My Bestie's Bro
.
.
.
.
.
"PARK CHANHYUUUNNN!"
Aku mengerang mendengar suara cempreng dari luar rumah. Ugh, mengganggu saja. Apakah orang di luar itu tidak tahu kalau aku baru saja begadang karena tugas laknat itu?
AKU LELAAAHH, WAHAI ORANG DI LUAR SANAAAA
Cih, awas saja jika aku sudah bangun, kupastikan hidupmu tidak tenang. Kutidakpedulikan suara cempreng itu dan mulai menutup mataku lagi setelah menyumpal telingaku dengan kapas. Sayup-sayup terdengar teriakan itu. PERSETAN, KARENA AKU MENGANTUK.
Aku baru saja kembali tertidur lima menit, aku mendengar suara pintu diketuk empat kali lalu dibuka. Kukira itu eomma namun saat aku sedikit membuka mataku, namun ternyata itu—
"ASTAGA KYUNGIN!" aku langsung bangun dan melepas kapas yang menyumpal telingaku. Gadis di depanku ini menyengir dan memberiku peace-sign.
Kim Kyungin.
Teman sekelasku sekaligus sahabatku sekaligus anaknya temannya ibuku.
Kyungin menatapku, ia berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "Jadi ini kelakuan primadona sekolah, hm?" ucapnya. Aku mengerucutkan bibirku. "Apa sih, sudah ah. Aku mau tidur karena di luar sangat dingin aku sedang males gerak," aku menggerutu sambi kembali menidurkan tubuhku lagi dan memejamkan mataku.
"Tapi—"
"Aku ngantuk. Jangan ganggu aku. Sana pergi jangan kunjungi aku, kunjungi saja Sekyung, kembaranmu itu."
"Hari ini kan—"
"Hari sabtu! Dan sekarang libur, jangan ganggu aku—"
"HARI INI HARI JUMAT DAN HARI INI KITA HARUS LATIHAN CHEERS, IDIOT. KAU MAU DISEMBUR JUNG-SSAEM?!"
Seru Kyungin.
Aku kembali membuka mata sipitku.
Berkedip, berkedip, berkedip.
Hari Jumat?
Latihan?
Cheers?
Jung-ssaem?
1...
2...
3...
"HAH YAAMPUN AKU LUPA! GYAAAA HANDUKKU MANA HANDUUUKKKK?!"
KAMPRET.
AKU PANIKKKKK
Aku lupa hari ini adalah hari Jumat dan bukan hari Sabtu.
Aku lupa hari ini hari pertama latihan cheers untuk mendukung turnamen basket sekolahku yang melawan sekolah lain.
Dan...
Aku lupa Jung-ssaem galaknya minta uang—eh minta ampun.
HANDUKKU MANA SIHHHH
Aku segera membuka pintu kamarku dan menyembulkan kepalaku. Lalu berteriak, "EOMMMAAAAA HANDUKKU MANAA?!"
Bisa kulihat, Kyungin hanya menggeleng-geleng sambil berdecak.
.
.
.
Wanita berparas manis itu menguap sambil mengaduk-aduk susu berwarna merah muda. Ia tersenyum senang kala aroma susu itu menghampiri indra penciumannya. Segera saja, ia mendekatkan gelas itu ke bibir tipisnya.
"PARK CHANHYUUUNNN!"
Tapi sebuah suara cempreng nan nyaring menghentikkan pergerakannya. Ia mendesah pelan dan meletakkan susu stroberinya. Dia melangkahkan kakinya menuju jendela agar mata sipitnya bisa melihat siapa yang datang pagi-pagi begini.
Ia menyipitkan matanya dan mengernyit. "Huh? Siapa itu?" ujarnya. Yang dia lihat hanya sebuah pagar dan sebuah tangan melambai-lambai. Jadi parno sendiri kan dia, siapatau itu tangan doang yang gerak...
Baekhyun—wanita itu—berdecak. "Seharusnya Chanyeol menurut untuk tidak memasang pagar yang tinggi-tinggi. Dasar idiot keras kepala," gerutunya. Baekhyun pun berjalan menuju kamarnya dan menemukan suaminya sedang telentang di sofa.
