Present.
'Because I love you'
Cast : Chanyeol (Boy) Baekhyun (Girl)
And Other cast.
Author : Milachan.
Genre : Hurt, Comfort, Drama, Married life, Romance.
Length : Chaptered.
.
.
Its CHANBAEK story.
Genderswicth (GS)
.
.
Rated : M (mature) yang masih merasa belum pantas baca dimohon jangan coba-coba baca. Itu semua tergantung keinginan kalian.
.
.
DON'T LIKE – DON'T READ.
.
.
Note : Typo(s), warning! banyak adegan dewasa.
Review juseyo? Hargai diriku ini yang sudah menguras otak juga pikiran dan menghabiskan banyak sedikitnya waktu hanya untuk membuat ff ini.
.
.
Summary : "Saat ini aku hanya memberimu luka,
Tapi suatu saat kau akan mengerti cintaku"
- Wendy (Red Velvet) 'Because I Love You'
.
.
.
HAPPY READING GUYS!
'seorang wanita malang yang terlihat sudah menginjak usia lima puluh tahun ini dikabarkan telah mengalami banyak penyiksaan dengan ditemukan banyak lebam disekujur tubuhnya tak terkecuali dengan wajahnya yang sudah mengeluarkan banyak darah dari mulut juga hidungnya. Yang lebih mengenaskan lagi kesembilan jarinya terputus. Kematian wanita ini belum terungkap hingga kini. Apakah ia mati terbunuh ataukah bunuh diri? akibat banyaknya botol alcohol yang berserakan juga gunting yang bersidiki jari sama dengan wanita malang itu kematian masih berstatus bunuh diri. Tetapi kejadian ini masih terus ditelusuri oleh aparat kepolisian dan menjadi berita terhangat minggu ini….'
"Kau harus sabar dan jangan terlalu memikirkannya sayang…" gadis itu tetap saja meneteskan air mata sucinya juga sesegukan menahan isakan yang semakin menyesakan saat menatap televisi yang menayangkan berita tentang eomma-nya tersebut. Wanita paruh baya yang sedari tadi duduk bersebelahan dengan gadis yang sedang menangis itu tak tega melihatnya lalu membawanya kepelukan hangat khas seorang ibu. Wanita itu sudah menganggap perempuan yang ada dalam dekapannya ini sebagai anaknya jauh sebelum kejadian ini terjadi dimana sang ibu masih berada disini diantara mereka.
Baekhyun. Byun Baekhyun nama lengkap dirinya. Ia adalah seorang gadis ceria juga lugu dan tak pernah mengeluh. Dia cantik, sungguh. Jika dibandingkan dengan gadis lain dia memilik daya tarik sendiri dengan segala hal yang dimilikinya sehingga membuat orang disekitar gadis itu selalu terbawa suasana hatinya. Walaupun dia hidup dibawah golongan berada, tetapi ia tidak pernah mengeluh, barang sekalipun. Gadis itu memiliki seorang wanita yang sangat ia sayangi satu-satunya yang ia miliki didunia ini yang sering gadis lugu itu sebut 'eomma'. Wanita itu dengan sayang merawat anaknya yang dulu dilahirkannya hingga kini sudah beranjak dewasa, diusia Baekhyun yang sudah menginjak 20 tahun wanita itu masih terlihat cantik juga rupawan walau tak pernah tersentuh dengan berbagai barang mahal karena ia hanya bekerja sebagai maid disalah satu rumah megah milik seorang jaksa bermarga 'Do' tetapi hanya dengan baju sederhana pun beliau sudah terlihat cantik juga manis sama seperti anaknya.
"Ayo sayang kita kembali ke dapur ne?" bujukan wanita itu sempat Baekhyun abaikan namun selang berapa lama gadis itu mengganggukan kepalanya dengan lemas. Ia tidak tega jika terlalu lama mengabaikan ajakan wanita itu yang sudah ia anggap eomma keduanya, toh jika dia terus menerus menangisi dan mengingat ibunya pun tak ada gunanya dan membuang banyak waktu pikirnya.
Ting
Tong
Ting
Tong
Bel di rumah megah milik jaksa terkenal tempat Baekhyun dan ke delapan maid lainnya bekerja itu berbunyi nyaring.
"Tolong bukakan pintunya." Pinta seorang wanita tua yang tak lain adalah salah satu maid dirumah itu yang sedang bekerja di dapur, memasak. Ada sekitar empat maid yang bekerja di dapur untuk membuat aneka makanan untuk majikannya sisanya berada diatas untuk membersihkan kamar dan dihalaman rumah untuk menyiram juga merawat tanaman. Baekhyun yang berusia paling muda diantara ke delapan maid lainnya yang berumur sekitar empat puluh tahunan pun bersedia membuka pintu itu karena gadis itu hanya diam saja sedari tadi tak melakukan apapun karena terlalu merasa lelah.
