Title : Liars

Author : Ai Zhi Lan ( AlfA_LoveHigh) Ganti jadi Xiao Ming Ming ? :3

Genre : Romance, Brothership, Bloody (?)

Rated : T

Cast : Xi Luhan (Luhan)

Wu Yi Fan (Kris)

Kim Jong In (Kai)

Do Kyung Soo (Kyungsoo) Merangkap Sohee .

All Member EXO.

Pairing : HanSoo/KaiSoo

Disclaimer : Semua Cast adalah milik Allah swt, Orangtuanya dan SME.

Ide, Alur Cerita terinspirasi dari MV EXO-Wolf Drama Version. Tapi, kalimatnya adalah hasil dari pemikiran saya .

Walau terinspirasi, tapi ini sangat berbeda jauh… Hahaha… *ketawa Nista *dicekek

KyungSoo, Kai, Kris, Luhan, dan semua member Exo adalah Bias saya

.

.

It's Yaoi.

Boys X Boys.

Typos and KST it's mine.

KST (Kalimat Sok Tau.)

.

.

.

Don't Like Don't Read.

.

.

.

After Read Must Review.

.

.

.

.

Chapter One

"Xi Lu Han"

.

.

.

Senja menampakan semburat jingganya, menandakan hari sudah akan menjemput malamnya. Dibalik sana, ditengah lorong gelap yang hanya mendapat penyinaran dari lampu yang ada diluar gedung, seorang namja tengah memandang angkuh kearah tembok. –Luhan-

"Aku harus pergi sekarang." Ucap namja yang lebih tinggi. Ia mengambil tempat di hadapan Luhan.

Luhan menatap namja didepannya, nanar.

"Kris…"

"Ini, untuk kebaikan kita berdua. Kita pecah fokus mereka menjadi dua. Sementara aku pergi, kau harus menjaga dirimu baik-baik."

"Begitu juga dengan kau,"

"Aku akan pergi ketempat yang tak mungkin mereka temui…"

Kris melirik Luhan sejenak.

"Jangan tunjukkan kekuatanmu kepada siapapun. Termasuk orang terdekatmu nanti, arra?." Ujar Kris mantap.

Luhan mengangguk. Matanya dan mata Kris beradu pandang untuk beberapa detik, menyiratkan bahaya yang akan terjadi pada keduanya saat seorang diri.

"Berjanjilah untuk bertahan hidup sampai aku kembali." Kris menepuk pundak Luhan. Tatto naga dipunggung tangan kanannya berkilat.

Luhan tahu, itu adalah isyarat bahaya.

Dengan menjinjing tas ditangan kirinya, Kris berlalu. Diujung lorong, ia disambut oleh cahaya lampu yang menyilaukan matanya.

Ia harus pergi.

Apapun yang akan terjadi padanya diluar sana, ia harus pergi.

Namun, ada satu hal yang mengganjal pikirannya.

Luhan.

Ia berbalik.

Sosok bertubuh kurus dengan rambut coklat itu masih memandangnya.

"Kau harus tetap hidup, Luhan." Bisik Kris pelan kepada dirinya sendiri.

Kris memantapkan hatinya. Tatto di tangan kirinya bersinar. Bahaya ada disekitarnya, tidak ada waktu lagi untuk berpikir. Ia memacu kakinya, melesat pergi menembus gelapnya malam.

Luhan terdiam sesaat, setelah kepergian Kris. Matanya melesat, memandang kesatu titik dan ia mulai berlari.

.

.

.

Liars

.

.

.

Diatap gedung, Kyungsoo menggeliat. Ia tak ingat sudah berapa lama ia tertidur. Pasti, oemmanya sudah mengomel dirumah. Apa yang harus dikatakan Kyungsoo pada Oemmanya?.

Apakah dia harus bilang, kalau dia baru saja tertidur di atap gedung karena bosan mengamati bulan cembung yang muncul di langit barat sore hari?.

Apakah dia harus bilang, ia menunggu saat-saat bulan cembung itu akan berubah menjadi bulan purnama, sampai ia akhirnya ketiduran?.

Apakah dia juga harus menjelaskan kepada Oemmanya, bahwa ia diam-diam meminjam teropong milik sekolah tanpa izin dan menyusup di gedung tua hanya untuk melihat bulan yang tak kunjung purnama?.

Pemikiran yang konyol.

Bahkan, Kyungsoo pun melewatkan saat-saat yang dinantinya –saat bulan perlahan menjadi bulat sempurna- dengan tertidur.