Tidurnya lasak banget sih, pikirnya. Jadi tadi suaminya yang memiliki tinggi tidak wajar itu tidur di kasur dan mungkin karena dia hiperaktif serta lasak(?), jadi dia bisa sampai ke sofa yang letaknya ada di depan kasur. Kebayang, kan bagaimana?
Baekhyun menepuk pipi Chanyeol, suaminya. Chanyeol tidak membuka matanya dan hanya membetulkan posisinya. Oke, karena ini emergency dan orang di luar sana sepertinya pita suaranya sudah mau putus, ia memakai cara yang unik.
Dia ke kamar mandi, mengambil sikat gigi dengan pastanya, lalu membuka paksa mulut Chanyeol dan menggosokkan giginya. "Sayangku, bangun."
Cara yang unik.
Kenapa tidak langsung menyiramnya saja dengan air? Karena nanti sofanya juga basah dan Baekhyun malas jika sofa beludru berwarna merah marunnya itu basah. Chanyeol menggeleng dan menggeliat. "Uhhmm—Bekyon kao kenapa melakokan ini lagi..." Chanyeol meracau dan memegang pergelangan tangan Baekhyun untuk menghentikkan gosok-gigi-secara-paksa itu.
"Karena kalau tidak begini kau tidak akan bangun! Sana lihat siapa yang datang dan bukakan pintu!" titah Baekhyun sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Chanyeol dengan malas mengangguk dan berdiri. Tangannya masih bergerak menggosok giginya.
Chanyeol membuka pintu untuk melihat siapa yang datang dan—karena badannya menjulang kayak pohon pinang—dia melihat ada gadis berumur limabelas tahun melambaikan tangannya. Dengan sikat gigi di mulutnya, ia pun berjalan menuju pagar dan membukakan pagarnya. Gadis itu, Kim Kyungin.
"Selamat pagi, abeonim! Apa Chanhyun sudah bangun?" sapa Kyungin sambil membungkuk sopan. Chanyeol tersenyum cerah walaupun matanya masih belekan. "Selamat pagi juga, Kyunginnie. Chanhyun belum bangun, kau ke kamarnya saja," ucap Chanyeol dengan busa memenuhi mulutnya.
Kyungin mengangguk dan langsung masuk ke rumah yang bisa dikatakan megah itu. Di ruang tengah, Kyungin melihat Baekhyun dengan khidmat menikmati susu stroberinya. Ia menghampiri teman ibunya terlebih dahulu. "Pagi, eomonim!" serunya sambil membungkuk.
Baekhyun sedikit tersedak dan Kyungin hanya menyengir tanpa dosa. "Oh, pagi juga Kyungin!" Baekhyun berdiri untuk cipika-cipiki dengan anak temannya ini. "Chanhyun ada di kamarnya, sepertinya dia begadang main game lagi.."
Kyungin mengangguk dan ia langsung melesat ke lantai dua untuk menemui sahabatnya. Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya melihat Kyungin yang mirip sekali dengan temannya, Kim Jongin. Dia kembali menaruh bokongnya di sofa sambil menonton berita pagi.
Cklek. Baekhyun menoleh ke arah pintu dan Baekhyun melihat suaminya, Park Chanyeol dengan mulut penuh busa dari pasta gigi. Jangan lupa messy hair-nya yang menurutnya malah telihat seksi.
Chanyeol berjalan menuju tempat cuci piring untuk berkumur-kumur. Lalu ia tersedak air keran kala ia mendengar teriakan, "HARI INI HARI JUMAT DAN HARI INI KITA HARUS LATIHAN CHEERS, IDIOT. KAU MAU DISEMBUR JUNG-SSAEM?!"
Ia tahu itu suara Kyungin yang sangat mirip dengan suara Do Kyungsoo, temannya. Chanyeol menghampiri Baekhyun. "Hei, kenapa mereka? Kok ada idiot-idiotnya segala?" tanya Chanyeol. Baekhyun mengangkat bahunya acuh lalu ia meraih gelasnya untuk menenggak susu stroberinya lagi.