"Biar aku saja yang membukanya." Timpal gadis itu dan langsung mengubah rupa wajahnya yang awalnya bersedih menjadi terlihat 'tak terjadi apa-apa' dengan ditambah hiasan sebuah senyuman manis miliknya. Tentu Baekhyun tidak ingin membuat tamu rumah ini berpikir bahwa ia habis saja disakiti oleh majikannya karena wajahnya yang terlihat sedih juga matanya yang sayu. Dia menghapus jejak air matanya dan menghembuskan nafasnya beberapa kali sambil sedikit berlari kearah sepasang pintu besar nan megah yang ada di hadapannya. Karena jarak yang lumayan jauh antara dapur dan ruang tamu ia sedikit tergesa karena tak ingin membuat tamu menunggu terlalu lama.
Pintu itu berlahan-lahan terbuka, menampakan lelaki tampan yang sedang berdiri angkuh didepan pintu dengan wajahnya yang seakan berkata 'Berapa lama lagi?' sambil menatap tangan kanannya yang dilingkari jam tangan mewah berwarna silver. Baekhyun gugup, tidak tau mengapa jantungnya seakan baru saja habis berlari, jantungnya berdetak cepat antara perasaan takut juga terpana.
"S-selamat pagi. Anda mencari siapa…. tuan?" dengan gugup Baekhyun bertanya pada lelaki itu. Lelaki yang nampaknya sudah mulai jengkel pun hanya melenggang masuk kerumah megah itu tanpa permisi.
"maaf. Tapi tuan siapa? Dan juga ada keperluan apa tuan datang kesini?" nada suaranya sedikit ia tinggikan takut-takut orang itu tak bisa mendengarnya, dengan kakinya yang kecil ia hanya bisa berjalan cepat agar bisa mengimbangi langkah lelaki angkuh itu.
"Kau… Adik Kyungsoo?" Ada sedikit keraguan dari pengucapan lelaki itu tapi tunggu, Kyungsoo? Apa? Baekhyun adik Kyungsoo? Kyungsoo adalah anak dari kedua majikannya, tuan Siwon dan nyonya Yuri . Jadi mana mungkin dia adik Kyungsoo yang notabene bukan siapa-siapa dirinya.
"Saya? Maaf saya bukan adiknya, nona Kyungsoo tidak memiliki seorang adik." Jelas Baekhyun dengan sedikit menunduk karena merasa takut menatap lelaki itu yang sempat menatapnya saat bertanya tadi. Astaga mengapa jantungnya berdetak semakin cepat?
"Aku kira kau Adik Kyungsoo, kau mirip dengannya." Baekhyun semakin gelagapan mendengar penuturan lelaki itu. Pasalnya Kyungsoo itu sangat cantik juga manis jika dibandingkan dengannya, Kyungsoo lah yang tercantik. Dia jadi merasa jika lelaki itu sedang memujinya.
"Dimana Kyungsoo?" Baekhyun terbangun dari alam bawah sadarnya dia sempat tak mengira bisa bisanya ia sempat melamun disaat keadaan seperti begini.
"Nonna Kyungsoo sedang tidak berada dirumah. Dia mungkin sedang ada keperluan diluar." Timpal Baekhyun sedikit malu karena lelaki itu lagi-lagi menatapnya.
"Baik. Aku pergi dulu. Annyeong." Dia tersenyum! Pekik Baekhyun dalam hati. Sungguh ia merasakan hal asing sekarang ini. Jantungnya, perutnya, juga pikirannya berjalan berbeda tak seperti biasanya. Membuat Baekhyun tersenyum senang. Mungkin hari ini akan lebih baik dari hari sebelumnya, pikir gadis itu.
"Ne. Annyeong." Baekhyun membungkuk lalu melambaikan tangannya pada lelaki itu, walaupun lelaki itu sudah menaiki mobil mewahnya dan berjalan semakin menjauhi tempat Baekhyun berdiri tetapi Baekhyun terus mengayunkan tangan kanannya di udara dan menyunggingkan senyuman manis miliknya. Entah ia sedang melamun lagi atau apa hingga ia tak menyadari orang yang menjadi topik pembicaraan di otaknya itu sudah tak ada dihadapannya.
.
.
.
