Title : BEAUTIFUL NAMJA 2: NO MATTER WHAT
Author : BabyXiLJoe
Cast : Xi Luhan
Oh Sehun
Kim JongIn
Do KyungSoo
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
.
.
.
.
.
Annyeong yeoreobun, setelah hiatus beberapa tahun akhirnya sekarang author mau coba kembali bikin kelanjutan dari Beautiful Namja. Disini ceritanya Luhan, Sehun, JongIn sama KyungSoo udah kuliah nih. Mereka juga memutuskan tidak tinggal di asrama dan lebih memilih menyewa rumah untuk ditempati bersama-sama nih. Mau tau kan gimana jadinya kalua mereka tinggal dalam satu rumah? Langsung aja dibaca dan jangan lupa REVIEW yaa
Warning : BoyLove, Boy x Boy, Yaoi, Typho, OOC, DON'T LIKE DON'T READ.
.
.
.
.
.
.
Xi Luhan, seorang namja yang sempat menyamar menjadi yeoja untuk mengikuti sebuah audisi dan akhirnya bergabung dengan SMArt Agency setelah menerima tawaran dari seorang ahjussi bernama Park Chanyeol ini akhirnya jatuh cinta dengan teman satu agency-nya yang ternyata adalah Oh Sehun teman satu kelasnya disekolah. Luhan yang menyamar menjadi Xiao Lulu ini berusaha bersikap baik dan berhati-hati pada Sehun supaya tidak terbongkar penyamarannya.
Namun pada akhirnya Luhan sendiri yang memberitahu Sehun kalau selama ini Luhan telah menyamar menjadi Xiao Lulu. Walau pada awalnya Sehun terlihat kecewa pada Luhan tetapi akhirnya Sehun dapat memaafkan Luhan. Sehun-Luhan serta JongIn-KyungSoo saat ini sudah menjalin hubungan loh. Oke kita mulai BEAUTIFUL NAMJA 2: No Matter What!
.
.
Dan saat ini Luhan, Sehun, JongIn dan KyungSoo telah menjadi mahasiswa di Yeongwon Art University. Saat ini Luhan tinggal bersama Oh Sehun, Kim JongIn, Do KyungSoo dan teman baru mereka Byun Baekhyun di sebuah rumah yang sengaja mereka sewa didekat kampus.
.
.
.
"Yaak! Jadi kalian semua tidak akan makan malam dirumah?" Luhan bertanya pada teman-temannya yang akan pergi sore itu
"Aku harus meeting dengan Chanyeol hyung" ucap Sehun yang terlihat sedang memakai sepatu (catt: sekarang Park Chanyeol sudah menjadi manager Sehun)
"Aku akan mengerjakan tugas kelompok di perpustakan kampus" jawab JongIn
"Tadi aku ditelepon seorang teman yang memintaku mengantarnya ke suatu tempat hyung" ucap KyungSoo
"Kalau aku mau kencan dan cuci mata dong, hyung" kali ini Baekhyun yang menjawab dengan muka kegirangan
Luhan hanya mengangguk-anggukkan kepala, yang ada dipikirannya saat ini hanya 'itu tandanya aku bisa beristirahat dengan tenang, yeeeaaay','menonton tv sambal memakan ice cream sepuasnya tanpa ada yang meminta dan….' Belum selesai Luhan berkhayal, Sehun tiba-tiba mendekati Luhan dan berbisik sehingga membuatnya tersadar dari khayalannya
"Hyuuuung" bisik Sehun lalu kembali menjauhkan dirinya dari Luhan
"Kau tidak boleh santai, karena hanya kau yang ada dirumah jadi kau harus membereskan rumah" Sehun segera membuka pintu dan meninggalkan rumah setelah berbicara pada Luhan
"Apa-apaan dia! Dia disini kan bukan tuan rumah kenapa seenaknya begitu menyuruhku" Luhan hanya bisa mempoutkan bibirnya meratapi nasibnya (?)
