Warning!

Cerita mengandung unsur BxB

Cerita murni hasil otak sendiri

THE FACT

Cast :

Jeon Jungkook,

Kim Taehyung,

Park Jimin

Pairing :

KookV ! MinV !

Genre :

Drama, Romance

Rated : T - Nyerempet M (Two Shoot)

Author : Taejeon (92L)

Namja x Namja, Yaoi, Typo Bertebaran

-check disc out-

DL!DR!

~ Enjoyed ~

.

.

Jimin tidak tau kenapa dia bisa sangat mencintai kekasih manisnya sekarang, jimin sangat menyukai semua hal tentang kekasih manisnya.

Jimin sangat menjaga kekasih manisnya dengan sangat lembut dan penuh perhatian.

Jimin bahkan tidak pernah melakukan hal yg dibenci oleh kekasih manisnya.

Jimin sangat menyukai suara, senyuman, perhatian, cinta (?) yg diberikan kekasih manisnya kepadanya.

Tapi semua berubah ketika namja itu datang dikehidupan Jimin dan kekasih manisnya.

Ini bukan kisah tentang Jimin atau bisa disebut Park Jimin, melainkan kisah tentang kekasih manisnya Taehyung atau Kim Taehyung.

.

.

*Part 1*

.

.

"Tae-ah, apa kau mencintai ku?" Jimin melingkarkan lenggannya memeluk pinggang ramping taehyung, mencium bagian tengkuk Taehyung yg terekspos, menghirup aroma tubuh Taehyung yg wangi vanilla, aroma tubuh Taehyung yg sangat disukai Jimin,

"tentu bodoh, tentu aku mencintai mu" Taehyung membiarkan Jimin yg masih memeluk pinggangnya posesif, dan melanjutkan aktifitasnya memasak nasi goreng kimchi untuk sarapan mereka.

Sekedar informasi : Jimin dan Taehyung adalah sepasang kekasih, mereka sudah 3 tahun lamanya berpacaran, Taehyung 2 tahun belakangan ini pindah ke apartemen mewah milik Jimin dan tinggal bersama Jimin, dan tentu itu semua berkat paksaan Jimin yg membujuk Taehyung agar mau tinggal bersamanya.

Walaupun mereka tinggal bersama, jimin tidak pernah melakukan 'itu' ke Taehyung, Jimin hanya takut melukai Taehyung kalau mereka melakukan hal yg belum saatnya mereka lakukan,

Jimin juga tidak pernah melakukan franch kiss ke Taehyung, karena pikir Jimin itu bisa membuat Taehyung sesak dan berakhir Taehyung yg membencinya.

Jimin hanya berani melakukan ciuman di pipi kanan dan kiri, kening, puncak rambut, bibir taehyung sekilas kalau Taehyung lagi merajuk, pundak dan tengkuk Taehyung itu pun kalau Taehyung mengijinkannya.

"Jim, berhenti memeluk ku dan duduk sana, sarapannya sudah hampir selesai, bukannya kau harus ke bandara menjemput sepupu mu yg baru datang dari jepang" taehyung mencoba melepaskan pelukan Jimin yg semakin erat dipinggangnya,

Jimin dengan pasrah melepaskan pelukannya dan beralih ke meja makan yg berada didepan pantry, sebelumnya Jimin mencium sekilas pundak Taehyung,

.

"apa kau tidak keberatan Taehyung-ah" Jimin mengambil segelas orange jus yg ada dihapannya dan meneguknya sekali,

"tentu tidak Jim, bukannya dia sepupu mu, kau ingat ini bukan apartemen milik ku, jadi atas dasar apa aku keberatan kalau sepupu mu bakal tinggal bersama kita" Taehyung mengambil mangkuk ukuran sedang dan memasukkan nasi goreng kimchi buatannya kedalam mangkuk itu,

membawa mangkuk itu ke meja makan tempat Jimin duduk,

"tapi Tae, kau bisa saja menolak kalau kau memang tidak menyukai ide ku menyuruhnya tinggal bersama kita" Jimin memperhatikan Taehyung yg dengan telaten menuangkan nasi goreng kimchi buatannya ke piring yg berada didepan Jimin,

"aku tidak punya hak untuk menolak Jim, aku tau kau selalu melakukan sesuatu dengan berpikir dulu, jadi aku selalu mendukung apa pun keputusan mu, sekarang makanlah" Jimin menatap takjub dan bersyukur karena memiliki Taehyung sebagai kekasihnya,

Taehyung memang tidak pernah mengeluh atau bahkan berdebat dengan Jimin, selalu menyutujui setiap keputusan dan keinginan Jimin, itu salah satu faktor kenapa Jimin sangat mencintai Taehyung yg hangat dan penuh perhatian padanya.

