Psycho
BTS FANFICTION
MinYoon VKook NamJin
Happy Reading~
-NoxChu
.
.
Bangbangtan Senior High School 13.00 Kst.
"Taehyung oppa, kau mau main denganku sore ini?" Seorang yeoja mengerlingkan matanya kepada taehyung, dan menggenggam tangan Taehyung di dadanya.
"Aku sibuk, lain kali saja" Taehyung menarik tangannya, kemudian pergi dari hadapan yeoja tersebut. Yeoja itu hanya menatap kepergian Taehyung dengan raut wajah yang sedih, membiarkan Taehyung pergi dari hadapannya dengan kasar. Namun saat hendak menaiki tangga, Taehyung menabrak seseorang dan terjatuh, Dengan seseorang itu di atasnya.
"Ah! Oppa maafkan aku, aku tidak melihatmu" Yeoja itu menggusalkan buah dadanya yang montok ke dada Taehyung sambil mencoba terbangun. "Aduh"
"Tidak-tidak salahku" Taehyung mendorong bahu yeoja itu karna risih, dan ia berdiri dengan segera. "Gwenchana?" Taehyung mengulurkan tangannya untuk membantu yeoja itu berdiri.
"Nde oppa, gwenchana" Yeoja itu tersenyum meraih tangan Taehyung dan berdiri, merapihkan seragamnya yang sedikit tertekuk. "Oppa?"
"Hm?" Taehyung menjawabnya dengan nada datarnya.
"Kau ada waktu luang hari ini? Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan oppa" Tanya yeoja itu, sambil mengancingkan kerahnya yang sempat terbuka.
"Tidak." Jawabnya dingin, kemudian pergi menaiki tangga dengan santai, seolah tak terjadi apa-apa.
"Yo Taehyung!" Taehyung menoleh, oh itu ternyata Jimin, sahabatnya. "Kau melihat Yoongi hyung?, ia kabur dari kelas tadi" Taehyung menggeleng.
"Tidak, memangnya kenapa?" Jimin menghela nafas.
"Dia kabur saat aku mendekat dan mencium pipinya!" Jimin mengepalkan tangannya di depan wajah Taehyung. Taehyung hanya melongo mendengarnya. Apa dia gila? Bagaimana jika ada siswa yang mendengar? Dasar.
"Kau ini, bodoh boleh, asal ditahan Jim" Jimin mendengus tidak suka, "Aku tadi melihatnya, ia berlari ke kamar mandi lantai satu, wajahnya sangat memerah. Sebaiknya kau meminta maaf padanya" Taehyung berjalan kembali melewati jimin yang sedang memamerkan cengiran mesum nya.
"Oh ya V!" Jimin berseru.
"Hei! Jangan gunakan nama itu disini!" Taehyung melotot ke arah Jimin.
"Hehe mian, kebiasaan. Aku akan datang ke rumahmu nanti malam, Yoongi hyung kata ingin menjenguk dia" Taehyung mengangguk "Ja, terimakasih sob" Jimin melambaikan tangannya kepada Taehyung, dan taehyung hanya melihatnya pergi lari tergesa-gesa.
Kim Taehyung, termasuk salah siswa populer dan ber prestasi di sekolahnya. Ia sangat dingin dengan siswa lain yang mencoba mendekatinya, kabarnya ia sudah memiliki kekasih yang satu sekolah dengannya. Sontak para siswi maupun siswa di sana memburu seseorang yang diyakini sebagai kekasih Taehyung.
Namun nihil, Taehyung hanya memiliki empat teman yang sama-sama sulit di ajak ber sosialisasi nan populer itu. Yang pertama adalah sahabatnya Park Jimin, namja kaya raya yang penuh dengan senyuman. Ia tidak dingin seperti Taehyung, hanya saja ia sedikit kejam dengan murid lain. Yang ke dua adalah Jeon Jungkook, ia adalah namja manis dengan gigi kelinci, namja pintar dan ramah kepada semua orang. Yang ke tiga adalah Kim Namjoon, Namja dingin dengan otak ter sexy atau bisa dibilang jenius, ia memiliki postur tubuh yang tegap dan sangat memperhatikan style nya. Dan yang terakhir adalah Jung Hoseok, namja yang namanya sudah di kenal dalam dunia dance dan tari, ia adalah yang ter berisik di golongan anak populer sekolah.
