Pada suatu hari anggota detective agency dan port mafia dimintai mengisi acara untuk anak anak panti asuhan pada tahun baru, mereka dimintai karena alasan mereka banyak yang yatim piatu (alasan ngak jelas) . Sebenarnya anggota port mafia tak mau ikut, tapi ketua tercinta mereka, Mori Ougai langsung setuju karna banyak anak kecil yang manis disana. "Dasar pedo" batin anggotanya
Mereka disuruh membawakan drama shirayuki hime yang tak cocok dengan mereka. Dan dengan 'terpaksa' Mereka berkumpul di markas port mafia, agar ngak ada yang liat (padahal nanti dilihat juga tuh)
"Ketua, aku ngak mau ikut!"
"Aku juga!"
"Kenapa harus shirayuki hime!
" ini ngak masuk dalam daftarku."
Lebih kurang begitulah keluh kesah kedua anggota tersebut. Ketidaksukaan dan kebencian bertebaran di seluruh ruangan. Hingga Elise membawakan sebuah kotak berisi kertas yang udah digulung gulung
"Hentikan kebahagiaan kalian! (kebahagian dari mana coba). Kita akan mulai cabut perannya"
Kemudian para perempuan pergi kebelakang Elise karna mereka sepakat tak ikut berperan dalam drama ini, dan hanya benjadi penata rias
"Apa ini, kalian curang!"
"Tidak adil!"
Mereka pura pura ngak dengar keluh kesah yang terulang kembali tersebut.
"Rintarou juga ikut." kata Elise dengan senyum khasnya
"Ehhh, kau jahat Elise-chan~" jawab Mori dengan sikap pedonya yang membuat para anggotanya jijik sendiri.
Elise pun mengoncang goncangkan kotak yang ada ditangannya untuk mengintruksikan agar diambil segera. Para wanita dibelakangnya sudah menyeringai setan (walau hanya Naomi, Koyou dan Yosano) ingin mendandani para cowok disana, terutama untuk peran putri.
Sesudah perang siapa yang maju duluan, akhirnya Atsushi pasrah maju duluan, dengan nafas berat dan keringat dingin ditariknya secarik kertas di dalam sana.
"Aku berperan menjadi..."
Deg
Deg
Deg
"...kurcaci, syukurlah" , Atsushi pun berwajah lega bagai selamat dari bencana. sempat muncul perasaan kecewa dari para gadis disana, Setelah Atsushi kembali, Kenji langsung maju dan menarik kertas dengan riangnya
"Yay! Aku kurcaci juga" Kenji pun langsung kembali ke asalnya. Ngak ada yang maju lagi.
"Ayolah kalian, lama amat sih. Pengecut" kata pengecut nge-nusuk ke hati. Karna dari port mafia belum ada yang maju, Tachihara didorong dorong maju hingga berhadapan dengan takdir. Dengan Kegugupan yang luar biasa dia mengambil kertas secara perlahan, dan membukanya
"Moga saja bukan..."
...
"Yes! Aku pemburu, keren" dia jingkrak jingkrik senang dengan perannya Yang ngak panjang. Sesudah itu tanpa basa basi Kajii maju
"Heh... Peranku pasti bagus" dengan percaya diri dia menarik kertasnya dan langsung membukanya
"Peranku..." jeda sebentar, tapi senyuman di wajah Kajii hilang dengan sekejap "... Ratu, serius?!" yang lain pun mulai ngakak dan bersyukur satu peran mengerikan hilang. Dan setelah itu Tanizaki maju dan mengambil kertas
"Kurcaci? Untunglah..." Naomi kelihatan senang karena kakak kesayanganya selamat dari sentuhan orang lain.
"Cepatlah kalian, para ketua kok kalah sama anak buahnya" kata Koyou sambil menunjuk kedua begitu dua duanya maju bebarengan dan mergantian mengambil,
"Kurcaci" kata keduanya berbarengan. Kedua ketua mereka seorang kurcaci, "untung aja ngak pangeran, masalahnya putrinya cowok, tapi ngak masalah sih kalo... Ya itulah." lega Mori diikuti anggukan Fukuzawa
Tiba tiba semuanya sadar akan peran pangeran yang juga mengerikan saat adegan akhir. "Ayolah kalian tinggal lima lagi, nanti dapat putri loh" goda Yosano.
Ranpo pun maju dengan kepercayaan diri. Sebelum mengambil kertas digunakanya dedusakinya dan memilih satu kertas "isinya kaca" katanya dan menyerahkan kertasnya kepada Kyoka. Dan saat dibuka ternyata benar. Sungguh dedukasi yang ajaib.