"HAH YAAMPUN AKU LUPA! GYAAAA HANDUKKU MANA HANDUUUKKKK?!"
"Uhukkkk!"
Baekhyun tersedak karena suara teriakan—yang ia yakini—adalah suara anak gadisnya. Chanyeol yang juga kaget menepuk punggung istrinya pelan. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya memastikan. Baekhyun menggeleng ia mendongakkan kepalanya ke atas.
Apakah nanti gadis penggemar Pocoyo itu akan muncul dengan rambut bak singa dan piyama Pocoyonya? Sepertinya...
"EOMMMAAAAA HANDUKKU MANAA?!"
Tidak muncul. Namun suara nyaring nan menggelegarnya yang muncul. Baekhyun akhirnya menyahut. "DI BALKON?!" sahut Baekhyun dengan nada yang ragu.
Lalu terdengar suara langkah kaki yang gaduh dari atas. "TIDAK ADAAAA!"
Baekhyun menatap Chanyeol. "Dimana, ya?" tanyanya. Baekhyun tahu ia bertanya pada orang yang salah, Chanyeol menggeleng acuh. "Uhmm—COBA KAU CARI DI DEKAT GUDANG?"
Langkah kaki yang gaduh terdengar lagi dan—"AAAAAAA CICAAKKKKK!"
Baekhyun yang mendengar anaknya panik juga ikut panik. Chanyeol sih adem ayem aja selama istri sama anaknya itu gak nape-nape(?). Panik, Baekhyun pun meninggalkan Chanyeol sendirian di ruang tengah untuk menghampiri Chanhyun.
Ia melihat Chanhyun seperti melihat Chanyeol versi cewek yang habis bangun tidur. Mirip sekali. "Ada?" tanya Baekhyun. Tentu saja Chanhyun menggeleng dengan wajah panik.
"Baiklah, kau pakai handuk—"
"CHANHYUN-AAAHHHH HANDUKMU ADA DI KOLONG TEMPAT TIDUR!"
Itu suara Kyungin.
Baekhyun menatap Chanhyun malas sedangkan gadis belia itu menyengir ala ayahnya.
Disc: OCs gatau punya siapa :/ tapi cerita punya GUEH. GE-U-E-HA.
Cast: Park Chanhyun (chanbaek's daughter), Kim Kyungin (kaisoo's daughter), Oh Sekyung (selu's daughter), Byun Baekhyun (GS), Park Chanyeol, Kim Jongin, Do Kyungsoo (GS), and many moreee (ada (main) cast yang tidak kusebutkan. munculnya chap depan ekekek).
Rated: T(api...M. hehe gakdeng)
Genre: romance? Friendship? Family? Comedy? Dipilih yo.
Pair: STILL ERROR NOT FOUND—found one;Junsu x Kyungin.
Slight Pair: exo official pairs, bo. yeheeeettt
Warning: INI GENDERSWITCH QAQA. NO YAOI OKEH. TAPI TIDAK AKAN ADA YANG TERSAKITI, TENANG JHA.
PIRIDING! X3
Gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal. Kakinya yang terbalut pantofelhitam mengkilap menendangi kerikil-kerikil di jalanan. Tangannya masuk ke saku jas sekolahnya. Angin musim panas bertiup menerpa rambut sebahunya.
Park Chanhyun.
Gadis semata wayang dari pasangan Park Chanyeol—seorang CEO—dan istrinya yang manis, Byun Baekhyun—menejer di perusahaan suaminya sendiri. Tubuhnya mungil seperti ibunya sedangkan wajahnya mirip dengan ayahnya. Ia sedikit kesal kenapa tidak semua fisik ayahnya menurun padanya, jadi ia pasti tinggi. Yah, tapi ia tidak pendek-pendek amat sih. 155 lah.
Ditambah, justru watak ayahnya yang menurun kepadanya. Mungkin kalau watak Chanyeol itu rajin, cool, dan kalem sih dia senang-senang saja.
Eh, malah kebalikan.