"Aish, kenapa kalian harus pergi! Lalu aku makan malam bersama siapa?" Luhan menundukkan kepalanya lemas
JongIn yang bersiap mengikuti jejak Sehun terhenti seketika mendengar ucapan Luhan
"Ck~ kau ini kan sudah besar, sudah ya aku pergi dulu" JongIn akhirnya dengan muka polos pergi meninggalkan rumah
"Haaaah~" Luhan menghembuskan nafasnya mendengar jawaban JongIn
"Mungkin ini sudah nasibmu hyung. Baiklah aku per…." KyungSoo yang belum selesai berbicara ditarik oleh JongIn yang ternyata kembali lagi rumah
"Yaak! Katanya kau ingin pergi bersama, kenapa kau masih mengobrol disini?" KyungSoo hanya mengerjap-ngerjapkan matanya melihat JongIn yang tiba-tiba memarahinya
"Kau kenapa? Kenapa tiba-tiba memarahiku?" KyungSoo bertanya dengan tampang polos dan keheran
"Apa kau tau, orang-orang menatapku karena aku daritadi berbicara sendiri, kukira kau berjalan dibelakangku. Aish! Sudahlah ayo pergi" JongIn menarik tangan KyungSoo untuk segera pergi
Luhan dan Baekhyun yang masih berada didalam rumah hanya melihat penuh keheranan
"Romantisnyaaaa" celetuk Luhan. Baekhyun seketika menatap Luhan dengan ekspresi yang seakan-akan mengakatakan 'selera yang buruk, romantis sebelah mananya coba hhhhhhh~'
"Hyung, tenang saja! Percayalah padaku, kau tidak akan sendirian" Baekhyun menepuk pundak Luhan dan tersenyum kearahnya
"Eh? Apa maksudmu?" Luhan menatap Baekhyun dan memiringkan kepalanya bingung
"Tunggu dan lihat saja. Nanti malam" Baekhyun terlihat nyengir kuda(?) kearah Luhan
"Dia pasti muncul, hyung" lanjut Baekhyun dengan memperlihatkan seringaian penuh miliknya dan berjalan meninggalkan rumah
Luhan yang mendengarnya hanya bisa diam dan berusaha mengartikan apa yang dimaksud Baekhyun itu. Luhan yang tidak mau berpikir aneh-aneh tentang apa yang Baekhyun katakan akhirnya memilih untuk membersihkan lantai rumah saja
.
.
.
.
.
"Kalau sepi seperti ini ternyata rumah terlihat lebih besar" gumam Luhan sambil terus membersihkan lantai
Saat Luhan membersihkan lantai kamar Baekhyun, tanpa sengaja alat pembersih lantainya mengenai suatu benda, Luhan yang penasaran akhirnya mengambil benda yang seperti sebuah patung dengan bentuk seperti monster yang memiliki sayap dengan hidung babi, badan berotot, dan disekelilingnya terdapat ukiran-ukiran tengkorak
"HUWAAAAA~ APAAN INI?" Luhan yang terkejut akhirnya melempar benda itu kesembarang arah
JLEGEEER –ceritanya suara petir- ._.
"Eh? Hujan?" Luhan melihat kearah luar dari jendela yang terdapat dikamar Baekhyun
"Huuh~ kalau begini aku benar-benar merasa sebatang kara(?)" keluh Luhan
Luhan yang teringat soal benda tadi akhirnya memberanikan diri untuk melihat kearah benda itu, ternyata dibenda itu terdapat selembar kertas, Luhan mengambil kertas itu dan membacanya 'Hyung, aku sudah bilang kau tidak akan sendirian, ini untuk menemanimu dirumah. Byun Baekhyun' –isi kertas tersebut- "MWOOOO? YAAAAK!" Luhan memekik keras, dan teringat apa yang Baekhyun katakan sebelum dia pergi tadi
"Jadi ini yang dikatakan Baekhyun pasti muncul? Aaaarrrgh~ Baekhyuuuuuun! Bodoh!" ucap Luhan sambil terus mendorong-dorong benda itu menggunakan alat pembersih lantainya, Luhan berniat untuk membuangnya
.
.
.
.
.
"Akhirnya selesai juga, haaah~" Luhan yang baru saja menyelesaikan acara pel-mengepelnya(?) segera mendudukkan diri disofa yang terdapat diruang TV
"Aku pulang. Aish~ bajuku basah semua" ucap seseorang yang kini sudah ada dibelakang Luhan. Luhan yang mendengarnya dengan segera membalikkan badannya.
