tadi, telah diputuskan, kalau heroine diperankan oleh, Tatewaki-senpai." Rintaro blank. Yang lainnya bertepuk tangan.

"Huh? Are?" Dan keputusan itu sudah disepakati oleh 5 dari 6, yang terakhir tidak menolak juga.

Sejak hari itu, Rintaro resmi mendapatkan kursus pribadi bersama Juri, sang mayor drama. Ah, mereka juga meminta bantuan Juri, tapi alih-alih menjadi 'Kohana', mereka malah meminta Juri untuk memberi pelatihan khusus pada Rintaro. Bagaimana cara menjadi heroine yang baik. Mereka menyuruh Rintaro untuk crossdressing. Juri, bukannya menolak malah menerima dengan sangat antusias.

2 hari lagi akan menjadi 1 minggu yang melelahkan bagi Rintaro. Omong-omong, sejak hari itu juga, Angelo diminta untuk mengungsi ke kamar kosong untuk sementara. Jadi, Rintaro hanya sendiri di kamar sekarang. Setelah memutuskan untuk mandi dan tidur, Rintaro menutup harinya.

Selama 2 bulan kursus bersama Juri, Rintaro jadi memahami bagaimana cara merias diri, merawat diri, memadu pakaian, berbicara halus, etika makan perempuan, cara berjalan yang anggun, dan lain-lain. Rintaro juga jadi tahu bagaimana perasaan para makhluk hawa saat Rok yang mereka gunakan tertiup angin. Di akhir pelajaran khusus itu, Juri mengatakan apapun yang terjadi, meski dengan pelajaran-pelajaran inim yang terpenting untuk menjadi seorang heroine adalah menjadi diri sendiri. Juri juga mengatakan, selama seminggu proyek Dating Simulation itu Juri akan membantu untuk masalah make up dan costume.

Route nya secara berurut adalah dimulai dari Ichijoji Teika ke Anjo Louis, lalu ke Hibiki Kanato, menuju Suminomiya Aoi, dan terakhir adalah Tsukushi Monet. Di hari terakhir, mereka akan mendengarkan permintaan dan tanggapan Rintaro selaku Heroine dalam Dating Simulation ini. Terdengar seperti sangat melelahkan. Yah, semoga saja tidak berjalan buruk.

Semangat, Rintaro!