Malam yang sangat dingin di Pulau Rintis, sebuah pulau kecil didaerah perbatasan negara Malaysia. Langit yang terus mencurahkan hujan yang sangat deras serta hawa dingin yang menusuk tulang membuat sebagian penduduk pulau itu enggan keluar rumah.
Dan ditengah hujan deras itu, terlihat seorang makhluk aneh berwarna pink tengah berjalan tergopoh-gopoh di sebuah di daerah ujung Pulau Rintis. Karena tak kuasa menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh luka yang terbuka dengan lebar di sisi kanan perutnya, makhluk itu pun beristirahat dengan mendudukkan diri sambil bersandar ke suatu pohon yang berada disana.
"Awas kau, BoBoiBoy. Aku akan kembali dan membalaskan dendamku serta anak buahku kepadamu, tunggu saja aku, BoBoiBoy."
Makhluk aneh berpakaian armor perang itu terus menggerutu tak jelas sambil sesekali meringis kesakitan. Dan kemudian dia dikejutkan dengan kehadiran seseorang berjubah serta bertudung hitam yang tiba-tiba berada disampingnya.
"Siapa kau?"
Makhluk pinky itu bertanya garang. Namun, yang ditanya malah tersenyum dan menatap penuh arti kepada yang bertanya. Seseorang berjubah hitam itu kemudian membuka tudungnya sehingga nampaklah kini seluruh bagian wajahnya.
"Tu-tuan Larcade."
Makhluk berwarna pink itu bergumam tergagap sambil berekspresi ketakutan. Dan orang yang dia sebut Larcade itu masih saja menyunggingkan senyum penuh artinya.
"Misimu sampai sini saja, Bora Ra. Selamat tinggal dan terima kasih untuk semuanya."
"AAARGGGHH."
JGERRR
Teriakan keras yang hanya bisa terdengar oleh hewan-hewan yang berada disekitar hutan itu pun menjadi penutup malam yang dingin itu.
REBORN OF EVIL
Rate : T
Disclaimer : Animonsta Studios
Genre : Supernatural, Super Power, Friendship, Adventure
DON'T LIKE DON'T READ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cuaca siang hari ini sangat panas, sangat berlawanan dengan cuaca tadi malam. Matahari tampak bersinar lebih terang dari biasanya. Dan ditengah cuaca panas ini, kelima Superhero kita ini masih saja sibuk melayani pelanggan di sebuah kedai coklat milik seorang kakek bernama Aba.
Meskipun kedai itu cukup kecil, namun pelanggan yang datang kesana bisa dibilang tak sedikit. Bahkan kelima orang terkuat di Pulau Rintis itu saja sampai terengah-engah menghadapi pelanggan yang tak henti-hentinya datang.
"BoBoiBoy dan yang lain, ayo sini istirahat dulu."
Suara berat dari seorang kakek terdengar dari dalam kedai. BoBoiBoy dan yang lain pun segera memenuhi perintah Kakek Aba dan berlari kecil ke dalam kedai.
"Ini untuk kalian."
Lima gelas Special Ice Chocolate diberikan oleh robot berbentuk setengah bola berwarna kuning bernama Ochobot kepada mereka.
"Terima kasih Ochobot."
Mereka berucap hampir bersamaan. Mereka pun langsung meneguk es coklat itu dengan terburu-buru hingga akhirnya salah satu dari mereka yang bertubuh paling gemuk tersedak dan secara tidak sengaja menyemburkan sebagian es coklat yang tengah dia teguk ke arah teman berambut ungu kehitaman di sampingnya.
Hawa gelap nan mematikan tiba-tiba mengelilingi Fang, pemuda berambut ungu kehitaman itu. Dan pada detik selanjutnya area sekitar kedai itu menjadi area kejar-kejaran antara Gopal dan Fang.
Orang disekitar mereka pun tak kuasa menahan tawa melihat kegiatan yang tengah dilakukan dua anak laki-laki itu. Dan suasana gembira itu pun usai setelah pembawa acara di Breaking News di Televisi membacakan berita berupa kekacauan yang terjadi di pusat kota Pulau Rintis.
"Aku harus pergi."
BoBoiBoy yang secara tak langsung adalah pemimpin dari kelompok superhero itu pun mengambil langkah pertamanya dengan berdiri dari tempat duduknya dan mengambil ancang-ancang.
"Kami ikut denganmu, BoBoiBoy."
