My Mine
Author : Jinnie
Cast : Lee Jae Hwan dan Lee Hong Bin VIXX (KenBin)
Rate : T
Genre : Romance (sewaktu" bisa bertambah)
Disclaimer : Cast milik Tuhan dan dirinya sendiri dan cerita milik author sendiri
Warning : Author baru, boys x boys, typo bertebaran, tidak sesuai EYD, alur maksa dll
Don't Like Don't Read.
Mian cerita yang I Love You Forever alurnya cepatan, untuk menebusnya min buat sequelnya
Maaf jika ceritanya tidak memuaskan karna masih author baru
CHAPTER 1
Happy Reading~~~
"Kongie kau tidak boleh pergi karena mulai sekarang kau kekasih hyung" tintah Jae Hwan setelah selesai dari aktivitas panasnya tadi bersama Hongbin
"Um, hyungie Kongie tetap harus pergi meski hyungie adalah kekasih Kongie sekarang" ucap Hongbin yang lebih tepat seperti bisikan tapi masih bisa di dengar oleh Jae Hwan
Jae Hwan yang mendengar perkataan Hongbin segera melepaskan pelukannya dari Hongbin dan menatap kedua manik mata Hongbin tajam "Apa yang kau katakan? Bagaimana bisa kau meninggalkan hyung disini?" tanyanya geram
"Mian hyungie tapi Kongie janji akan kembali ke Seoul lagi setelah kesehatan eomma pulih" kata Hongbin menyakinkan
"Yakso" ucap Jae Hwan mengacungkan jari kelingkingnya dan mengaikannya ke jari kelingking Hongbin sebagai tanda janji diantara mereka
"Yakso" ucap Hongbin
"Tapi ada syaratnya" bisik Jae Hwan senduktif yang membuat bulu kuduk Hongbin merinding, sepertinya akan ada hal buruk yang terjadi pada Hongbin setelah ini
"A-p-a?" tanya Hongbin gugup
"Sebelum kau pergi kau harus melayani hyung sampai puas dan setiap hyung menghubungi Kongie, Kongie harus segera mengangkatnya kalau tidak terima saja hukumannya" bisik Jae Hwan senduktif dengan suara sexynya yang membuat libido Hongbin meningkat
"Tapi tidak disini hyungie, bagaimana kalau di apartement hyungie saja" saran Hongbin takut-takut jika mereka bercinta di kantor nanti akan ada yang tau.
"Arrasseo, ppali pakai pakaian Kongie" putus Jae Hwan yang langsung memakai bajunya, lalu segera menarik tangan Hongbin untuk pergi dari ruangan itu menuju basement tempat mobil sportnya diparkirkan. Hongbin yang tangannya ditarik paksa oleh Jae Hwan hanya pasrah saja
# In Apartement
"Ugh.. hyungie ini masih diluar" kata Hongbin berusaha melepaskan pagutan Jae Hwan padalah mereka masih diluar apartement, Jae Hwan tidak ambil pusing dia segera membawa tubuh mungil Hongbin ala Bridal Style menuju kamar utama setelah berhasil membuka pintu apartementnya dan di mulailah ronde kedua diantara mereka dengan desahan-desahan erotis yang dikeluarkan Hongbin bahkan mungkin akan ada ronde-ronde yang berikutnya dilihat dari nafsu Jae Hwan yang tidak akan melepaskan Hongbin barang sedetikpun, dia ingin menghapal setiap lekuk tubuh Hongbin dan memberikan tanda merah kesetiap tubuhnya untuk memberitahukan kepada setiap orang yang berani mendekati Hongbin bahwa Hongbin cuma miliknya seorang terdengar egois bukan tapi itulah cinta.
"Ha..ha..ha..ha..hyungie sudah Kongie cape" kata Hongbin yang berusaha mengatur napasnya setelah klimaksnya yang entah keberapa kalinya. Bagaimana tidak cape ini sudah 6 jam dari sesi bercinta mereka, sedangkan Jae Hwan seperti belum puas tapi dia tidak boleh egois, Hongbin butuh istirahat dan dia juga butuh tenaga untuk bekerja besok dan melakukan aktivitas panasnya lagi.
