"Rain"
Touken Ranbu Drabble
Language: Bahasa Indonesia
Character(s): Midare Toushirou, Urashima Kotetsu, Monoyoshi Sadamune
Touken Ranbu (c) DMM, Nitro+
Drabble by Me
-ooo-
"Rintikkan hujan itu bagai tarian indah"
-ooo-
Gumpalan awan kelabu menyelimuti langit, menutupi sinar terang matahari, menggelapkan sekitar. Titik-titik air turun tak lama setelah, pelan tapi pasti, kian membesar. Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh, tak terkecuali kami bertiga yang juga berlari mencari tempat berteduh.
Berteduhlah kami pada sebuah kuil yang tak jauh dari pasar, kulepas topiku sembari memeras rokku yang basah. Suara berisik terdengar di belakang telingaku. Dua anak laki-laki sedang berargumen satu sama lain. Seseorang berambut oranye berpakaian biru terang menampilkan dada memarahi keras seseorang berambut putih pendek bersinar yang sedang memeras lengan panjang cokelatnya, menguras habis air yang membasahinya.
'Semua salahmu karena tidak memberitahu kami, Monoyoshi!' bentak anak laki-laki berambut oranye itu seiring mengelap seekor kura-kura terangkat dari pundaknya dengan pakaiannya. Anak yang disapa 'Monoyoshi' itu hanya menghela napas kemudian membalas, 'Bagaimana aku harus memberitahu kalian jika kalian terlalu jauh untuk kupanggil, Urashima?' balasnya kepada anak yang dipanggilnya 'Urashima'.
Sudahlah, kalian berdua berisik, pikirku kesal menghiraukan mereka. Kuangkat wajahku, melihat derasnya hujan. Sebagian orang menganggap hujan adalah hal yang merepotkan, tapi bagiku ini adalah hal yang indah. Duduk diam tak melakukan apa-apa, memerhatikan betapa indahnya rintik air yang tak terhitung jumlahnya menari di luar jendela. Sungguh perasaan yang tenang.
Uuh, tampaknya mereka berdua belum selesai berargumen. Sepertinya mereka butuh sesuatu untuk mendinginkan emosi. Kuangkat kakiku, melangkah pelan mendekati hujan yang turun dan menjadi basah diantaranya. Dingin sekali. Tapi sungguh nyaman. Kedua anak lelaki itu menoleh ke arahku ditengah argumen, ekspresi panik timbul dari wajah mereka.
"MIDARE! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Mereka terkejut melihatku basah sepenuhnya. Aku diam menatap mereka yang panik, senyum hangat mengembang di wajahku membuat mereka merona melihatnya.
'Ne, Urashima-kun, Monoyoshi-kun, kalian ingin bermain di tengah hujan?'
-ooo-
END
Note: Ehe, berapa lama tak kunjung FFN lagi ini? *brb nangis bombay* Dan yay, ini adalah fic kedua TKRB yang kupost ke FFN *claps* Semoga gak ambigu. Reviews are important for me to improve my skills. Thanks for visiting my story.
Yang akhirnya kembali ke FFN,
Kichikuri61
