JUMANJI
Disclaimer : Kamichama Karin
Genre : Adventure
Rate : T
Warning : Typo, Ancur, Jelek, Alur terlalu cepat, Tidak bagus, Aneh, Gaje
Suatu pagi dikediaman Kujo, seorang gadis berrambut indigo sedang mencari-cari serangga miliknya yang kabur ke dalam gudang, ia mencari sampai pojok ruangan berdebu itu. Tapi apa daya, serangga itu begitu kecil untuk dilihat dalam ruangan gelap ini, saat Himeka sudah menyerah untuk menemukan serangga kecilnya, ia menemukan sebuah kotak dengan ukiran huruf yang bertuliskan JUMANJI, karena ia merasa penasaran dengan isi kotak kayu yang dipegangnya, gadis itu langsung saja membuka kotak aneh yang baru saja ia temukan.
Himeka sempat terkejut dengan apa yang ia lihat, sebuah permainan yang mirip dengan permainan ular tangga yang ia miliki dulu, tapi bentuk dan ukirannya berbeda. Terdapat sebuah permata berbentuk lingkaran berukuran sedang berwarna hijau tua ditengahnya, dengan senang ia membawa kotak bertuliskan JUMANJI itu keruang keluarga, "Ne Minna-chan! Aku menemukan permainan ular tangga yang bagus digudang," ujar Himeka senang,"Ayo kita coba mainkan!" pinta Himeka pada teman-temannya yang sedang asik dengan kegiatan mereka masing-masing.
"Ini apa Himeka-chan? Ini tidak terlihat seperti permainan ular tangga deh," ujar Karin, "Benda ini terlihat mencurigakan," komentar Kazune, "Sepertinya kita harus mencoba permainan ini!" ujar Michiru yang tiba-tiba saja berada disamping Himeka. "Baiklah mari kita coba!" ujar Himeka semangat sembari membuka kotak yang ia bawa, "Hei sepertinya permainan ini cukup berbahaya," ujar Karin setelah selesai membaca aturan bermainnya, "Sudahlah Karin-chan, ayo hilangkan rasa curigamu terhadap permainan ini! Lagi pula sudah lama aku tidak bermain ular tangga," ujar Himeka semangat, "Sepertinya yang dikatakan Karin benar," ujar Kazune mendukung Karin.
"Sudahlah, lagi pula tidak ada salahnya kalau kita mencoba permainan ini," ujar Michiru sambil merangkul Karin dan Kazune,"Baiklah kalau itu yang Himeka mau," ujar Karin sambil tersenyum pada Himeka. "Kalau begitu Himeka-chan yang pertama!" ujar Karin sembari menyerahkan dua dadu kepada Himeka, dengan semangat Himeka melempar dadu itu, kedua dadu itu menunjukkan angka empat dan dua. Himeka mulai menggeser patung kecil miliknya, tapi sebuah kejanggalan terjadi, patung kecil itu bergeser sendiri, dan hal itu membuat Himeka bingung.
"Kenapa patungnya bisa jalan sendiri?" tanya Himeka bingung, tapi dengan cepat Kazune menjawab, "Mungkin ada magnetnya," jawab Kazune, "Lihat! Permata hijaunya mengeluarkan tulisan!" hal itu membuat Himeka menoleh dan mulai membaca tulisan itu, "Hati-hati hewan kecil ini bukan hewan biasa, apa maksudnya?" tanya Himeka kepada teman-temannya, tetapi semua menggeleng, "Sudah kuduga kalau permainan ini aneh," ujar Kazune dengan wajah seriusnya,
"Ini bukan saatnya berfikir! Ini saatnya untuk lari!" teriak Michiru membuat Kazune, Karin dan Himeka bingung. Seakan mengerti apa yang akan mereka katakan, Michiru menunjuk kearah jendela, "Lihatlah kebelakang! Dan setelah kalian tau ada apa, kita harus lari!" ujar Michiru sembari mengambil permainan ular tangga kedalam pelukannya.
Kazune, Karin, dan Himeka menengok kearah jendela, mata mereka terbelalak melihat banyaknya serangga raksasa yang sudah menghadang mereka diluar jendela.
"Larii!" perintah Michiru kepada mereka yang masih terbengong-bengong karena kaget, dengan langkah seribu mereka berlari, terlihat para serangga itu itu mulai menerobos masuk dengan cara memecahkan kaca jendela rumah. Dengan sekuat tenaga mereka semua berlari, lari, dan larii! lari dari kejaran serangga raksasa yang muncul akibat permainan aneh yang ditemukan Himeka pagi ini.
"Michi kenapa kamu malah membawa JUMANJI-nya?" tanya Karin kepada Michiru, "Semua serangga itu muncul dari dalam permainan ini, mereka akan hilang jika salah satu dari kita memenagkan permainan ini!" ujar Michiru yang sudah mulai terenggah-enggah karena berlari. "Kalau begitu kita harus secepatnya menyelesaikan permainan aneh itu!" ujar Kazune yang terlihat sudah mullai kelelahan, "Sebaiknya kita bersembunyi!" perintah Karin sembari menunjuk sebuah rumah tua, "Ayo," semuanya kemudian masuk kedalam rumah tua yangterkenal angker itu.