Yang jelas, ia harus pulang sekarang.

Kyungsoo mempercepat langkahnya. Ia menuruni tangga dan mencapai halaman gedung yang sudah benar-benar gelap sekarang.

Ini semua, karena ia ketiduran.

Huft… malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi Do Kyungsoo.

Ia berjalan lebar-lebar. Hawa dingin yang merambat di tengkuknya, membuatnya merinding.

Kyungsoo memegang tas selempangnya erat-erat. Tangan kirinya terangkat menyentuh tengkuknya yang merinding.

Aneh.

Malam ini aneh sekali.

sSSaAATT!.

Belum sempat Kyungsoo berteriak, seseorang dengan cepat membekap mulutnya. Ia menarik Kyungsoo kesudut tembok yang terhalang oleh tembok yang menonjol karena sentuhan artistic.

Kyungsoo ketakutan. Ia berusaha melepaskan tangan yang membekap mulutnya. Sampai akhirnya gerombolan gangster lewat tepat dihadapan mereka.

Kyungsoo tersentak, sengatan listrik perlahan menjalar ditangannya yang bersentuhan dengan tangan yang membekap mulutnya. Ia meminggirkan tangannya untuk melihat tatto yang menyala dipergelangan tangan milik seseorang dibelakangnya itu.

Kyungsoo merasakan bulu tengkuknya merinding kembali. Dengan keras, ia melepas bekapan di mulutnya saat gangster itu sudah berlalu.

Seorang namja berwajah tampan menampakkan dirinya dihadapan kyungsoo. Namja itu memandang kyungsoo dengan tatapan yang sulit diartikan. Kyungsoo juga menatap namja itu.

Mereka bertatapan cukup lama, menimbulkan berbagai pemikiran liar dan pertanyaan aneh di pikiran Kyungsoo.

Namja itu tau apa yang ada difikiran Kyungsoo. Oleh karena itu, ia segera melesat pergi dan membiarkan Kyungsoo seorang diri.

"Hey! Tunggu!." Pekik Kyungsoo.

Tapi namja itu tak menoleh. Ia berlari dengan cepat. Kyungsoo juga dapat melihat namja itu lebih memilih melompat dari pagar beton ketimbang menuruni tangga yang ada disampingnya.

Kyungsoo membulatkan matanya. Bibirnya menggeretak geram. Antara kesal dan penuh tanda tanya.

.

.

.

Liars

.

.

.

Kyungsoo membaca buku astronomi yang cukup tebal. Walau fokus Kyungsoo hanya pada bukunya, namun ia masih bisa melirik Chanyeol dibangku belakang sebelah kirinya melempar bola-bola kertas kearah Kai, Teman yang duduk tepat dibangku sebelah kirinya. Ia juga dapat mendengar desisan mereka yang membicarakan dirinya.

Kyungsoo menghirup nafas berat, sebelum membalik halaman bukunya.

Lee Seosaengnim masuk kedalam kelas dan semua siswa yang kebanyakan namja itu diam. Termasuk Chanyeol. Ia berhenti melakukan tingkah usilnya melempar bulatan kertas.

Lee seosaengnim tidak sendirian, ia datang bersama seorang namja yang mampu menyedot seluruh perhatian kyungsoo.

Lee Seosaengnim memperkenalkan namja itu sebagai,

Luhan.

Xi Lu han.

Kyungsoo membulatkan matanya sempurna tatkala namja itu bergerak mendekatinya dan duduk disamping kanannya.

Kebencian tersirat dengan jelas di mata bulat Kyungsoo. Berbagai tanda tanya besar terngiang-ngiang diotaknya. Namun, segala pertanyaan itu rupanya takkan mudah terjawab karena namja disampingnya itu –Xi luhan – takkan memberikan jawaban.

Luhan bertingkah seolah ia tak mengenal Kyungsoo sebelumnya.

.

.

.

Liars

.

.

.

Luhan terkejut, begitu Lee Seosaengnim menyuruhnya duduk disamping seorang namja bernama Do Kyung Soo.

Namja itu…

Bukankah dia namja yang ia temui malam itu?.

Kenapa ia harus bertemu dengannya disini?.

Luhan berjalan perlahan menuju bangkunya. Ia berusaha untuk menganggap biasa tatapan membunuh yang dilontarkan Kyungsoo.

Apapun yang terjadi, ia tak boleh tau siapa aku sebenarnya.