Chanhyun itu 55% Chanyeol dan 45% Baekhyun. Dia ceroboh, pelupa, kepandaiannya di bidang akademik tidak rata (maksudnya ada yang jeblok, jeblok banget, bagus, bagus banget), pemalas, cerewet, berisik, galak, serta hiperaktif. Tapi bagusnya, dia menguasai rapping, beatboxing, dan bernyanyi. Dia bisa dibilang pro dalam bidang itu.
Satu lagi. Walaupun dia bertubuh mungil, dia manis, dia cantik, dan badannya bagus. Chanhyun itu primadona sekolah. Banyak orang yang memintanya jadi kekasih tapi dia bilang, "cih, ngaca dulu sono."
Kan langsung JLEB.
Tapi walaupun seperti itu, penggemar-penggemarnya tetap setia. Gadis berkuncir dua yang berjalan di sebelah Chanhyun menyolek lengannya. "Chanhyun-ah, jangan begitu dong. Aku minta maaf..."
Tadi pagi, teriakan Kyungin itu mengganggu tidur cantiknya. Jadi dia empet(?) dan unmood sama Kyungin. Lalu Chanhyun tidak merespon. Bibirnya tetap maju. Kyungin memberikan puppy eyes-nya. "Chanhyunnie, bbuing bbuing~" Kyungin ber-aegyo. Chanhyun menatap Kyungin malas dan menghela nafasnya.
"Baiklah. Kumaafkaan. Fuh."
Kyungin terkekeh. "Kkkk~ nanti aku traktir waffle itudeh!" seru Kyungin sambil merangkul Chanhyun yang sedikit lebih pendek darinya. Chanhyun mengangkat alisnya dan menatap Kyungin penuh arti. "SUNGGUH?"
Gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya dan membentuk 'V' dengan jari tengah dan jari telunjuknya. Oh ya, Kyungin adalah anak perempuan dari Kim Jongin dan Do Kyungsoo, sahabat orang tua Chanhyun. Sama seperti Chanhyun, Kyungin lebih mirip ayahnya daripada ibunya, Kyungsoo.
Namun kulit tan Kyungin membuat di mata para lelaki itu seksi ditambah rambutnya yang dicat berwarna abu-abu. Padahal Kyungin mendapat kesan cute, jadi akhir-akhir ini dia menguncir rambutnya dengan kuncir dua. Selama ini, rambut Kyungin terlihat berantakan dan justru menambah kesan seksi.
Jadi, satu kata untuk Kyungin—seksi.
Kalau untuk Chanhyun mungkin...err...manis?
.
.
.
Chanhyun dan Kyungin menyusuri koridor menuju kantin. Beberapa lelaki yang sedang berada disitu menatap mereka dengan pandangan terpesona. Sebagian juga ada yang menatap Kyungin dengan mupeng. Lelaki normal mana yang tidak terpana jika seorang gadis berkulit tan dengan wajah yang menggoda—padahal Kyungin sendiri tidak menggoda(?).
Jangan lupakan rok seragam mereka yang berada enam sentimeter di atas lutut. Itu bisa mengekspos paha Kyungin yang—oke, jangan sampai cerita ini berubah rating. Skip.
Gadis yang berada di sebelah Kyungin menghela nafas. "Kurasa kau primadona disini, Kyungin-ah," ucap Chanhyun. Kyungin memasang tampang polos dan bodoh. "Aku?" katanya sambil menunjuk dirinya.
Chanhyun mengangguk. Kyungin merangkul Chanhyun. "Aduh, kok aku? Hei, Channie, dengar ya. Kau sudah ditembak hampir semua cowok yang ada di sekolah ini. Dan kau menolak mereka—" ia menghela nafas "—semuanya."
"Tapi tetap saja! Cowok-cowok itu menatapmu dengan terpesona! Kau cantik, seksi, tinggi, pintar, dan ramah! Sedangkan aku, aku sebaliknya. Aku jelek, aku tidak cantik, aku pendek, aku galak, aku bodoh, pemalas, aku bawel—HEI! KIM KYUNGIN!"
