Hola Minna-san ! Kembali bersama saya New Author paling sedeng sedunia *bangga* ! Setelah dari beribu-ribu abad hiatus(?) akhirnya dewa neptunus mengizinkan saya untuk kembali ke dunia fanfiction T^T.

Yasudah daripada dengerin bacot enggak bermutu saya mendingan check this out!

Author is Listening : Junketsu Paradox – Nana Mizuki

©Nasatsuchan01, the third project

My Master is a Zombie?

Disclaimer : Kishimoto Masashi-sensei! Eke pinjem charanya yaa~

Rate : T- T+ , eh apa M yak *bletak?

Genre : Mystery, Humor, Romance

Chara : saking kebanyakan, Saia ampe lupa *plak

WARNING! : GAJENESS,YAOI, FLUFF, AU, OOC.

Message : DON'T LIKE DON'T READ!

Summary : Namaku Sabaku no Gaara, aku bekerja sebagai maid dirumah majikanku, dia adalah Namikaze Naruto. Asal kalian tahu saja, Aku ini 100% cowok! Tetapi majikanku yang rada-rada mesum itu menyuruhku mengenakan seragam maid panjang ini. Namun majikanku ini sepertinya menyembunyikan sesuatu, tapi apa?

Chapter One Begin : The Weird Situation

Gaara's POV

"Gaara~ ! Tolong ambilkan sunblock-ku, Aku tidak mau kulitku terbakar!"

"Baik, Master"

"Gaara~ ! Tolong ambilkan tasku!"

"Baik, Master"

"Gaara~ !"

"Gaara~ !"

Ukh, berisik. Itu pikirku, apa dia tidak bisa lebih tenang sedikit? Ah, kalian belum tahu siapa aku ya? Namaku Sabaku no Gaara, aku bekerja sebagai maid dirumah majikanku, dia adalah Uzumaki Naruto. Dia berisik, tidak mau diam, ceroboh dan masih banyak lainnya. Asal kalian tahu saja, Aku ini 100% cowok! Tetapi majikanku yang rada-rada mesum itu menyuruhku mengenakan seragam maid panjang ini, dasar kurang ajar. Tapi jika tidak kuturuti dia akan marah nanti, Aku benar-benar tidak bisa berkutik jika dia marah,matanya yang tadinya ceria dan terang, menjadi tajam dan benar-benar mengerikan. Tetapi sejauh ini dia belum pernah marah padaku.

"Gaara? Kok bengong ada apa?" Tanya Naruto sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajahku, aku yang sedang termenung otomatis menengok.

"Ya, Master?"

" Kau dari tadi bengong terus, ada apa?" Tanyanya dengan wajah khawatir.

Aku terdiam sejenak, " Um… tidak ada apa-apa, Master"

Naruto mengangkat alisnya, " Sungguh?"

Aku mengangguk pelan. Naruto tersenyum dan mengambil tasnya dari tanganku. Lalu dengan seenak udelnya dia mengecup dahiku.

"Oke, aku berangkat ke sekolah ya Gaara, daaahh~ " Ucapnya dengan wajah bodohnya itu.

"H-hati-hati, Master" Pesanku dengan wajah memerah karena perbuatannya tadi.

Setelah Naruto pergi meninggalkan rumah, aku melihat kalender.

17 Januari…

Ah, sudah 2 tahun aku disini ,Kalian tahu kenapa aku bekerja disini? Semua itu karena 'hutang' yang dibuat oleh ayahku. Oleh karena itu ayahku memerintahkanku bekerja disini untuk melunasi 'hutang' ayahku tersebut. Brengsek memang, namun aku bisa berkata apa?.

End of Gaara's POV

Gaara berjalan pelan menelusuri rumah megah nan besar tersebut, langkah Gaara berhenti ketika dia melihat sebuah foto.

Foto keluarga Naruto.

Gaara melihat foto tersebut dengan mata datar, difoto tersebut terlihat Naruto yang sedang merangkul ayah dan ibunya, atau mungkin yang harus disebut Almarhum dan Almarhummah ayah ibu Naruto. Mereka berdua sudah meninggal ketika Naruto masih berusia 9 tahun. Untungnya mereka meninggalkan harta yang berlimpah untuk anak itu, jadi Naruto sama sekali tidak mengalami krisis keuangan.

