"Chanyeol!"
Kyungsoo berteriak sambil melambaikan tangannya memanggil seseorang yang terlihat bingung menatap kesana-kemari mencari dirinya. Mereka sudah janji ingin nonton ke bioskop mengingat ini perdana tayang swing kids.
Chanyeol yang mendengar suara temannya langsung mencari sumber suara lalu tersenyum melihat Kyungsoo bersama...
Deg deg deg
Waduhh.. Seseorang yang dia suka juga berada disana, Chanyeol berbalik keluar dari cafe bioskop itu dengan terburu sambil memegang pipinya yang menghangat.
"Chanyeol ish!! Mau kemana lagi anak itu... bisa-bisa kita terlambat nonton." Kyungsoo memanggil Chanyeol kesal saat temannya malah berbalik kembali keluar. Sedangkan sahabatnya yang lain hanya tersenyum kecil.
Chanyeol melirik kesana kemari takut ada orang yang akan melihat tingkahnya. Ia melihat kaca cafe itu membenarkan tampilan rambutnya lalu memasang kembali topi hitam, ia tidak mau terlihat buruk didekat gebetannya. Memikirkan itu membuat Chanyeol berusaha menahan senyumnya yang akan melebar.
"Aishh malu sekali aku."
Plakkk
Tamparnya pada pipi sendiri menyadarkan dirinya agar tidak salah tingkah, bisa rusak imagenya didepan sang gebetan. Ia sekali lagi membenarkan topi hitamnya.
"Ekhemm ekhemmm" Dia membersihkan tenggorokannya agar si gebetan terpukau akan suaranya. Lalu masuk kembali, berjalan mendekati mereka dengan Kyungsoo yang terlihat bete menatapnya.
"A-aku kebelet tadi. Ehehe" Tipunya sambil mengusap tengkuk menghilangkan kegugupan mendera karena Byun Baekhyun alias gebetannya terus menatapnya sambil tersenyum manis seperti gula.
"Kebelet-kebelet, kau pikir kita tidak lihat apa yang kau lakukan diluar cafe, bodoh!. Ayo kita harus bergegas masuk!" Mereka berjalan masuk setelah memesan popcron di cafe milik bioskop itu.
Baekhyun terus menunduk menyembunyikan senyumannya. Lelaki disampingnya sungguh lucu dan tampan membuat Baekhyun ingin terus melihatnya.
Byun Baekhyun lelaki pujaan hati banyak orang, termasuk Park Chanyeol. Dia sosok yang kalem, pintar dan sangat-sangat manis, bibirnya yang tipis dengan tahi lalat yang berada didekatnya, membuat Chanyeol semakin meleleh ingin menciumnya hmmm. Tapi Chanyeol tidak berani mendekat, soalnya Baekhyun memiliki dua peliharaan yang menjaganya alias Sehun dan Jongin mereka adalah orang yang menyukai Baekhyun. Tapi selalu menghalangi oranglain yang ingin mendekati Baekhyun sedangkan Baekhyun tidak akan tahu kelakuan dua orang itu karena ia lebih suka membaca bersama sahabatnya, Kyungsoo.
Bagaimana Chanyeol kenal Kyungsoo sedang Baekhyun ia tidak dekat? Kyungsoo dan Chanyeol selalu berada disatu kelas yang sama dan mereka menjadi sahabat sedangkan Baekhyun berada dikelas musik yang sama dengan mereka tapi bedanya Chanyeol berada di alat musik sedangkan Baekhyun dan Kyungsoo berada di kelas vocal.
"Kyung... kenapa kau disana itukan nomor dudukku. Bukankah kau ditengah?" Chanyeol menatap heran Kyungsoo yang malah menempati tempat duduknya.
Kyungsoo menatap Chanyeol bosan, "Sudahlah Chanyeol duduk saja." Ia mulai asyik melihat film didepannya yang sudah mulai beberapa menit.
