Sepucuk Surat
.
.
.
Disclaimer Bleach: Tite Kubo
This Fic: Yoshida Rin
Rate: T(teen)
Genre: Romance; Angst
Pairing: Byakuya.K x Hisana
Warning: AU; (bit)OOC; Typo
.
.
.
Air mataku perlahan turun. Aku tak bisa menahan tangisanku lagi setelah membaca surat yang begitu menyedihkan dari perempuan yang begitu aku cintai. Aku memasukkan kembali surat yang baru saja selesai kubaca ke dalam amplopnya.
"Hisana," panggilku pada tubuh yang terbujur kaku ditengah ruangan rumah duka. "Kenapa kau begitu bodoh? Kenapa kau begitu takut?" tanyaku. Tanganku terulur menggenggam tangan Hisana yang begitu dingin. "Aku mencintaimu, Hisana."
.
.
.
Byakuya-sama. Maaf karena telah lancang menulis surat ini. Tapi Saya tahu satu hal. Surat ini takkan pernah sampai pada Byakuya-sama.
Byakuya-sama, tahukah kau kalau Saya sangat senang bisa selalu bersamamu. Walau cuma sebagai teman.
Sejak kecil kita sudah saling kenal, tapi, saat kita sudah SMP, baru kita dekat. Apakah kau masih ingat saat kita dulu duduk dekat sekali? Apakah kau ingat saat kau suka sekali marah saat Yuroichi-sensei datang mendadak? Apa kau ingat saat kau suka sekali menolongku? Aku harap kau masih ingat. Aku berharap waktu bisa diulang. Disaat kita masih SMP.
SMP adalah masa-masa paling menyenangkan untukku. Waktu itu ada seorang kouhai yang suka sekali kau suruh untuk melakukan sesuatu. Lucunya, entah kenapa dia nurut saja. Kau dulu juga tidak pernah mempermasalahkan statusmu. Kau tidak peduli apakah orang tuamu akan merasa terganggu dengan sikapmu yang kekanak-kanakan apa tidak.
Waktu berlalu begitu saja. tak terasa kita sudah SMA. Kau berubah total. Tidak ada lagi Byakuya-sama yang kukenal. Kau menjadi lebih dewasa. Kau penuh wibawa. Namun satu yang pasti, kau tetap selalu bersamaku di sekolah.
Saya menyadari satu hal. Kau harus bersiap menjadi seorang penerus keluarga bangsawan. Maka dari itu, Saya berusaha tidak terlihat lemah lagi agar Byakuya-sama bisa belajar dengan tenang tanpa mengkhawatirkanku.
Selain itu, Saya juga menyadari satu hal. Saya sangat mencintai Byakuya-sama. Sayangnya, Saya sama sekali tidak mempunyai keberanian untuk mengatakannya karena Saya tidak mau Byakuya-sama menjauhiku nantinya. Maka dari itu, Saya akan memendam perasaan ini selama sisa hidup Saya.
Byakuya-sama, kau tahu kan kalau sakitku ini bertambah parah? Makanya kau jadi sering mengunjungiku. Saya tidak mau Byakuya-sama. Itu akan membuatmu jadi tidak berkonsentrasi belajar. Tolong Byakuya-sama…
Byakuya-sama, tubuhku terlalu lemah sekarang. Saya tidak akan pernah pantas berada disampingmu. Tanganku terlalu kaku untuk bisa mendekapmu. Bahkan jari-jariku tidak bisa membalas genggamanmu. Kakiku terlalu lemah untu bisa berdiri disampingku. Lidahku terlalu kaku untuk bisa menyebut namamu.
Byakuya-sama, Saya mempunyai sebuah permintaan yang takkan pernah bisa diucapkan dan kau ketahui. Tolong temukan perempuan sehat yang bisa selalu bersamamu, yang bisa mencintaimu dengan tulus, yang bisa menyemangatimu dalam keadaan apa pun.
Byakuya-sama…Aishiteru.
Hisana.
.
.
.
Aku duduk kaku disamping Hisana. Menatap wajah damainya.
"Andai waktu bisa diulang."
.
.
.
The End
.
.
.
A/N: Ohayou/Konichiwa/Konbawa, Minna-san!
Ini hanya drabble yang tiba-tiba terlintas dipikranku saat membaca setumpuk surat ditas sekolah saya. Saya harap bisa menghibur(?). Akhir kata, MIND TO REVIEW?