Taehyung berjalan melintasi lorong untuk menuju ke kelasnya. Tangan kanannya ia masukkan ke dalam saku celana, dan berjalan layaknya manusia biasa. Namun banyak pasang mata yang tidak bisa berkedip karena melihat ke tampanan yang di atas rata-rata itu.
"Taehyung oppaaaa!" Yang di panggilpun menoleh.
'Grep' Lengan taehyung di peluk oleh yeoja yang memanggilnya tadi, membuat riuh yang melihatnya. Mengira jika dia adalah kekasih seorang Kim Taehyung.
"Lepaskan aku" Taehyung mencoba melepaskan lengannya.
"Tidak!" Gadis itu malah menggusalkan pipi tirus nya di lengan Taehyung. Taehyung hanya menghela nafas, dan terus melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Dengan gadis yang menempeli nya. Mengacuhkan pandangan dari para murid yang ter kagum-kagum.
Sesampainya di kelas, yeoja itu melepas pelukan di lengan Taehyung dan tersenyum. "Oppa, tatap aku" ia menarik pipi Taehyung agar mengarah padanya. Kemudian...
'Chu~' Ia mengecup bibir Taehyung sekilas.
"Waaaaa! Ada apa ini kyaaaaa!" Seluruh kelas bersorak.
"Apakah kau kekasih Taehyung?!" "Hei! Kau curang!" "Kyaaa aku akan mulai menjadi shipper kalian sekarang! blablabla dan masih banyak lagi.
"Sudahlah! Lagian, aku tak peduli" Jawab Taehyung ketus yang menyebabkan seluruh kelas menjadi hening.
"Kau menolak ku oppa?" Yeoja yang mengecup Taehyung tadi, menunjukan wajah marah yang bersungut-sungut. "Aku ini adalah yeoja ter populer disini! Sama hal nya denganmu, aku kaya raya dan bisa membelikan semua yang kau mau! Ku mohon oppa..." Yeoja itu memeluk perut Taehyung dan menggusalkan kepalanya di perut itu.
Taehyung sedikit kasihan dengannya "Hei, dengarkan aku" Taehyung mengelus rambut coklat panjang dan mengkilat milik yeoja yang ada di bawahnya. "Aku tidak bisa bersama orang lain lagi, aku tahu kau populer, kaya, dan cantik." Yeoja itu mendongak, dan melihat senyuman menawan Taehyung "Tapi aku sudah mempunyai sosok yang ku cintai disini, dan aku sangat menyayanginya." Yeoja itu melepas pelukan nya. Seluruh kelas terdiam.
"Hm" Yeoja itu membenarkan tataan rambutnya "Boleh aku tahu siapa dia?"
Taehyung tersenyum "Kau akan tahu nanti" Kemudian berjalan masuk, dan duduk di bangku yang terletak di belakang. Mengambil ponsel nya yang berada di laci, dan sesekali melihat ke luar jendela. Yeoja yang tadi memeluk Taehyung hanya tersenyum, dan pergi dari sana. Berharap kelak, ia akan menemukan namja yang pengertian seperti Taehyung.
Bangbangtan Senior High School 20.15 Kst.
"Sial aku terlambat pulang" Taehyung berlari ke kelasnya untuk membereskan barang-barangnya. Setelah selesai, ia kemudian berlari menuju tempat parkir yang berada di basement sekolah dengan cepat. Menaiki motornya, dan mengebut untuk pulang ke rumah.
Di perjalanannya pulang, ia hanya berggumam tak jelas dan mengutuk si guru menyebalkan yang memanggilnya hanya untuk menghitung data. Apa-apaan, lebih baik ia di rumah dan bermanja-manjaan dengan kekasih tercinta nya.
Ia menancap gas dengan keras, menyebapkan bunyi yang keras dari motor besar yang berwarna hitam mengkilat.
'Chiiit' Bunyi ban yang tergesek dengan aspal, menyebabkan segaris bekas di sana.
