Judul: What you wish, Master? Ups! I mean, Mitress.

Fanfiction: Diabolik Lovers

Pairing: Yui/Harem OC/Carla

Summary: Yui Komori selalu ditindas di kediaman Sakamaki dan di incar oleh berbagai pihak karena darahnya, ia membenci hidupnya itu dan berharap untuk mempunyai kekuatan agar dirinya tidak diperlakukan semena-mena. Tidak sengaja ia menemukan sebuah teko yang ternyata ditinggali oleh jin dikamar Cordelia, kini jin itu akan membuat hidup Yui berubah!

Karakter OC:

Heroine/jin = ceria dan bersikap sebagai penolong bagi pihak wanita. Kadang bersikap sebagai teman bahkan kakak pada Yui, majikannya. Ia benci bagaimana perempuan selalu diperlakukan semena-mena oleh pria hanya karena mereka lemah. Sikapnya bebas dan selalu dipihak Yui. Ia tipe perempuan yang sangat menyukai percintaan. Cinta pertamanya adalah Carla dan tipe yang ngotot/pantang menyerah walau sudah ditolak. Bisa juga jadi stalker.

CHAPTER 1

Kalian percaya vampire?

Kenapa tidak, hal itu sudah terbukti dengan terbongkarnya identitas Sakamaki bersaudara oleh Yui Komori. Secara bisa malah, tanpa ada unsur misteri yang memerlukan beberapa episode dulu.

Kalian percaya jin dari teko?

Kenapa tidak?! Jika vampire ada, pasti makhluk-makhluk mistis lainnnya bukanlah mitos semata.

Seperti dicerita ini, cerita ini berkisah tentang seorang jin yang sekarang sedang asyik browsing dengan laptop di dalam tekonya yang nyaman.

"Hoooaaamm!" sang pemilik rumah(?) alias teko telah menguap bosan. Pasalnya jin satu ini telah menonton habis semua episode anime Naruto dan manganya, kini manga itu telah tamat. Ia kehilangan hal yang menarik lagi. "Huh, bosannyaaaaa! Manga Narutopun tamat dengan ending membingungkan dan kurang seru! Payah! Tidak adakah yang menarik lagi? Mana manga Fairy Tail belum terbit chapter yang baru, lagi! Huh!" Dia mengeluhkan kebosanannya terus menerus dan berduling-guling dikarpet.

DUAK!

"Aw!" kepalanya terbentur meja penyangga televisi, ia mengaduh kesakitan. "Sialnya nasibku! Sudah bosan, kena sakit lagi. Uuhhh! Lebih parah lagi aku tidak mendapatkan seorang majikan selama beratus-ratus tahun ini! Siaaall!"

"Kenapa manusia semakin mencapai kemodern-an semakin semuanya berhati busuk? Aku kan jadi tidak mempunyai majikan! Padahal sudah syukur ditemukan, eh diberikan kepada vampire perempuan yang jahat. Siapa juga namanya? Gordenlia? Jendela? Tau, ah!"

Stress karena kebosanan, jin satu ini kembali berguling-guling. Tidak lama, kecapekan membuatnya berhenti, ia membantali kepalanya dengan kedua tangan.

"Haahhh! Aku benar-benar bosan! Raja jin, kumohon carikan aku majikan yang berhati baik." Pintanya kesal. Ia kembali menguap, matanya berat dan itu membuatnya mengantuk. Baru saja ia menutup mata-

DRAP DRAP DRAP!

-suara langkah kaki berat dan keras mengusiknya. Sang jin pun langsung membuka matanya dengan hilangnya perasaan kantuk dalam sekejap.

Suara apa itu?

"Langkah kaki? Suaranya semakin keras. Siapapun itu, dia mendekat."

BRAK!

"Terdengar seperti suara pintu ditutup. Keras sekali sehingga membuat beberapa perabotan didalam ruangan menjadi bergetar."

"Tekoku juga bergetar, uhh… seperti gempa. Kepalaku pusing." Ia memegangi kepalanya yang pusing dikala rumahnya bergoyang-goyang. Beberapa perabotan tergeser berantakan.

"Ada apa sebenarnya?" kebingungan dan panasaran bersatu diraut muka jin ini.

