Entah apa yang di fikirkan oleh pamanku, sehingga aku di titipkan ke gunung Kwenlun (Kunlun) pasca penyerbuan ke kediaman kami malam itu. Aku masih dapat mengingatnya dengan jelas, saat paman menarikku dan membawa kami beserta keluarga istana lain pergi menyusuri jalan rahasia istana. Pamanku Cao Song, hanya seorang penguasa kecil , tapi karena suatu ramalan, dan serakahnya sang selir, membuat kami harus hidup dalam persembunyian selama beberapa minggu sebelum akhirnya paman menitipkanku pada seorang guru setelah bermimpi bertemu seorang dewa malam .
" Ri. . ? Nona Xiahou Ri ? Apa yang sedang anda fikirkan? Sepupu anda sudah menunggu sejak tadi " seorang Biksu tampak menatapku kebingungan. Ah, aku malu ketahuan sedang melamun, buru – buru aku membungkukkan badan dan segera pergi setelah pamitan.
Bulan ini adalah saat bunga persik mekar dari pohonnya, aku sudah menunggu musim ini lama, ahh.. tapi aku mungkin tak bisa melihatnya mekar saat ini. Tak ingin melewatkan sesuatu, kakiku segera melangkah menuju deretan pohon persik yang baru saja akan mekar. Di sana aku bisa melihat seorang pemuda sedang duduk, dia tampak bahagia sekali di kelilingi oleh binatang – binatang yang hidup di gunung ini.
" Shu Fa, apa kau sedang mandi ? "
Pemuda itu tersenyum, di jarinya terlihat sepasang parkit yang tengah bertengger manis menatapnya.
" Ah, Ri? Selamat pagi , apa ini tidak terlalu lambat untuk menjengukku? Sekarang sudah hampir jam 9 , loh "
" Ah, ya.. Itu.. Aku lupa, hehehe... ", aku mengusap tanganku gugup.
" Tidak apa – apa, aku sudah tau kau akan pergi hari ini, sebenarnya aku ingin ikut, tapi Ibu Ratu tak mengizinkanku kemana – mana di musim ini" , wajahnya yang tampan tampak di rundung sedih, namun ia segera menepisnya dan tersenyum kembali. " Oh , ia. Tadi ada seorang pemuda Oni yang datang kemari, dia masih ada di salah satu gazebo sekitar sini. Kurasa dia datang kemari bersama sepupumu, Cao Ren "
" Oni? Bisa memasuki Istana milik Yu Shi ?", alisku otomatis bertaut dan menatapnya kebingungan. Kira – kira, iblis jenis apa yang bisa memasuki kekkai tuan Yu Shi sampai aku pun tak menyadarinya. Karena penasaran, aku segera mencari pemuda itu. Setelah beberapa lama berkeliling, akhirnya aku menemukannya.
Di depan mataku, pemuda berambut putih kekuningan itu sedang duduk bosan, beberapa kali ia menghela napas. Aku tak langsung menghampirinya, aku masih penasaran, iblis apa bocah ini, sampai bisa menerobos seenaknya.
Di tengah kekesalanku, semilir angin menerpa tempat kami berada, dan tanpa bisa ku cegah, pemuda itu pun akhirya menyadari keberadaanku...
Yup !
Maaf ya para Reader, ceritanya OOT, tapi karena ini cerita pertamaku , mohon kritik dan sarannya, trima kasih~
