"Einstein, Albert."
"GRYFFINDOR!"
Suara tepuk tangan menggelengar di seluruh Aula Besar. Nampaknya asrama Gryffindor gila-gilaan menyambut siswa baru. Sebenarnya tidak sih, karena setiap asrama pasti senang jika dipercaya untuk tempat kita tinggal selama di Hogwarts oleh Topi Seleksi.
Tahun ini tahun pertamaku di Hogwarts. Aku gugup dan juga takut. Gugup karena banyak pasang mata yang akan memandangku, dan takut karena bisa jadi ejekan James -kakakku- selama ini menjadi kenyataan.
Ya, asrama Slytherin sudah lama menjadi musuh bebuyutan asrama Gryffindor. Memang, dad sudah menenangkanku. Tapi tetap saja hatiku resah.
"Malfoy, Scorpius." Oh, ternyata Profesor Longbottom sudah sampai pada huruf M. Giliranku semakin dekat. Seorang anak berambut pirang silver dan berwajah pucat berjalan kearah Topi Seleksi dengan gugup.
"SLYTHERIN!" teriak Topi. Lagi-lagi Aula penuh dengan suara tepuk tangan. Aku ingat, selain Slytherin, Malfoy juga termasuk pantangan di keluarga kami. Tapi menurutku, itu terlalu berlebihan.
Seleksi berlalu dengan cepat. Tibalah saatnya giliranku. "Potter, Albus Severus." Aku berjalan dengan gugup kearah Topi. Benar saja, semua mata memandangku dan banyak bisik-bisik mulai terdengar.
Profesor Longbottom meletakkan Topi Seleksi di atas kepalaku hingga menutupi pandanganku.
'ah, Potter. Dua kali aku menyeleksi Potter. Dan kali ini, asrama apa yang kau pilih, Potter?' ujar Topi Seleksi. Sepertinya Topi ini hanya berbicara padaku.
"aku akan menerima apapun yang menurutmu paling baik." kataku mantap.
'teguh pendirian, cocok untuk Gryffindor. Otak encer, Ranvenclaw. Oh, dan kau loyal juga pekerja keras? Hufflepuff. Tapi, ambisi dan pembuktian diri jauh lebih besar. Baiklah, sudah kuputuskan.""SLYTHERIN!" teriak sang Topi. Topi dilepas dari kepalaku. Ketakutanku ada benarnya. Bukan hanya aku saja yang terkejut, tapi hampir seluruh Aula Besar sama terkejutnya. Bahkan James dan sepupu-sepupuku yang lain sama terkejutnya.
Asrama Slytherin lebih dulu menguasai diri langsung menyambutku dengan tepukan meriah. Aku disambut oleh Scorpius Malfoy. Sekilas, aku melihat tatapan kecewa saudara-saudaraku.
Kuharap aku bisa menjalankan tahun demi tahun di Hogwarts. Walaupun ingin, aku tidak bisa mengubah apapun. Aku akan tetap menjadi diriku apapun yang terjadi. Aku adalah aku.
