Lost

Malam yang cerah untuk mengikuti sebuah festival musim panas untuk Tsuna dan Kyoko. Acara jalan-jalan mereka malam itu dimulai dengan pertemuan keduanya di gerbang selatan Namimori Shrine. Setelah membeli beberapa cemilan di festival yang sangat ramai itu, Tsuna dan Kyoko berniat untuk mencari stand yang menyuguhkan permainan.

"Ne, Kyoko-chan, disini sangat ramai, jangan sampai tersesat ya…" Tsuna yang sadara bahwa festival semakin ramai dan padat, berbisik pada Kyoko yang berjalan di sampingnya. Kyoko hanya mengangguk pelan dan melanjutkan perjalanan mereka.

Sampai, sebuah stand yang menyuguhkan permainan menangkap ikan mas menarik perhatian pasangan tadi. Tsuna yang entah kenapa bias mengerti pikiran Kyoko mengajak gadis itu mengunjungi stand tersebut.

"Kau mau coba menangkap ikan, kan? Ayo." Tsuna yang sudah sejak 2 tahun lalu menjalin hubungan dengan Kyoko mengajak kekasihnya untuk bermain ke stand tadi. Setelah membeli jaring untuk mereka berdua, permainan pun dimulai. Tsuna yang sudah menghabiskan 3 jaring dan tidak mendapat satupun ikan hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat kekasihnya berhasil menangkap ikan hanya dengan sekali coba. Ternyata ke-Dame-an Tsuna masih belum hilang meski kini dia sudah SMU.

Setelah puas menangkap ikan, mereka mulai lagi berjalan-jalan di festival yang semakin malam itu semakin ramai. Namun, secara tiba-tiba, Tsuna kehilangan Kyoko yang sebenarnya dari tadi berjalan disampingnya. Tsuna yang mulai kebingungan menoleh ke segala arah, yang tentu membuat orang yang melewatinya menjadi risih. Namun, sang boss mafia masih tidak mampu menemukan kekasihnya.

"Kyoko-chan!" Tsuna mulai berteriak untuk memanggil sang kekasih sambil berlari dan tetap menjaga agar matanya awas terhadap keberadaan sang rambut oranye. Setelah sekitar 10 menit mencari kekasihnya, mata Tsuna menangkap sekelbat yukata oranye yang dikenakan Kyoko malam itu. Tsuna segera memusatkan perhatiannya untuk mengejar bayangan itu hingga akhirnya…

"T-tsuna-kun!" Kyoko segera berlari kearah kekasihnya sesaat setelah mereka bertemu kembali. Nafas Tsuna yang tadi memburu karena takut, langsung memelan dan bibirnya menyunggingkan senyuman lembut.

"Syukurlah aku bisa menemukanmu, Kyoko-chan. Aku takut terjadi apa-apa denganmu." Tsuna yang reflex memeluk Kyoko berucap tepat disamping telinga kekasihnya. Wajah Kyoko hanya bias bersemu merah dan membalas pelukan dari Tsuna.

"Maaf, Tsuna-kun. Tadi ada stand yang menjual ini soalnya…" Kyoko mengeluarkan sepasang gantungan HP dari dalam pouch yang dibawanya. Tsuna hanya bisa tersenyum melihat gantungan HP yang di bawa oleh Kyoko.

"Lain kali bilang aku dulu, ya. Juga, jangan sampai tersesat lagi. Ok?" tsuna menepuk puncak kepala Kyoko dan mengelus pelan rambut oranye gadis itu. Kyoko hanya mengangguk pelan, tanda mengerti dan menggandeng tangan Tsuna.

"Dengan begini, kau tidak usah takut lagi terpisah denganku kan?" Kyoko mengeratkan genggaman tangannya terhadap tangan Tsuna. Tsuna hanya bisa berpaling dari wajah Kyoko, berusaha menyembunyikan semburat merah yang muncul di wajahnya.

"I-iya…" Tsuna terus berusaha menyembunyikan wajahnya, sampai suara ledakan mengalihkan perhatian mereka berdua.

"Kembang api… Cantiknya…" Tsuna yang melihat Kyoko tersenyum saat kembang api bersemi di langit malam hanya bisa ikut tersenyum.

"Iya… Cantik…"