Gaara mengambil sedikit langkah mundur lalu menunduk hormat pada foto tersebut.

Tidak ada bedanya, pikir Gaara.

Setelah itu, Gaara kembali melaksanakan rutinitas rumahannya, tentu saja pekerjaan khas maid, apalagi jika bukan membersihkan rumah, menyiapkan makanan, dan lain-lain? Toh Gaara itu terampil, jadi tentu saja itu bukan masalah.

Sekitar pukul 2 siang, pekerjaannya selesai, Gaara kembali kekamarnya. Pemuda tersebut menengok kearah komputernya, dia segera menyalakan mesin tersebut, dan melihat sebuah pesan :

One Message Received

Gaara mengernyitkan alisnya, "Ah? Di saat begini?" ucap Gaara, dia segera membuka isi pesan tersebut.

From : Unknown

To : Sabaku ***** . com

Subject : None

…MATI…

24 17 9 20 30 16

"Ukh…" Gaara mengernyitkan dahinya. Sebenarnya dia tidak peduli, paling hanya orang iseng. Tetapi… Siapa yang memberitahu alamat e-mailnya yang hanya diketahui oleh sedikit orang? Seingat Gaara yang hanya rekan 'satu grup'nya, kakak-kakaknya, dan Naruto. Gaara berpikir, tidak mungkin teman 'satu grup'nya yang semua merupakan orang jenius dan berpendidikan mengirimkan e-mail seperti itu, lalu kakak-kakaknya, apa mungkin mereka yang sibuk tersebut mengirimkan e-mail mencurigakan seperti itu? Tidak mungkin! Terakhir, Naruto. si Bodoh itu saja belum membuat e-mail dan tidak tahu caranya, memang dia agak gaptek dalam hal itu, bagaimana dia bisa mengirim e-mail yang seperti itu? Membuatnya saja tidak bisa!

Lalu siapa? Apalagi dibawahnya juga terdapat angka yang mencurigakan.

Apa itu kode?

Rrrr…rrr…

Cih, menganggu saja umpat Gaara dalam hati.

Temari-neesan is calling…

Dan Gaara bersyukur karena kakak perempuannya ini tidak bisa membaca pikiran dari jarak jauh, karena kalau bisa, mungkin Gaara sudah mati ditabok Temari atas ucapannya tersebut *sweatdrop*.

PIP...

"Halo?"

'Halo… um…Gaara… apa kau menerima sebuah pesan yang aneh?' Sahut suara di seberang.

Gaara menengok kearah komputernya,"Uhm, tidak, memangnya kenapa, Nee-san?" Jawabnya berbohong.

'Aku… menerimanya… dan isinya aneh,malah mencurigakan,' Ucapnya dengan nada khawatir.

"Aneh? Memangnya apa isinya?"

'…MATI… dan tertulis beberapa angka, kupikir itu kode,' Jelasnya.

" Berapa kodenya?" Tanya Gaara.

'24 17 9 20 30 16'

Kode yang sama denganku… pikir Gaara.

"Lalu apa yang akan Nee-san lakukan? Mencari pengirimnya?"

'Aku juga tidak tahu… belakangan ini aku benar-benar sibuk, Gaara.'

"Soukka…"

'Apa kau pikir Kangkurou juga menerimanya?'

"Mungkin… kenapa Nee-san tidak menanyakannya pada Kangkurou-Niisan saja?"

'Ya, mungkin lebih baik aku menanyakannya, baiklah, hanya itu keperluanku. Jaa'

Dan sambunganpun terputus.

Gaara menghela napasnya,"Mencurigakan…".

"Apa ini dari Catasthrope?" Lanjutnya.

.

.

.

"Tadaima!" Sahut Naruto ceria sambil melempar tasnya ke sofa.

" Okaerinasai, Master" sambut Gaara sambil membawa nampan yang berisi minuman.

