Haruno Sakura menatap Sasuke dari kejauhan. Lelaki pujaan hatinya itu tengah berkutat dengan sebuah buku tebal pada kedua tangannya, sementara di sampinya ada Naruto dan juga Shikamaru yang tengah berkutat dengan makanan mereka masing-masing. Beberapa kali Naruto terlihat mencoba berbicara dengan Sasuke, namun lelaki emo itu terlihat sama sekali tidak merespon.
Sakura tersenyum, pipinya memerah, mengundang decak bosan dari para sahabatnya.
"Hei, jidat, harus kah aku melihat pipi merahmu setiap kali kita makan siang di kantin? Kau seperti orang demam." Ino Yamanaka hampir saja tersedak onigiri melihat Sakura menoleh ke arahnya, kemudian tersenyum dengan pipi semakin merona.
"Sudahlah Ino, biarkan saja dia, percuma kau komentari. Yang ada malah wajahnya akan semakin merah." Ino tertawa menanggapi ucapan Tenten yang duduk tepat disebelahnya.
Sakura?
Dia hanya mengabaikan mereka berdua.
Tatapan matanya fokus pada sosok yang duduk agak jauh dari meja mereka bertiga. Ia mengamati Sasuke yang sedang meminum jusnya—Sakura bahkan tahu kalo itu adalah jus tomat.
Berulang kali ia melihat Sasuke berdehem, kemudian mengelap bibirnya dengan tisu setelah Naruto mengatakan sesuatu padanya.
Sakura memicingkan mataya, Naruto terlihat mengatakan sesuatu, kemudian telinga Sasuke terlihat memerah.
"Ino?" untuk pertama kalinya setelah dua puluh menit yang lalu, Sakura angkat bicara.
"Ya?"
Bukan Hanya Yamanaka Ino, Tenten pun ikut menoleh ketika mendengar gadis berambut pink itu memanggil nama Ino.
"Uchiha Sasuke itu..."
Sakura tersenyum, wajahnya semakin merah, kemudian ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Ino dan Tenten saling menatap, bingung dengan tingkah laku Sakura.
Tenten mengangkat gelas berisi air putih kemudian meminumnya.
Ia tersedak ketika mendengar Sakura meneruskan kalimatnya, sedangkan Ino hanya menutup wajah dengan bosan menggunakan sebelah tangannya.
"...Sasuke, sepertinya gay."
Tenten tersedak minumannya, sementara Ino ternganga, tidak percaya dengan apa yang dikatakan sahabat pink-nya.
.
.
.
.
NARUTO (C) MASASHI KISHIMOTO
SASUGAY? by Cho Lolo
Untuk teman reviewer pertama saya; Marciana Archangle :)
.
.
.
.
.
"hei, Sakura-chan melihat kearahmu tuh."
Sasuke sama sekali tidak menanggapi ocehan Naruto, ia hanya bergumam tidak jelas meskipun dalam hati ia menyeringai sombong. Jika ia bukan Uchiha mungkin sekarang ia tengah berlalala-yeye di atas meja kantin. Ehem, tapi dia adalah Uchiha Sasuke. Seorang Uchiha tidak pernah bersorak, kecuali dalam hati dengan wajah tanpa ekspresi.
Shikamaru menguap, ia melirik seorang gadis yang agak jauh dengan tempat duduk mereka. Warna rambut gadis itu merah muda, membuatnya mudah di kenali. Gadis itu tengah menatap Sahabat sok-cool-nya yang tengah berpura-pura membaca buku. Ia mendesah bosan.
Naruto diam-diam melirik Sakura, menatap gadis itu secara intens lewat lirikan matanya. wajah gadis itu merona, senyum simpul terukir sempurna pada bibirnya.
Yamanaka Ino dan Tenten terlihat beberapa kali mengajak gadis itu berbicara, namun nihil. Poros dunia gadis itu terletak pada lelaki sok emo disampingnya.
Naruto mendengus geli, sebuah kalimat tersusun rapi dalam kepalanya. Ia menoleh pada Sasuke kemudian mendekatkan wajahnya pada telinganya.
"Oe, Teme, tidak kah kau ingin melihatnya? Haruno Sakura tengah merona manis sambil menatapmu penuh cinta."
Naruto hampir terbahak, namun ditahan supaya tidak mengundang perhatian orang lain. Shikamaru mendengus geli.
Mereka bisa melihatnya, meskipun tipis namun ujung telinga Sasuke memerah seperti bukan Uchiha saja.
.
.
.
.
.
"Jadi kau masih memikirkannya?"
Ino mendesah lelah, "Kepalamu ini isinya apa sih? Mana mungkin Sasuke...gay."
"Tapi Ino, Sasuke-kun tidak pernah pacaran. Demi Tuhan dia impian hampir semua gadis disekolah ini."
"Tapi aku tidak," Tenten menyentil jidat lebar Sakura "Mungkin Sasuke hanya tidak ingin berpacaran." Tambahnya lagi.
"Itu karena kau sudah punya Neji-senpai,Tenten. Aku pun kalau belum Punya Sai-kun mungkin bisa tergila-gila dengan Uchiha itu." Sakura mendengus mendengar pernyataan Sahabat kuningnya.
"Aku tidak menyangka, Sasuke-kun gay, kalau dia gay, terus aku sama siapa?"
"Sudahlah Jidat, masih ada Gaara, oh iya, Rock-lee juga, dia penggemarmu kan?" Tenten terbahakah, sedangkan Sakura melirik Ino tajam. "Kalian tau kan aku hanya menyukai Sasuke?"
Keduanya diam, prihatin dengan keadaan Sakura. Semilir angin yang berhembus di atap sekolah sore ini terasa begitu dingin. Ino menatap langit, mendung membayang. Sepertinya mereka harus segera pulang sekarang.
"Ayo pulang, sepertinya mau hujan."
"Sana kalian saja, aku masih mau di sini, lagi pula Sasori-nii belum menjemputku."
.
.
.
.
Sasuke menggertakan giginya, berkali-kali ia layangkan tatapan membunuh kepada Sahabat pirangnya. Awalya dia dan Naruto hanya ingin bersantai di atap gedung sekolah, namun mereka urungkan setelah mendengar percakapan para gadis di dalam sana, yang Sasuke dan Naruto tahu bahwa ada Sakura diantaranya.
Pintu terbuka, menampilkan Ino Yamanaka dan Tenten yang terkejut hingga mulut mereka ternganga.
"S-Sasu—"
"Diam." Perasaan tidak enak dirasakan ketiganya.
Mereka bertiga masih saja berdiam diri ketika Sasuke masuk ke dalam.
Tanpa sadar mereka menelan ludah, tidak tahu apa yang akan terjadi selajutnya.
TBC...
Hanya two shot pelepas setres. untuk reviewer pertama yang berteman dengan saya di facebook :D semoga bu guru suka dengan fic dadakan ini.
Jadi ceritanya saya bikin ini pas nunggu temen sekamar saya mandi sebelum kita ngabuburit nunggu buka puasa. ini bikinnya ngebut wkwk
Sampai jumpa di chap depan.
chololo
