We Don't Talk Anymore
.
.
Sad
Johnjae
.
.
"Tidak ada lagi pembicaraan diantara kita"
^Happy Reading^
"Jaehyun -ahh bisa tidak sore nanti temani aku ke SM Coex ada yang ingin ku beli" ajak Taeyong.
"Eoh ayoo saja hyung lagipula aku tidak ada kerjaan. Bagaimana kalau sekarang saja?"
"Emm benar juga yasudah aku ganti pakaian dulu, kau juga ganti sana! Mau pakai celana pendek begitu" "ehe tidak hyung" Jaehyun pun langsung pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang bisa dibilang sangat tidak cocok untuk dipakai ke Mall.
.
.
Di SM Coex mereka memilih makan terlebih dahulu karna memang jika membawa Jaehyun kemanapun yang namanya makan itu terdepan ia tidak akan mau pergi kemana-mana kalau perutnya tidak terisi penuh, bahkan mungkin perutnya itu memang selalu saja tidak kenyang karna itulah badannya kelebihan berat badan begitu.
Namun memang dasarnya ia orang yang perfect mau bagaimanapun keadaannya tetap saja ia tidak pernah terlihat buruk, tubuhnya selalu saja proposional meski pola makannya tak terbendung. Bahkan wajahnya semakin hari semakin tampan. Oh astaga bukankah seharusnya kita bicarakan apa yang membuat Taeyong mengajak Jaehyun ke SM Coex begini kenapa malah asik dengan si mbul Jaehyun a.k.a prince of Nct oke abaikan.
.
"Hyung sebenarnya kau mau beli apa sih kenapa dari tadi kita hanya berputar-putar saja, aku cape tau" ucap Jaehyun sambil menunjukan wajah cemberutnya.
Ia sudah sangat jengkel dengan hyung yang sangat disayangkan memiliki wajah yang dibatas wajar jadi mana bisa ia mengumpat mengatai hyungnya yang sempurna itu. Jadi ia hanya bisa menunjukan wajah kesalnya saja.
"Aku ingin membeli cincin Jaehyunie tapi aku tak tau tempat yang menjual perhiasan di Mall ini"
*Gubrak*
Mungkin itulah suara hati Jaehyun saking kesalnya. *aneh ye bang suara hati lu:v
"YAA Hyung kalau tidak tau kenapa tidak mencoba bertanya disini banyak sicurity yang berjaga, tapi kau hanya diam dan membawa ku berputar-putar tidak jelas. Oh tuhan bagaimana kau bisa sebodoh itu sih hyung" bentak Jaehyun kesabarannya sudah habis.
"Ya maaf Jaehyunie lagian kenapa kau juga kenapa tidak bertanya kalau kau kepikiran kesitu kan aku tidak kepikiran"
"Aku mana tau kau mau mencari toko perhiasan, sejak tadi saja kau hanya menarik ku mengikuti mu yang dengan bodohnya aku ikuti saja" wajahnya sudah benar-benar datar sekarang, tau begini lebih baik dia di dorm menghabiskan waktu dengan beristirahat tanpa cape tidak jelas begini.
"Aku kan sudah minta maaf Jaehyunie jangan marah dong, pulangnya aku traktir makan lagi deh tapi jangan marah lagi ya kumohon. Yaaudah lebih baik kita tanya tempatnya saja ya hehe. Sudah jangan cemberut terus" Taeyong mencoba meluluhkan Jaehyun namun sang empu masih setia dengan wajah jengkelnya yang lebih memilih diam tanpa menanggapi Taeyong dan hanya mengikutinya, bagaimanapun ia tidak mungkin meninggalkan hyung nya itu sendiri.
.
.
.
"Jaehyunie lihat apa yang ini bagus?" Taeyong menunjukan cincin couple berwarna putih dengan design sederhana namun terlihat indah.
"Hmm bagus" "isshh kau masih marah ya? Jangan gitu dong aku kan sudah menjanjikan akan mentraktirmu lagi masa kau masih marah sih"
"Tidak, aku sudah tidak marah lagi hyung" Jaehyun menunjukan senyum buatannya
"Ayoo lebih lebar lagi agar adik kesayanganku semakin terlihat tampan" Taeyong tertawa sambil mencoba membentuk bibir Jaehyun agar tersenyum dan akhirnya Jaehyun pun tak kuat melihat hyung nya bertingkah begitu sampai ia pun kembali menunjukan senyuman manisnya dan jangan lupakan dimple seksinya.
"Ini sebagai percobaan, kau pasang dijari mu kalau bagus aku akan memesan yang itu" Taeyong pun memasukan cincin itu ke jari manis Jaehyun. Namun ada seseorang yang tak sengaja melihat kejadian itu dengan tatapan penuh amarah.
"Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku" orang itu pun pergi.
.
.
.