.

.

.

Liars

.

.

.

Luhan adalah namja yang easy going. Ia mudah akrab dengan teman-teman sekelasnya. Mereka melakukan banyak kegiatan bersama-sama. Bermain silat dan bermain Bola, seperti yang tengah dilakukannya saat ini.

Kyungsoo memantau perkembangan Luhan di sekolah. Sepertinya namja itu bisa dipercaya. Ia baik kepada semua orang dan ia tak pernah melakukan satu pelanggaran pun disekolah.

Perlahan-lahan ke khawatiran Kyungsoo tentang namja itu menghilang. Walaupun tanda tanya besar malam itu belum juga hilang dari fikirannya.

"Kyungsoo-ya?."

Kyungsoo yang kala itu duduk dibangku penonton, menoleh mendengar seseorang memanggilnya.

Namja tan dengan peluh di keningnya menghampiri Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum menyambutnya.

"Kai…"

Kai membantu Kyungsoo berdiri dan merangkul pundaknya.

"Kapan-kapan kau harus ikut bermain, ya?."

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya, "Akan kufikirkan."

Kai mengacak-acak rambut Kyungsoo dengan sayang.

Pada jarak yang tidak jauh dari Kai dan Kyungsoo, Luhan memandang mereka dengan tersenyum. Kai menyadarinya. Ia mengajak Kyungsoo mendekat kearah Luhan. Dengan sekali gerakan, lengan kiri Kai merangkul pundak Luhan. Mereka bertiga berjalan beriringan dengan tawa renyah berlatar belakangkan langit senja.

Dalam hatinya, Luhan bersyukur bisa bertemu dengan kesepuluh sahabat barunya, dan… tentu saja Kyungsoo.

.

.

.

Liars

.

.

.

Kesebelas namja itu keluar dari sekolah saat hari sudah malam. Luhan agak menjauh dari Kai dan Kyungsoo yang terus menempel dari tadi.

Ditengah perjalanan menunggu Bus, insting Luhan mencium bau bahaya. Ia mendekap erat tattoo dipergelangan tangannya yang mulai menyala.

"Luhan, ada apa?." Tanya Tao yang melihat kegusaran di wajah sahabatnya.

"Ada seseorang yang mengikuti kita." Bisiknya pelan kepada Tao.

Namun bukan hanya Tao yang mendengarnya, semua teman disana ikut mendengarkan ucapan Luhan, kecuali Kai dan Kyungsoo.

"Teman-teman, aku mau mengantar Kyungsoo pulang dulu ya?." Ucap Kai tersenyum sumringah sembari melirik Kyungsoo yang sedari tadi ia peluk dari samping.

Chanyeol menarik Kai dan membisikkan sesuatu ditelinga Kai. Wajah teman-teman Kai tampak serius. Kyungsoo menyadari itu. Ia segera melirik dan melemparkan pandangan penuh selidik kearah Luhan. Namja itu hanya menunduk.

"Kyungsoo-ya, Mianhae sepertinya aku tidak bisa mengantarmu pulang." Ucap Kai.

Kyungsoo bisa melihat wajah cemas Kai dan teman-temannya.

Ada yang mereka sembunyikan.

Tapi, Kyungsoo tidak ambil pusing. Ia berlari menuju Bus yang berhenti, begitu Kai mengusir dengan gerakan tangannya.

Kyungsoo menghirup nafas berat. Kai menyebalkan sekali malam ini. Dari dalam Bus, ia masih dapat melihat teman-temannya berkumpul membicarakan sesuatu.

Bus mulai berjalan dan Kyungsoo semakin resah tatkala gerombolan gangster muncul dihadapan para sahabatnya.

Jadi itu yang mereka sembunyikan dari Kyungsoo?.

Apa kesepuluh temannya itu akan berkelahi dengan para gangster itu?.

Ia menggigit bibirnya cemas. Untuk kesekian kalinya, jari-jemarinya mengetuk-ngetuk bangku yang ada di dalam Bus.

Bagaimana ini?.

Para gangster itu terlihat sangat kuat, sementara kesepuluh temannya itu, tak ada potongan preman pun dari dalam diri mereka.

Bagaimana kalau mereka babak belur?.

Bagaimana kalau mereka mati?.

AHHH!.

"STOP!." Teriak Kyungsoo lantang.

Seketika Bus berhenti.

Kyungsoo keluar dari Bus begitu saja, mengacuhkan sopir Bus yang mengomel.

.

