hore~ fic Yu-Gi-Oh 5D's pertama yang bukan songfic :P

Warning : Gejeness, Abalness, kejang-kejangess (?) #PLAK (abaikan warning abal ini)

I don't own Yu-Gi-Oh 5D's, Cinderella, dan Beauty and The Beast.


Cinderella and the Beast

Chapter 1 : The Beginning

Di sebuah kerajaan yang megah, hidup seorang pangeran yang gagah dan tampan. Dia bernama Yusei Fudo. Dia tinggal bersama dua pelayan setianya, Leo dan Luna. Istananya adalah istana terindah sepanjang masa. Bunga mawar tumbuh di halaman rumahnya. Terurus baik oleh Leo dan Luna.

Namun, dibalik kekayaannya itu, Yusei adalah orang yang sombong.

Dia tidak pernah mau menolong orang-orang kesusahan disekitarnya. Dia juga mengusir orang-orang yang datang kerumahnya untuk meminta bantuannya.

Suatu ketika, di hari badai, seorang nenek datang ke istananya. Dia mengetuk pintu istana Yusei perlahan.

Yusei, dengan tatapan kesal, membuka pintunya. "apa maumu, nenek tua?" Tanya Yusei dingin. "kumohon... izinkan aku menginap..." pinta nenek itu. "maaf. Sudah tidak ada tempat untukmu." Jawab Yusei dingin dan hendak menutup pintu.

Nenek itu menahan pintu dengan kakinya. "kumohon... malam inii saja..." pinta nenek itu. Yusei dengan tatapan kesal sekaligus frustasi, memanggil dua pelayannya.

"Luna! Leo! Cepat kemari!"

Luna dan Leo cepat-cepat berlari ke pintu depan. Disana, mereka ditatap dengan putus asa oleh tuan mereka.

"usir nenek jelek ini!" Perintah Yusei sambil menujuk ke arah nenek itu. "apapun perintahmu, kami laksanakan." Dua kembar itu menjawab bersamaan dan berjalan ke depan nenek itu.

"maaf, nek. Bisa tolong pergi dari sini?" Luna menujuk ke jalan dengan lembut.

"t—tapi...—"

"Nek, tuan kami tidak menginginkanmu disini." Leo menambahkan.

"k—kumohon..—"

"pergilah, nenek tua!" Yusei tidak berbasa basi mendorong nenek itu, hingga dia terhuyung-huyung jatuh ke tanah.

Tiba-tiba, nenek itu berubah menjadi seorang peri. Rambut hijau panjangnya tergerai lembut di udara. Ketiga orang itu ternganga.

"Pangeran Yusei... sudah cukup dengan keangkuhanmu... sekarang... kau harus belajar tentang perasaan orang lain..." tukas sang peri sambil mengayunkan tongkatnya.

Seketika pangeran Yusei berubah menjadi seekor serigala. "P—pangeran?" Luna dan Leo berseru panik.

"Luna dan Leo, dampingilah tuan kalian..." lanjut peri itu, menayunkan tongkatnya kearah Luna dan Leo, membuat mereka berubah menjadi dua tikus hijau.

"Kutukan kalian akan hilang ketika Yusei berhasil memahami perasaan orang lain. Sekarang... selamat berjuang, Yusei!" Ujar Peri itu sebelum menghilang.


-xxxxx-

Sementara di tempat lain, seseorang hendak memulai perjalanannya.

"anak-anakku... apa yang kalian inginkan ketika ayah pulang nanti?" tanya Pak Izinski tua pada tiga gadis dihadapannya.

"ayah, aku ingin gaun-gaun yang indah...!" seru Isabel Izinski, salah satu dari tiga anak itu. Dia adalah anak tertua diantara mereka.

"aku ingin perhiasan! Perhiasan yang berkilau!" Sembur Ai Izinski beberapa detik setelah kakaknya.

Ayah mereka hanya tersenyum. Lalu menatap anaknya yang terkecil, Akiza Izinski.

"kalau Aki? Apa yang Aki mau?" Tanyanya pada anaknya yang terkecil.

"aku... aku hanya ingin seikat bunga mawar," Kata Aki malu-malu. Pak Izinski menatap bingung anaknya sambil menelengkan kepala. "bunga mawar?"

"itu cocok sekali dengan Aki. Hadiah rendahan untuk si monster," Dengus Isabel. Diikuti tawa jahat Ai dan ibu tiri Aki. Aki hanya menunduk dan berusaha menahan air matanya.

"Kalian! Diamlah!" perintah Pak Izinski. Mereka langsung diam dan pelan-pelan mencibir pada Aki.

"kalau itu yang Aki mau, ayah akan bawakan," Ujar Ayah Aki lembut. Aki tersenyum pada ayahnya dan mengangguk.

Tuan Izinski menaiki kereta kudanya dan pergi meninggalkan keluarganya.

"Dasar monster," cibir Ai dengan culas ketika Tuan Izinski sudah agak jauh, lalu pergi bersama Isabel dan ibunya.

"setelah ini, kembalilah bekerja," Ibu tiri Aki mengingatkan sebelum masuk kedalam rumah, dan membanting pintu didepan wajah Aki.


Repiu please :D