Saat Chanhyun sibuk mengoceh, Kyungin meninggalkannya begitu saja. Gadis tan itu memilih bergabung dengan Wu Edison dan Wu Kevin, Wu Twins yang sedang di pojokan kantin. Oh iya, mereka sudah sampai di kantin daritadi sebenarnya. Chanhyun mencak-mencak dan mengikuti jejak Kyungin.
Kyungin menaruh bokong seksinya di sebelah Kevin sementara Chanhyun duduk di sebelah Edison. Edison menaikkan alisnya melihat sepupu tirinya. "Hei, wajahmu kusut seperti rambut mama pagi tadi. Ada apa?" ucapnya sambil mengaduk es jeruknya.
Kevin mengamini. "Uhm, yea. Kau jelek sekali bahkan si hitam ini lebih can—"
Ia memotong ucapannya saat melihat Kyungin dan Chanhyun sudah menatapnya tajam. "Calm down, girls. Just kidding!" seru Kevin sambil mengangkat tangannya.
Wu Kevin dan Wu Edison ini adalah anak kembar dari pasangan Kris Wu dan Huang Zitao. Dimana Kris Wu adalah kakak tiri dari ayah Chanhyun. Jadi otomatis Chanhyun dan Wu Twins itu adalah sepupu tiri. Oke, mengerti kan?
"Jadi apa yang membuat princess begini, hum?" tanya Kevin. Chanhyun menggeleng malas. "Tidak apa. Aku bete," Chanhyun menyomot kentang goreng milik Edison. Edison hanya menggeleng melihat tingkah sepupu tirinya yang manis serta cantik jelita ini. Jelas saja Chanhyun kembali bete karena dikacangin Kyungin.
Tiba-tiba saja benda persegi panjang putih milik Kyungin berdering.Tanpa basa-basi, ia langsung mengangkatnya dan meninggalkan mereka bertiga. Chanhyun mengernyitkan dahinya melihat Kyungin yang menerima telpon.
"Tidak biasanya dia mengangkat panggilan harus menjauh seperti itu," gumamnya sambil memperhatikan Kyungin. Kyungin terlihat antusias dan bahagiaaaa sekali. Tapi masa bodohlah, mungkin saja itu crush-nya Kyungin, pikirnya.
Eh. Kyungin kan sudah punya pacar...
Atau mungkin, yang menelpon itu pacarnya?
"Junsu hyung sedang latihan untuk tanding," tiba-tiba sebuah suara membuyarkan pikiranya. Ia menoleh ke arah suara. Mata sipitnya melihat seorang laki-laki dengan pipi tembam yang menarik untuk dicubit. Kim Hoseok.
Chanhyun mengerjapkan matanya serta mengernyitkan dahinya. "Kau mengagetkanku, bakpao," gerutu Chanhyun. Hoseok yang mengambil tempat duduk yang diduduki Kyungin tadi hanya menyengir dan menunjukkan peace-sign-nya. Gadis manis itu mencibir. Sementara Wu Twins, mereka tenggelam dalam permainan kawi-bawi-bo sampai tidak sadar ada yang datang.
Hoseok adalah bendahara di kelas Chanhyun. Anaknya? Anaknya petakilan(?), ketawa mulu, dan God of Troll. Pak Jaya aja kalah troll(?). Dia ini sepupu Kyungin dimana ayah Kyungin—Jongin—adalah adik dari ayah Hoseok, Kim Jongdae.
"Euhm, Shin ahjussi! Aku pesan lima dalgona, dong!" seru Hoseok sambil mengangkat tangannya. Perlu diketahui, Hoseok itu doyan makan namun badannya tidak gemuk. Mungkin semua makanan itu lari ke pipinya yang minta dicubit.
"Hoseok-ah, tadi kenapa kau tiba-tiba bisa berkata Junsu oppa sedang latihan? Emangnya kau tahu aku lagi mikir apa?" tanya Chanhyun susah payah sambil mengunyah kimbap yang memenuhi mulutnya. Hoseok menaikkan alisnya. "Hahaha~ aku tahu dari tatapanmu! Kau seolah bertanya 'siapa yang menelpon Kyungin?' kkk~ dan aku pikir kau berpikir bahwa Junsu yang menelpon."