.

.

Jimin mengedarkan pandangannya mencari sosok yg dikenalnya dalam keramaian orang yg baru tiba dari jepang, memperhatikan wajah mereka satu satu yg baru keluar dari pintu arrived.

Jimin mengulas senyum ketika matanya menangkap seseorang yg dicarinya dari tadi, seorang namja tampan dan juga tinggi yg menggenakan sweater berwarna putih polos yg menutupi tubuh bidang atlisnya,

celana jeans yg sedikit koyak dibagian kedua lututnya, rambut berwarna coklat membuat pesona wajahnya semakin manly, dan jangan lupakan kedua telingganya yg ia tindik, benar benar terlihat sempurna, bahkan Jimin mengakui kesempurnaan sepupunya ini,

"Jungkook-ah! Sebelah sini!" teriak Jimin sambil melambaikan tangannya, yg dipanggil Jungkook pun menoleh ke Jimin dan menganggukkan kepalanya, berjalan ke arah Jimin yg juga ikut bergesar ke bagian sisi yg menjadi tempat keluar bagi pendatang,

"Jimin hyung" Jungkook berhambur memeluk Jimin sekilas,

"wah, kau semakin tampan saja Kook, dan aku tidak menyangka ternyata kau tumbuh lebih tinggi dari ku, padahal 5 tahun yg lalu ketika aku ke jepang kau sangat pendek dan tidak setampan ini" Jimin menepuk nepuk pundak Jungkook sambil berucap,

"hentikan memukul ku hyung, itu sakit, dan tentu saja aku bisa seperti sekarang, kau tidak ingat, pertumbuhan ku masih berjalan tidak seperti mu hyung" ucap Jungkook sedikit mengejek Jimin,

"yak!" Jimin memukul kepala Jungkook main main dan berdecih,

"sudahlah, lebih baik kita pulang" Jimin berjalan duluan yg disusul Jungkook dibelakangnya.

.

.

Ting tong

Taehyung yg mendengar suara bel, melangkahkan kakinya kearah pintu dan melihat siapa yg datang ke apartemen mereka,

Ckleak

Suara decitan pintu terbuka, hal yg pertama ditangkap oleh penglihatan Taehyung waktu dia membuka pintu adalah seorang namja tampan asing yg berdiri didepan pintu dengan sebuah koper ditangan kirinya,

butuh beberapa detik Taehyung terjebak ditatapan kedua bola mata hitam sehitam malam itu,

"oh Tae-ah, aku kira kau tidak dirumah" dan suara Jimin yg menyadarkan Taehyung bahwa ada kekasihnya berdiri disamping namja tampan ini,

"ah, tentu aku dirumah, dan kenapa kau menekan belnya Jim, kalau mengira aku lagi diluar" Taehyung berjalan masuk duluan yg disusul Jimin dan Jungkook dibelakangnya,

"bukan aku yg menekannya, tapi bocah ini, pada hal aku baru mau menekan passwordnya" tunjuk Jimin ke Jungkook yg berada disampingnya,

"oh iya Tae-ah" Taehyung menghentikan langkahnya yg mau menuju dapur dan menatap Jimin yg sudah berada di sampingnya,

"perkenalkan" jimin berdiri ditengah tengah antara Taehyung dan Jungkook,

"Taehyung-ah ini Jungkook, adik sepupu ku yg ku ceritakan pada mu, dan Jungkook-ah ini Taehyung, kekasih ku" Jungkook dan Taehyung mengulurkan tangan mereka bersamaan, berjabat tangan,