"Baekhyun? Kenapa kau sudah pulang? Bukankah kau bilang akan berkencan?" Ucap Luhan pada seseorang yang ternyata adalah Baekhyun
"Diluar hujan deras hyung, banyak petirnya lagi. Aku kehujanan makanya aku kembali kerumah" dengan baju dan rambut yang basah Baekhyun berjalan mendekati Luhan
"Oh iya, ada yang muncul kan hyung?" Baekhyun tersenyum tanpa dosa kearah Luhan, tidak menyadari kalau Luhan sedang menatapnya tajam
"TIDAK! Sama sekali tidak ada yang datang!" Luhan berteriak didepan muka Baekhyun
"Benarkah? Baiklah kalau begitu aku akan mandi dulu, bye" Baekhyun dengan santai meninggalkan Luhan yang masih menatapnya tajam
"Tapiii..." Baekhyun menghentikan jalannya dan terlihat sedang berfikir
"Ada apa? Cepatlah mandi" ucap Luhan
"Nggak jadi mandi deh, hyung" Baekhyun berjalan kembali kearah Luhan dengan memasang senyum manis khas nya
"Kalau begitu cepat ganti baju dan keringkan rambutmu" Luhan segera mengambil handuk milik Baekhyun dan kembali keruang TV untuk memberikannya pada Baekhyun
"Nih, cepat kau keringkan rambutmu lalu ganti bajumu sana" Luhan melemparkan handuk yang dibawanya pada Baekhyun, namun dengan santainya Baekhyun sama sekali tak mempedulikan handuknya yang kini telah terjatuh tepat dibawahnya karena dia tidak menangkap handuk lemparan Luhan itu
"Aku males hyung, aku mau menonton TV saja" setelah Baekhyun tidak mempedulikan handuknya, kini Baekhyun berjalan ke arah TV untuk mengambil remote TV dan kemudian mendudukkan dirinya disofa depan TV tersebut
"Tapi rambutmu basah Byun Baekhyun, bisa-bisa kau sakit nanti" Luhan memungut handuk yang telah dilemparnya tadi lalu duduk disebelah Baekhyun dan dengan sigap mengeringkan rambut Baekhyun secara pelahan "sini aku saja yang keringkan rambutmu"
-GREEEP- Baekhyun tiba-tiba memeluk Luhan yang saat ini sedang berada tepat didepannya dengan posisi Luhan masih mengeringkan rambut Baekhyun
"Apa yang kau lakukan Byun Baekhyun? Aish aku tidak akan dekat-dekat denganmu lagi" Luhan mendorong badan Baekhyun dan dengan segera menjauh dari Baekhyun, sedangkan Baekhyun yang didorong oleh Luhan hanya sedikit terpental lalu dengan santainya membenarkan duduknya kembali dan menyalakan TV menggunakan remote yang sedari tadi dia pegang
"Aku mau menonton film horror" ucap Baekhyun saat menemukan channel yang menayangkan acara penampakan
"Jangaaaaaaan!" teriak Luhan yang disusul dengan gerakan super cepat dan akhirnya Luhan merebut remote dari tangan Baekhyun dan mematikan TV itu
"Ganti baju ah" setelah melihat TV dimatikkan oleh Luhan akhirnya Baekhyun memutuskan pergi kekamarnya dan meninggalkan Luhan yang entah sejak kapan sedang memberikan deathglare pada Baekhyun. Luhanpun memutuskan untuk kembali ke kamar tidurnya saja karena merasa hawa di ruangan itu mulai mecekam.
.
.
.
.
.
JLEGEEERRRR~ BLAAAAR~ CETAAAAAAR(?)~ suara petir terdengar beberapa kali sebelum –BLAAAM- seluruh lampu dirumah mati.
"Yaa! Yaa! Yaaa! Apa yang terjadi? Kenapa jadi gelap begini? Apa ini akhir dunia? Oh astaga apa jangan-jangan ini pertanda akan ada monster atau hantu yang datang?" kepanikan yang dialami Luhan saat ini membuatnya mulai tidak bisa berfikir dengan jernih. Luhan yang sedang tiduran dikamarnya yang berada dilantai dua itupun memutuskan untuk turun mencari Baekhyun dan saklar lampu.