Chanhyun hanya membulatkan bibirnya. "Kevin, aku minta jusmu, dong. Jusku habis," pinta Chanhyun. Kevin mengangguk acuh sambil menatap layar smartphone-nya. Oh, kawi-bawi-bo-nya sudah bubaran, toh, pikir Chanhyun saat melihat Edison fokus kepada dalgona yang baru saja datang yang tadi dipesan Hoseok. Ia pun menyeruput jus milik Kevin.
Beberapa detik kemudian, Kyungin kembali dengan wajah bahagia, sumringah, ceria, dan senang. "Aku kembali! Ada yang kulewatkan? Oh—hai, Hoseokkie!" seru Kyungin sambil melambaikan tangannya pada Hoseok. Sayang, Hoseok sedang fokus memotong bagian tengah dalgonanya jadi Kyungin diacuhkan.
Fyi, Junsu yang disebut Hoseok tadi adalah pacar Kyungin. Kim Junsu anak dari ketua yayasan sekolah ini. Junsu adalah ketua klub baseball.
Kyungin mendengus kesal. "Sudah? Lama sekali, siapa yang menelpon?" tanya Chanhyun sambil menyipitkan matanya yang memang sudah sipit. Kyungin tersenyum sumringah. Chanhyun sweatdrop karena wajah Kyungin menunjukkan ekspresi mau-tau-banget-atau-mau-tau-ajah.
Chanhyun memutar bola matanya malas. "Lupakan."
"Kim Kyungin! Kau dipanggil Shin sonsaengnim, sepertinya dia mau membicarakan tentang sexy dance-mu? "
Secara tiba-tiba, muncul laki-laki bernama Lee Dongjun. Itu adalah teman satu klub dance Kyungin. Kyungin mengernyit. "Hah? Bukannya aku sudah menolaknya, ya...aish, tidak tidak! Junsu oppa tidak mengizinkannya," Kyungin berkacak pinggang.
Oh ya, Kyungin mengikut dua klub. Cheerleader dan dance. Meanwhile Chanhyun, dia mengikuti tiga klub;cheerleader, band, attitude. Attitude? Di sekolah ini menyediakan klub attitudebagi para siswi. Dia mengikuti klub ini karena paksaan—ancaman juga—dari Baekhyun.
Dongjun memutar bola matanya. "Terserah. Tapi kau wajibkuduharusmusti ke ruangan beliau. Sekarang! Tidak ada penolakan!" Dongjun menarik jas seragam Kyungin. Sambil berjalan, Dongjun mengedipkan sebelah matanya kepada Chanhyun tidak peduli dengan Kyungin yang ternyata rambutnya nyangkut di name-tag Dongjun.
Chanhyun bergidik. "Dih, sakit mata tuh orang."
.
.
.
-TBC/END?-
a/n: HOWLAAAA~!
Aku bawa ff tentang anak-anak official pair dari exo! Jengjeng! Gimana? Aku gak ada ide siapa nama anak chanbaek. aku tadi mau namain chanhee, gajadi. baekhee, gajadi. malah aku tadi mau maksain namanya chanbaek/?-_-a
Yaudah karena mayoritas ff chanbaek itu anaknya namanya chanhyun, yaudah—chanhyun. Gak kreatip emang /disorakin/. Temenku bilang, kalo hanhyun itu cocoknya jd cowok, tapi karena aku butuhnya cewek...yaudah gitu. Ini masih semacam prolog sih wkwkwk~
Satu lagi, untuk mukanya kyungin, bayangin aja ulzzang yang mirip kai itu lho, jo eunhee. Pada tau kan? xD
Review dari duapuluh? LANJUT! AYO DIRIPIU SAYANG;3 /?
p.s.: lee dongjun anaknya haehyuk hihiy.
p.s.s: saran nama kakaknya hoseok dong? u-u aku bingung
p.s.s.s: tar dia muncul di chap 4! (lama amat)