"Terima kasih ya Jaehyunie kau sudah mau menemaniku dan maaf sudah membuatmu kesal tadi. Tapi kau terlihat sangat lucu jika sedang kesal seperti tadi" Taeyong tersenyum sambil mengacak rambut adik kesayangannya itu gemas.
"Ne sama-sama hyung aku juga mau bilang terima kasih karna kau sudah mentraktirku ㅋㅋㅋ"
"Hm dan aku tidak akan melakukan itu lagi, baru mentraktirmu hari ini saja uang ku langsung sekarat" canda Taeyong "yasudah sana iatirahatlah di kamarmu nanti kau ada siaran Nnana kan" lanjutnya tersenyum "ne siap boss" Jaehyun pun langsung berlari ke kamarnya.
.
.
"Eoh Johnny hyung kau sudah pulang" cengir Jaehyun sambil menghampiri kekasihnya itu dan langsung bergelayut manjya di lengan kekar Seo Johnny. Namun ada yang aneh karna gelayutan manjyanya dilepas oleh Johnny dengan wajah datar, iapun bingung melihatnya.
"Ada apa hyung?" Tanya Jaehyun pelan
"Dengar Jaehyun jika memang sebenarnya kau tidak mencintaiku, kau tidak perlu menerima ku saat aku menyatakan perasaanku padamu jangan malah menyakiti ku seperti ini. Eoh aku sadar seharusnya dari awal aku sudah mengerti bahwa mana mungkin orang seperti ku bisa mendapatkan cinta mu yang sudah jelas hanya untuk pria anime itu. Jadi aku ingin hubungan kita cukup sampai disini, aku sudah tidak bisa sabar lagi dengan segala kelakuanmu Jaehyun -ahh. Dan terima kasih untuk semua yang pernah kita lalui eoh kau juga boleh melupakannya jika kau mau. Mulai sekarang kita tidak akan sekamar lagi aku akan sekamar dengan Taeil hyung jadi kau bisa bersamanya terus. Nanti aku akan kembali mengambil barang ku yang masih ada disini"
Johnny pergi meninggalkan kebingungan pada Jaehyun, sebenarnya apa yang terjadi bahkan dia tidak mengerti dengan situasi ini hanya air mata yang jatuh dari kelopak mata indahnya. "Sebenarnya ada apa ini hiks" sendu Jaehyun dengan kesendirian
.
.
.
"Sebenarnya ada apa ini Johnny -ahh kenapa kau seenaknya memindahkan barang-barangku. Bahkan kau tidak bilang terlebih dahulu padaku jika ingin bertukar kamar seperti ini" marah Taeyong. Bagaimana tidak sekarang barang-barangnya sangat berantakan di kamar Johnjae tanpa sepengetahuannya.
"Yasudah kan sekarang kau sudah tau, tinggal rapihkan saja lagipula dia pasti akan membantumu membereskan semua barang-barang mu itu. Kau terlalu berlebihan Taeyong -ahh" jawaban Johnny benar-benar membuat tercengang yang ada disana kecuali Jaehyun yang memang sejak kejadian tadi tidak keluar kamar sama sekali.
"Eoh yasudah kajja Taeyong -ahh aku akan membantu mu merapihkan semuanya" Yuta menarik Taeyong karna merasa suasana benar-benar terasa tidak baik. Dia tidak ingin ada pertengkaran yang nantinya malah semua member akan terkena imbas galaknya manajer mereka jika sudah marah.
"Kajja Taeyong -ahh" ajak Yuta lagi mencoba meredamkan amarah 'kekasihnya' itu namun dengan suara pelan karna jujur dia pun tidak berani jika 'kekasihnya' sedang marah begitu, selembut-lembutnya Taeyong padanya pasti jika suasana hatinya sedang tidak baik pasti dia juga akan terkena amarahnya.
.
.
"Maaf aku membuatmu takut sayang" Taeyong berhenti sambil memegang kedua tangan Yuta ia mengelus kepala Yuta lembut. Ia merasa bersalah karna membuat kekasih tercintanya ketakutan seperti itu.
"Tidak apa-apa Taeyong -ahh aku mengerti ko tapi jangan tersulut mungkin Johnny juga sedang ada masalah jadi ia bersikap seperti itu" ujar Yuta
"Hmm mungkin seperti itu, terima kasih ya sayang kalau tidak ada kau mungkin aku sudah menghajarnya tadi" Taeyong memeluk tubuh kurus kekasihnya sambil mengelus kepalanya sayang.
"Jangan seprti itu lagi ya Youngie karna bukan hanya aku yang takut tapi yang lain juga. Eoh sejak tadi aku tidak melihat Jaehyunie, lebih baik kita ke kamarnya aku takut dia kenapa-kenapa karna sepertinya Johnny seperti itu karna bertengkar dengan Jaehyunie. Kajja Taeyong -ahh" Yuta menarik Taeyong namun Taeyong tak mau bergerak membuat Yuta bingung.