.

.

Liars

.

.

.

Luhan bergerak secepat kilat, mengelak dan membalas serangan dari para Gangster. Kemampuannya sudah tidak dapat diragukan lagi. Pengalaman bertarung melawan berbagai macam musuh dan kekuatan yang berbeda membuatnya bisa mempertahankan dirinya dengan baik.

Luhan melirik disamping kirinya agak jauh, Kai juga tak bisa dianggap remeh. Ia berhasil menggulingkan dan membuat babak belur Gangster yang menjadi lawannya.

Disudut lain, Tao dengan garangnya. Mencengkeram kerah baju salah satu Gangster, memukulnya berkali-kali sebelum menghempaskannnya ke lantai.

Namun, dari kesepuluh namja itu hanya mereka yang bertahan. Manik Luhan menangkap Chanyeol, Baekhyun, Suho, Lay, Sehun, Xiumin dan Chen sudah terkapar dengan luka dimana-mana.

Seorang Gangster memukul Luhan, saat ia tidak konsen.

Sial!. Pekiknya dalam hati.

Ia geram, namja itu menarik gangster tersebut dan menghempaskannya ke tembok.

Fokus Luhan kembali kepada Kai yang keadaannya sudah berbalik. Bagaimanapun kuatnya Kai, kalau ia dilawan dari segala arah dengan jumlah lawan yang tak seimbang, ia pasti kalah.

Luhan semakin geram. Tatto di pergelangan tangan kirinya berkilat-kilat.

Ini semua salahnya.
Kalau bukan karena dirinya, teman-teman yang baru dikenalnya ini, takkan terluka seperti itu.

"Gangster itu musuhku!. Dan tak ada hubungan apapun dengan mereka! Aku lah yang harus menyelesaikan ini semua!." Batin Luhan berkata.

Insting pemangsanya keluar. Sinyal merah di matanya menyorot setiap musuhnya. Mangsanya.

Ia bergerak maju, mengikuti sorotan sinyal merah membawanya.

Ia mencengkeram baju setiap musuh yang dilewatinya. Memukul. Memukul. Dan menghempaskannya. Berulang-ulang sampai musuhnya mulai terjatuh semuannya.

Kyungsoo terengah-engah datang di gedung tua, tempat teman-temannya bertarung. Ia tak mampu melihat pemandangan dihadapannya.

Semuanya terkapar.

Hanya Luhan yang nampaknya masih berdiri walau dengan sempoyongan. Ia mencengkeram baju seorang yang lebih tua darinya. Berungkali, tinju Luhan mendarat di wajah gangster tersebut.

Mata Kyungsoo berkaca-kaca.

"Hentikan Luhan." Teriaknya, namun tak mampu didengar luhan.

Kyungsoo berlari menyongsong Luhan dan menepuk pundaknya, bermaksud menghentikan Luhan menyiksa gangster tersebut.

Alih-alih Luhan berhenti. Ia malah menghempaskan Kyungsoo karena namja itu sudah berani mengganggu aktivitasnya. Kyungsoo terjatuh cukup keras menabrak tumpukan kardus kosong.

Luhan tak mampu mengendalikan emosinya. Namun beberapa detik setelah tangannya menghempaskan seseorang yang mungkin saja adalah sahabatnya, ia tersadar.

Gangster ditangannya, ia hempaskan begitu saja seperti sebuah boneka tak berdaya.

Luhan cemas. Ia berbalik untuk melihat siapa yang sudah ia sakiti. Diluar dugaan, Kai menyambut Luhan dengan tatapan mengerikan.

"Kau melukai Kyungsoo, Bodoh!." Bentak Kai. Ia mendorong tubuh Luhan keras.

Namja bertubuh kurus itu hanya diam tak melawan.

Kai geram. Ia pergi meninggalkan Luhan begitu saja. Dibelakangnya, disusul Chen dan Chanyeol yang memapah Kyungsoo. Namja itu berdarah disudut bibirnya.

"Tunggu sebentar." Bisik Kyungsoo.

"Aku ingin berbicara sebentar dengan Luhan." Ucap kyungsoo sambil memandang Kai.

Walau terlihat sebal, tapi Kai tidak menghalangi niat Kyungsoo.

.

.

.

Liars

.

.

.

Kyungsoo berbalik menemui Luhan yang duduk termenung. Mungkin menyesali perbuatannya.

Kyungsoo pelan-pelan menghampiri namja tersebut. Dari tempatnya berdiri, Ia dapat melihat tattoo Luhan menyala. Lagi.