Chanyeol semakin gugup, ini pertama kalinya ia bisa main bersama gebetannya berkat Kyungsoo membeli tiket 3 untuk Luhan. Tapi karena Luhan tidak bisa hadir, otomatis ia berikan pada Chanyeol yang kebetulan saat itu tidak memiliki aktivitas dan mengajaknya pergi. Pertama main bareng, juga pertama bisa berdekataan seperti ini.
'Astaga!! Mimpi apa aku semalam!" Jeritan hati seorang Park Chanyeol yang berbunga-bunga karena mendapatkan bonus yaitu bisa berdekatan dengan gebetannya.
Chanyeol akhirnya duduk diantara Kyungsoo dan Baekhyun, karena Chanyeol telat membuat ia tidak sempat memesan minuman atau makanan. Chanyeol menyender menyimpan tangannya di lengan tempat duduk, melihat dengan serius pada film yang tengah diputar. Sebelum usapan halus dari telapak yang begitu lembut yang ia dapatkan membuat hati Chanyeol berdesis kembali.
"Chanyeol... kalau kamu mau, kamu bisa memakan popcron punyaku " bisik Baekhyun pelan menatap Chanyeol disampingnya.
Ia merasa kasihan melihat Chanyeol yang diam saja tanpa memakan apapun, ini sudah 30 menit mereka disana dan itu pasti akan membuat lapar atau kesal tanpa melakukan apapun selama beberapa jam disana.
"Ahh.. ya Baekhyun. Terima kasih."
Chanyeol mulai memasukan tangannya mengambil sebuah popcron tapi tangan mereka saling bersenggolan membuat mereka saling menatap kaget lucu, dengan pipi merona.
"Ma-maaf Baekhyun." Ucap Chanyeol pelan, salah tingkah kembali.
Baekhyun menggangguk malu-malu, "Iya Chan."
Mereka melanjutkan menonton, orang-orang disana termasuk mereka tertawa saat melihat pemain itu melakukan adegan sangat lucu.
"Ohokk ohokk"
Karena terlalu asyik tertawa Chanyeol sampai tersedak popcron, Baekhyun yang panik langsung menepuk-nepuk punggung Chanyeol dan mengusapnya, perlakuannya yang lembut membuat Chanyeol terbang ke awang-awang mengabaikan ternggorokannya yang terasa sakit.
"Makanya kalau tertawa jangan kelewat batas, dasar bodoh." Kalian tahu dari siapa komentar pedas itu berasal.
Chanyeol mendengus kesal mendengar itu, ia menepuk-nepuk dadanya matanya memerah berair karena sakit. Baekhyun menyodorkan minumannya pada Chanyeol, yang langsung Chanyeol sesap karena ia memang membutuhkannya.
Setelah selesai Chanyeol memberikan minuman itu pada Baekhyun, "Terima kasih, Baekhyun."
Baekhyun menatap khawatir padanya, "Apa kau sudah merasa baik?" Baekhyun masih mengusap punggung Chanyeol.
"Yaa lumayan tidak sesakit tadi." Balas Chanyeol menenangkan Baekhyun. Baekhyun menghela nafas lega.
"Syukurlah" lalu ia menyesap minumannya, karena merasa panik tadi saat melihat Chanyeol begitu kesakitan.
Oh..oh
Mereka menyadari itu, oh astaga mereka sudah berciuman secara tidak langsung. Haishh pipi mereka memerah lagi dan lagi. Chanyeol menggaruk tengkuknya bingung harus bersikap seperti apa. sedang Baekhyun mengigit sedotan yang berada di mulutnya dengan pipi merona lucu, ia menghindar dari tatapan Chanyeol dengan berpura-pura fokus dengan layar mengabaikan hatinya yang berdisko ria.
"Kenapa kalian tidak pacaran saja sih?" Ucap Kyungsoo yang masih asyik pada filmnya sambil mencomot popcron lalu menyesap minumannya, melirik teman-teman disamping yang sudah seperti pasangan kekasih. Melupakan dirinya.