Salah satu teman BoBoiBoy yang memakai hijab serta pakaian berwarna pink tiba-tiba menyeletuk.
"Kalian istirahat saja dulu disini, cukup aku yang pergi."
"Tapi..."
Dan omongan Yaya, teman BoBoiBoy yang memakai pakaian serba pink itu langsung terhenti karena BoBoiBoy sudah pergi dengan kecepatan kilatnya.
"Sudahlah, Yaya. Kau tidak perlu cemas, BoBoiBoy itu kuat."
"Betul, Yaya. Meski aku benci mengakuinya, tetapi diantara kita BoBoiBoy lah yang terkuat."
Ying berusaha meyakinkan Yaya, dan Fang yang barusan menyudahi kegiatan kejar-kejarannya dengan Gopal dan kini sedang menyantap kembali es coklatnya ikut menimpali.
Yaya pun akhirnya menghela nafas dan bergabung kembali dengan teman-temannya yang ada di kedai, namun, entah kenapa hati kecilnya terus berkata kalau sebentar lagi akan ada peristiwa buruk yang menimpa BoBoiBoy. Tetapi, Yaya tetap percaya BoBoiBoy bisa menyelesaikannya dengan cepat dan pulang dengan selamat.
*#*
BoBoiBoy sangat terkejut begitu melihat pusat kota yang amburadul. Banyak rumah dan gedung yang secara misterius hilang dan ada juga yang terbakar.
BoBoiBoy sedikit panik dan merasa kalau yang sedang dihadapinya ini bukanlah seorang terorist atau perampok biasa. Namun, ia tidak boleh goyah, ini adalah tugas dan amanat yang diberikanya sejak ia mendapat kekuatan super ini.
BoBoiBoy terus menyusuri sekitar pusat kota, ada yang mengganjal dalam pikiran BoBoiBoy. Seharusnya pusat kota adalah tempat teramai di Pulau Rintis, walaupun ada monster sekalipun yang menyerang seharusnya masih ada sebagian yang masih tetap tinggal di sini.
Namun, tak ada seorang pun yang berada disini. Sepi, sunyi, senyap, pusat kota bagaikan sebuah daerah mati yang sudah ditinggalkan oleh penduduknya selama sekian tahun. Tiba-tiba, di area sunyi yang dimana suara sekecil apapun bisa terdengar itu, BoBoiBoy menyadari kalau ada seseorang dibelakangnya yang tengah berjalan ke arahnya.
Suara langkah kaki orang itu yang semakin jelas membuat hati BoBoiBoy was-was. Dia pun menggunaka wujud Halilintar-nya untuk mempercepat refleknya nanti bila seseorang itu tiba-tiba menyerang.
Sedetik kemudian, langkah kaki orang itu terhenti. Dan tentu saja hal itu membuat BoBoiBoy sedikit terkejut, awalnya, BoBoiBoy ingin melihat ke arah belakang untuk memastikan orang itu masih berada disana atau tidak, tetapi dia mengurungkan niatnya karena dia takut itu adalah sebuah jebakan.
Saat BoBoiBoy masih bingung memikirkan apa hal yang harus dia lakukan selanjutnya, tiba-tiba dia merasa kalau dirinya semakin tenggelam kedalam tanah. BoBoiBoy pun berinisiatif untuk melihat kebawah guna mengetaui apa yang sedang terjadi pada tubuhnya.
Alangkah terkejutnya BoBoiBoy begitu melihat tanah tempat dia berpijak kini berubah menjadi warna hitam kelam dan menghisapnya masuk ke sana. BoBoiBoy pun langsung bergerak cepat dan berganti wujud menjadi BoBoiBoy Gempa.
"Tanah Pijakan."
Muncul gundukan tanah yang menjulang tinggi dan berhasil mengangkat sebagian tubuh BoBoiBoy yang sudah tenggelam ke dalam tanah tadi. BoBoiBoy melompat dari Tanah Pijakan yang ia buat sendiri karena tanah itu sendiri juga sudah mulai tenggelam ke dalam.
'Apa itu tadi."
PROK PROK PROK
Seseorang berjubah hitam yang tadi berada dibelakang BoBoiBoy betepuk tangan lalu tertawa riang. Boboiboy pun menatap aneh orang itu.
"Rumor itu ternyata benar. Kau ternyata tidak boleh diremehkan."
Orang itu lanjut mengoceh tak jelas setelah menyudahi tawanya. Boboiboy pun memasang kuda-kudanya begitu orang berjubah dan bertudung hitam itu berjalan mendekatinya.
