"Ini sangat bodoh," gumam Kakashi. Dia memandang tumpukan balon plastik yang tersebar di atas sebuah meja kayu di depannya.

"Sudahlah, ayo Sensei. Buatkan aku sesuatu," Kata Sakura sambil berusaha menahan tawa. Kakashi yang memakai setelan dengan tambalan warna-warni, lengkap dengan rambut palsu merah yang lebat. Walaupun memakai topeng badut kayu yang berwajah senang, suaranya terdengar menyedihkan.

Kakashi menghembuskan napas berat. Dia bukan hanya diperintah oleh Tsunade-sama untuk ikut berpartisipasi dalam perayaan Festival Anak Konoha sepanjang minggu, tapi dia juga dipaksa untuk memakai pakaian menggelikan ini. Dia memutuskan untuk bersembunyi di balik meja dengan tanda yang mengatakan kalau dia bisa membuat binatang balon. Dia tak punya ide bagaimana cara membuatnya, tapi hampir semua anak rupanya percaya apapun yang dia katakan akan balon buatannya. Tidak ada orang lain yang tahu kalau dia di sini... selain Sakura. Dia ternyata sedang ada di dalam ruangan saat dia ditunjuk dalam tugas menggelikan ini untuk menjadi badut. Jika ada orang lain yang tahu... dia tidak akan pernah mendengar akhirnya.

Diambilnya sebuah balon dengan dua buah jari, dia menatap Sakura untuk terakhir kali sebelum menempatkan ujungnya pada mulutnya yang tersembunyi. Setiap napas yang ditiupnya membuat balon itu menggembung, memanjang berbentuk tabung. Dia memengikat ujungnya untuk menjaga udara di dalamnya dan mengulurkan tangannya pada Sakura. Dia meletakkan balon itu di depannya di atas meja.

"Seekor ular."

"Buat sesuatu yang lain."

Kakashi mengambil balon lain dan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan sebelumnya. Dia memegang balon yang sudah selesai ditiup pada Sakura dan berkata, "Seekor ular yang tidur."

"..."

"Apa?"

"Buat sesuatu yang lain selain hanya seekor ular," katanya dengan pandangan yang menusuk.

"Baik." Kakashi mengambil dua balon dan meniupkan udara ke dalamnya sama rata setelah mengikat ujungnya. Setelah dia selesai, dia memelintirnya bersamaan dan mengayun-ayunkan ciptaannya di depan Sakura dan berkata, "Seekor ular yang melilit pada sebuah ranting pohon."

"... Kakashi."

"Ya?"

"Jika sekali lagi kau berani membuat seekor ular sialan, aku akan mengatakan pada semua orang kalau memang kau yang ada di bawah sana."

"Oke, oke," jawabnya dengan berbisik.

"Buatkan aku sejenis binatang yang lebih besar daripada seekor ular."

Dia menggertakkan buku jarinya, benar-benar seperti akan melakukan sesuatu yang serius, dia menarik sebuah balon dan mulai meniupkan udara ke dalamnya. Dia terus-menerus meniup sampai balonnya menggembung sangat panjang. Dia mengikat ujungnya dan menyerahkannya pada Sakura.

"Seekor boa."

"Kakashi!" dia hampir saja memukul dengan tangan yang dialiri chakra ke meja sebelum menghentikannya sendiri saat melihat keluarga yang melintas.

"Shhhh!" bisik Kakashi dengan kasar karena meneriakkan namanya. "Lihat, aku tidak tahu bagaimana cara membuat sesuatu yang lain."

"Kalau begitu lakukan sesuatu yang lain untukku."

"Apa?"

"Cium aku."

"..."

Minggu ini teryata tidak terlalu buruk bagi Kakashi.