...
"Hah... aku tidak mau menonton dengan kalian yang bersama, sungguh menyebalkan kalian mengabaikanku disana. Aku seperti nonton sendiri sedangkan kalian asyik berdua" Dumel Kyungsoo kesal pada sahabat-sahabatnya.
"Maaf kyungie." Ucap Baekhyum pelan memainkan jemarinya di ujung baju, asal kalian tahu, Baekhyun tengah dilanda gugup tak jauh berbeda dengan Chanyeol mencoba menyibukan dirinya dengan ponsel. Berpura-pura mendapat pesan dari temannya padahal olshop-olshop yang masuk ke line.
"Sudahlah ayo pulang! Chanyeol kau membawa mobilkan?" Chanyeol mengangguk lalu Kyungsoo berjalan lebih dahulu meninggalkan dua orang itu.
"Haish dia selalu menyebalkan." Kesal Chanyeol menyimpan ponselnya di saku miliknya.
"Kkk yaa dia memang selalu marah-marah." Baekhyun terkekeh merasa lucu dan benar atas apa yang Chanyeol ujarkan, "Ayo." Ajaknya.
mereka berjalan beriringan mendekati mobil milik Chanyeol dalam diam.
.
.
.
.
Beberapa minggu lagi adalah hari pensi. Pestival perpisahan untuk kakak kelas. Chanyeol asyik memainkan gitarnya. Namun, tiba-tiba Kyungsoo berjalan mendekat padanya.
"Chan. Kau akan menampilkan apa?" Ia duduk didepan Chanyeol.
"Aku tidak tahu, Kyung. Masih bingung." Ujar Chanyeol masih asyik memainkan nada-nada lembut.
Kyungsoo mengangguk-angguk sambil berpikir, "Bagaimana jika kau berkolaborasi bersama Baekhyun? Dia belum memiliki pasangan untuk mengiringinya bernyanyi." Jelas Kyungsoo memberi pencerahan.
Chanyeol melirik sebentar, "Masa? Bukankah banyak senior yang ingin bermain dengannya." Melanjutkan bermain gitar. Ia ingat tadi, saat di kantin kakak kelasnya membicarakan ingin kollaborasi dengan Baekhyun, diantaranya ada Changmin, Siwon, Kris, Yesung dan lain-lain membuat Chanyeol angkat bendera putih.
Kyungsoo mengangkat bahunya, "Tapi Baekhyun menolak, entah kenapa."
"Jika senior yang tampan dan bertalenta lebih dariku saja dia tolak, apalagi aku Kyung." Ujar chanyeol merendah.
"Coba saja!! Siapa tahu dia mau!" Ujar Kyungsoo dengan tidak santainya.
Chanyeol memutar bola matanya, "Tidak, Kyung. Kau tidak lihat. Peliharaannya ada disana, bagaimana aku bisa mendekat kalau senior bisa mendekat itu karena dua peliharaannya takut sedangkan mereka selalu menggonggong saat melihatku melirik Baekhyun sedikit saja." Ujar Chanyeol kesal mengingat Sehun dan Kai selalu melihatnya dengan waspada saat ia akan melewati kelas mereka yang sama dengan Baekhyun.
Kyungsoo menyilangkan lengan didepan dada, "Haish kau ini bagaimana sih, begitu saja takut."
Chanyeol menghentikan alunan gitarnya, merasa terhina," Yakk.. aku tidak takut hanya malas berurusaan dengan mereka."
"Chanyeol?"
Tiba-tiba suara merdu milik Baekhyun mengudara memanggil dirinya di daun pintu. Kyungsoo langsung bangkit senang akan Baekhyun yang mendatangi kelas mereka, ia mengajak Baekhyun mendekat pada mereka.