Kediaman Sakamaki

Malam hari yang gelap dan kelam terasa lebih horror bagi Yui Komori, gadis malang yang dikirim ayah angkatnya dari panti asuhan untung menetap dikediaman Sakamaki. Tempatnya mewah bagaikan kastil, versi barat kuno dengan penuh barang antic, bagaikan dunia lain bagi Yui yang selalu tinggal panti yang kecil dan sederhana. Tapi kadang segala kemewahan hanyalah menipu, menyembunyikan keburukan dari sesuatu yang ada didalamnya.

Contohnya adalah penghuni rumah ini, 6 cowok bersaudara yang berbeda ibu dan satu ayah. Sakamaki brothers. Mereka adalah para saudara yang berkelakuan buruk dan sadis dikarenakan masa lalu yang kelam, apalagi perlakuan buruk dari orang tua mereka, terutama pihak ibu. Sesuatu yang mengejutkan, mereka adalah vampire! Dan Yui mempunyai jantung dari salah satu ibu ke-enam bersaudara itu. Jantung itu membuat darah Yui penuh kekuatan dan membuatnya menjadi santapan para vampire bersaudara itu.

Yui hidup dengan penuh perlakuan buruk, setiap hari ada saja yang menghisap darahnya. Parahnya lagi mereka tidak memperdulikan kesehatannya maupun keinginannya, bagi mereka, Yui hanyalah makanan mereka. Sudah lama ia ingin kabur dari sini, tapi ia tahu itu mustahil. Mereka akan mencarinya sampai dapat, apalagi darahnya bukan hanya menggugah selera Sakamaki bersaudara, tapi semua vampire. Ia khawatir para vampire akan memburunya demi mendapatkan darahnya di luar sana jika ia kabur. Merasa tidak berdaya, Yui hanya bisa pasrah akan nasibnya. Tapi walaupun ia tahu sia-sia, ia tetap mencoba melawan dan mempertahankan hak asasi miliknya. Tidak menjadi boneka yang patuh dan kosong.

Seperti malam ini:

Para Sakamaki bersaudara tidak bisa menahan dahaga mereka, mereka menginginkan makanan mereka. Makanan vampire, yaitu darah. Tidak perlu berpikir panjang mereka langsung memburu Yui. Ketakutan membuat Yui tanpa pikir panjang langusng melarikan diri. Ia berlari dikoridor dan tanpa sadar ia memasuki kamar seseorang. Kamar yang seharusnya tergesel dan tidak terpakai lagi karena pemiliknya telah mati. Kamar Cordelia, ibu dari Ayato, Kanato dan Laito sang kembar tiga.

BRAK!

Yui menutup pintu dengan keras, ia berharap bisa sembunyi diruangan ini dan tidak ada yang menemukannya. Diliriknya sekeliling ruangan, Yui tahu ia berada di kamar ibu dari Sakamaki sang kembar tiga, Cordelia. Ia menatap sedih ke lantai, dulu ruangan ini merupakan misteri penghubung antara keluarga Sakamaki, ia dan ayahnya. Tapi sekarang Yui telah mengetahui kenyataan bahwa ia diberikan oleh ayahnya sebagai 'bride' atau lebih tepatnya 'sacrifice'. Fakta itu sangat menyakitinya bagaikan palu besar dihantamkan ke dada. Sudah berapa tahun ia tinggal di sini, ayahnya sama sekali tidak memberikannya kabar. Ayah macam apa itu?! Yui yang selalu menyayangi orangtua satu-satunya yang ia miliki menjadi kecewa.

Yui mengangkat kepalanya dan kembali melirik ruangan. Ruangannya tidak berubah sejak pertama kali ia masuki, bahkan beberapa perhiasan masih tertata dimeja dan satu teko.

"Teko?" terpana akan satu-satunya benda yang berbeda di atas meja, Yui penasaran. Ia mendekati meja itu dan meraih teko. Teko itu mempunyai bentuk kuno seperti teko dari negeri arab zaman dahulu, teko alladin, lebih kecil dari ukuran tangan, ringan dan terbuat dari emas dengan beberapa ruby, emerald dan sapir yang menghiasinya. Terlihat mewah, elegan dan cantik. "Cantiknyaa..!" Yui-pun kagum.

Di dalam Teko

"Seseorang memegang teko-ku! Yeyyy! Akhirnyaa!"

" Dan dia berhati murni! Ayo, elus-elus teko ini! C'mon!"

Dengan bersorak riang gembira, sang jin berjoget-joget asal.

