Warning boy x boy
Rated T
Dislclaimer: Fanfiction ini seutuhnya milik Light Kailan. Dilarang plagiat. I'm watching you.
Main Cast: Do Kyungsoo, Kim Jongin.
Genre: Drama, Bromance, Friendship.
Kaisoo Fanfiction
By Light Kailan
"When You Smile, Sunshine."
Chapter 01
.
Enjoy
.
.
Seperti biasanya Jongin harus berlatih keras. Dia tidak akan pernah lupa tujuan awal dia menginjakkan kaki ke kontes menari itu. Setelah ia menang sebagai juara pemuda terbaik, sekarang dia disini, di SM entertainment, batu loncatan dia untuk meraih impiannya. Dia harus berusaha lagi karena masuk SM saja tak ada artinya jika dia tak segera debut. Meski harus kakinya sampai melepuh, dia tak pernah peduli, setidaknya sejauh ini dia adalah orang yang paling gigih di agensinya. Dia selalu membuktikan hal itu dan hampir semua orang mengakuinya.
Hari ini pun sama saja seperti hari-harinya yang lain. Magrib menjelang, disaat ruangan berlatih dance mulai tak terpakai, itulah saatnya Kim Jongin mulai beraksi untuk latihan. Dia menyalakan tape di pojokan ruangan dan mulai melakukan pemanasan.
Selalu terlintas pikiran kesal yang amat sangat begitu teringat sahabatnya Taemin debut duluan dan wara-wiri di televisinya. Kekesalan itu memang tak pernah dia tunjukan kepada siapapun. Karena sungguh, Jongin pun sangat bersyukur sahabatnya meraih mimpinya. Hanya saja dia merasa kesepian. Kini di ruangan itu tinggal dia sendiri yang berlatih sampai nafas habis. Biasanya ketika gerakannya ada yang tak sesuai, Taemin yang akan membantunya. Jongin dan Taemin adalah orang yang loyal satu sama lain dengan ilmu menarinya. Namun, sekarang siapa? Jongin tak tahu letak kesalahannya ketika menari. Jongin tak tahu kenapa ketua SM itu tak segera mendebutkannya. Dia tak kalah dari Taemin. Dia punya segala talentanya, kerja kerasnya. Tapi apa yang kurang darinya?
Raut wajah Jongin mulai mengendur saat beat lagu dimulai. Belum sempat melakukan gerakan tari yang sesungguhnya, tiba-tiba pintu terketuk keras. Jongin berdecak. Lalu dengan langkah yang sedikit kasar dia membuka pintu itu.
"Ada apa, Hyung?" tanya Jongin berusaha bersikap biasa saja untuk menutupi emosi kepada orang yang mengganggu latihannya.
"Semuanya disuruh kumpul di ruang utama. Kau lupa ya ini hari apa?" Kata Kim Jun Myun, orang yang dipanggil 'Hyung' oleh Jongin tersebut.
"Ya. Ya. Tunggulah sebentar," Jongin terpaksa mengikuti apa yang diperintahkan Jun Myun. Sebenarnya dia benar-benar lupa jika hari ini akan ada perkumpulan dengan trainee baru, untung saja Jun Myun mencarinya dan mengingatkannya.
Sudah menjadi tradisi, setiap kali SM menyelesaikan audisinya dan mendapatkan puluhan trainee baru, akan ada acara 'perkumpulan'. Bisa disebut makan-makan besar karena acara tersebut memang berisi acara makan. Jongin tak suka karena trainee baru artinya saingan baru dan itu menambah kerja kerasnya, karena sungguh, dia tak mau tersaingi, apalagi dengan cecunguk junior.
Setelah bersiap dengan setelan jasnya dia memasuki auditorium yang telah riuh itu. Ruangannya besar dan ketika dia masuk acaranya sudah dimulai. Jongin menghampiri Sehun yang berdiri bersama orang-orang telat lainnya. Mereka terpaksa berdiri karena tempat duduk dibelakang penuh.
"Jadi itu orang-orangnya?" tanya Jongin dengan nada meremehkan. Dia menunjuk segerombolan trainee baru yang datang sebagai pemenang kontes menyanyi. Temannya yang berwajah putih pucat seperti vampire itu hanya menjawab dengan anggukan.
