Entahlah ini saya nulis apa _(:'D tapi abis denger lagu Valshe - Jester langsung pengen aja nulis fic ini

Possible OOC. AU


Assassination Classroom (c) Matsui Yuusei


Jester, sebutan untuk badut pada abad pertengahan yang biasanya dipanggil oleh keluarga kerajaan sebagai penghibur. Dengan berbagai keahlian yang Ia miliki, seperti bermain musik, akrobat, story-telling, dan sebagainya, Ia harus bisa membuat mereka merasa terhibur.

Dan kali ini pun aku berdiri di hadapanmu sambil memainkan alat music yang berbentuk seperti tulang ini.

Kau tersenyum sambil sesekali ikut bersenandung. Rambut pirangmu yang panjang terurai indah di belakang tubuhmu. Dengan segala perasaan yang terpendam, malam ini mari kita sekali lagi memainkan drama "Kisah cinta yang indah."

Tapi kau adalah seorang tuan putri dan aku hanyalah Jester.

Kisah klise ini apakah benar akan indah?

Topeng yang hanya menutupi wajah sebelah kiriku bisa menjadi saksi bisu bagaimana kita akan memainkannya malam ini.

Tanganmu membelai rambut merahku yang diterpa angin malam lalu turun ke bahuku,kuambil itu sebagai tanda dimulainya dansa malam ini.

Dansa yang berlanjut sampai fajar menyingsing.


Iris tembagaku hari ini pun mengamati figur mu yang anggun. Siang hari mungkin aku memang tidak bisa mendekatimu, tapi aku tau kita akan bertemu lagi malam nanti.

Untuk melanjutkan kisah yang belum selesai.

Bisakah kau memberikan ciuman untuk Jester yang penuh godaan ini?

Walaupun perasaan ini hanyalah suatu kekeliruan atau cinta ini hanyalah sebuah gangguan,

Sambil pura-pura tidak tau aku akan tetap menyimpan perasaan ini.

Saat kau memanggilku ke tempat biasa kita bertemu, aku tersenyum.

Sampai sejauh mana kisah ini akan berlanjut?


"Sepertinya aku jatuh cinta kepadamu,"

Kau tertawa kecil mendengar pernyataanku, lalu dalam sekejab kau beralih diam. Iris biru mu beradu pandang dengan iris tembagaku. Aku meneguk ludah saat tangan kananmu terangkat dan telunjukmu mengarah lurus kepadaku.

"Ingat posisimu,"

Detak jantungku bertambah cepat.

"Ini semua hanya hiburan."

Kau menghantamku keras dengan kenyataan tanpa ampun.

"Semua sudah selesai, Karma."

Dengan gerakan pivot, kau berbalik memunggungiku dan mulai melangkah pergi. Tanpa kusadari, tangan ini mencoba untuk meraihmu, tapi tidak, tangan ini tidak pernah sampai.

"Kisah cinta yang indah" sudah berakhir. Ternyata ending "indah" yang diharapkan memang tidak pernah ada sejak awal.

Padahal tidak apa jika hanya sebuah kebohongan, cintai aku.

Rasa kecewa yang tersimpan di dalam diriku membuatku sulit untuk bernapas. Cukup,biarkan aku menjadi buih,

Dan menghapus kenangan-kenangan bersamamu .

Tertawakan saja sosok Jester menyedihkan ini, sementara aku masih berkelana dalam kekosongan.

Sambil memainkan melodi dengan alat musik ini dan dengan ditemani hembusan angin, Jester merah itu menangisi kisahnya.

"Melodi yang indah," Perempuan berkepang dua tersenyum hangat ke arahku.

"Tapi disini dingin, bisa mainkan lagi di sebelah sana?"

Aku menatap tangan yang terulur itu.

Dengan senyum kecil tersungging, aku mengharapkan kisah baru saat menerima uluran tangan itu.

END


hints of pairing hints of pairing

Reviews are loved. Thaks for reading