"Ne, Kongie istirahat ne. Saranghae chu" kata Jae Hwan membelai surai madu Hongbin lembut dan menciumnya
"Nado saranghae hyungie" balas Hongbin yang langsung terlelap menuju alam mimpinya dan diikuti oleh Jae Hwan sambil memeluk pinggang Hongbin possesive
Suara burung-burung berkicauan sahut-mengahut menjadi latar suasana pagi di hari yang cerah ini di sebuah apartement mewah kawasan Gangnam dengan dua insan yang masih bergelung dalam selimutnya enggan bangun dari peraduannya lantaran rasa lelah dan kantuk yang menyerang padahal matahari sudah berdiri ditempatnya dengan kokohnya bahkan cahayanya sudah menerobos bebas masuk ke cela-cela tirai jendela yang terbuka tapi tidak juga mengusik tidur dua insan itu yang saling berbagi kehagatan satu sama lain tapi hal ini tidak berlangsung lama setelah terdengar nada dering ponsel yang terletak di atas meja samping tempat tidur tanpa hentinya, sehingga salah satu insan itu terusik dan berusaha meraih ponsel itu lalu mengangkat panggilan dari orang yang entah siapa itu.
"Yobo..."
"Sajangnim ada masalah gawat, cepat Anda ke kantor sekarang. Presdir sedang menunggu Anda di ruangannya" kata line di seberang memutus sapaan Jae Hwan yang belum bisa mengapai kesadarannya
"Hm, apa yang kau bilang tadi. Aku tidak mendengarnya" katanya enteng karena line di seberang berbicara tanpa henti alias melaju terus tanpa adanya titik, koma
"Ya! LEE JAE HWAN CEPAT KEKANTOR SEBELUM PRESDIR MEMBUNUHMU" teriak line di seberang geram dan langsung memutuskan sambungannya sepihak, Jae Hwan yang telah sadar sepenuhnya langsung bangun dari tempat tidurnya lalu melirik jam di nakas mejanya 'Damt it' umpatnya dalam hati lantaran jam tersebut menunjukkan pukul 11.26 dan segera menuju kamar mandi. Hongbin yang tidak sengaja terbangun karena pergerakan tiba-tiba yang di lakukan Jae Hwan hanya menatapnya heran
30 menit kemudian Jae Hwan keluar dari kamar mandi, dengan cepat dia memakai pakaian yang akan ia pakai ke kantor hari ini tanpa melirik ke arah tempat tidur yang di atasnya terdapat Hongbin yang memperhatikannya dengan pandangan bingung "Hyungie, ada apa?" tanyanya
"Eh, Kongie kau sudah bangun. Mian hyung harus kekantor sekarang, hyung tinggal dulu ne chu" ujar Jae Hwan setelah selesai memakai pakaiannya dan mengecup kening Hongbin sekilas lalu meninggalkannya dengan penuh tanda tanya besar
"Hyungie chakaman arghhhh" teriaknya berusaha mencegat kepergiaan Jae Hwan tapi tidak didengar oleh Jae Hwan dan berusaha turun dari ranjang tapi rasa sakit dibagian holenya menahannya untuk menghampiri Jae Hwan yang sudah keluar dari apartement "Huh, menyebalkan" gumamnya dengan bibir poutnya
# Lee Corp
Jae Hwan yang baru tiba di basement Lee Corp segera melangkahkan kakinya menuju ruangannya karena untuk sekarang tidak ada waktu untuk bersantai atau apapun itu, yang ada dipikirannya bagaimana caranya meredakan amarah ayahnya jika dilihat kemarin dia tidak menghadiri para pemengang saham dan alasan apa yang harus dia katakan, tidak mungkinkan dia katakan bahwa dia kemarin sedang bercinta dengan namjachigunya, bisa di gantung ayahnya kalau seperti itu.
Sebelum memasuki ruangannya yang sebentar lagi akan menjadi ruangan eksekusi untuk dirinya, di hirupnya udara sebanyak-banyaknnya untuk menormalkan deru napasnya 'Jae Hwan hwaithing' katanya memberi semangat dirinya sendiri. Jika di ingat-ingat dia agak sebal dengan sekertaris sekaligus sepupunya yang malah senang akan musibah apa yang menantinya.