"Bukankah mereka sangat cute?" Sehun memasang wajah 'fangirling' yang membuat Jongin serasa mau muntah.
"Ish, yang kulihat mereka itu pendek-pendek," Jongin mengerucutkan bibirnya.
Ditengah obrolan asyiknya dengan Sehun, tiba-tiba Direktur SM menyeletuk.
"Hey, yang berdiri disana, kemarilah, di depan masih banyak tempat duduk. Sini ku kenalkan dengan saingan baru kalian. Hahaha,"
Sehun, Jongin, dan beberapa orang lain yang berdiri di dekat pintu itu pun mulai melangkah ke depan untuk duduk di bangku-bangku kosong.
"Hey, aku duduk disini Jongin. Kau duduklah disana," Sehun menemukan tempat duduk kosong duluan di dekat senior mereka sehingga menyuruh Jongin duduk di dekat para trainee baru. Tak ada tempat lagi yang kosong kecuali disana.
Jongin memandangi dari jauh trainee-trainee baru tersebut, ada sekitar sebelas orang, jumlah yang sedikit dibandingkan biasanya. Jongin memperhatikan satu-persatu wajah mereka. Ada yang menarik perhatiannya, yaitu seorang lelaki, kecil, berkulit putih, berbibir penuh berwarna pink. Tatapan lelaki itu 'berbeda' dengan trainee yang lainnya, tatapan matanya seperti ingin melahap orang, tajam, dan dingin. Bulu kuduk Jongin merinding seketika. 'apa-apaan orang itu' batinnya. Ini adalah acara perkenalannya, tak seharusnya ekspresinya seperti itu. Apalagi mata itu tertuju kepada Jongin.
"Sehun, kumohon aku saja yang duduk sini. Aku tak mau makan dengan orang yang itu. Matanya menyeramkan," Jongin menggendikkan bahunya.
"Ya! Gak mau ah. Sana," Sehun mulai nyaman dengan posisinya yang berada diantara senior-senior yang ramah. Dengan terpaksa Jongin melangkah pelan dan duduk di samping 'lelaki dengan tatapan yang ingin memakan orang' itu.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan dan baru jongin ketahui lelaki itu lebih manly dari kelihatanya. Nama lelaki itu Do Kyungsoo dan dia lebih tua dari Jongin. Jongin nyaris tak percaya hal itu karena yang benar saja, Kyungsoo lebih pendek dan mungil, dia seharusnya masih 15 tahun. Sepanjang acara pun Jongin masih berkutat dengan pikirannya sendiri dan diam sejadinya karena dia tak nyaman sama sekali. Parfume yang Kyungsoo pakai sangat harum seperti bayi yang beraroma floral dan itu mengganggunya.
...
Hari minggu adalah waktu bebasnya menikmati surga dunia. Baginya surga adalah dimana dia bisa menari sepuasnya. Ya, hari minggu adalah hari libur, semua aktivitas latihan di SM pun ikut libur, artinya ruangan latihan kosong dan dapat dimonopoli olehnya.
Begitu ia masuk ke ruangan itu dia tersentak. "Apa yang kau lakukan disini?" sinisnya.
"Bukankan ini ruangan bebas pada saat tak ada jadwal latihan?" tanya lelaki itu balik dengan polosnya.
Jongin mendekat pada lelaki yang tak ia suka itu sehingga jarak antara keduanya memperlihatkan perbedaan tinggi mereka yang sangat jauh. Secara tidak langsung Jongin mengejek postur Kyungsoo.
"Bukannya ruang latihan menyanyi ada di atas ya?" Kali ini Jongin bertanya dengan sungguh-sungguh. Setahunya Kyungsoo ini kan spesialis penyanyi bukan penari sepertinya. Tak perlu sekeras itu untuk latihan hari minggu.
"Kata Ketua aku harus berlatih keras untuk menari. Kau tahu, sepertinya aku akan di debut sebagai boyband," kata Kyungsoo seolah menjawab batin Jongin.