"Aku tidak mau" "Wae?" Kaget Yuta
"Habisnya kau ini sayang padaku tidak sih, sejak tadi aku terus saja memanggilmu dengan sebutan sayang tapi kau. Memanggil Youngie saja hanya sekali" cemberut Taeyong
"Oh astaga Lee Taeyong keadaan seperti ini kau masih saja seperti anak kecil"
"Ya pokoknya aku tak mau bergerak kalau kau tidak memanggilku sayang"
"Dasar kekanakan" namun sedetik kemudian Yuta malah mencium tepat dibibir Taeyong membuat sang empu kaget lalu iapun langsung melarikan diri dengan tertawa puas "Yaa Lee Yuta lihat apa yang kulakukan nanti padamu" Taeyong pun mengejar Yuta.
.
.
"Jaehyunie" panggil Yuta setelah melihat adiknya tengah menundukan kepalanya yang ia yakini sedang menangis. Yang merasa terpanggilpun menongok dengan mata merah penuh air mata. Yuta langsung menghampiri dan memeluknya erat mencoba memberi kekuatan.
"Yuta hyung hiks hiks"
"Sebenarnya ada apa ini Jaehyun -ahh kenapa Johnny bersikap seperti itu?" Tanya Yuta lembut sambil masih mengelus punggung Jaehyun yang menangis dipelukannya.
"Akupun tak tau hyung, tiba-tiba saja Johnny hyung seperti itu hiks"
"Lalu apa kau bertengkar?"
"Tidak hyung aku bahkan baru bertemu dengannya tadi sehabis mengantar Taeyong hyung hiks. Tapi saat aku datang dia langsung memutusi ku hyung hiks aku tak mengerti" Jaehyun masih menangis sesenggukan.
Yuta melirik Taeyong namun yang dilirik hanya mengangkat bahu tanda iapun tak mengerti apa yang membuat Johnny marah pada Jaehyun yang juga berakibat pada Taeyong.
"Memang apa saja yang kalian lakukan di luar tadi? Mungkin saja Johnny melihat kalian dan akhirnya ia cemburu makannya ia marah begitu"
"Tidak ada yang aku lakukan selain mengantar Taeyong hyung membeli cin-" "ahh tidak Yuta -ahh tidak ada yang kami lakukan selalin membeli makanan dan masa iya Johnny sampai marah begitu. Aku dan Jaehyun kan hanya pergi makan keluar" Taeyong menghentikan ucapan Jaehyun karna tak ingin Yuta tau.
"Benarkah?" Yuta sedikit tidak percaya
"Ne sungguh Yuta aku tak bohong aku yakin pasti bukan karna Jaehyun jalan denganku. Lagian tadi saja Johnny habis jalan dengan Ten masa iya dia marah jika Jaehyun pergi bersamaku"
"Ne Yuta hyung apa yang diucapkan Taeyong hyung benar kami hanya pergi makan tidak melakukan hal lain selain itu" Jaehyun mencoba meyakinkan Yuta karna sekarang ia paham maksud Taeyong memotong ucapannya.
"Hmm yasudah kalau begitu nanti aku akan mencoba bicara pada Johnny apa yang terjadi padanya, yang penting sekarang kau jangan menangis terus ya Jae kami semua mengkhawatirkanmu. Sudah sekarang kau tidurlah dulu nanti aku akan membangunkanmu jika sudah waktunya kau berangkat ke studio Nnana. Aku dan Taeyong merapihkan barang-barang Taeyong dulu"
"Apa perlu aku bantu hyung?" "Tidak usah kau tidurlah ne" kali ini Taeyong mengeluarkan suaranya seraya mengelus kepala Jaehyun dan membetulkan selimut Jaehyun agar terasa nyaman, lalu Jaehyun pun mencoba menutup matanya untuk mengistirahatkan dirinya. 'Ku harap setelah aku bangun kau sudah tidak marah lagi denganku hyung' ucapnya dalam hati.
T
B
C
Woohoo i'm comeback:D dengan ff yang penuh ketidak jelasan tapi semoga kalian suka yoo uri readerseu:'v bertanda tbc berarti akan ada lanjutan so stay terus buat ga nantiin ff ini ya(?):v apasih dimi ya pokoknya mah yg penting ae dulu tau lah pasti:v ninggalin jejak itu loh kkk dan terima kasih juga untuk semua reviewnya di ff ku sebelumnya maaf ga bisa sebutin satu' yaa tapi tidak mengurangi rasa hormat dan takzim saia(?) Lah pidato gue:'v ya intinya mah aku tresno karo koe yang udah review fav or only reading3 see you next chapter and next story pay pay:*
-Dimytjx-