"Nahhh... Baekhyun ada apa kau kemari. Biasanya kau mencariku sekarang kau malah mencari orang aneh ini. Tidak biasanya" Kyungsoo mengusap-usap dagu miliknya melihat Baekhyun dengan tatapan curiga.
Chanyeol mendengar hinaan Kyungsoo itu didepan gebetannya membuat Chanyeol kesal bukan main, 'sembarangan kalau bicara." Ujarnya dalam hati.
Baekhyun tersenyum, "Aku ingin kolaborasi dengan Chanyeol, aku tahu kau sangat hebat dalam bermain gitar." Menjelaskan maksud kedatangannya. Ucapan itu membuat Kyungsoo menatap Chanyeol mengejek.
"Wow.. wowww.. woww."
Chanyeol menatap tajam Kyungsoo yang berlebihan menanggapi hal ini. Kayaknya Kyungsoo membutuhkan buntelan kaos kaki miliknya.
Chanyeok tersenyum melihat Baekhyun, "Benarkah? Aku tidak sebagus itu, malah aku jauh dari senior-senior tapi kenapa kau menolaknya?" Tanyanya melihat Baekhyun yang berubah menjadi malu-malu.
"Aku... memang dari seminggu yang lalu memikirkan ini saat kita selesai pergi menonton bersama aku ingin berkolaborasi dengan Chanyeol." Ujarnya pelan menundukan kepalanya sesekali melirik Chanyeol didepannya lalu bergulir pada Kyungsoo, ia langsung menunduk dengan pipi bersemu karena mendapat tatapan menggoda dari Kyungsoo.
"Bagus!!!" Teriak Kyungsoo, "kalo begitu kalian berlatihlah aku akan pergi." Kyungsoo berjalan dengan semangat berjalan keluar.
Mereka menatap temannya yang aneh itu, apa apa dengan Kyungsoo? Kenapa dia menjadi hyper seperti itu. Chanyeol menggelengkan kepalanya melihat teman absurdnya yang sudah pergi.
"Syukurlah dia pergi. Bikin pusing kepala saja." Ucap Chanyeol pelan, membuat Baekhyun tidak mendengarnya.
"Apa?" Tanya Baekhyun memastikan apa yang tidak ia dengar jelas, menatap Chanyeol dengan mata mengerjap imut, membuat Chanyeol diam terlena untuk keberapa kalinya pada tatapan polos itu. Betapa cantik dan imutnya Baekhyun.
Chanyeol rasa dirinya semakin tergila-gila pada lelaki imut ini, entah apa yang Baekhyun makan sampai-sampai wajahnya bisa berparas ayu seperti ini, bukan maksud Chanyeol ingin ikut-ikutan makan makanan yang menyebabkan Baekhyun cantik hingga dia juga bisa seperti itu, tentu saja tidak, dia hanya penasaran. Chanyeol sekarang ingin gigit jari saja menahan perasaan yang meluap ini.
Chanyeol mengerjap sadar saat dirinya malah melamun, "Ah tidakk.. ayo kita bicarakan apa yang ingin kita mainkan untuk pensi nanti."
Baekhyun berjalan menduduki kursi samping Chanyeol, berdekatan seperti ini membuat jatung mereka bekerja menggila. Ini kedua kalinya mereka sedekat ini, sungguh senangnya dalam hati.
Baekhyun menyimpan lengannya diatas meja, "Menurutmu lagu apa yang cocok dengan suaraku?" Tanya Baekhyun memastikan, melihat wajah Chanyeol.
"Suaramu cocok untuk semua genre lagu, menurutku. Jadi itu tidak akan sulit." Pujian Chanyeol membuat Baekhyun berbunga-bunga dan menghangat.
"Terima kasih." Bisiknya lalu mengigit bibirnya menahan agar tidak melebar. Ini bukan pertama kalinya ia mendapat sebuah pujian tapi Baekhyun rasa pujian Chanyeol paling mempengaruhi dirinya, Baekhyun pikir jika Chanyeol mengatakan "Kau jelek." Baekhyun rela bunuh diri saja atau rela mengubah dirinya menjadi apa yang Chanyeol inginkan.