"Ba-bagaimana ini?" tanya Himeka ketakutan, gadii itu terlihat sudah hampir menangis.
"Ini semua gara-gara aku! bila aku tidak meneukan permainan JUMANJI ini, semua ini tidak akan terjadi! Hiks,"ucap Himeka disertai dengan isak tangisnya.
"Ah iya Michi bagai mana kamu bisa tau kalau kejadian aneh ini disebabkan oleh permainan JUMANJI ini? Dan bagai mana kamu bisa tau kalau semua ini bisa selesai kalau salah satu dari kita mencapai garis finish?" tanya Karin panjang lebar, sebelum Michiru menjawab terdengar sebuah helaan napas dari Michiru, "Kamu kira aku tadi tidak membaca aturan bermainnya ya?" tanya Michiru,"Aku tau kamu membacanya, tapi kenapa aku tidak tau ya?" jawab karin biingung.
"Kalau tadi Hanazono-san dan Kazune membaca aturan bermain yang sebelah kiri, kalau aku yang sebelah kanan,"jawab michiru sembari mengambil kedua dadu dari dalam kotak JUMANJI, lalu dengan segera Michiru melemparkan dadunya. Dadu itu menunjukan angka 6 dan 1, dengan sendirinya patung kecil milik Michiru bergerak sendiri, permata yang berada di tengah papan permainan dengan segera mengeluarkan sebuah kata-kata,"Hati-hatilah kepada segerombolan hewan buas,"baca Michiru dengan lantang.
"Oh tidak!"
Terlihat rumah tua yang ditempati Karin dan kawan-kawan dikepung oleh segerombolan hewan buas yang menyeramkan, salah satu hewan itu mulai mencakar dinding rapuh rumah tua itu, sehingga membuat dinding itu roboh. Telihat Himeka mulai melangkah mundur, diikuti oleh Karin, Michiru dan Kazune. Para sekawanan hewan buas itu semakin mendekat, Kazune berbisik pelan kepada teman-temannya, "Ketika aku bilang lari kalian harus,"kata-kata kazune terhenti sejenak karena melihat para hewan buas itu berhenti berjalan.
"LARI! CAPAT LARI!" teriak Kazune dengan kencang sembari menggenggam tangan Karin dan Himeka.
"Oh astaga! JUMANJI-nya tertinggal!" teriak Michiru keras, "Kita harus kembali!" perintah Michiru kepada temaan-temanya, "Kita tidak bisa kembali, cita itu semakin mendekat! Kita harus berlari! kalau tidak, kita bisa dimakan olehnya!"teriak Kazune kepada Michiru yang masih bersih keras untuk berbalik, "Tanpa JUMANJI itu semua kejadian hari ini tidak akan pernah selesai! Kalian pergilah! Aku akan mengambil JUMANJI-nya dulu!" ucap Michiru sembari menerobos kerumunan hewan mengerikan itu dengan tergesa-gesa, terlihat ada beberapa singa yang mengejar Michiru yang masih terus berlari, "Pergi kalian para hewan mengerikan! Jangan makan aku! aku tidak enak!" teriak Michiru sambil menambah kecepatan larinya.
"Mi-Michi!" teriak Himeka yang melihat Michiru yang dikejar oleh para singa yang buas, ia khawatir kalau terjadi apa-apa kepada pria ang selalu ceria itu, 'Semoga Michi selamat,' seru Himeka dalam hati. Ia tak tega melihat Michiru yang berjuang mati-matian untuk mengambil kotak JUMANJI yang membawa mereka kepada bencana ini,"Aku ingin semua ini cepat berakhir," lirih Karin yang mulai kelelahan, kakinya terasa ingin patah, ia tak kuat lagi. Ia ingin semua ini berakhir, "Hi-Himeka-chan!" teriak Karin ketoka melihat Himeka yang tiba-tiba pingsan di tengah jalan, "Kazune-kun cepat gendong Himeka-chan! Para hewan mengerikan itu semakin mendekat!" perintah Karin kepada Kazune yang masih ngos-ngosan.
Kazune berlari sembari menggendong Himeka, terlihat dari raut wajah Kazune bahwa ia sudah sangat kelelahan, terus berlari dari kerumunan hewan buas yang selalu mengejar mereka dimanapun mereka berada, tapi sekarang singa itu telah menghilang entah kemana, lebih parahnya lagi Michiru hiilang entah kemana bersama dengan permainan JUMANJI itu.
SKIP SETELAH KAZUNE HIMEKA DAN KARIN KEMBALI KERUMAH
"Mi-Michi ka-kamu..." mendengar ada yang melontarkan nama Michi, Kazune berbalik, mata shapphire yang indah itu membola. Michiru kembali dengan keadaan yang sangat memprihatinkan, pakaiyannya yang compang-camping dan berantakan karena cakaran hewan buas, wajahnya yang tadinya semangat dan enerjik sekarang menjadi pucat dan lemah, ditubuhnya terdapat luka cakaran singa, darah segar lelaki itu menetes jatuh kelantai, rambutnya acak-acakan, tatapan matanya lemah, luka memar dikepalanya yang diakibatkan benturan dengan benda tumpul, tangannya dengan kuat memegang kotak JUMANJI yang membawanya menuju rasa sakit dan perih ditubuhnya. Sungguh keadaan Michiru sangat menyedihkan.