Sekarang tinggal Dazai, Kunikida, Chuuya, dan Akutagawa yang belum mengambil kertas."kesempatan kurcaci tinggal dua loh, cepat maju"
"Dazai-san maju sana!" kata Atsushi sambil mendorong Dazai kedepan,
"Tenang saja Atsushi-kun , aku pasti kurcaci juga" dan dengan itu Dazai menarik kertas dan langsung membukanya dan memperlihatkannya ke Atsushi "lihat"
"Da-Dazai-san kau menjadi pangeran" Dazai dengan cekatan membalik kertasnya dan melihat tulisan 'pangera' diatasnya. "Ah biarlah, kan aku memang setampan pangeran" yang lain hanya bisa sweatdrop
Sementara Akutagawa yang ingin jadi putri, Kunikida dan Chuuya panik tahu bahwa Dazai seorang pangeran, dan peran putri belum diambil. Kunikida langsung maju dan mengambil kertas.
"Aku kurcaci, syukurlah" Kunikida langsung bahagia dan terharu, dan sebelum Chuuya maju, rashomonnya Akutagawa sudah menyambar kotak tersebut.
"Hei!" Chuuya protes akan kejadian itu, Akutagawa membuka kertasnya dan mendapati tulisan 'kurcaci'. Dan berarti hanya satu kertas tersisa yaitu putri
...
...
...
Sunyi sebentar
"AKU NGAK MAU JADI PUTRI DAN DICIUM SAMA SI MANIAK BUNUH DIRI ITU!"
"Siapa juga yang mau jadi pangeran yang menunggagi kuda untuk chibi sepertimu"
"APA?!"
"AKU NGAK SUDI JADI KURCACI BERSAMA JINKO!"
"SIAPA JUGA YANG MAU JADI KURCACI DENGANMU"
BAM
Satu hantaman keras pada dinding terdekat oleh Yosano "Kalian berempat ni sama aja, akur sikit ngapa?!"
"Tapi-"
"NGAK ADA TAPI TAPI, ATAU KUCINCANG KALIAN!"
mereka pun diam, bagai baru kena marah ibu. Yosano pun lega."ok, pembagian udah peran udah clear. Sekarang kami akan mengatur alur ceritanya"
"Bukannya ceritanya udah ada?" tanya Atsushi lalu dijawab gelengan dari Naomi
"Cerita yang asli kurang bagus jadi kami ingin mengganti ceritanya sedikit"
"Makanya aku bawa dia" Yosano menarik seseorang dari balik pintu (?),
"Ah" tunjuk ranpo, "siapa ya?" orang yang ditunjuk jadi patah hati "ranpo-kun, ini aku poe, poe edgar allan". Ranpo hanya meng oh ria
" kenapa aku dibawa kesini, aku hanya penulis novel misteri" Yosano memberikan senyuman setannya, yang membuat nyali Poe maki ciut. Dan akhirnya mengiya iyakan tugas yang diberikan.
"Besok naskahnya diberikan, lebih baik kalian beristirahat dulu" Kata Koyou sambil ngibas ngibaskan tanganya kayak ngusir hewan.
=(°^°)=
Dan besoknya mereka ngumpul ditempat yang sama, dengan sifat yang sama, dan baju yang sama (bajunya bayak). Dan juga hawa yang sama
"Kalian pagi pagi udah pada murung semua, ceria kek!" kata Naomi sembari membawakan naskah yang udah dicopy banyak. Diberikanya satu satu pada para pemain yang ngak antusias sedikitpun itu. Saat mereka membacanya semua macam komen betebaran
"Loh kok kaya gini?"
"Kacanya kelewat hebat"
"Ratunya stress"
"Kok ada adengan kaya gini?"
"Wow putrinya greget"
"Kurcacinya ngak akur"
"Pangeran gila"
Dan satu terikan besar
"KENAPA ADENGAN CIUMANNYA NGAK DIHILANGIN SIH?!"
"Yah mau gimana lagi, itu fanservice nya kok" jawab Naomi, "udah, ngak usah banyak bacot, latihan sana!"
Dan setelah itu mereka memulai latihanya, susah baget kayaknya, ngulang satu adengan aja 20x, putrinya ngamuk terus. apalagi bagian akhir, malah butuh tali untuk ngikat sang putri agar ngak kabur. Setelah sesi latihan mereka ngukur baju, Dazai dengan riangnya mengoda Chuuya, dari awal latihan hingga akhir.
Dan akhirnya hari terakhir latihan. Mereka mengulang adengan demi adengan, pengulanganya berkurang jadi 3x, Chuuya udah pasrah keknya. Mereka berencana mengunakan fake kiss, atas saran Tanizaki yang melihat adengan gang ngak tuntas tuntas itu.
"Besok adalah hari penampilan, baju akan dikenakan besok agar kelihatan perdana sikit" kata Koyou sambil melihat kearah Chuuya.
"Pastikan besok ngak telat ya" dan semuanya hanya menjawab dengan anggukan
TBC