Baekhyun memainkan jemarinya, "Kalau begitu, bagaimana kalo Chanyeol nanti datang kerumahku?" Mendongak menatap Chanyeol dengan hati bertalu-talu takut Chanyeol menolaknya.
Chanyeol berpikir apakah dia memiliki jadwal bertemu teman-temannya atau tidak, tapi ini kesempatan tidak ada kesempatan yang kedua kalikan, "Boleh, kalo Baekhyun mengizinkan aku main kerumah." Chanyeol menggaruk pelipisnya menghilangkan kecanggungan.
"Tentu saja!!" Baekhyun langsung membekap mulutnya. Chanyeol menganga melihat Baekhyun barusan yang berteriak dimukanya, untung saja Baekhyun orang yang dicintainya, untung saja nafasnya wangi tidak bau. Dan apa barusan? Baekhyun yang kalem itu?
Bibir Baekhyun bergetar, mata Baekhyun sudah memerah ingin menangis karena malu, ia bangkit berlari keluar kelas. Ia terlalu bersemangat saat Chanyeol menanyakan kebolehan Chanyeol main kerumahnya.
Sesampainya Baekhyun menelungkupkan wajahnya di lipatan lengannya, "bodoh.. bodoh bodoh. Kau merusak imagemu didepan Chanyeolie. Ia pasti ilfeel padaku." Ucapnnya sedihh, mengerjap membuat air matanya jatuh membasahi lengan dan meja kelasnya.
.
.
.
.
Chanyeol memberikan nafas pada telapak tangannya seolah ia tengah memberitahu mulutnya tidak bau, "Hahh. Hahh." Chanyeol memoleskan alisnya agar keren dengan nafasnya itu, "Hah. Hah!" Kembali Chanyeol lakukan untuk mengusap rambutnya.
"Hmm... sepertinya sudah tampan sejak lahir." Chanyeol melihat-lihat wajahnya dikhawatirkan ada sesuatu yang tertinggal yang bisa mengurangi kadar ketampanannya.
Ia membawa gitar dipunggungnya menuruni tangga rumahnya, "Eomma.. dimana?ehh... eomma." Chanyeol mencium pipi eommanya yang baru datang dari arah dapur.
Eomma Park menatap heran anaknya yang membawa gitar segala di sore begini, "Mau kemana Chan?"
"Aku akan pergi kencan lebih dahulu kerumah calon. Ehe."
Eomma Park mendelik anaknya, "Seperti kau laku saja."
"Aish sudahlah eomma menyebalkan, dan waktuku ingin berduaan dengan calon jadi berkurang gara-gara eomma." Chanyeol mencium kembali pipi eommanya saat eommanya memberi petuah padanya agar hati-hati membawa mobil, jangan ngebut karena kecelakaan kendaraan yang paling banyak menyebabkan kematian.
Chanyeol menyetir mendengarkan lagu-lagu di mobilnya, sambil memikirkan lagu apa yang ingin mereka mainkan.
Telolettt telolettt
Itu suara bell rumah Baekhyun, jangan kalian pikir Chanyeol masih menyetir lalu menekan klakson. Nyatanya Chanyeol sudah berdiri dirumah gedong milik Baekhyun bukan main luas halamannya. Jarak rumah Chanyeol dan Baekhyun hanya beberapa meter, Chanyeol saja yang terlalu malas berjalan kaki.
Cleck.
Baekhyun melebarkan kelopak mata saat membuka pintunya,"Chanyeol." Baekhyun tersenyum menatap berbinar Chanyeol, "Ayo Chan. Langsung kita dikamarku saja."
Waw langsung kamar guys.
Mendengar kata kamar, pikiran Chanyeol berkelana kemana-mana. Ia pikir dirinya sudah gila memikirkan hal itu padahal mendapatkan Baekhyun saja belum, itu juga belum tentu Baekhyun mau jadi kekasihnya.