Tok Tok Tok
Cleck
Dibukanya pintu itu setelah mendapat izin dari orang yang berada di dalam, padahal biasanya dia tidak perlu mengetuk pintunya sendiri tapi jika di dalam ada ayahnya mana berani dia langsung masuk begitu saja "Permisi Presdir Lee, apa yang menyebabkan Anda datang keruangan saya" 'Pertanyaan bodoh Jae Hwan-ah, matilah kau sekarang' rutuk Jae Hwan dalam hati atas kebodohannya
"Menyebabkan?" tanyanya ambigu "Kau sendiri pasti tau, apa alasanku datang kesini Jae Hwan-ah" katanya
Jae Hwan hanya bisa menelah salivanya dan menundukkan kepalanya tidak berani menatap langsung mata ayahnya "Mian, Abeoji" hanya kata itu yang meluncur dari mulut Jae Hwan
"Mian, apa kau sudah gila? Bagaimana bisa kau meninggalkan rapat pemegang saham semudah itu?" kata geram
"Aboeji mianhaeyo, aku punya alasan meninggalkan rapat itu" belanya
"Apa alasanmu, cepat katakan" tuntut
"Mian aku tidak bisa mengatakannya" ucap Jae Hwan 'Karna kau akan membunuhku jika kau tau alasan sebenarnya' lanjutnya dalam hati
"Wae?" tuntut Mr. Lee lagi
"Mian" hanya kata itu yang mampu terucap oleh Jae Hwan
"Geurae, tapi kau harus bisa meredam kemarahan para pemegang saham atas keteledoranmu dalam memimpin Lee Corp dan jangan membuat aboeji malu lagi arrachi" ujar Mr. Lee berusaha bijak
"Nde abeoji" ucap Jae Hwan
"Untuk sebulan kedepan kau akan di sibukkan oleh para pemegang saham yang ingin jabatanmu di turunkan, jadi aboeji minta kau serius untuk sebulan kedepan dan jangan memikirkan hal yang lainnya selain perusahaan arrachi" tambah Mr. Lee sebelum berlalu pergi meninggalkan ruangan itu
"Ne" kata Jae Hwan membungkukkan badannya 90〫memberi hormat kepada Mr. Lee
Seperti inilah rutinitas Lee Jae Hwan yang selalu dan selalu di sibukan dengan tumpukan berkas-berkas dan dokumen-dokumen penting yang harus dia pelajari karena jabatannya adalah CEO di Lee Corp yang harus bisa di andalkan, memberikan contoh yang baik untuk bawahannya dan mempunyai tanggung jawab yang besar untuk kemajuan perusahaan. Suara ketikan, lembar demi lembar kertas dibalik yang menjadi suasana hidup diruangan itu selebihnya hanya keheningan yang menerpa ruangan itu, kemana penghuningnya sepertinya dia sedang larut dalam kesibukannya mengerjakan dan mempelajari dokumen-dokumen bahkan suara dering telpon dan ketukan pintu di hiraukannya sehingga orang yang berada diluar sana masuk tanpa permisi dan "Ya! LEE JAE HWAN SEASIK ITUKAH PEKERJAANMU" tanyanya sarkastik
"Nona Lee dimana sopan santun mu" kata Jae Hwan kesal atas sifat seenaknya sepupunya itu
"Dimana saja tapi tidak ada sopan santun untukmu Lee" katanya tak kalah kesal
"Begitukah cara bicaramu nona Lee terhadap atasanmu" kata Jae Hwan sambil melemparkan tatapan tersadisnya yang pastinya tidak mempan untuk sepupunya yang satu ini
"Apa salahnya tuan Lee yang terhormat" katanya meremehkan
"Ya! Lee Hyeri jangan menguji kesabaranku" bentaknya kepada Hyeri
"Siapa yang menguji kesabaranmu itu Lee Jae Hwan yang terhormat" kata Hyeri menaikan volume suaranya lebih tinggi dari sebelumnya
"Kau"
"Ani"
"Kau"
"Ani"
"Ka.. ah sudah, bicara dengan mu tidak akan ada habisnya. Cepat beritahu keperluanmu kesini" kata Jae Hwan menengahi acara adu mulutnya dengan Hyeri
"Aigoo.. hampir saja aku lupa, Mr. Takumi dari Jepang ingin bertemu dengan Anda siang ini dan sisa waktu Anda menuju tempat perjanjian cuma tersisa 20 menit" ucap Hyeri enteng
"MWOYA! Kenapa kau baru bilang sekarang, cepat sediakan mobil dan dimana tempatnya" kata Jae Hwan panik dan segera menuncur keluar ruangan yang di ikuti oleh Hyeri dibelakangnya
"Reservasi di restoran Jepang dari sini ke sana Cuma memerlukan waktu 15 menit" kata Hyeri membuka dokumen kegiatan yang akan dilakukan Jae Hwan nantinya.
