Selamat tinggal
by Galang
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hujan turun membasahi bumi, menimbukan aroma tanah yang basah ketika diguyur hujan. kadang kala suara berisik dari hujan itu terdengar sangat merdu,dan seperti sebuah nada yang akan membawa kita mengistrahatkan tubuh ini.
Aku terdiam menatap setiap rintik hujan itu, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 10 malam. waktu umum bagi orang untuk mengistrahatkan matanya, menikmati betapa empuknya kasur, dan juga betapa hangatnya selimut yang membungkus separuh badan.
Tidak seperti diriku yang kini hanya terdiam, dan pikiranku menerawang jauh, terlintas sebuah ingatan yang mungkin sudah dilupakan dirinya. Tapi itu semua mungkin sudah tak berarti layaknya sebuah makanan yang basi.
Aku tersenyum kecut kala mendapat diriku terdiam dengan pikiran yang tak tahu apa ujungnya. sampai saat aku coba mengulang semua rekaman lama di kepalaku ini.
sebuah kalimat yang mungkin membuatku yakin akan hidup ini, sebuah ingatan yang mungkin takkan pernah kulupakan.
"Aku berjanji akan selalu menemanimu"
teringat jelas dalan memori kepalaku, suara yang lembut menyiratkan ketakinan yang mendalam, aku percaya pada kata-kata itu.
"Apa kau janji? kita akan selalu bersama"
Air mataku kini mengalir, seakan dengan biasanya aku tahu sesuatu yangnbeningbitu akan keluar sendirinya, entah sudah brapa banyak air mata yang kini mengalir.
"Aku milikmu, dan kau milikku, selamanya akan begitu, jika kita tak dapat bersama, maka kita harus mati, karena tak ada yang boleh memiliki kita"
Kata-kata yang sangat egois bukan? tapi itu terdengar indah bagiku, dan kusimpan baik-baik dihati ini. setiap aku ingin tertidur, selalu terngiang dibenakku kata-kata itu.
berapa tahun sudah lamanya kami bersama, tapi semua itu hanyalah omong kosong, dengan teganya kau senang-senang denga pria lain.
Apakah kau sadar akan aku?
Kini tinggallah diriku sendiri meratapi nasibku, aku termakan oleh kata-kata cintamu, aku sampai lupa siapa sebenarnya aku ini, tapi di lain sisi aku kini sadar, bahwa cinta bisa kadaluarsa layaknya makanan.
Tak tahukah kau betapa siksanya diriku saat ini, menanti dirimu yang kuharap dapat kembali kepelukanku. mengapa kau cepat melupakan cinta ini? mengapa kau bisa setega itu bahagia bersama pria lain? apakah aku kurang?.
tak ada kata-kata yang bisa kurangkai saat ini, jika kau memang menyadari perasaan ini, aku hanya ingin kau tahu jika hati ini selamanya untukmu, entah kenapa hanya untukmu. jika suatu saat aku tak ada lagi, apakah kau akan mencariku?. aku sedikit tertawa akan hal itu, mana mungkin kau akan mengingatku, pastinya kau sudah bahagia bersamanya. melupakan aku yang sekarang masih mencintaimu.
Aku mencintaimu, seperti apapun rasa sakit yang kau berikan, aku coba menahannya. aku tak begitu peduli lagi dengan hidupku, aku hanya ingin tenang bersamamu. jangan sampai kau sadari prasaanku ini, karena pasti kau akan menyesal.
sekarang untuk selamanya...
Selamat tinggal.
Aku mencoba ikhlas dengan takdir ini.
terima kasih sudah mencintaiku, sekarang kau tak perlu berpura-pura mencintaiku lagi. Aku akan pergi dan menghilang dari dunia ini. kata orang, cintq sejati itu adalah, dimana kita bahagia jika melihat pasangan kita bahagia, walaupun bukan bersama kita.
tapi entah kenapa aku tak bisa bahagia melihatmu bersamanya? aku sangat sakit, sangat sakit.
dan mulai sekarang, kau bebas bersamanya. maafkan aku, bukannya aku menyerah untuk bertahan.
tapi kau yang tak mau memberikanku celah dihatimu.
Selamat tinggal.
Fin
A/N: bingung yah? ahahahahah sama author juga bingung, tapi ini isi hati sasuke lah. maaf sasukenya ooc disini.
Untuk dia yang selalu kucintai