Chanyeol memberi bungkukan saat melihat seorang wanita lebih tua tapi masih seger kelihatannya yang pasti itu orang tua Baekhyun, "Annyeonghaseyo ajjumma."
"Annyeong tuan." Balas ajjuma itu yang memberinya bungkukan juga, membalas kesopanan tamu.
"Chanyeol... eh bibi Lee Hyorin. Eomma mana?" Ujar Baekhyun pada pembantu yang baru saja Chanyeol beri bungkukan.
Chanyeol melotot, 'Gila... gilaa babunya aja sexy sekali. Pantas yang punya lebih sexy' pikir Chanyeol melihat paha Baekhyun yang hanya memakai baju sampai sepangkal paha.
Entah perasaan Chanyeol atau memang Baekhyun menggodanya dengan memakai baju kebesaran yang hanya menutupi sebagian pahanya yang mulus, Chanyeol rasa dirinya ingin mengangkat sedikit keatas untuk mengetahui apakah Baekhyun mengenakan celana dibalik baju panjang itu.
"Chanyeol... ayo keatas. Eommaku ternyata baru berangkat bersama daddy ke acara perusahaan." Jelas Baekhyun berjalan lebih dahulu menaiki tangga sambil memberitahu kepergian orangtuanya.
Chanyeol mengangguk mengiyakan lalu mengikuti langkah Baekhyun. Mereka memasuki kamar Baekhyun yang berwarna biru dindingnya dihiasi dengan lampu trumbl, disana terdapat kasur king size dengan selimut berwarna merah muda lembut, meja belajar dan lemari terbuat dari kayu berwarna coklat dan terakhir sofa berwarna kopi susu.
"Maaf Chan berantakan, aku pikir kau tidak akan datang. Makanya aku masih berpenampilan seperti ini." Jelas Baekhyun membereskan buku-buju berserakan di lantai, ia tadi tengah belajar saat merasa ingin sebuah cemilan ia turun bertepatan dengan bell yang ditekan dari luar menandakan ada tamu.
Chanyeol duduk disofa menyimpan gitar di lantai, "Ah.. tidak apa-apa Baek. Kenapa juga aku tidak jadi datang? Bukankah aku sudah mengiyakan akan kemari."
Baekhyun berhenti sebentar mendengar jawaban Chanyeol, kemudian melanjutkan menumpuk buku-buku, "Karena mungkin sikapku yang tadi membuatmu ilfeel padaku, maaf." Bisik Baekhyun pelan walaupun begitu telinga lebar Chanyeol mendengarnya.
Chayeol mengangguk mengerti saat ingatan Baekhyun berteriak didepan mukanya, "Heii.. itu bukan masalah. Lagian kau terlihat lucu saat bersemangat seperti itu"
Baekhyun berdiri mengangkat tumpukan itu, menyimpan bukunya di atas meja belajar, ia juga mengambil pakaian di almari.
"Kkkk. Baiklah aku akan memakai pakaian yang lebih sopan dahulu. Kau tunggu disini ya sekalian menyuruh ajjumma membawa cemilan." Baekhyun melangkah keluar kamar membawa pakaian bersih dan sopan. Ia tidak mau terus-terusan berpakaian seperti itu didepan Chanyeol yang bisa saja tergoda lalu mereka khilaf bersama.
Tok tok tokk
Suara pintu diketuk, lalu mbo Hyorin masuk membawa cemilan permintaan Baekhyun tadi. Ia melirik Chanyeol minat, dibalas Chanyeol dengan senyuman canggung dia hanya mengangguk kecil sebagai gelagat terimakasih.
"Silahkan dinikmati." Setelahnya Hyorin keluar kamar anak majikannya, menutup kembali pintu itu.
Chanyeol mengeluarkan gitar miliknya, menyimpan gitar dipangkuannya melatih tangannya lebih dahulu agar tidak terasa kaku saat berlatih dengan Baekhyun nanti.