Pagi berjalan seperti biasa. Matahari tetap bersinar dengan cerah. Awan masih menghiasi langit. Juga musim semi yang semakin memuncak. Semua maid yang bekerja dirumah pun bekerja seperti biasanya. Kyungsoo dan kedua orang tuanyapun sudah tak berada dirumah sejak pagi. Hanya ada satu yang berbeda. Baekhyun, gadis itu terus bersenandung dan tersenyum hingga matanya semakin terlihat seperti garis namun masih terlihat manis, dia tak pernah seceria ini semenjak kepergian mendiang ibunya. Walaupun begitu semua maid sangat mensyukuri akan hal ini. Gadis itu sangat disayang oleh orang orang yang bekerja di rumah tersebut maka tak kala melihat gadis itu bersedih semua orang yang melihatnya pun ikut bersedih sama seperti jika ia sedang bahagia semua orang juga ikut bahagia seperti hari ini. Gadis yang kembali menjadi ceria itu membantu pekerjaan maid yang lain setelahnya dia membersihkan ini dan membereskan itu. 'Sungguh pemandangan indah melihatnya bahagia seperti ini' ucap salah satu wanita yang juga bekerja di rumah megah ini dan sering dipanggil 'Oh ahjumma' itu sambil memperhatikan Baekhyun yang sedang mengelap meja makan sambil bernyanyi dan sesekali menari.
Ting
Tong
Ting
Tong
Lagi. Bel rumah besar ini berbunyi. Namun tak perlu ada yang memerintahkan siapa yang akan membukakan pintu lagi, karena dengan semangat gadis yang tadinya sedang membersihkan meja makan sudah berjalan cepat ke arah pintu dan membukankannya.
Cklek
Pintu terbuka, menampilkan Kyungsoo yang terlihat cantik dengan balutan dress indah selutut berwarna kuning dengan blazer hitam berbahan bulu sangat anggun juga menawan tapi bukan hanya Kyungsoo yang sedang menunggu untuk masuk kerumah ada seseorang sedang berdiri dibelakangnya, lelaki itu.
"Silahkan masuk nonna." Sapa gadis itu pada Kyungsoo yang hanya dijawab anggukan sopan dan langsung melangkahkan kaki untuk masuk ke rumah dan berjalan ke arah tangga untuk mencapai lantai dua, tempat kamarnya berada.
"Silahkan masuk juga tuan." Gadis itu sudah mulai merasakan hal-hal aneh terjadi pada tubuhnya. Lelaki itu menggangguk sembari tersenyum dan ikut mengekori Kyungsoo yang sedang berjalan ke lantai dua.
Astaga. 'Lelaki itu lagi' guman Baekhyun dalam hati. Sungguh ia tak menyangka akan bertemu dengan orang yang sudah membuat tubuhnya bekerja tak beraturan itu untuk kedua kalinya. Hal ini membuanya tersenyum dengan tergesa ia berlari ke dapur untuk mengambil minum berharap sistem tubuhnya kembali seperti semula.
"Siapa yang datang Baekhyun-ah?"
"A-Astaga… Kim Ahjumma membuatku terkejut." Gelas yang sempat Baekhyun pegang hampir saja jatuh ke lantai karena sungguh ia terkejut bukan main saat ada seseorang yang menepuk pundaknya secara tiba-tiba disaat jantungnya tak beraturan seperti ini.
"ah.. itu. Nonna Kyungsoo dengan seorang lelaki." Baekhyun kembali tersenyum mengingat paras lelaki tampan itu. Ada apa denganku? Tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
"Maafkan ahjumma sayang. Tapi siapa katamu? lelaki?" Tanya kim ahjumma penuh penasaran dengan tangannya yang mengambil gelas yang sempat Baekhyun pakai lalu membawanya sembari berjalan ke tempat pencucian piring.
"Ne. Seorang lelaki, ia berbadan tegap dan juga berambut Hitam. Apa Kim Ahjumma tau siapa orangnya?" Timpal Baekhyun lalu mengikuti wanita bermarga kim itu berjalan dengan kedua tangannya yang memeluk lengan wanita itu erat.
"Mungkin dia kekasih nonna Kyungsoo. Sayang lepaskan tanganmu sebentar ahjumma akan mencuci gelas ini." Tunjuk wanita itu pada gelas yang tadi sempat Baekhyun pakai.
"Ah.. ne. Apa Ahjumma juga tau siapa namanya?" Baekhyun melepas pelukannya dan mengambil gelas yang sudah tercuci itu dan dimasukannya pada rak lemari disebelahnya tempat alat-alat makan disimpan.
"Chanyeol. Park Chanyeol." Jelas kim Ahjumma pada Baekhyun, gadis itu hanya mengangguk mendengar jawaban dari wanita itu lalu diam sembari menghadap rak lemari, bahkan tangan kanannya pun masih memegang erat gagang lemari itu.
