Cast : D.O Kyungsoo, Kim Jongin
Pairing : Kaisoo
Rating : T (aman hoho)
Genre : Romance, angst, drama?
WARNING : Yaoi, boys love, saya fujoshi akut (abaikan yang terakhir)
Disclaimer : plot tentu milik saya. kaisoo tentu saja bukan milik saya
ENJOY
Kyungsoo harus menyelesaikan tugas akhir nya malam ini, atau kalau tidak ia terancam mendapat nilai 0 di mata pelajaran sastra inggris nya. Kyungsoo tidak pernah melewatkan satu tugas-pun miliknya—
Sebelum ia bertemu dengan Jongin.
Seantero sekolah mengenal dirinya. D.O Kyungsoo. Namja cerdas bertubuh kurang tinggi, mata yang besar dan bibir berbentuk love shape. Kebanggaan milik klub olimpiade sains. Mengikuti semua lomba olimpiade sains dan selalu menjadi juara satu. Banyak yang membanggakan ia, namun tidak sedikit juga yang membenci kecerdasannya. Kyungsoo, si namja kutu bu—
Oops.
Kyungsoo adalah namja populer di sekolahnya. Pandai bergaul, ramah, tampan, memiliki banyak fans di sekolah. Jauh dari kata nerd. Oh, apa yang kurang darimu kyungsoo? Hidupmu begitu menyenangkan, begitu baha—
Bahagia? Tidak.
Kyungsoo yang sekarang berumur 18 tahun itu tinggal di suatu panti asuhan sejak kecil karena ayahnya yang meninggal bunuh diri setelah terjerat banyak hutang. Ibunya meninggalkannya di apartment kecilnya yang terkunci dari luar. Tentu saja ibunya tidak sanggup merawat si kyungsoo kecil tanpa mempunyai sedikitpun pendapatan. Kyungsoo kecil menangis sangat keras dan tetanggapun berdatangan. Seorang ahjussi mendobrak pintu apartment kyungsoo dan menemukan kyungsoo meringkuk di pojok ruangan dengan keadaan tubuh yang… lebam biru di pelipis kirinya, bekas sundutan rokok di pundaknya, dan demam tinggi. Ahjussi tersebut langsung membawa kyungsoo ke klinik. Tentu saja, ibunya yang kesal melampiaskannya kepada kyungsoo kecil.
" eomma, dimana appa? Apa malam ini appa akan pulang? " kyungsoo kecil terus bertanya pertanyaan yang sama setiap malam kepada eomma nya. Eomma nya yang telah habis tingkat kesabarannya memukul kepala kyungsoo dan memarahinya,
" jangan ganggu aku! Kau anak kecil tidak ada gunanya. Kenapa kau tidak mati saja dengan appa mu hah!? " kyungsoo kecil menangis dan terus memanggil appanya,
" bisakah kau diam! Appa mu sudah mati! Mati meninggalkan aku dengan hutangnya yang banyak, bahkan tidak itu saja. Ia meninggalkanmu dengan ku! Berhentilah menangis! " kyungsoo mulai berhenti menangis. Ia masih terisak kecil mengingat perkataan eommanya.
Kyungsoo kecil dibawa ke sebuah panti asuhan di daerah pinggir kota oleh pemilik apartmentnya. Saat kyungsoo baru saja berada di panti, ia hanya berdiam diri di kamar miliknya,-dan 9 teman lainnya. Ia terus begitu selama tiga hari berturut-turut. Membuat ibu panti khawatir.
" kyungsoo, apa kau tidak bermain bersama teman-temanmu diluar? Cuaca sedang cerah, lebih baik kau bermain di luar " seorang ahjumma tua itu duduk di sebelah kyungsoo dan mengelus punggung kecil kyungsoo.
" tidak ahjumma. Aku disini saja. " kyungsoo kecil menatap ke luar jendela, melihat teman-temannya bermain di bawah terik matahari.
Dua tahun sudah kyungsoo tinggal di panti asuhan, ia tumbuh menjadi anak yang pendiam. Tidak bisa bergaul dengan teman-temannya, selalu diejek oleh teman-temannya di sekolah karena tidak memiliki orang tua.
Sampai seorang namja kecil menjadi satu-satunya sahabat kyungsoo. Kim Jongin. Kim Jongin, adik kelas kyungsoo di sekolah.
Saat itu kyungsoo sedang berjalan keluar sekolah melewati lapangan sepak bola. Tak disangka, sebuah bola kaki menghantam tas kyungsoo. Kyungsoo menoleh ke arah sekelompok namja yang sedang bermain sepak bola. Sekelompok namja itu berminta maaf dan membungkukkan badannya. Kyungsoo hanya memandangi sekelompok anak tadi, sampai seorang namja yang lebih tinggi darinya menghampirinya untuk mengambil bola tadi.
" maaf aku tidak melihatmu tadi. Aku kim jongin aku kelas 4, kau? " jongin mengelap tangannya di kaus lusuhnya lalu menyodorkan tangannya ke arah kyungsoo.
" aku kyungsoo. Dan aku kelas 5. " kyungsoo agak kesal dengan seorang anak bernama jongin ini. Ia harus sedikit mendongak untuk berbicara dengannya.
" ah maaf. Berarti kau kakak kelasku, hyung? " jongin tersenyum dan kyungsoo terdiam.
Keesokan harinya, kyungsoo yang baru saja datang ke sekolah bertemu dengan jongin yang sedang berdiri di pagar sekolah. Kyungsoo yang merasa tidak perlu menyapa jongin berlalu begitu saja. Jongin yang melihat kyungsoo melewatinya langsung mengejar kyungsoo dan menarik lengan kyungsoo.
