A/N: ft-fairytail balik lagi dengan cerita yang baru, kali ini tentang cerita segi empat langsung saja dibaca ya~
selamat membaca readers~
Sumarry: ini adalah kisah tentang empat orang sahabat yang terjebak dalam cinta segi empat yang menyakitkan.
Natsu memandang ke arah empat rumah yang ada di depannya. Takdir memang sangat hebat telah mempertemukan dia dengan Lucy, Lisanna, dan Sting. Dan yang lebih hebatnya lagi mereka bertetangga. Rumah yang paling pojok adalah rumah Lisanna, di samping rumah Lisanna adalah rumah Sting, di samping rumah Sting adalah rumah Lucy, sedangkan di samping rumah Lucy adalah rumah Natsu.
Selain bertetangga, mereka ber-empat juga sangat akrab. Mereka berteman sudah sejak kecil, jadi sampai sekarang pun mereka tetap bersahabat.
"Luce, Lisanna sama Sting kenapa belum keluar-keluar juga sih? Padahal 20 menit lagi gerbang sekolah bakal ditutup" ucap Natsu dengan kesal.
Tak berapa lama setelah Natsu mengomel-ngomel, Sting pun keluar dari rumahnya sambil melambaikan tangannya ke arah Natsu.
Natsu yang melihatnya pun jadi kesal sendiri "udah telat, gak merasa bersalah lagi" ucap Natsu, yang memang taraf kesabarannya udah abis.
"Sori bro, soalnya kan gue harus dandan dulu, masa' cowok kece kayak gue gini ke sekolah acak-acakan" ucap Sting dengan bangga, yang membuat Natsu makin kesel.
"Sok ganteng lo Sting!" ucap Natsu sambil melemparkan tasnya ke muka Sting. Walaupun sebenarnya diam-diam Natsu mengakui bahwa Sting itu memang tampan, wanita-wanita di sekolahnya saja banyak yang menyukai Sting.
"Jangan mukul-mukul dong, nanti muka gue jadi luka. Oh ya, ngomong-ngomong Lisanna sama Lucy kok belum keluar-keluar juga ya?" tanya Sting sambil mengacak-acak rambutnya supaya jadi lebih keren.
"Tau nih, mereka lama banget" ucap Natsu.
Lima menit kemudian barulah 2 makhluk yang dari tadi di tungguin akhirnya keluar juga.
"Maaf ya aku telat, habisnya aku lupa naruh dompet ku dimana" ucap Lucy dengan nada memohon.
"Aku juga telat, maaf ya" sahut Lisanna sambil berlari-lari kecil ke arah Natsu dan yang lainnya.
"Gak apa-apa, yang penting sekarang kita harus cepet berangkat, 10 menit lagi kita bakal telat" ucap Sting sambil menatap jam tangannya dengan khawatir.
Mata mereka pun terbelak. Mengingat bahwa jam pertama adalah jam nya Laxus-sensei, kalau mereka telat matilah mereka. Mereka pun langsung berlari sekuat tenaga sambil memohon semoga Laxus-sensei akan memaafkan mereka jika mereka telat.
"KALIAN INI SELALU SAJA TELAT BERBARENGAN!" teriak Laxus-sensei. Mereka ber-empat menunduk-kan kepala mereka. Dimarahi oleh Laxus-sensei tentu saja bukan perkara yang biasa saja, apalagi Laxus-sensei memarahi mereka di depan kelas, tentu saja itu membuat mereka malu.
"Maaf sensei" ucap mereka berbarengan, tetapi masih menundukan kepala mereka.
"SUDAH SANA KALIAN KE TEMPAT DUDUK KALIAN, SEHABIS PULANG SEKOLAH KALIAN HARUS MEMBERSIHKAN TOILET SELAMA SEMINGGU!" teriak Laxus-sensei.
Mereka hanya bisa mendesah pelan karna tidak mungkin mereka bisa adu mulut dengan guru sadis yang satu ini. Walaupun begitu Natsu dan Sting tetap saja mengupat dalam hati mereka. Sedangkan Lucy dan Lisanna hanya bisa pasrah.