"Chanyeol?" guman Baekhyun pelan lalu tanpa sadar kakinya melangkahkan berjalan ke sepasang pintu yang terbuat dari kaca yang menghadap langsung keluar tempat dimana taman belakang luas milik rumah berlantai tiga ini berada.
10 tahun yang lalu.
"Kau siapa?" Tanya seorang anak laki-laki yang sedang menatap anak perempuan yang sedari tadi hanya duduk berdiam diri di kursi taman dirumah milik teman appa-nya itu.
"Kau juga siapa?" ucap anak perempuan itu ketus sembari menatap laki-laki dihadapannya, tidak lebih tepatnya ke arah tangan kanannya.
Anak laki-laki itu saat ini sedang memegang separuh donat di tangannya dan si anak perempuan itu bukan memperhatikan wajahnya yang bisa dibilang sudah tampan walaupun usianya masih 14 tahun itu namun malah memperhatikan donat yang ia genggam di tangan kanan miliknya.
"Kau mau?" tawar laki-laki itu sambil meyodorkan donat yang sudah habis separuh dimakannya.
"hm." Anak perempuan itu mengangguk dan merapatkan kedua telapak tangannya yang membentuk mirip sebuah mangkuk itu.
Laki-laki itu membuka tas hitam milliknya dan mengambil sebuah donat utuh lalu menutup kembali resletingnya dan memposisikan tas itu ke punggung dirinya, kembali ke posisi semula.
"akan aku berikan asal kau beri tahu aku siapa namamu." Ancam anak laki-laki itu, ia berharap sebuah jawaban. Namun bukannya jawaban yang ia dapat malah sebuah tatapan sinis dari si perempuan yang semakin terlihat manis menurut anak laki-laki itu.
"Baik. Namaku Baekhyun, Byun Baekhyun." Perempuan itu menjawabnya sambil mengulurkan tangannya meminta donat yang tadi laki-laki itu janjikan.
"ini untukmu. Kau terlihat manis jika seperti itu tetapi aku jamin kau akan terlihat semakin manis jika kau tersenyum." Laki-laki itu menyerahkan donat itu pada perempuan yang sekarang ia tahu namanya, Byun Baekhyun.
"Eoh?" Baekhyun sempat terkejut mendengar seseorang berbicara seperti itu terlebih berlawan jenis dengannya.
"Seperti ini." Karena gemas akhirnya laki-laki itu menarik kedua sisi bibir perempuan itu keatas agar terlihat seperti sebuah senyuman.
"Ya!" bentak Baekhyun pada laki-laki itu sambil memukul kedua tangan yang tadi sempat menyentuh wajahnya itu.
"Aku hanya ingin melihatmu tersenyum Baekhyun-ah." Ucap laki-laki itu sambil menampakan kesesalan dalam wajahnya.
"Jika ingin melihatku tersenyum beri aku sesuatu yang manis." Pinta Baekhyun.
"Manis? Kau ingin permen? Tapi aku tak punya. Ah- sebentar." Laki-laki itu langsung berlari kearah tanaman bunga yang berjajar indah di taman dihadapan keduanya.
"Ini." Setelah kembalinya dari tanaman bunga itu ia sudah mengambil setangkai bunga indah, berhubung sekarang musim panas jadi bunga indah itu sudah tumbuh sempurna.
"Cantiknya." Perempuan itu mengambil setangkai bunga tulip berwarna soft pink itu dari tangan laki-laki dihadapannya dan memandangi bunga indah itu dan tak lama terlihatlah sebuah senyuman yang terpasang indah di paras perempuan manis itu.
"Kau tersenyum! Aku berhasil!" kata laki-laki itu semangat sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Hm. Kau berhasil membuatku tersenyum. Ngomong-ngomong kau memiliki nama bukan? Siapa namamu?" Tanya Baekhyun penasaran, karena sedari tadi dia hanya mengobrol tanpa mengetahui siapa nama orang yang sedang mengobrol dengannya. Itu terlihat bodoh.
"Chanyeol. Park Chanyeol."
TBC
Kebayang gasih ceritanya? Aku author newbie jadi ya belum terlalu jago bikin ff, ini aja pertama kalinya aku bikin ff wkwk. Aku harap banget banyak yang ngerespon tapi gapapa lah kalo ga ada yang suka juga kan masih yang pertama. oh ya kalo ada yang nungguin ncnya bakal aku liatin di next chapter sesuai jalan ceritanya aja. Oke aku mohon bantuan semuanya ya?gomawo.