" hyung. Aku menunggumu setengah jam di gerbang dan kau melewatiku begitu saja? " kyungsoo menatap jongin heran,
" untuk apa kau menungguku? " jongin terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Ia terus mengusap lehernya,
" untuk… untuk berminta maaf kepadamu hyung "
" bukankah kemarin sudah? Aku sudah memaafkanmu, jongin." Kyungsoo kembali berjalan menuju kelasnya dan meninggalkan jongin.
Jongin mendatangi kelas kyungsoo saat istirahat. Ia sedikit mengintip ke dalam kelas kyungsoo, setelah menemukan kyungsoo, jongin melesat ke dalam kelas kyungsoo.
" hai hyung, apa kau tidak ke kantin? " jongin menyentuh pundak kyungsoo yang sedang belajar,
" aku sedang belajar. Dan apa yang kau lakukan disini ? " kyungsoo menatap jongin heran, lalu kembali membaca buku sains miliknya,
" a.. aku ingin mengajakmu makan bersama hyung. Ibuku membawa bekal lebih untukku. " kyungsoo menoleh ke arah jongin yang tersenyum lebar kepadanya, kyungsoo yang tidak enak untuk menolak tawaran jongin mengangguk,
" hah.. ne, aku akan makan bersamamu. "
Kyungsoo mulai terbiasa dengan jongin yang setiap pagi menunggunya di gerbang sekolah. Setiap istirahat, datang ke kelasnya untuk makan bersama. Menunggu di depan kelas kyungsoo saat pulang sekolah. Kyungsoo yang awalnya pendiam, menjadi lebih banyak bicara dengan teman sekelasnya. Kyungsoo yang tidak pernah bermain dengan teman-temannya di panti asuhan, mulai bermain bersama. Hubungan kyungsoo dan jongin semakin dekat. Mereka selalu bermain bersama, sampai mendekati waktu kelulusan kyungsoo,
" hyung kau akan melanjutkan ke sekolah mana? Aku akan menyusulmu nantinya. " jongin terkekeh. Kyungsoo yang sedang mengerjakan latihan soal di bukunya menoleh ke arah jongin.
" aku tidak tau, aku belum memikirkan itu jongin. " kyungsoo menenggak habis minuman miliknya
" jika kau sudah tau, beritau aku ne! " jongin tersenyum lebar lalu berlari menuju kelasnya.
Kyungsoo yang terus memikirkan pertanyaan jongin mendatangi eomma di taman belakang panti asuhan.
" eomma, sebentar lagi aku lulus. Menurut eomma, aku harus melanjutkan ke sekolah mana? " kyungsoo bergelayut manja di lengan eomma keduanya. Pemilik panti itu memandang kyungsoo lama dan menghela nafas panjang,
" maaf kyungsoo. Eomma fikir.. eomma fikir mungkin kamu tidak bisa melanjutkan sekolahmu setelah kau lulus nanti. " kyungsoo langsung terduduk tegak dan menatap pemilik panti.
" eomma tidak punya cukup uang untuk itu, eomma fikir—"
" aku mengerti eomma. Banyak yang tinggal di sini, dan itu berarti… ah, tidak usah dfikirkan lagi eomma. " kyungsoo kecil yang dewasa tersenyum lalu pergi kembali ke kamar.
Hubungan kyungsoo dan jongin semakin renggang. kyungsoo selalu pulang duluan. Setiap jongin mendatangi kelas kyungsoo saat istirahat, kyungsoo selalu tidak ada. Kyungsoo tidak mengabari apa-apa. Jongin tidak mengerti alamat rumah kyungsoo. Ini membuat jongin resah. Satu yang ia tau, kyungsoo menghindarinya. Bahkan saat acara kelulusan berakhir, kyungsoo menghilang begitu saja. Jongin kesal. Jongin tentu saja marah kepada kyungsoo. Jongin berubah menjadi anak yang nakal, suka mengganggu temannya, sangat berbeda dengan jongin yang dulu.
Dan di sinilah mereka berdua. Bertemu kembali di suatu sekolah menengah atas,-
Kyungsoo yang baru saja keluar dari ruang guru untuk mengumpulkan tugasnya bertabrakan dengan seorang namja tinggi, kyungsoo membungkukkan badannya berulang kali untuk berminta maaf.
" ah maafkan aku, maaf aku tidak melihatmu. Maaf aku tidak—" kyungsoo terdiam saat melihat wajah milik namja tinggi tadi. Namja tinggi tersebut menatapnya tajam dengan kedua tangan mengepal kuat,
" jong… jongin? A.. aku.. aku merindukanmu! Sudah berapa lama kita tidak bertemu? Dan, ah kau bersekolah di sini? Bagaimana bisa aku tidak mengetahui—" kyungsoo yang reflek memeluk jongin, didorong oleh jongin hingga menyebabkan dia hampir terjatuh
" apa yang kau lakukan hah?! Aku bahkan tidak mengenalmu! " jongin sedikit berteriak membentak kyungsoo, membuat kyungsoo terkaget dan menggeleng pelan,
" a.. aku kyungsoo. Apa kau melupakanku? " kyungsoo menggigit bibir bawah nya
" apa yang kau bilang? Melupakanmu? Bukankah kau yang melupakanku dan meninggalkanku lima tahun yang lalu !? " jongin yang kesal pergi meninggalkan kyungsoo yang mulai terisak kecil.
TBC or Delete?
Haiii saya kembali dengan ff (absurd) kaisoo mehemehe
Hueeee mianhae.. cerita kali ini pasti plotnya gampang ketebak dan bosenin ya?
saya minta maaf kalau ff saya tidak bagus, typo, salah penulisan, dsb. /nangis di pojokan/
Last,review?
kalian yang menentukan, aku harus melanjutkan atau menghapus ff ini :)
gomawo ^^