Chanyeol begitu tampan saat terlihat begitu serius dengan gitarnya, memindahkan jari-jarinya terus bermain dengan nada-nada ringan menghasilkan sebuah nada baru.
"Kau harusnya membuat lagu, Chanyeol."
Baekhyun masuk kembali kekamarnya, melihat Chanyeol yang serius dengan gitarnya membuat Baekhyun terpukau melihat ketampanan lelaki didepannya, alunan melodi itu membuat Baekhyun menarik kedua ujung bibirnya keatas menampilkan senyuman tulusnya.
"Ah... Baekhyun. Aku memikirkan ini diperjalanan menuju kemari, bagaimana jika kita memainkan gitar dengan lagu milik EXO universe? Apa kau tahu lagu itu?" Chanyeol menyimpan gitarnya kembali saat menyadari Baekhyun sudah disana,entah sejak kapan.
Baekhyun berjalan mendekat, ia sudah mengganti pakaiaannya saat ini ia memakai baju kaos kuning dipadukan dengan celana training hitam panjang. Menduduki sofa disamping Chanyeol, ia mengetuk-ngetukan telunjuknya di dagu miliknya berpikir apakah ia tahu atau tidak.
"Ahhh aku tahuu. Aku tahu!" Baekhyun langsung berbalik menghadap Chanyeol senang, dirinya tidak sadar bahwa dia melakukan sesuatu dengan semangat kembali.
Chanyeol yang melihat itu tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa, "Bagus!. Nahh sekarang ayo kita coba."
Chanyeol memposisikan gitarnya lebih dahulu, sedangkan senarnya sudah ia perbaiki tadi saat ia mencoba sebelum Baekhyun datang.
Chanyeol mulai memainkan nadannya, lalu diikuti Baekhyun yang bernyanyi. Sungguh suara Baekhyun sangat merdu seperti malaikat, lembut dan menyejukan hati. Chanyeol bermain gitarnya sambil melihat wajah Baekhyun, rasanya ia tidak ingin memalingkan tatapannya dari wajah yang begitu indah dengan senyuman di wajah Baekhyun semakin membuat Chanyeol tidak bisa berpaling.
Mereka tiga kali berlatih dengan lagu itu, Baekhyun menggerakan tubuhnya kekana kekiri sambil memejamkan mata ia hanyut dalam permainan mereka, saat permainan berakhir Baekhyun membuka mata dengan wajah Chanyeol berada didepan wajahnya.
Mereka saling memandang tepat kedalam mata masing-masing, Chanyeol semakin mendekatkan kepalanya pada Baekhyun
Dekat
Semakin dekat
Sekali lagi mereka menatap sebelum bibir mereka saling menempel dengan mata mereka saling tertutup. Jangan tanya bagaimana keadaan jantung mereka.
Chanyeol mulai menggerakan bibirnya menyesap pelan bibir atas Baekhyun, sedangakan Baekhyun hanya diam kaku entah apa yang harus dia lakukan. Baekhyun sudah berkeringat dengan jantungnya terus berdetak cepat.
Chanyeol mengetuk bibir Baekhyun meminta izin untuk masuk, bibir Baekhyun begitu manis dan lembut membuat Chanyeol ketagihan dan ingin berlama-lama. Chanyeol menyudahi ciuman itu, karena dirasa Baekhyun malah menahan nafasnya.
Chanyeol menjauhkan wajahnya tersenyum melihat wajah Baekhyun bersemu, "Hei.. bernafaslah." Ujar Chanyeol membuat Baekhyun membuka matanya lalu bernafas lega.
Baekhyun menunduk menggigit bibirnya yang masih bisa ia rasakan bibir Chanyeol yang melumat bibirnya. Itu terasa aneh... tapi menggetarkan hati.
.
.
.
.
yey
wkwkwk gabisa bikin yang manis manis astaga;V