Naruto pun mengambil minuman tersebut dan meneguknya sampai habis, "Huaah… sumpah deh tadi di sekolah aku bete banget," Naruto mulai membahas tentang sekolahnya kepada Gaara. Gaara hanya mendengarnya dengan wajah datar disamping Naruto.

" Oh iya! Tadi di sekolahku ada murid baru lho, tapi dia menyebalkan! Namanya Uchiha Sasuke, huh aku sebal melihat dia!" Kata Naruto dengan wajah sebal.

'U… chiha?' Gaara serasa mengingat sesuatu.

Gaara memiringkan kepalanya " Memang… apa yang dia lakukan padamu?"

" Yah… tidak ada sih… cuma dia menyebalkan saja! Aku tidak suka pokoknya,"

Gaara sweatdrop, ' Semudah itu dia menilai orang?'

Tiba-tiba Naruto mendekati Gaara sampai Gaara terjebak diantara sofa dan tubuh pemuda pirang tersebut, Naruto meletakkan tangannya diantara dua sisi kepala Gaara.

Wajah Gaara kini telah menyamai warna rambutnya itu.

"Gaara-chan~ aku bosan, buat aku tidak bosan lagi dong~ " kata Naruto sambil tersenyum mesum.

"H-hei, apa yang—hmph!" dan Naruto sudah membungkam bibir mungil tersebut.

"Hmmmph! Na-Naru—hmmph!" Naruto memaksa Gaara membuka bibirnya, namun Gaara bersikeras tidak membuka mulutnya, maka Naruto dengan pelan membelai leher Gaara, pemuda mungil itu tersentak dan membuka mulutnya. Naruto yang tidak buang waktu segera memasukkan lidahnya ke mulut Gaara.

"Hng! H-hent—" Gaara berusaha berontak, namun kekuatannya tak bisa menyaingi si Pemuda pirang, lantas dia menyerah dan membiarkan Naruto melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Kurang lebih 3 menit Naruto melepaskan Gaara, dia menjilat bibirnya sendiri, Gaara segera terduduk dengan wajah merah. Naruto tersenyum dan menepuk kepala Gaara, " Aku suka membuat wajahmu jadi merah seperti ini, hehehe, " Ucapnya.

"D-dasar mesum! " kata Gaara sambil memalingkan wajahnya.

GYUT!

Dan Naruto memeluk tubuh si Pemuda berambut merah itu, dan berbisik ditelinganya, "Gaara…" Gaara merasa detak jantungnya semakin cepat, " Y-ya?".

.

.

.

.

Kriuk~….

"Aku lapar…."

*sweatdrop*

.

.

.

"Ah, aku kenyang!~ " Sahut Naruto senang lalu menengok kearah Gaara, " Ne, Gaara! Kita keluar yuk! Aku bosan," ajak Naruto sambil mengamit tangan Gaara.

"E-eh, tapi—"

"Sudah ayo ikut!"

Naruto mengajak Gaara ke sebuah taman yang tak begitu jauh dari rumahnya, "Kita disini dulu yuk Gaara," ucapnya.

"Tetapi Master, jika diluar rumah, apalagi malam-malam begini,kau tidak akan aman! Bagaimana jika ada yang mengincarmu?" Kata Gaara khawatir.

Naruto mendekatkan wajahnya kearah Gaara, dengan segera semburat merah menghiasi wajah mulus Gaara, "Kalau enggak nurut kucium lagi nih," Katanya dengan seringai mesum. Naruto melihat kearah bintang yang menghiasi langit saat itu, "Lagipula… aku bisa menjaga diriku sendiri kok, jangan khawatir," senyumnya.

Gaara memalingkan wajahnya yang memerah, "A-aku mengerti".

Baru saja Naruto berkata seperti itu tiba-tiba sebuah dagger yang berasal dari sebuah semak-semak melayang kearah Naruto.

Gaara segera memposisikan dirinya tepat didepan tubuh Naruto, namun pemuda pirang segera menggeser tubuh Gaara.

"GAARA! AWAS!"

CRATS!