"Gelap sekali, mana tangganya nih?" suasana yang gelap mengharuskan Luhan meraba-raba dinding untuk memastikan posisi dimana tangganya itu berada
"Baekhyun, apa kau baik-baik saja? Kau ada dimana?" selagi mencari tangga Luhan terus menerus memanggil nama Baekhyun berharap namja manis itu menjawabnya, namun tidak ada tanda-tanda jawaban sama sekali dari Baekhyun
"Aiiissh. Disaat seperti ini kemana dia pergi?" gerutu Luhan
"Aaah ini dia tangganya. Satu, dua, tiga, empat, lima..." setelah Luhan menemukan tangganya dia mencoba menuruni tangga itu satu persatu namun karena keadaan disana sangat gelap dan Luhanpun sulit untuk melihat akhirnya…
-Bruuuuuk-
"Huwaaaa~" Luhan terpeleset hingga membuat pantatnya mencium tangga, padahal tinggal 3buah anak tangga lagi. Luhan mencoba bangun namun ternyata kakinya berdenyut dan mengakibatkan pantat Luhan kembali mencium lantai tangga
"Eh? Suara piano?" Luhan mencoba berdiri dan mencari asal suara piano tersebut, dengan langkah yang terpincang-pincang akhirnya Luhan sampai ditempat suara piano itu berasal, tepat diruang TV terlihat siluet seseorang yang sedang asik memainkan piano itu. Luhan pun berhati-hati mendekati orang itu hingga terdengar suara keluar dari mulut orang itu "hyung apa kau takut? Percaya ada hantu?"
"Byun Baekhyun? Itu kau?" tanya Luhan
"Tentu saja ini aku, hyung pikir siapa? Hantu?" ucap pemilik suara itu yang ternyata Baekhyun
Belum sempat Luhan menjawab tiba-tiba terdengar suara pintu yang dibuka dan juga suara langkah kaki yang mendekat kearah mereka
"Ada yang datang, jangan-jangaaaan. Huwaaaaa~" Luhan yang kini sudah berada disamping Baekhyun berteriak dan memeluk Baekhyun saat melihat seseorang yang masuk keruang TV
"Apa yang kalian lakukan?" ucap seseorang itu
"Se...sehuun?" Luhan melepas pelukkannya saat melihat orang yang baru masuk itu ternyata Sehun
"Eh, lampunya sudah menyala" ucap Luhan
"Aku yang mematikannya tadi, sini peluk lagi hyung" ucap Baekhyun santai dan dengan seketika Luhan memukul kepalanya
.
.
.
.
.
"Tidak parah kok hyung, kakinya hanya keplintir dikit aja" KyungSoo saat ini sedang memperban kaki Luhan
"Terimakasih KyungSoo" ucap Luhan
"Memangnya kau tidak tau dimana letak saklarnya?" tanya Sehun yang sedang duduk disebelahnya dan hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Luhan yang yang masih meratapi kakinya
"Makanya lilin yang aku kasih dipakai dong, hyung" Baekhyun terlihat membawa sebuah lilin besar yang ternyata lilin itu adalah sebuah benda yang sudah Luhan buang saat membersihkan lantai tadi
"Yaaak! Lilin macam apa itu hyung?" KyungSoo terlihat shock saat melihat lilin itu
"Jadi itu adalah lilin?" Luhan dan Sehun tidak kalah shocknya sama KyungSoo
"Kau mau? Ini ambil" Baekhyun memberikan satu lilin yang kali ini berbentuk seperti seekor naga pada KyungSoo
"Kau ini iseng sekali, hyung! Sebenarnya kau punya berapa lilin macam itu?" tanya KyungSoo
"Ish~ Bawel! Nih ambil saja kalau kau mau" Baekhyun menyodorkan lilinnya dihadapan KyungSoo
"TIDAAAK! Kau simpan saja untukmu sendiri" ucap KyungSoo
"Dasar aneh" gumam sehun yang melihat tingkah Baekhyun dan Kyungsoo. Luhan yang berada disebelahnya hanya mengangguk-angguk setuju dengan perkataan Sehun
"Hey, kau tau tidak kalau disini ada hantunya" Baekhyun mencoba menakut-nakuti KyungSoo
"Aku sama sekali tidak percaya, hyung sebaiknya kau tidak usah mengarang cerita seperti itu" ucap KyungSoo yang sebenarnya merasa takut kalau-kalau memang benar ada hantu dirumah ini
"Berisik sekali mereka, lebih baik aku tidur saja. Hyung apa kau mau tidur? Atau kau masih ingin berada disini?" tanya Sehun
"Aku juga mau tidur" jawab Luhan
"Naiklah ke punggungku, aku akan menggendongmu kalau begitu" Sehun memposisikan dirinya berjongkok di depan Luhan, dan tanpa basa basi Luhan dengan senyum yang mengembang naik ke atas punggung Sehun
.