Mereka berdua segera melaju ketempat reservasi tersebut
Sementara itu di waktu yang sama "Huh hyungie kenapa ngak bisa dihubungi" tanya Hongbin pada dirinya sendiri sambil mempoutkan bibirnya "Arghhhh.. Kongie lapar, lebih baik Kongie pesan antar saja" gumam Hongbin pada dirinya sendiri
"Gomen nasai Mr. Takumi kami telat" sesal Jae Hwan sambil membukukkan badannya meminta maaf yang di ikuti oleh Hyeri
Mr. Takumi tersenyum dan berkata "Tidak apa-apa, saya yang seharusnya minta maaf karena saya meminta bertemu mendadak" dengan ramahnya
"Ne, ada apa Mr. Takumi meminta bertemu dengan saya" tanya Jae Hwan
"Sebelumnya tebih baik kita makan dulu, bagaimana?" saran Mr. Takumi
"Ne"
Mr. Takumi menepukkan kedua tangannya dan setelah itu datang beberapa pelayan menghidangkan berbagai macam makanan Jepang di meja yang sedang mereka duduki. Setelah semua hidangan tersusun rapi di atas meja Mr. Takumi mempersilakan rekan kerjanya Jae Hwan untuk makan.
"Bagaimana Mr. Takumi" tanya Jae Hwan to the point setelah semua hidangan disingkirkan dari meja tersebut
"Anda tipe orang yang tidak suka berbasa-basi ya" kata Mr. Takumi dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya "Baiklah, saya ingin membahas kerjasama perusahaan kita yang ada di LA, apakah saya bisa menarik saham disana" tanyanya dengan nada serius
"Kalau boleh tahu, kenapa Anda ingin menarik saham Anda" tanya Jae Hwan heran yang sebenarnya dia dapat menebak apa alasan penarikan saham ini
"Seperti yang Anda ketahui bahwa rumor tentang Anda yang tidak kompeten dalam memimpin Lee Corp dapat merugikan kami para pemegang saham, apakah Anda tidak membaca berita hari ini?" jelas dan tanya Mr. Takumi
"Saya tidak tahu apa yang di tulis oleh para pencari berita tapi yang dapat saya yakinkan kepada Anda adalah saya tidak akan pernah membuat Lee Corp dan Taku Inc. mengalami kerugian dan Anda dapat pegang kata-kata saya" tutur Jae Hwan dengan nada tegasnya yang kentara
"Saya tidak perlu keyakinan Anda tapi yang saya perlukan hasil dari kerja Anda" kata Mr. Takumi yang tak kalah tegasnya
"Baik, saya akan membuktikan hasil kerja saya tapi berikan saya waktu selama 2 bulan, ah tidak cukup sebulan saja" ucap Jae Hwan
"Hmm, baik saya akan memberikan Anda waktu sampai bulan depan tapi jika Anda tidak berhasil, dengan segala hormat saya akan menarik saham saya yang di LA" ujar Mr. Takumi
"Iya, terima kasih atas kesempatannya. Saya permisi dulu" pamit Jae Hwan smabil menjabat tangan Mr. Takumi dan berlalu meninggalkan restoran itu
"Nona Lee apa jadwal ku setelah ini" tanya Jae Hwan kepada sekertarisnya
"Dari siang sampai sore Anda tidak ada jadwal tapi nanti malam Anda ada reservasi dengan Mrs. Park" jawab Hyeri
"Hm, apa aku boleh membawa pekerjaanku ke apartement saja" tanyanya penuh harap cemas
"Ani" jawab Hyeri tegas
"Waeyo?" tanya Jae Hwan dengan wajah memelasnya
"Kau harus menarik simpati para pemegang saham atau jabatan kau jadi taruhannya" kata Hyeri
"Tapi kasihan Kongie sendirian di apartement, pasti dia tidak bisa berjalan dengan benar. Bagaimana jika dia perlu bantuanku" kata Jae Hwan mencoba bernegosiasi dengan sepupunya