"BoBoiBoy Halilintar : Keris Petir."
Boboiboy kembali mengganti wujudnya menjadi Boboiboy Halilintar dan langsung mengeluaran senjata pamungkasnya.
"Black Hole."
Sebuah piringan kecil muncul dari tangan orang asing itu. Piringan itu semakin besar beriringan dengan semakin dekatnya Keris Petir Boboiboy kepadanya. Dan saat Keris itu hanya berjarak sekian senti dari wajah orang itu, tiba-tiba Keris Petir Boboiboy menghilang.
Boboiboy pun reflek terkejut. Dan saat itu juga orang aneh itu kembali tertawa riang hingga tudung yang ia pakai terlepas. Dan kini nampaklah keseluruhan wajahnya.
Orang itu memiliki dua bagian wajah. Bagian wajah yang satu berwarna putih dan yang lainnya berwarna hitam. Rambutnya jabrik dan berwarna serupa dengan wajahnya.
"HAHAHAHAHA, aku suka wajah terkejutmu, itu sangat lucu."
Kali ini Boboiboy benar-benar kesal dengan tingkah laku makhluk aneh didepannya itu. Boboiboy pun berniat mengeluarkan seluruh kemampuannya agar semua ini cepat selesai.
"Tutup mulutmu, makhluk aneh. BOBOIBOY KUASA LIMA."
Terbentuk sebuah lingkaran di hadapan Boboiboy yang mempunyai lambang elemen-elemen yang menjadi kuasa Boboiboy. Boboiboy pun melewatinya dan langsung memasang kuda-kuda menyerangnya begitu dia selesai berpecah.
"Hehehe."
Makhluk itu masih saja bersikap santai dan menyebalkan disaat seperti ini dan itu membuat kelima Boboiboy semakin kesal.
"Golem Tanah : Tanah Tinggi."
"Bola Taufan."
"Keris Petir."
"Cakram Api."
"Bobola Paus Air."
Para Boboiboy langsung mengeluarkan serangan terbaiknya dan mengarahkannya kepada satu titik. Dengan kecepatan seperti itu, menghindari serangan beruntun itu terasa sangat mustahil. Tapi, sang target justru masih memasang senyum yang kini telah berganti menjadi sebuah seringai.
"Black Hole."
DUARRR
Suara ledakan yang bersar terdengar dari pusat kota. Membuat seluruh makhluk yang berada didekatnya merinding ketakutan. Namun, pelaku peledakan A.K.A para Boboiboy malah tersenyum bangga melihat hasil kerjanya itu.
Merasa pekerjaannya sudah selesai disini dan tampaknya musuhnya sudah kalah telak, para Boboiboy pun langsung bersatu dan membentuk dirinya yang asli. Tetapi...
"HAHAHAHA."
Jantung Boboiboy berdegup kencang mendengar suara tawa yang sudah ia dengar beberapa waktu yang lalu dari sang lawan yang ia sangka sudah mati. Boboiboy memalingkan wajahnya dan prasangka buruknya terjadi, lawannya itu masih hidup bahkan tanpa luka sedikitpun.
"Hanya seginikah kekuatan dari Kuasa Elemen?"
Matanya menatap ngeri kepada lawannya yang kini membentuk sebuah bola hitam putih dari tangan belangnya. Bola itu hanya seukuran bola kasti, namun, Boboiboy merasa kalau bola itu menyimpan kekuatan yang sangat besar didalamnya.
Tatapannya semakin ngeri ketika bola aneh itu dilemparkan oleh sang lawan kepadanya. Boboiboy pu berlari sekuat tenaga menjauh dari bola misterius itu, namun, itu semua sudah terlambat...
"Dark Ball."
DUARRR
.
.
.
.
.
.
TO
BE
CONTINUED
Hai, perkenalkan namaku Atsushi Ken, boleh dipanggil Atsu-kun, Ken-san, atau Ken aja terserah. Aku author baru disini, salam kenal. Karena kurasa fic ku ini masih banyak kekurangannya, mohon para senpai tolong kasih kritik dan sarannya yang bisa melalui review ataupun PM. Yang pasti kubales nanti, hehehe.
Oh iya, para readers yang lain mohon reviewnya juga ya, biar aku tambah semangat nulisnya. Baiklah itu aja dari aku, sampai jumpa di chapter depan
Jaa ne