"Ni-Nishikiori!" dengan cepat Kazune memapah tubuh lemah itu, membawa tubuh penuh luka itu keruang laboratorium miliknya. Dengan segera kazune membaringkan tubuh penuh luka Michiru keatas kasur didalam ruangan itu, dengan cepat Kazune membersihkan dan mengobati luka ditubuh lelaki bersurai caramel itu. Setelah selesai mengobati luka ditubuh Michiru, Kazune mengambil kotak JUMANJI dari meja laboratorium-nya, ia menatap kotak itu dengan tatapan penuh amarah, ia ingin membuang kotak yang ia pegang ketempat pembuangan sampah, rasanya sangat menyedihkan melihat sahabat dan sepupunya terluka.
"Kazune-kun cepat kemari! Ada berita ba..." perkataan Karin terhenti ketika ia melihat tubuh michiru yang penuh dengan perban, ia mendekat ke tubuh yang berbaring lemah diatas kasur. Air matanya kini jatuh membasahi pipi indah Karin, pandanganya berpindah pada sosok lelaki berrambut pirang didekat Michiru, "Kazune-kun berita ditelevisi mengatakan kalau hewan buas dan serangga raksasa menyerang kota," ucap Karin dengan wajah paniknya, ia tak menyangka bahwa permainan JUMANJI yang Himeka temukan tadi pagi bisa membawa bencana besar bagi warga kota.
"Aku tau seharusnya aku mematuhi perkataan Kaazune-chan dan Karin-chan tadi,"ucap seseorang didepa pintu dengan wajah tertunduk, "Semua kejadian ini, semuanya gara-gara aku! Hiks," gadis itu menatap lurus kearah sosok penuh perban didepannya, tetes air mata yang bening jatuh dari matanya yang begitu indah, dengan tatapan matanya yang tajam ia berkata, "Aku takkan menyerah! Aku akan tetap melanjutkan permainan ini demi Michi!" ucap Himeka yang dengan segera merebut kotak permaian itu dari tangan Kazune.
"Apakah kalian setuju denganku? Bukankah Michi berkata semua ini akan sirna bila salah satu dari kita mencapai garis finish! Maka dari itu kita semua harus berusaha memenagkan permainan ini!" perkataan Himeka sungguh membuat Karin dan Kazune sadar, bahwa bila mereka seperti ini terus semuanya takkan kembali seperti semula. "Aku setuju padamu Himeka-chan," ucap Karin kemudian melangkahkan kaki kearah Himeka, "Bagai mana denganmu Kazune-kun?" tanya Karin pada Kazune yang terdiam seribu bahasa,"Ya, sepertinya aku juga setuju padamu Himeka," jawab Kazune dengan senyumnya.
TBC
Hikari : Hallo Minna-san! Saya kembali kedunia fanfiction lagii!
Kazune : Cerita apaan nih? Gak bermutu banget.
Karin : Iya nih, Author kalau bikin cerita jelek terus, tema cerita ini juga berasal dari film yang Hikari tonton beberapa hari yang lalu.
Hikari : Habisnya menurutku filmnya bagus sih, jadinya ya aku bikin cerita deh :3
Karin : Huuuu, aku baru tau kalau Hikari suka film petualangan, seperti anak laki-laki saja, dasar perempuan tomboy
Hikari : Aku ini memang perempuan tomboy kok.
Kazune : Aku baru tau kalau Hikari ini orangnya tomboy deh, aku kira Hikari itu lebih suka nonton fim romantis,
Hikari : Nggak kok, aku malah suka filam petualangan, tembak-tembakan, pembunuhan, dan peperangan :3 aku juga suka nonton transformer.
Karin : #sweetdrop
Himeka : Ternyata Hikari ini orangnya benar-benar tomboy ya, hihihi.
Michiru : Tunggu-tunggu! Kenapa di fanfic ini aku jadi luka-luka begini ya? Padahal di film-nya nggak ada orang yang terluka deh.
Hikari : Kalau aku meniru film yang aku lihat kemarin itu namanya aku nggak kreatif dong!
All (kecuali Hikari ) : Hikari'kan memang tidak kreatif, tapi kereatif!
Hikari : Sudah ah! Aku lelah ngomong sama kalian.
Michiru : Yasudah deh kamu boleh pergi :D
Hikari : Ya baiklah! Aku pergi dulu!
Karin : yah, si Hikari pergi :( lalu bagai mana nasib kita disini
Kazune : Tinggal tutup chapter ini kenapa?
Michiru : Minna-san tolong beri kritik dan saran atas fanfic ini!
Himeka : Berikan pendapat kalian juga! Harap beri tahu Hikari kalau fanfic ini tidak pantas di next! Dan harus di hapus ya!
All : REVIEW MINNA-SAN! SELAMAT MENIKMATI FIC ANEH INI!
REVIEW PLEASE!