Mereka ber-empat pun duduk di bangku masing-masing. Semua anak tidak ada yang berani bersuara, tentu saja karna Laxus-sensei guru yang paling sadis di sekolah sedang marah, terlebih lagi pelajarannya adalah matematika.
Pelajaran pertama pun selesai. Semua anak menghela napas lega karna tidak perlu berkutat dengan rumus-rumus yang membuat kepala menjadi pusing.
"Hahaha...flame-head, kau pasti senang sekali kan membersihkan toilet setelah pulang sekolah" ejek Gray yang tiba-tiba saja sudah ada di samping Natsu.
"Tch, apanya yang menyenangkan? Itu melelahkan tau!" sahut Natsu kepada Gray.
"Tidak apa-apa kan, setidaknya kau bisa membersihkan toilet dengan Lucy" mendengar perkataan Gray, Natsu pun langsung memerah. Memang benar dia menyukai Lucy sejak kelas 5 SD sampai sekarang, tapi dia tidak berani menyatakan cintanya pada Lucy karna dia takut jika Lucy menolaknya persahabatan mereka akan hancur, terlebih lagi dia tahu bahwa Lucy menyukai Sting, memang menyakitkan rasanya mengetahui bahwa orang yang kau suka menyukai orang lain, tapi itulah kenyataannya.
Lucy memang tidak pernah bilang pada Natsu bahwa dia menyukai Sting, tapi Natsu tahu Lucy. dia bisa tahu dari cara Lucy memandang Sting, dari Lucy bebicara dengan Sting, terkadang dia sering melihat Lucy memerah ketika memandang Sting.
"Diam kau Gray, nanti orang lain dengar" ucap Natsu sambil menutup mulut Gray. Sebenarnya sih tidak hanya Gray yang tahu, Erza teman Natsu sejak SMP juga mengetahui tentang ini. "Sting mana sih? Lama banget deh tuh anak, cuman ngambil buku doang juga" ucap Natsu dengan kesal.
"Gue panggil dulu ya si Sting" ucap Gray sambil berjalan menuju kelas.
"Jangan lupa panggil Lucy sama Lisanna, supaya bisa berangkat ke lab bareng" sahut Natsu yang dijawab dengan anggukan Gray.
Tak lama kemudian Gray, Sting, Lucy, Lisanna keluar kelas. Natsu pun kembali memarahi Sting karna dia begitu lama, Sting pun memarahi Natsu balik, akhirnya mereka berdua berantem dan pukulan mereka mengenai Gray, Gray pun langsung marah dan ikut dalam pertengkaran.
'Seperti anak kecil' batin Lucy dan Lisanna.
"Woy Natsu, Sting, kalian kan habis pulang sekolah mau ngebersihin toilet, terus latihan basket kita gimana? Pertandingannya udah deket nih" ucap Gray sambil mengelus-elus pipinya yang memar akibat Natsu dan Sting.
"Oh iya, gue lupa kalau hari ini ada latihan basket, besok aja deh" ucap Sting.
Natsu pun mendecak kesal ke arah Sting, apa Sting lupa kalau mereka dihukum selama seminggu? "kau ini bodoh Sting, kita kan dihukum selama seminggu" ucap Natsu.
"Memangnya pertandingan basketnya kapan?" tanya Lisanna.
"Hari senin minggu depan, kau akan datang kan Lis?" tanya Sting dengan senyum yang sangat lebar.
Lisanna pun mengangguk. "Lucy dan aku akan datang, kami berdua akan mendukung kalian" ucap Lisanna yang disertai dengan anggukan Lucy.
Mendengar bahwa Lucy akan datang Natsu langsung tersenyum senang. "Jadi kau akan datang juga Luce?" tanya Natsu dengan senang. Lucy pun mengangguk dengan senyum manisnya, yang berhasil membuat Natsu langsung memerah.
'Luce/Lisanna akan datang, aku harus memenangkan pertandingan ini' batin Natsu dan Sting.
Gray yang melihat mereka ber-empat pun hanya bisa mendesah pelan. Entah kenapa mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah terjebak dalam cinta segi empat.