"Ha? Yang benar saja astaga. Menari? Debut?" Jongin memandang postur kyungsoo yang sangat rapuh, kecil, dan terlihat jarang digerakkan. Sangat tidak meyakinkan. Bahkan dirinya yang sudah bertahun-tahun menjalani trainee belum tahu kapan akan debut, tapi lelaki di depannya ini begitu percaya diri.
"Kau juga kesini untuk latihan? Kalau begitu kau pakailah. Aku akan pakai ruangan sebelah saja jika kehadiranku mengusikmu,"
Tiba-tiba Jongin berubah pikiran, "Tidak usah. Kau saja yang pakai. Aku bisa latihan setelah kau selesai," Jongin sengaja mengalah, dia ingin melihat sehebat apa trainee baru dihadapannya. Jongin duduk di sudut ruangan. Kyungsoo menyalakan lagu dan mulai latihannya. Tubuhnya yang kecil bergerak sesuai lagu dan tak ada yang salah dengan hapalan gerakannya, tapi sepanjang Kyungsoo menari, Jongin menahan tawanya.
"Pffftt," Jongin nyaris menangis menahan tawanya sendiri. Mendengar suara-suara aneh itu membuat Kyungsoo menghentikan tarinya dan menghampiri Jongin.
"Ya! Apa yang lucu?!" mata Kyungsoo menyala-nyala karena kesal.
"Hahahaha gerakanmu itu sangat lucu, kau tahu," kali ini Jongin terbahak-bahak, "saat kau lakukan 'ini dan ini' itu sangat aneh," tambahnya sambil menirukan gerakan Kyungsoo.
Kyungsoo menatap lama Jongin yang tertawa sampai terpingkal memukul-mukul lantai. 'Astaga bocah ini' batin Kyungsoo geram.
"Seburuk itukah? Seburuk itukah tarianku. Memangnya kau bisa apa?!" Kyungsoo secara tak langsung menantang Jongin. Dia tak tahu Jongin sebelumnya dan menantang Kim Jongin untuk menari adalah hal yang buruk. Baru diketahui olehnya jika pilihan menantang itu kesalahan besar begitu Jongin mulai menunjukkannya. Bagaimana mungkin tubuh Jongin begitu tajam sekaligus gemulai padahal beat lagunya kencang. Bagaimana mungkin temponya bisa pas dan menghasilkan efek slow motion yang begitu nyata hingga jantung Kyungsoo berhenti berdetak sejenak. Bulu kudukya berdiri, baru kali ini dia menyaksikan seorang begitu lincah, seksi, sekaligus indah dalam menari.
Masih dalam tariannya, Jongin mendekatkan tubuhnya pada Kyungsoo yang berdiri menyandar sambil melipat tangan di tepian ruangan. Jongin memainkan sexy dance dihadapannya, itu membuat Kyungsoo menengguk ludah keras. Libidonya tak menaik, justru ada sesuatu pada Jongin yang membuat Kyungsoo tertegun diposisinya, senyumnya, senyum meremehkannya sambil menggigit bibir. Sial! Kyungsoo perlahan kagum dengan cara Jongin tersenyum. Mengapa begitu menggairahkan? Bagaimana caranya? Apa dia juga bisa seperti itu?
"Kau harus mengajariku menari, namamu Kim Jongin kan?" Kyungsoo melenyapkan egonya dan mengakui kehebatan lelaki dihadapannya.
"Ogah," jawab Jongin singkat, dia masih menari, kali ini mulai menjauhkan dirinya dari kyungsoo setelah dia puas mengintimidasi. Dia mengkolaborasikan dance hip hop dengan gerakan ballet.
"Aku akan membayarmu,"
"No,"
"Aku akan membelikan makanan enak,"
"No,"
"Aku akan memberikanmu satu permintaan. Apapun yang kau mau,"
"Deal!"
Kyungsoo tersenyum lebar. Bibirnya membentuk hati yang besar.
Pemandangan dihadapannya itu membuat hati Jongin sedikit berdesir. Raut wajah Kyungsoo tak semengerikan perkiraannya. Tawaran Kyungsoo juga sangat menarik.
Jongin menyeringai. Dia akan punya mainan baru.
-TBC-
.
.
Please Favorite and Riview! :)