"Puas kau?.." Lirih Kyungsoo.

Luhan menatap Kyungsoo. Wajah tampan yang manis itu nampak frustasi.

"Siapa kau ini sebenarnya?. Makhluk apa kau ini sebenarnya?." Tanya Kyungsoo penuh selidik.

Ia semakin membenci namja itu, begitu pertanyaannya tak dijawab.

Kyungsoo kesal. Ia pergi meninggalkan Luhan yang tertunduk ditempatnya.

Berbagai pemikiran berkecamuk diotaknya.

Apakah setelah ini, ia masih memiliki teman?.

Yang jelas, gangster itu masih akan terus mengejarnya.

Perlahan tattoo di pergelangan tangan Luhan padam.

.

.

.

Liars is To Be Continued.

.

.

.

YA ALLOH AKHIRNYA WOLF DRAMA VERSION DI RILIS YA ALLLOOOHHHH~!...

ASTOGEH!... KRIS KECE YA ALLOOOHHH!...

LUHAN KEREN BANGET!.

KYUNGSOO KAU KENAPA NAAAKKKK!...

AAHHH! KAISOO MOMENT!~~~~

KENAPA TO BE CONTINUE YA ALLAAAAHHH!...

GIMANA NASIB LUHAN?

GUE PENGEN LIHAT LUHAN MENCABIK-CABIK SOHEE YA ALLAAAAHHH!...

.

.

.

Seperti itulah reaksi saya ketika WOLF Drama Version udah dirilis. Dan sore itu juga, saat-saat menunggu buka puasa yang gue habisin dengan mantengin Youtube. Gue heboh sendiri PEMIRSAH!...

Ini semua gara-gara 12 aliens yang tiba-tiba jadi Manusia Serigala.

Sialan Lo EXO. Loe udah banyak mengaruhin hidup gue. Semacam kalo ga ada elo ga asyik. Pwiihh… *abaikan*

.

FF ini saya tulis langsung malem itu juga berdasarkan imajinasi liar saya. Dan akhirnya, saya beri judul "Liars" juga. Walau sebenarnya sempet mau dikasih judul "Serigala berbulu Domba" #eh

Pada nyadar ga sih, Ada Kaisoo moment?

Itu lhoo…. Pas, Lulu nyikut (?) Kyungsoo sampe doi kebanting nabrak tumpukan kardus?. Trus mukanya berdarah2 padahal yang kena lantai tuh bagian belakang tubuhnya?

Haha

Itu gue udah yang kepikiran, Kai ngelabrak Luhan gegara dah berani nyakitin Kyungsoo… hahaha… KaiSoo Ciyeeee….

.

Banyak yang bilang kalo aktingnya Sohee ancur banget. Saya ga tau sih, gimana menilai acting seseorang, tapi emang tatapannya Sohee itu susah untuk diartikan :3 Loe Aja Yang Bego, Fha

Hahaha… at Alls,,, makasih banget buat mas Ronzzy Kevin yang sudah mengrivew MV Wolf yang cetar banget ini… Hahaha… XD Jadinya gue tau, maksud tatapan serigala betina ini apa *eh*

.

Ada banyak hal yang masih serba tanda Tanya di MV part 1 ini.

Apa hubungannya Kris dan Luhan?. Saudarakah?. Sahabatkah?. Trus si Bule Ngondek (baca: Kris) itu mau pergi kemana?. Naik haji kah?. Maen ke mekah kah?.

Hubungan Sohee (yang disini Kyungsoo) dengan Kai itu apa sih?... Pacarkah? Pembantukah?.

Yang paling ga mungkin, jadi dinnernya Kai sih ya?.

Gangster itu siapa sih sebenernya?...

Fanboy yang Over sampai ngejar2 Luhan gitu kah?. Berharap banget mau minta tanda tangan Luhan sampe dibela2in berantem? :3

Dan juga setting lompat2nya luhan sama gangster itu bener2 gaje. (ato gue aja yang bego.?) *Oke Abaikan*

Semuanya bakal terjawab kalo MV part 2 nya dah dirilis. Dan Kalopun nih FF belum di publish sampai MV part 2 nya sudah rilis, ya biarin aja kayak gini. Cz, ini buat penanda bagi gue, kalo gue udah sesinting ini gara2 EXO.

Btw, dari saya ke gue ya?.. Wkwkwk..

.

So, I waiting for your Review