Bel istirahat sudah berbunyi. Semua anak yang berada di kelas langsung beramburan keluar.
"Makan yuk, laper nih" ucap Natsu kepada Sting, Lucy, Lisanna, Gray, dan Erza.
"Dasar, makan terus yang kau pikirkan" ejek Sting yang diserta dengan ketawaannya Gray.
"Kalian jangan berantem terus, lebih baik kita cepat-cepat ke kantin sebelum strawberry cakenya habis" bentak Erza.
"Kalian ke kantin saja duluan, aku mau ke perpus, Levy-chan sudah menungguku"ucap Lucy sambil melihat jam dinding yang ada di kelas.
"Kau mau ke perpus Lucy? Aku juga ikut ya, soalnya aku mau meminjam buku" sahut Lisanna. Lucy pun mengangguk dengan senang.
Saat mereka berdua telah pergi, Natsu dan Sting mendesah kecewa. "Yah, Luce/Lisanna tidak ikut" ucap mereka dalam hati.
Melihat wajah kecewa Natsu dan Sting, Erza dan Gray pun menatap satu sama lain lalu menggelengkan kepala mereka.
Lucy dan Lisanna berjalan ke perpustakaan dengan bergandeng tangan. Hubungan mereka berdua sudah lebih dari sahabat, Lucy dan Lisanna menganggap satu sama lain saudara, jadi tidak wajar mereka sangat akrab.
"Hey Luce aku ingin menceritakan sesuatu padamu, jadi pulang sekolah nanti aku mampir ke rumahmu ya?" ucap Lisanna.
Lucy mengangguk senang. Sudah beberapa hari ini Lisanna tidak main ke rumahnya lantaran tugas yang menumpuk dari guru-guru mereka yang sadis.
"Itu Levy kan yang ada di depan perpus, ayo kesana Lucy" ucap Lisanna sambil menarik tangan Lucy.
Levy yang melihat mereka berdua berlarian menuju ke arahnya pun melambaikan tangan. "Lu-chan, Lisanna" sahut Levy.
"Kau baru sampai Levy-chan? Kukira kau sudah dari tadi menunggu" ucap Lucy dengan napas yang tersengal-sengal karna habis berlari.
"Gajeel dari tadi menggangu ku terus, jadi aku terlambat deh, oh ya Lisanna tumben kau ke perpus" ucap Levy.
"Ada buku yang ingin kupinjam, jadi sekalian saja deh bersama Lucy" ucap Lisanna sambil mengatur napasnya. Akhirnya mereka bertiga pun masuk ke dalam perpustakaan.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Natsu, Sting, Lisanna, dan Lucy sudah bersiap-siap untuk membersihkan toilet.
"Kita bersihin toilet lantai satu saja dulu, aku dan Lisanna toilet cewek, sedangkan kalian berdua di toilet cowok" ucap Lucy,.
"Ya iyalah kita berdua bersihin toilet cowok, kita kan cowok Lucy, tanpa dibilangin kami juga tahu" ucap Sting yang disertai anggukan Natsu. Lucy pun hanya bisa ketawa-ketawa kecil, padahal dalam hati dia senang banget dibercandain sama Sting.
Satu jam sudah berlalu. Akhirnya Natsu dan yang lainya selesai membersihkan toilet.
"Ayo Sting cepet, kita udah terlambat latihan. Luce dan Lisanna kalian pulang duluan saja ya, aku dan Sting harus latihan basket dulu" ucap natsu sambil mengelap keringatnya. Lucy dan Lisanna pun hanya bisa mengangguk.
"Woy pantat api, cepetan, malah ngobrol lagi" omel Sting yang tiba-tiba saja sudah berlari meninggalkan Natsu.
"Kurang ajar lo Sting, udah ditungguin malah ninggalin" teriak Natsu yang hanya dijawab dengan ketawaan Sting. Lucy dan Lisanna hanya bisa menggeleng kepala mereka melihat kelakuan dua temanya yang tidak kunjung dewasa.
"Lo berdua datengnya lama banget sih, Caprico-sensei sampai marah tuh" omel Gajeel kepada Natsu dan Sting.
