Disclaimer: One Piece dan karakternya bukan milikku. Hakku atas OC yang kubuat

000

Udara yang dimgim karena hujan deras tak dapat menghentikan Flora untuk menulis fanfic. Gadis berambut hitam pendek itu telah mempublikasikan beberapa fanfic, sebagian mengandung unsur lemon eksplisit. Sebagian besar kisah yang ditulisnya bertema One Piece.

Kata demi kata mengalir bagai sungai. Aktivitasnya terhenti ketika dia mendapatkan pesan di jendela chat nya yang sengaja dibiarakan terbuka.

'Apa kau ingin pergi ke dunia lain?' begitulah isi pesan yang diterima Flora

Gadis itu terkekeh sedikit lalu mengetik, 'mau donk'

Tak lama berselang mucul balasan, 'dunia mana yang ingin kau datangi?'

sambil tersenyum sendiri penulis pemula itu membalas, 'kalau bisa sih, pengennya ke dunia One Piece. Aku mau ketemu Ace XD'

Gadis itu masih berfikir itu adalah lelucon sampai layar monitornya mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan matanya.

Setelah cahaya itu menghilang Flora jatuh terduduk ke lantai kayu. Seketika gadis itu menyadari dirinya tidak lagi berada di kamarnya yang nyaman. Yang lebih mangagetkan adalah benda di sekitarnya bahkan dirinya sendiri berubah menjadi seperti gambaran anime.

'Mungkin harusnya chat itu tidak kubalas' Batin Flora.

Gadis berambut hitam itu melihat sekitarnya, dia berada di sebuah ruangan kosong berlantai kayu, dari jendela dia bisa melihat keadaan di luar. Saat itu telah malam, hujan mengguyur dengan derasnya dan tentu saja dengan udara dingin yang menusuk hingga ke tulang.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan muncul sosok yang tidak asing bagi para pecinta One Piece.

"Jika kau bisa bepergiaan, tempat mana yang ingin kau datangi?"

'ini orang main to the point aja. Harusnya kan dia tanya dulu aku ini siapa. Dasar Kuma' keluh penulis fanfic itu dalam hati.

Tanpa membuang waktu Kuma mendekatkan telapak tangannya yang menyerupai telapak kaki beruang ke arah Flora.

Karena sudah terlanjur akan diteleport oleh Kuma gadis itu menjawab seenaknya, "Aku mau ke tempat yang aman, nyaman dan hangat"

Flora dengan jelas mengatakan hangat karena saat itu dia merasa kedinginan. Sama separti yang dialami Luffy, gadis dari luar dunia One Piece itu pun melesat terbang selama tiga hari tiga malam sebelum akhirnya menabrak atap kayu dan mendarat di kasur yang empuk, dengan ini bagian nyaman sudah terpenuhi. Flora merasakan sebuah tangan merangkulnya ke arah tubuh berotot yang tidak tertutup pakaian, tentu saja hangat. Tapi apa ini? Di mana dia berada sekarang? Siapa sosok yang berada di dekatnya?

Setelah melayang selama tiga hari tanpa makan, gadis itu menjadi begitu lemah. Ketika mendarat pandangannya sudah kabur dan Flora langsung kehilangan kesadarannya tidak lama setelah pendaratan yang tidak menyenangkan itu.

Dalam mimpinya, gadis dari dunia lain itu bertanya-tanya di mana sebenarnya dia mendarat? Kenapa ada tangan yang merangkulnya? Tangan siapa itu?

'Aku sedang tidur bersama seseorang? Dia pria atau wanita ya? Tunggu dulu jangan-jangan…' batin Flora

'SIALAN KAU KUMA' jerit Flora dalam mimpinya

Ya, hanya dalam mimpinya dan gadis itu juga tidak mengigau dlam ketidak sadarannya.

000

Di manakah sebenarnya Flora mendarat? Atau lebih tepatnya tempat tidur siapa yang sekarang ditidurinya? Siapa pemilik tangan yang merangkul tubuh Flora? Amankah tempat itu?

Chapter berikutnya akan kuterbitkan kalau ada cukup review