"M-Master!" Gaara melihat Naruto. Pemuda pirang tertusuk tepat di dada kirinya.

"Ukh…" Naruto pun terjatuh ketanah. Dagger yang menancap pada dada kiri Naruto pun terlepas, membuat bagian yang terluka tersebut mengucurkan banyak cairan berwarna merah pekat yang masih segar.

"Master! Bangunlah, Master!" Gaara menengok kearah semak tersebut dengan tatapan marah, "Keluar kau, pengecut!"

Srak…

Sesosok laki-laki berambut putih dengan jubah menghampiri Gaara dan Naruto—yang tersungkur.

"Ara… rupanya tepat, gampang sekali mengalahkannya, kupikir tadi akan mengenaimu lho," ucap Pemuda itu sembari menyeringai.

"K-kau… Catasthrope?!" Seru Gaara.

"Heh, kau sudah tahu rupanya…."

Jeda

"Sabaku no Gaara…"

.

.

.

"U-ukh…" Naruto dengan perlahan membuka kedua mata sapphire-nya, menengok ke samping dan menemukan sosok pemuda berambut merah yang tengah duduk disamping kasurnya.

"G-Gaara…? Apa yang terjadi padaku…?" Tanya Naruto lemah.

"Kau pingsan, karena serangan kemarin," ucap Gaara.

Naruto dengan cepat mengingat kejadian tersebut,"L-lalu bagaimana dengan yang menyerangku kemarin?" Tanyanya.

"Um… itu hanya perampok biasa yang mengincar Master, aku yakin hanya untuk kalung yang Master pakai ini," Gaara menunjuk kearah kalung tidak berbandul namun memiliki hiasan berupa sebuah cincin berukir dan bulu berwarna putih yang dipakai Naruto.

Naruto terdiam sebentar lalu mengangguk pelan,"Ah iya… luka-ku sudah sembuh ya?".

Gaara mengangguk," Iya, cepat sekali, Aku saja sampai tidak sadar…" Gaara memandang Naruto dengan sedikit bingung,"Dari dulu luka Master selalu sembuh dengan cepat, A-aku heran…" ucap Gaara.

Naruto menggaruk belakang kepalanya sambil tertawa canggung,"B-benarkah? Hahahaha, itu mungkin karena pengaruh obatnya Gaara," Sahutnya.

'Padahal belum sempat ku obati'

"Baiklah, Master," Gaara melangkah keluar dari kamar Naruto," Aku akan membuat sarapan, istirahat saja dulu," Pesannya.

"Oke!" Jawab Naruto sambil mengacungkan jempolnya.

BLAM….

"Dia curiga tidak ya? Ah, kuharap tidak," Naruto menyeka keringatnya, padahal ruangannya ber-AC tetapi entah kenapa dia merasa panas. Sedangkan Gaara yang berada didepan kamar Naruto hanya mengepalkan tangannya dan menghentakkan kakinya kelantai,"hmph!" Dengusnya kesal.

Gaara 's POV

Dia bohong…

Padahal sudah jelas dia menyembunyikan sesuatu! Kenapa sih dia tidak pernah peka sedikitpun! Naruto no Baka! Umpatku dalam hati sambil mendengus kesal.

FLASHBACK ON!

"Siapa kau?" Tanyaku.

"Aku? Ah perkenalkan, namaku… Suigetsu,code 06" Suigetsu tersenyum licik.

"Kau… pasti mengincar Naruto kan!" Hardikku sambil berdiri, menatap tajam pada sosok berambut putih dan bermata biru tersebut.

"Ya ampun, Aku langsung ketahuan~" Ucap pemuda tersebut dengan menggunakan suara menyanyi yang dibuat-buat, yang otomatis membuatku memunculkan pertigaan didahiku *bisa dilewatin mobil gak,Gaara?#bletak*.

"Tidak akan kubiarkan kau mengambil Naruto! Lewati dulu mayatku jika kau bisa!" Aku memberikan tantangan pada pemuda tersebut.

"Oh? Jadi kau mengajak aku bertarung ya? Tapi… maaf ya~ Aku sedang tidak diizinkan bertarung hari ini," Jawabnya. "Lagipula… bertarung juga tidak ada gunanya," Sambung Suigetsu.

