Choi family, sebuah keluarga yang harmonis, nyaman dan hangat sehangat secangkir teh di pagi hari.

Seungchol atau biasa yang di panggil scoup atau untuk lebih gampangnya sekop, tapi bukan sekop untuk tanah ya, memiliki seorang –ehm- istri yang hamper sempurna, well, kenapa hamper? Ya karna kesempurnaan hanya milik TUHAN –ok stop ceramah-

Sang istri bernama Yun Junghan atau yang di kenal dengan nama junghan memiliki lekuk tubuh yang menggoda –menggoda sekop tentunya- dan memiliki 3 ekor –wait, ekor? Oh ya ekor depan hahahha- yang bernama woozi, seungkwan dan chan atau yang biasa di kenal dengan panggilan dino, ya dino karna dia anak terakhir dan sewaktu mengandung junghan mengidam makan daging sate dinosaurus.

"eomma….pita ku di mana? Pasti udin yang mainin kan!" teriak seungkwan, sang diva keluarga Choi, perlu di ingatkan, seungkwan adalah seorang pria tulen yang menggemaskan dengan suara yang bagaikan diva –di saat ia berteriak histeris-

"dino- kembalikan pita ku!" perintah sang diva sembari menggedor pintu kamar dino sekuat tenaga

"hyung- aku tidak menyentuh pita mu! Aku kan pria! Aku namja…han namjaga-isso nol nomu saranghan.." balas dino sembari menyanyikan lagu yang lirik dan keadaannya bersebrangan.

"lalu di mana? Kan tidak mungkin si boncel hyung yang memakainya" ucap seungkwan pelan sembari mencari-cari pita kesayangannya

"aku dengar itu gendut" ucap woozi yang tiba-tiba lewat sembari memakai headsetnya

"kalian sudah selesai? Kenapa lama sekali?" teriak sang eomma

Dan ketiga ekor anak tersebutpun berbondong bondong keluar rumah sebelum sang eomma berubah menjadi sesosok malaikat, ya malaikat pencabut nyawa.

"woozi, seungkwan, jaga baik-baik udin ya, dan udin jangan nakal di sekolah ok" ucap sang eomma sebelum mereka pergi

"oh, ayolah eomma, aku sudah besar, dan namaku bukan udin" rengek dino

"kekeke, mianhae dino- tapi nama itu sangat lucu" balas junghan sembari mencubit kedua pipi dino

Sepanjang perjalanan mereka saling bercerita entah itu tentang kaka kelasnya, adik kelasnya intinya orang yang mereka suka. Dan tiba-tiba woozi berhenti

"eh…hyung, kenapa berhenti? Apa ada yang ketinggalan?" Tanya dino

"aku tidak mau menemani hyung ya, aku cape dan uhhh cuaca hari ini pa-nas, nanti aku bias hitam ulala, aku tidak mau huft" ucap seungkwan

"bukan, tapi bisakah kalian jalan berpisah sedikit denganku" ucap woozi datar

"kenapa hyung? Seungkwan hyung bau ya?" Tanya dino asal

"MWO?! Enak aja, aku udah mandi, luluran, pake parfum mahal huft enak saja bilang aku bau, dasar dinosaurus" balas seungkwan kesal

"bukan, tapi…kau dan seungkwan memiliki tinggi di atas ku, dan aku berjalan di tengah-tengah antara kalian, bisa kalian bayangkan, aku berjalan di tengah di apit oleh dua raksasa" ucap woozi lagi

"ya ampyun hyung, itu masalahnya? Makanya rajin minum susu hahaahha, ya sudah dino di sampingku saja" ucap seungkwan lagi

"itu malah berbentuk seperti tangga, pabo" ucap woozi kesal saat dino berdiri di samping seungkwan.

"lalu bagaimana? Hyung sih lahir duluan tapi tumbuhnya belakangan" kata dino dengan tampang polosnya.

"sial…kau mau aku tinju dan kembali ke keluargamu sebagai fosil?" ucap woozi lagi

"hai..kalian kenapa masih di sini, kenapa belum masuk?" Tanya seseorang sembari menepuk bahu dino

"ah..eh…h-hyung..ya kami akan segera menyusul" ucap dino

"hm…baiklah hyung duluan ok..bye" kata orang tersebut sembari jalan meninggalkan mereka

"ganteng ya…jadi dia orang yang sering kau ceritakan din?" ucap seungkwan saat orang tersebut mulai menjauh

"ah..i-itu, iya..eh..bu-bukan" jawab dino gelagapan

"akui saja..ya kan ya kan…boleh juga, dia tampan ko, siapa namanya?" Tanya seungkwan semangat

"namanya…jisoo hyung" ucap dino dan bisa dipastikan pipinya mulai memerah

"jiciiilllll!" teriak seseorang saat aku mulai memasuki kelas ku, ya suara cempreng yang menggema, siapa lagi kalau bukan suara mahluk tersipit, hoshi mahluk hyperaktif yang sipit dan cerewet, ku rasa bila di adu dengan seungkwan, mereka akan seri.

"berisik, lagipula apa lagi sekarang, kemarin kau memanggilku uji, puji sekarang kau memanggilku jicil, kau pikir aku tidak punya nama huh" balas woozi kesal

"baiklah bagaimana kalau…kwon jihoon" kata hoshi sambil mencoba aegyo yang berhasil mendapat jitakan pagi dari woozi

"kau menjijikan sipit, lebih baik belajar sebentar lagi kita akan ujian kelulusan dan jangan banyak tingkah!" ucap woozi

"hei, dalam hidupku ujian tersulit hanya dua, yaitu mendapatkanmu dan meminta izin menikahimu dari eommamu" jawab hoshi asal lagi yang berhasil membuat pipi woozi merah

- TBC -

Gimana guys? Ini ff seventeen pertama yaoi sih ya, yang sudah baca mohon reviewnya kekekeke see ya!