"Dasar katak sialan! Aku kaget kau tahu?!" Taehyung memaki katak yang tepat berada di depan ban nya. Katak itu tidak minggir maupun bergerak, ia hanya duduk di aspal sambil mengunyah seekor serangga bersayap. "Hei kataaaak menyingkirlaaah!" Taehyung membunyikan klakson motornya untuk si katak.
"Aaaaah masa bodo!" Taehyung menancapkan gas nya berharap jika katak yang tadi ia umpati terlindas ban motornya. Namun suara yang ia tunggu-tunggu tidak terdengar. Ia menengok ke belakang, dan ternyata si katak sudah berada di pinggir trotoar. Taehyung hanya memasang wajah datar, menutup kaca helmnya, dan memacu gasnya kembali.
Setibanya di rumah, ia langsung me markirkan motornya di halaman, mengunci pagar dan motornya. Membawa helm nya untuk ia bawa masuk.
'Jegrek' Ia mendesah pelan, dan meletakkan helm nya di kursi, ia melepas sepatu putihnya dan melemparnya ke rak sepatu dengan asal. "Jungkookie, aku pulang. Maaf atas ketelambatan nya..." Taehyung berjalan menuju dapur, meletakkan tas serta kuncinya di atas meja. Namun tidak ada seorangpun disana.
"Jungkookie?!" Taehyung sedikit berteriak. Kesal karena tidak menemukan malaikat kesayangannya.
"Aku di atas hyung!" Akhirnya, suara samar dari sang malaikat terdengar. Dengan malas-malasan ia menaiki tangga untuk bertemu dengan Jungkook, dan tidur di kamarnya.
Saat ia mencapai anak tangga teratas dan terakhir, matanya melotot kaget. Ia menginjak cairan, dan membasahi kaos kakinya.
"Jungkook apa yang kau lakukan?!" Taehyung menarik Jungkook yang sedang membawa pisau buahnya. Taehyung melihat tali dan sesuatu yang ter gelantung di sana.
"Eh! Hyungie kau pulaaaang" Jungkook memeluk Taehyung dengan erat. Dan Taehyung tersenyum sambil mengecupi pucuk kepala Jungkook.
"Apa yang kau lakukan dengan itu sayang?, kau bahkan salah dengan cara memegang nya" Taehyung mengecup bibir Jungkook dalam.
"Hyung lihat! Mereka membuatku kesal!" Jungkook menuding arah di depannya. "Aku tidak suka Hyung ku di sentuh!" Taehyung menatap arah yang Jungkook tunjuk kemudian terkekeh.
"Aku akan melihat pertunjukan mu sayang, aku ganti baju dulu" Taehyung mengecup pipi Jungkook, kemudian menuju kamarnya untuk berganti baju.
Beberapa menit berlalu setelah Taehyung memasuki kamar mereka berdua untuk berganti baju, ia menyeret kursi yang ada di depan TV, dan meletakkannya di sebelah Jungkook yang sedang berdiri di depan tali tersebut. Memandangi tubuh yang tidak berdaya di depannya sambil tersenyum puas.
"Jungkookie" Taehyung bersandar di sandaran kursi tersebut, Jimin dan Yoongi hyung akan datang kemari, Yoongi hyung akan menghukum mu jika tidak menghasilkan karya yang bagus" Jungkook melotot tak percaya.
"Aaaaa hyung! kenapa kau tidak bilang jika hyung ku datang kesini?!" Jungkook merengek, ia menghentakkan kakinya di lantai.
"Kkkk tenang saja, karya mu sudah cukup memuaskan" Taehyung berdiri. Ia mengitari tubuh yang tergelantung itu. Membuka penutup yang Jungkook sumpa lkan kepada mereka.
"O-oppa, To-tolong - kami..." Oh ternyata yang ia dengar adalah suara yang tidak asing lagi.
Jungkook mendekat, sepertinya salah satu korbannya sudah terbangun.
"Hei, kenapa kau menangis nunn?" Jungkook menyeka air mata dari yeoja tersebut. "Ngomong-ngomong, matamu indah juga ya"
TBC
ㅡ
You Just Know Who am i.
ㅡ
"Will You be My Partner?"
ㅡ
Lanjut tidak?
NoxChu~