"Sekali tidak ya tetap tidak Lee Jae Hwan. Salah sendiri kau terlalu banyak membobol holenya dan juga jika kau sedang bercinta di ruanganmu, dibersihkan jangan membiarkannya begitu saja. Bagaimana jika ahjussi yang melihatnya kau pasti tidak akan selamat, untung aku yang mengetahuinya" kesal Hyeri
"Hehehehe... kau memang sepupuku yang paling pengertian, gomawo ne" ucap Jae Hwan tulus
"Ne, cepat kita kembali ke kantor. Masih banyak pekerjaan yang menumpuk" Hyeri berlalu pergi meninggalkan Jae Hwan dibelakangnya menuju mobil sport Jae Hwan diparkirkan
Sesampainya di kantor Jae Hwan dan Hyeri di sibukkan kembali oleh berbagai dokumen, hingga tanpa terasa malam sudah tiba menunjukkan pukul 20.00 dan waktunya pertemuan dengan Mrs. Park
Tidak seperti Mr. Takumi tadi yang ingin menarik sahamnya, Mrs. Park melakukan reservasi cuma untuk mengajak makan malam saja dan membicarakan seputar bisnis sampai
"Saya dengar Anda sedang single Mr. Lee" tanya Mrs. Park sambil melirik putri bungsunya yang duduk disampingnya menunjukkan wajah malu-malunya saat ibunya berbicara itu
"Ukh" Jae Hwan yang sedang meminum jus jerusnya tersedak mendengar penuturan Mrs. Park yang sepertinya berencana menjodohkan putrinya dengan dirinya
"Gwaechanha" tanya putri Mrs. Park yang kita ketahui bernama Park Sojin pionis terkenal yang sedang naik daun
"Ne, nan gwaechanha. Mian Mrs. Park sepertinya Anda salah informasi, saya sudah memiliki kekasih" ujar Jae Hwan dengan wajah yang dibuat-buat menyesal padalah dia ingin tertawa melihat ekspresi Park Sojin dan Mrs. Park yang kaget
"Ah, benarkah! Saya tidak tahu, kapan-kapan kenalkan kepada saya ne" kata Mrs. Park yang berusaha mengendalikan kekagetannya
"Ne"
"Eomma, ayo kita pulang. Sojin harus latihan untuk konser Sojin di London" rengek Sojin yang berusaha menyembunyikan raut sedihnya akibat kenyataan yang ia dengar dari orang yang baru saja ia sukai sekalinya sudah mempunyai kekasih *Poor Sojin
"Ne, chagi. Mian sepertinya saya harus pergi dulu, permisi" pamit Mrs. Park yang diseret paksa oleh anak bungsunya
"Hahahahhah" tawanya pecah saat dia tidak melihat lagi sesosok Mrs. Park
'Ah, lebih baik aku pulang, kasihan Kongie sudah kelamaan menungguku' batin Jae Hwan dan segera menjalankan mobilnya menuju apartementnya
"Kongie aku pulang" katanya saat memasuki apartementnya tapi tidak ada jawaban dari yang dipanggil "Kongie eodiga?" panggilnya lagi
"Kongie chagi eodiga eo"
"Kongie hyung bawa makanan untuk kita"
"Kongie"
"Eh, apa itu" ucap Jae Hwan saat dia melihat secarik kertas tergeletak di atas meja lalu di bukanya surat itu
"Hyungie maafkan Kongie, Kongie tidak pamit kepada hyungie untuk ke Swiss tadi siang Kongie mendapat kabar dari Yura kalau eomma krisis jadi Kongie langsung memesan penerbangan ke Swiss. Kongie sudah menghubungi hyungie tapi ponsel hyungie tidak bisa dihubungi. Hyungie jaga kesehatan ne, Saranghae hyungie jeongmal jeongmal saranghae nae sarang"
"KONGIE"
TBC
Please review
Mian kalau ceritanya ngak seru maklum author baru
Gomawo yang sudah mau baca ne ^^
