Tomato Accident © Juli Alio
Naruto © Masashi Kishimoto
AU, OOC, Typo(s), etc…
.
.
Sasuke Uchiha, dengan segala kebaikkan yang ada. Aaa~ bagaimana menjelaskannya ya. Intinya ya mendekati sempurna. Ingat tidak ada yang sempurna di dunia ini. Untuk Uchiha yang satu ini berbeda, dia sangat spesial. Spesial diantara yang spesial. Karena terlalu spesial, spesial pakai telur pun kalah. Sepatah dua patah kata yang tidak patah-patah(?) tidak akan mampu mendeskripsikan pemuda yang satu ini.
Berbeda dengan gadis yang satu ini. Hinata Hyuuga, dengan segala kepolosan yang dimilikinya. Hinata bukan polos dalam artian tidak memakai apa-apa ditubuhnya. Bukan. Hei, jaga pikiran liar kalian! Dasar mesum! Jangan tertawa! Pokoknya Hinata itu polos bin polos. Tidak ada gadis sepolos dia. Mana ada yang mau disuruh menghitung bulu ayam kecuali Hinta. Polos sekali 'kan.
Ini semua gara-gara tomat. Kisah Hyuuga dan Uchiha bermula dari sebuah tomat merah. - Begini...
Sasuke berjalan dengan santai menuju kantin kampusnya. Perutnya berbunyi terus menerus bak orkestra keroncong di jalanan.
Tidak ada salahnya kalau seorang Uchiha kelaparan 'kan? Wajar kok. Semua orang juga sering mengalami, kecuali Sasuke tentunya. Hanya kadang-kadang saja ia merasa sekelaparan seperti saat ini.
Kepalanya menunduk dengan sebelah tangan memegangi perut. Pose yang jarang ia perlihatkan. Orang yang menyapa bahkan tidak disahut saking mendalami pose itu, disahut saja tidak apalagi dilirik. Jangan terlalu berharap. Siapa yang tidak dongkol kalau kita menyapa dengan baik dan ramah tapi malah diacuhkan begitu saja. Segala macam omelan, cacian, makian dan sumpah serapah Sasuke terima. Ingat, Sasuke yang lapa itu lupa dunia sekitarnya. Otaknya hanya penuh kata lapar, makan, lapar, makan. Orang lapar ya makan, masa nyangkul di sawah. Malah buat tambah lapar dan pingsan seketika sih iya.
Sebuah tomat merah menggelinding mengenai ujung sepatu Sasuke. Dikarenakan pose Sasuke yang berjalan menunduk otomatis tomat segar itu tidak luput dari manik kelam Sasuke
Mata seindah malam tanpa bintang dan rembulan itu menatap tomat yang berhenti menggelinding dengan tatapan memuja. Lihatlah bagaimana dramatisnya si tomat berhenti berhguling. Warnanya merah menggoda, menyilaukan mata Sasuke. Rasanya pasti sungguhlah lezat tiada tara tiada tandingan. Kau terlalu berlebihan Sasuke.
"Tomat yang seksi."
Jangan kaget, itu suara Sasuke.
Sebelah tangan Sasuke yang tidak memegangi perut hendak memungut tomat yang telah menodai hati Sasuke. Tomat itu seolah meminta dimakan oleh mulut Sasuke. Namun, tangan itu hanya mengambang di atas tomat. Hanya beberapa centi lagi Sasuke mendapatkan pujaan hatinya. Namun apa daya, keraguan muncul dihati kecil Sasuke. Bagaimana kalu Sasuke keracunan setelah memakan tomat yang tidak jelas asal usulnya ini. Mungkin perutnya akan mules, kemudian diare, tidak sembuh dibawa ke rumah sakir, syukur-syukur kalau sembuh nah kalau akhirnya menyusul moyang Sasuke. Tidak Uchiha sekali. Bukankah ada semboyan yang mengatakan: Jangan makan sembarangan.
Dan jelaslah asal usul tomat ini. Tomat ini sebuah hal yang sembarangan. Otak jenius Sasuke berpikir seperti itu. Sembarangan menggelinding ke arah Sasuke, sembarangan menggoda hati Sasuke dan tangannya sembarangan ingin mengambil tomat ini.
"Ah, tomatku."
Dengan gerakan slow motion. Tangan kecil, tubuh mungil, surai indigo, dan suara lembut bagai nyanyian ninabobo. Bertumpu pada satu lutut dengan rok kotak-kotak yang menutupi paha, tangan kecil itu mengambil tomat di depan ujung sepatu Sasuke. Wajah itu mendongak, membuat jarak antara wajah Sasuke dan gadis dibawahnya begitu tipis. Bahaya. Sasuke yang masih sedikit membungkuk itu dapat melihat seluruh bagian wajah di bawahnya. Cantik. Bulu matanya lentik, manik lavender tanpa pupil, hidung mancungnya, pipi tembam yang merona, bibir kecil merah muda yang lagi-lagi menggoda hasrat hati Sasuke, leher jenjang yang begitu membuai. Onyx Sasuke turun sedikit ke bagian dada kanan yang tersemat name tag. Hinata Hyuuga. Gadis ini manis dan imut.
"Ap-" Keduanya bersuara. Hampir bersamaan.
Entah siapa yang memulai terlebih dahulu. Sasuke memegangi bibirnya, pun dengan gadis itu -Hinata. Mereka baru saja err~ berciuman. Ya, ber-ci-um-an. Kiss Accident. Benar 'kan bahasa Inggrisnya? Tapi bagaimana bisa? Itu 'kan yang kalian pikirkan.
Sasuke dengan segala kebaikan yang ada dan Hinata dengan segala kepolosan yang ada. Apa kalian menyalahkan Hinata karena polos, jadi Hinata bisa main sosor bibir Sasuke? Kenal Sasuke saja tidak. Ini pertama kalinya Hinata melihat pemuda ini. Jadi, kalian berpikir bahwa Sasuke yang mencium gadis ini? Kalau demikian pemikiran kalian, yah memang benar. Tapi, salahkan juga seorang pemuda berambut nanas yang mulutnya menganga itu. Shikamaru Nara. Karena pemuda Nara itu dengan seenaknya menabok pundak Sasuke. Jadilah, Hinata kena cium dari Sasuke.
Kalian pasti paham dengan posisi Sasuke yang membungkuk dan Hinata yang bertumpu pada satu lutut. Dilihat dari belakang Sasuke, Hinata memang sedikit tidak terlihat. Mungil sih.
Jadi, setelah kejadian ini berakhir. Sasuke merasa ada yang aneh dengan dirinya sendiri. Otaknya selalu mengatakan lebih tepatnya menghasut hatinya untuk selau mendapat ciuman dari nona Hyuuga itu. Segala macam cara Sasuke lakukan demi menemukan Hinata. Bertaruh nyawa dengan anggota keluarga Hinata pun Sasuke lakukan. Perjuangan yang tidak mengenal lelah memanglah selalu indah pada waktunya. Seorang Sasuke Uchiha berhasil mendapatkan Hinata sebagi kekasihnya. Mungkin dalam waktu dekat Sasuke akan mengajukan lamaran pada Hiasi Hyuuga, ayah Hinata. Tampang oke, uang banyak, cinta melimpah ruah, sebentar lagi Sasuke wisuda tahun ini. Kurang apalagi coba?
Sayangnya, nona Hinata ini baru masuk SMA tahun ini.
-The End-
a/n:
maaf ya kalo idenya pasaran *goyang dumang*
Ripiu dsb ditunggu selalu *-*
Salam dingin,
Juli A.