"Sori, sori, langsung latihan aja yuk" ucap Natsu.
Akhirnya gara-gara Natsu sama Sting anak-anak basket lainnya yang harusnya jam lima sudah pulang jadi harus pulang jam enam karna nungguin dua temanya yang harus bersihin toilet karna terlambat di pelajaran Laxus-sensei.
Setelah latihan anak-anak pun langsung pulang ke rumah mereka masing-masing, kecuali untuk Natsu, Sting, Gray, dan Gajeel. Mereka ber-empat udah seneng banget bisa jalan habis latihan, tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak dengan mereka. Saat mampir di sebuah kafe mereka melihat ada Erza yang lagi duduk sambil menikmati strawberry cakenya, tapi dia tidak memakai baju sekolah, dia memakai baju bebas. Mereka gak mau menyapa Erza karna mereka tahu pasti Erza bakal nyuruh mereka langsung pulang dan nyeramahin mereka panjang lebar, namanya juga anggota komite kedisplinan jadi bawaannya disiplin terus.
Tapi takdir tidak membuat rencana mereka berjalan dengan mulus, saat mereka mau keluar dari cafe tersebut, tiba-tiba saja Erza langsung memanggil mereka. Alhasil mereka harus diceramahin sama Erza sampai jam setengah delapan!.
"Natsu kau kan kapten tim basket, seharusnya kau bisa dong mengajarkan bawahanmu untuk beristirahat di rumah, bukannya malah main-main di luar!" bentak Erza.
"Aye" ucap Natsu dengan lemas.
"Ngomong-ngomong tumben Lucy dan Lisanna tidak bersama kalian berdua?" tanya Erza.
"Mereka aku suruh pulang duluan habis membersihkan toilet" jawab Natsu. Erza pun langsung melotot ke arah Natsu dan Sting. Mereka berdua langsung bergidik ngeri.
"Karna kalian berdua Lucy dan Lisanna jadi terlambt sekolah, harusnya kan cuman kalian berdua yang membersihkan tolet!" bentak erza.
'Bukan kami berdua yang salah, malah Lucy dan Lisanna lah yang keluarnya lama!' teriak mereka berdua dalam hati. Ya dalam hati, tentu saja dalam hati, mana berani mereka membalas ucapan Erza.
"Sana kalian ber-empat pulang. Oh ya Gray, aku pulang bareng denganmu ya" ucap Erza sambil menoleh ke arah Erza. Gray langsung kaget karna harus pulang bareng Erza, dia pun hanya bisa mengangguk pasrah.
Rumah Erza dan Gray memang satu komplek, jadi kadang-kadang mereka pulang ke rumah bareng.
"Bagaimana hubungan Natsu dan Lucy? Apa sudah berkembang?" tanya Erza pada Gray.
"Belum. Si idiot itu masih belum berani bilang pada Lucy, dia takut persahabatan mereka nanti hancur" jawab Gray.
"Walaupun aku mendukung Natsu dengan Lucy, tapi aku takut kedua pihak yang lain akan tersakiti" ucap Erza dengan cemas.
"Maksudmu Lisanna dan Sting?" tanya Gray. Walaupun dia sendiri sudah tahu jawabannya.
Erza mengangguk. "Apa mereka ber-empat terlalu bodoh untuk menyadari perasaan satu sama lain?" tanya Erza.
"Aku mengerti apa maksudmu Erza. Natsu menyukai Lucy, Lucy menyukai Sting, Sting menyukai Lisanna, tapi Lisanna menyukai Natsu" ucap Gray.
"Jika salah satu dari mereka ada yang menyatakan cintanya, yang lain pun juga akan tersakiti. Ini benar-benar cinta segi empat yang rumit" ucap Erza sambil berdoa semoga ke-empat sahabatnya akan selalu bahagia.
~BERSAMBUNG~
A/N: maaf kalau ceritanya gak bagus, author gak tahu lagi nih mau ngomong apa, jadi tolong di review ya, review-an kalian sangat membantu.
REVIEWS~
PS: summarynya hanya untuk sementara karna author belum menemukan yang pas.