Ck, Aku mengumpat dalam hati.

"Apa maksudmu?" Tanyaku sambil menjaga suaraku agar tetap datar, bahaya jika musuh mengetahui kalau aku gugup.

"Tidak mungkin kan, kau bertarung sambil melindungi target-ku yang sedang terluka itu,"

Aku menengok kearah Naruto, memang benar apa yang dikatakan Suigetsu. Naruto masih terluka parah.

"Kau ini… Seeker ya?" Tanya Suigetsu.

Aku tercengang…

"Bagaimana kau tahu?"

Pemuda bertaring itu lalu menujuk kearah-ku, menujuk tepat kearah aura yang berwarna kegelapan yang kasat mata, namun dapat terlihat oleh pemuda putih itu,"Crecia-mu berkata seperti itu,".

"Yang lebih penting… mengapa kalian mengincar Naruto?" Aku langsung to the point.

"Ara… kau belum menyadari point penting dari majikan-mu itu ya?" Ledek Suigetsu sambil mengangkat kedua bahunya, lalu menunjuk kearah Naruto, "Lihatlah," Ucapnya.

Dan mataku pun terbelalak.

Luka Naruto yang ada didada kirinya sudah sembuh seperti semula.

"B- bagaimana bisa?"

"Heh," Suigetsu menyeringai. "Kau sama sekali tidak mengetahui tentang majikanmu ini ya? Dia ini termasuk kategori 'khusus' di kelompok kami," Lanjutnya.

"khusus?"

"Ya, dia benar-benar 'khusus' di kelompok kami, tapi yah karena kau belum tahu apa point pentingnya, mungkin kami akan lebih mudah mendapatkannya," Suigetsu melihat arlojinya. "Kupikir pemburuannya dilakukan nanti saja, kalau terlalu mudah seperti ini tidak asyik," Ucapnya lalu melambaikan tangannya.

"Hei tunggu!" Aku bergerak, ingin menahan Suigetsu, dan meminta penjelasan darinya. Apa maksudnya? Naruto itu 'khusus'? Apa yang membuatnya ada dalam kategori tertinggi dalam pencarian orang tersebut?. Namun, Aku terlambat.

"Bye,"

Dan Suigetsu pun menghilang….

.

.

.

Aku memandangi Naruto yang masih pingsan—atau tertidur dengan pandangan menyelidik. Apa yang membuat luka separah itu sembuh hanya dalam hitungan menit, tidak, detik? Apakah faktor luar? Tidak mungkin! Lalu Apa? Kenapa orang ini begitu membingungkan?

FLASHBACK OFF!

Aku berpikir selagi Aku sedang memasak sarapan untuk Naruto. Apa ada sesuatu yang aneh dalam tubuh Naruto? Memang sih, dia, dari kami kecil selalu mendapatkan luka namun sembuhnya juga dalam waktu yang benar-benar singkat, tetapi menurutku semakin dia tumbuh maka akan semakin cepat lukanya bisa sembuh. Waktu itu dia pernah terluka karena tergores pedang, tapi sehari kemudian dia sudah sembuh. Tapi mengapa aku tidak sadar?

Luka yang cepat sembuh… Kulit yang terasa terbakar jika terkena matahari, makanya dia memakai sunblock… lalu juga bermata tajam dan mengerikan ketika marah….

Bukankah itu ciri-ciri….

Zombie?

Chapter One End : The Weird Situation

CHAPTER 1 RAMPUNG YAY! A/~ berarti sudah terungkap ya, bahwa 'satu grup' itu maksudnya adalah Seeker! untuk penjelasan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud 'hutang', Catasthrope,Seeker,Crecia,juga kategori 'khusus' itu akan dijelaskan pelan-pelan dalam cerita ya! Cuma yang mau tau basicnya silakan PM! R&R please!~

Author is Listening : Invisible Message – ELISA

T

H

E

I

N

C

R

E

D

I

B

L

E

Nasatsuchan ^_^

d