Taehyung merasakan ada seperti sengatan listrik kecil yg menyengat telapak tangannya yg lagi berjabat tangan dengan Jungkook, dan perasaan aneh yg muncul dari dalam dirinya,

Jungkook hanya bergumam 'manis' melihat Taehyung yg masih enggan melepas jabatan tangan mereka, dan tentu gumamannya tidak dapat didengar yg lain,

"jangan sungkan untuk meminta atau bertanya Kook-ah" Taehyung yg tersadar karena suara Jimin dengan cepat menarik tangannya, melepas tautan tangannya dengan Jungkook yg terasa aneh,

"dan pasti kau lelah, sebaiknya kau istirahat saja, nanti setelah makanan selesai, aku akan memanggil mu" Jungkook hanya menganggukkan kepalanya,

pandangan matanya masih menatap setiap inchi bentuk tubuh Taehyung yg terbalut kemeja tangan panjang yg sedikit besar dari ukuran tubuhnya, menampilkan pundaknya yg sedikit terekspos, panjangnya hingga lutut kakinya,

dan memakai celana jeans hitam ketat, rambut caremelnya yg sedikit berantakan , benar benar terlihat manis, sexy dan err . . sangat menggoda dimata Jungkook,

"kamar mu yg pintu berwarna coklat itu" Jungkook mengalihkan pandangannya melihat kamar yg dimaksud Jimin untuknya,

"kalau begitu istirahatlah" ucap Jimin sambil berjalan menghampiri Taehyung yg sudah berada dipantry,

Ruangan apartemen Jimin memang serba terbuka, kalau kau masuk dari pintu kau akan melihat sofa disebalah kanan dengan TV LCD ukuran besar, sebelah kiri akan terlihat dengan jelas pantry dan tidak jauh dari pantry ada meja makan dengan 6 kursi yg tersedia,

bagian depan mu akan terlihat satu pintu kamar bercat maroon yg merupakan kamar Jimin, didekat TV ada pintu yg bercat coklat, biasanya Taehyung yg akan tidur disana, tapi karena ada Jungkook, jadi kamar itu akan milik Jungkook, dan Taehyung yg akan tidur bersama Jimin.

.

.

.

Sudah hampir 2 minggu Jungkook berada di seoul, tepatnya tinggal bersama Jimin dan Taehyung.

Selama 2 minggu ini juga Jungkook memiliki rasa kepada Taehyung yg nyatanya kekasih sepupunya sendiri 'Jimin' dan Taehyung juga merasa ada yg aneh didalam hatinya kalau ia bersama Jungkook, seperti sesuatu yg sangat dikenalnya dulu ketika bersama Jimin pertama kali.

Taehyung yg biasanya melakukan hal sendiri seperti Hang out, nonton film di bioskop, duduk sendiri di caffe dengan ditemani sebuah novel ditangan karena Jimin yg belakangan ini tidak punya waktu untuk bersamanya, bukannya kalau di apartemen seorang diri setiap harinya bisa membuat mu merasa bosan, dan itulah yg dialami Taehyung,

tapi tidak setelah Jungkook datang,

Jungkook dengan senang hati akan menemani Taehyung kemana saja tanpa ada masalah.

Kebersamaannya dengan Jungkook membuat dirinya dekat dengan Jungkook dan merasakan perasaan aneh itu muncul.

Taehyung sudah sering menyadarkan dirinya bahwa ia adalah kekasih Jimin dan parahnya Jungkook adalah sepupu kekasihnya itu, tapi hati dan pikiran Taehyung selalu berbeda pendapat,

Taehyung tentu tidak mau membuat hubungan mereka bertiga menjadi rusak, apa lagi hubungan saudara seperti Jungkook dengan Jimin,

Walaupun Taehyung berusaha untuk menyadarkan dirinya tapi perhatian yg diberikan Jungkook kepadanya membuat semuanya luntur begitu saja,

.

"kau tau Hyung, aku sangat menyukai mu dari pertama kali kita bertemu" Jungkook menggenggam erat kedua tangan Taehyung yg duduk didepannya.

