Shingeki no Kyojin (c) Isayama Hajime
Cover image (c) Pixiv Id 53690
.
Kuyakin tiap mata akan mengalami kesulitan melepaskan sosokmu pergi. Ucapanmu jelas bukanlah hal yang sejajar dengan istilah masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Dirimu seringkali jadi objek sasaran cemburu manusia – manusia yang tidak bisa menemukan kepuasan diri.
Aku teramat menyukai dirimu kala bangun dengan senyum secerah mentari. Matahari hilang bagiku bukan masalah besar karena aku mendapati hadirmu lebih benderang. Jika kau lenyap, meski bumi masih bercokol di orbitnya, perang tidak menghajar, banyak senyum merekah, meski dunia damai mutlak aku bisa pastikan diriku bukan bagian dari mereka.
.
Mereka menatap janggal.
Apa yang aneh? Aku tidak sakit, fisikku masih berbentuk dan dapat digunakan sebagaimana manusia normal. Kedua bijih mataku hanya mampu menyerap keberadaan dirimu.
Mereka bertanya begitu sering.
Sama dan terus berulang. Tentulah sebuah pertanyaan yang tidak akan kuberi jawabnya. Bibirku hanya merespon tiap kata yang terlontar dari milikmu.
Mereka bilang aku hilang akal.
Siapa peduli ucapan mereka? Mereka hanyalah manusia yang menganggap telah sukses menjalankan hidup padahal buta terhadap lubang mengangga di sana sini serta jalan penuh hambatan di depan sana. Pendengaranku hanya akan menangkap gelombang suaramu.
.
Kulepas seisi dunia bila menyangkut dirimu.
.
.
Aku juga amat menyukaimu di kala lelap. Memandangimu yang masih pergi berpetualang ke dunia mimpi jadi kegemaranku tiap kali aku bangun sebelum cahaya matahari memasuki dunia. Degup jantungku terpacu lebih cepat kalau namaku jadi sepatah kata yang kau munculkan tanpa sadar diikuti bibir yang melengkung manis.
Namun kebiasaan ini terhenti.
Karena sekarang bibirmu diam sama sekali, suaramu hilang tanpa sisa, kilau manik hijaumu lenyap, sendi – sendimu kaku, hangat tubuhmu diganti hawa sedingin es.
Tapi tak mengapa,aku justru berterima kasih karena saat ini dirimu di bawah kuasaku sepenuhnya.
.
Mereka menatap janggal (lihatlah, dia sudah keterlaluan).
Mereka bertanya begitu sering (sampai kapan kau akan begini?)
Mereka bilang aku hilang akal (KAU GILA! SADARLAH! DIA SUDAH PERGI!)
.
.
.
Cintaku tanpa syarat, kucinta kau apa adanya.
E N D
Lagi - lagi drabble, omong - omong ini fic pertama saya di fandom snk, mohon bantuannya bagi yang udah lama di fandom ini ( _ _)