Di kamar Cordelia

Bayangan hitam mendekati Yui Komori yang perhatiannya disibukan oleh sebuah teko, ia melangkah pelan tanpa suara. Tidak sendirian, dibelakangnya ada lima bayangan hitam yang mengekornya. Bayangan pertama sekarang tepat dibelakang Yui, ia mengulurkan tangannya.

"Ketemu kau."

"AH!" Yui melompat kaget, teko yang dipegangnya terpental dan jatuh kelantai.

Diliriknya kebelakang, mata pink Yui membelalak horror melihat 6 Sakamaki telah berdiri disana. Tubuhnya reflek menghadap mereka, was-was. Kedua tangan memegang ujung meja, tubuhnya sedikit membungkuk, lututnya lemas dan ia merosot kelantai. Yui terduduk sambil matanya menatap ngeri keatas.

6 saudara Sakamaki berdiri disana. Yang paling depan adalah pria berambut merah dan mata hijau, saudara tertua dari 3 kembar, Ayato Sakamaki. Dibelakangnnya ada dua adiknya, Laito dan Kanato. Selanjutnya ada Shuu, Sakamaki tertua dan Reiji kemudian Subaru. Mereka semua menatap Yui dengan tatapan yang mempunyai arti sama: tatapan haus darah.

Ayato mendekati Yui selangkah. Ia menyeringai sadis.

Menakut-nakuti mangsanya, hal ini adalah hal yang paling disukai Ayato. Ia merasa kuat dan berkuasa disaat ini. Menunjukkan sikap dominannya. Apalagi ekpresi mangsa selalu menarik perhatiannya. Ketakutan dan ngeri, sikap lemah dan menyedihkan yang ditunjukan Yui Komori sekarang membuat adrenalin Ayato bergejolak. Jantungnya berdebar-debar dengan antusias. Tatapan Ayato sangat mengerikan, reflek Yui mundur karena ketakutan. Tangannya meraba-raba lantai dan kembali lagi menyentuh teko yang ia jatuhkan. Ia melihat teko itu dan menggengamnya.

Ia ketakutan, sangat ketakutan saat ini. Ingin lari dan melawan tapi tidak bisa, ia hanyalah manusia biasa yang lemah. Seandainya.. seandainya ada yang menyelamatkannya. ia menguasap-usap teko itu dan berharap ada jin yang keluar dan menolongnya.

Ayato tertawa melihat apa yang Yui lakukan. "Ahahaha! Apa kau kira teko itu ada jin yang menghantuinya dan akan menyelamatkanmu, Chichinasi. Hahaha! Bodoh sekali!"

"Lihat, Teddy. Dia seperti perempuan idiot. Hihihi.." Hina Kanato. Sambil tekekeh menghina.

Hampir semua Sakamaki merasa geli dan menghina Yui dengan cara mereka masing-masing. Kecuali Reiji yang terdiam dan berpikir.

Yui yang dihina merasa sedih. Harapannya lenyap dan ia pun merasa bodoh berharap seperti jin yang menolongnya. Air keluar, ia menangis.

"Bodohnya aku. Mereka benar.. Jin itu-"

Saat Yui hendak mengatakan 'Tidak ada', sebuah suara menyelanya.."

"ADA!"

Ajaib, asap keluar dari ujung teko dan menutupi tubuh Yui. Setelah asap, muncul sesuatu. Seorang gadis berambut hijau muda panjang dan dikuncir kuda dan mata ungu berdiri ditengah-tengah Yui dan Sakamaki. Ia berpakaian baju arab. Benar-benar seperti jin, apalagi ketika ia duduk menyilangkan kaki dan melayang. Gadis itu menjentikkan jarinya dan 'POF!' sebuah kain karpet muncul dan ia duduk disana.

Yui membuka matanya lebar-lebar.

Sakamaki bersaudara spechless kaget.

Dan jin itu berbicara.

"Hallo everybody! Jin yang cantik nan hebat ini datang!"

Ia melirik Yui dan menggeser tubuhnya kebelakang, memunggungi Sakamaki.

"Hallo, aku adalah jin dari teko yang kau bebaskan. Nama? Tidak terlalu penting. Sebut saja aku 'Heroine' karena aku memang pahlawan prempuan yang selalu membela kalangan perempuan yang berhati murni dan kesusahan."

"What you wish, Master? Ups! I mean, Mitress."

BERSAMBUNG.