Taehyung yg duduk disofa dan Jungkook yg berlutut didepannya sambil menggenggam erat kedua jemari lentiknya, sesekali Jungkook mencium punggung tangan Taehyung dengan lembut,

Taehyung masih menatap lekat bola mata kelam milik Jungkook, mencoba mencari kebohongan dari sirat mata Jungkook, tapi Taehyung tidak menemukannya sama sekali yg membuat hatinya merasa nyaman mendengar ucapan Jungkook dan ketulusan dari bocah dihadapannya ini,

"aku tau hyung, kau pasti tidak percaya apa yg aku ucapkan, tapi sungguh hyung, aku sangat mencintai mu melebihi apapun yg aku punya dan miliki selama ini" Taehyung melepas tangannya yg digenggam Jungkook,

raut wajah Jungkook berubah sendu karena sepertinya Taehyung akan menolaknya sekarang,

"maa_"

"aku juga mencintai mu Kook-ie" potong Taehyung dan berucap,

Taehyung menangkup wajah Jungkook dengan kedua jemari lentiknya, Jungkook yg mendengar Taehyung juga mencintainya tidak bisa untuk tidak menarik sudut bibirnya tersenyum,

"apa kau tidak berbohong hyung" ucap Jungkook yg memasang mimik wajah sedikit ragu atas jawaban Taehyung yg barusan didengarnya,

"untuk apa aku berbohong dengan perasaan ku" Taehyung menarik wajah Jungkook mendekat kearahnya, menempelkan bibirnya tepat dibelah bibir Jungkook yg sedikit terbuka,

"aku juga sangat mencintai mu, kau tau Kook-ie, kau selalu membuat ku merasakan hal yg selama ini ku cari dari Jimin, aku selalu mencari posisi Jimin didalam hati ku, posisi yg mengatakan bahwa aku mencintai Jimin atau aku hanya kasihan kepadanya dan mencoba mencintainya" Taehyung menjeda kalimatnya

"memang waktu pertama aku melihat Jimin, aku begitu menggaguminya dan menyukainya, Jimin namja yg sangat baik dan hangat, aku menyukai semua apa yg dilakukan Jimin kepada ku, dan setelah mengenal Jimin lebih jauh, aku tidak menemukan rasa itu yg masih ada di hati ku, sampai Jimin mengatakan perasaannya pada ku, aku pikir dengan menjalani status kami yg menjadi kekasih aku bisa dengan perlahan mencintainya" Taehyung meletakkan kedua tangannya melingkar memeluk leher Jungkook,

"tapi sampai sekarang aku tidak menemukan perasaan itu kepada Jimin, sampai kau datang dan membuat hati ku sangat berdebar debar, setiap kali melihat mu dan berada disamping mu, ku rasa aku telah menemukan seseorang yg mengisi kekosongan dan kehampaan hati ku selama ini, dan hanya sekejab kau bisa membuat ku sangat mencintai mu dan menginginkan mu" Taehyung menenggelamkan wajahnya di leher Jungkook,

"bagaimana kau tau bahwa kau benar benar mencintai ku hyung" Taehyung yg mendengar keraguan dari ucapan Jungkook, melepaskan pelukannya dan menatap Jungkook,

"m-maksud mu?" Jungkook terlihat panik dengan apa yg barusan saja diucapkannya,

"maksud ku" ulang Jungkook

"bagaimana kau yakin aku orang yg tepat untuk hati mu, sementara waktu pertama kau bertemu dengan Jimin hyung kau merasakan hal yg sama dengan ku, tapi setelah itu kau merasa hampa, aku tidak mau hyung berada diposisi yg sama seperti Jimin hyung, aku sangat mencintai mu" lanjut Jungkok,

"jelas aku tau kau orangnya Kook-ie, karena aku merasakannya setiap hari, jam, menit, bahkan detik aku merasakan bahwa kau adalah orang yg tepat" Taehyung menangkup wajah Jungkook dengan jemari lentiknya,

"tapi hyung, bagaimana dengan hubunganmu dengan Jimin hyung?"

.

.

.

.

.

Tbc

oke aku balik dengan cerita baru, yg hanya two shoot aja,

bye bye di chapter berikutnya :*