.
.
.
.
.
"JongIn, kau semalam pulang jam berapa?" tanya KyungSoo
"Aku tidak tau, yang pasti kalian semua sudah tepar saat aku pulang"
"Aku berangkat duluan ne" JongIn yang sudah selesai makan dengan segera menyambar tas sekolahnya
"Yaaa JongIn, tunggu. Kita pergi sama-sama, tunggu!" KyungSoo dengan segera menghabiskan makanannya dan pergi menyusul JongIn
"Tunggu, aku juga bareng kalian" ucap Baekhyun yang masih menguyah makanannya
"Cepatlah hyung" ucap JongIn
"Baiklah, kita pergi duluan ya" ucap Baekhyun
"Oke, hati-hati" Luhan melambaikan tangannya
Beberapa saat kemuadian -kriiing kriiing- (?)
Luhan dan Sehun menghentikan kegiatan sarapannya saat mendengar telepon rumah yang berada diruang makan itu berbunyi.
"Biar aku saja yang angkat" Sehun berjalan kearah telepon itu dan mengangkatnya
"Hallo?" Sehun menjawab telepon itu
"Akhirnya aku menemukanmu, Sehun!" ucap seseorang disebrang sana
"Kau? Bagaimana bisa kau menemukanku?"
"Kau tidak bisa lari lagi, lihat saja Sehun, aku akan membuatmu menderita"
"Sebenarnya siapa kau?"
-tuuuut tuuuuuut ttttuuuuttt- sebelum menjawab pertanyaan Sehun, orang yang menelepon itu tiba-tiba menutup teleponnya
"Sial!" umpat Sehun
-Braak- Sehun menutup telepon itu dengan kasar
"Siapa yang menelepon, Sehun? Ada apa?" Luhan menoleh kearah belakang dan melihat muka Sehun yang terlihat kesal
"Hei kenapa mukamu jelek begitu? Siapa yang menelepon?" tanya Luhan lagi. Sehun berjalan kearah Luhan tanpa menjawab pertanyaan Luhan, dan tiba-tiba -bruuuuuuk- Sehun dengan sengaja menarik sandaran kursi yang sedang diduduki Luhan, itu berhasil membuat Luhan terjatuh kebelakang bersama kursi yang diduduki
"Huwaa, sakiiit! Apa yang kau lakukan Oh Sehun?!" Luhan meringis saat merasakan badannya sakit
"Aku pergi duluan, aku harus pergi ke agency" Sehun tanpa rasa bersalah berjalan menuju pintu keluar meninggalkan Luhan yang masih terduduk dilantai akibat ulahnya
Luhan membenarkan posisinya dan terus menerus menatap heran kepergian Sehun
"Aduuuh, sebenarnya siapa yang meneleponnya tadi?"
.
.
.
.
.
.
To Be Continued...
Maaf yaa No Matter What di revisi tanpa pemberitahuan. Ada sedikit perubahan dari pemain dan ada penambahan ceritanya sekitar 3% lah yaa berubah wkwk
Gimana? Gimana? Nyambung gak nih alur nya? Lanjut atau jangan?
Maaf yaa kalau masih jelek *bow*
Review kalian sangat dibutuhkan, kalau banyak yang review kan bikin author semangat ngetik sama post ceritanya hahaha xD
SO, DON'T FORGET TO REVIEW~~
