The New Dragon's

Disclaimer : Not Own Anything.

Genre : Adventure, Friendship, Mecha, etc.

Rated : semi M

Pair : ?-?

Warning : Typo. Mainstream. Ga Jelas, etc.

.

~Don't like, don't read minna~

.

.

Disuatu tempat yang semuanya berwarna putih atau dengan kata lain hanyalah warna putih yang mendominasi tempat ini, dan juga terlihatlah seorang manusia yang sedang pingsan. Lebih tepatnya seorang manusia laki-laki. Lalu terlihatlah sebuah pergerakan dari manusia itu.

"Aku berada dimana?" kata lelaki itu. Laki-laki itu memiliki ciri-ciri yang sangat mencolok yaitu mempunyai rambut berwarna kuning secerah matahari, warna mata yang bagaikan luasnya lautan, dan warna kulit berwarna tan, juga jangan lupakan ia mempunyai tiga garis halus di kedua pipinya yang mirip seperti kumis rubah.

"Kamu sekarang berada di sebuah tempat antara batas kehidupan dan kematian, bisa dibilang sekarang kamu sudah mati Uzumaki Naruto."ucap suara misterius itu.

"Siapa itu? Darimana kamu tahu namaku?" kata lelaki itu atau bisa dibilang bernama Uzumaki Naruto kepada suara misterius itu.

Hening…

Hening…

"Oi suara misterius, jawab pertanyaanku?" Kembali Naruto menanyakannya, tapi dengan intonasi yang lebih keras.

"HAHAHAHAHA, aku adalah Dewa Kematian dan biasanya para manusia menyebutku sebagai Shinigami. Akulah yang mengirimkanmu ke tempat ini, aku ingin memberikanmu sebuah hadiah. Apakah kamu mau menerima hadiah dariku?"ucap suara itu lagi yang ternyata bernama Shinigami. Shinigami dikenal sebagai Dewa Kematian.

"Apa itu hadiahnya dan tunjukkan wujudmu wahai Shinigami-sama?" ucap Naruto dengan tampang penasaran.

"Aku akan mengirimmu ku dunia baru, bukan dunia shinobi lagi. Tapi, hampir semua kekuatanmu, ingatanmu tentang dunia shinobi, kenangan-kenanganmu akan kuhilangakan. Engkau harus memulainya dari nol lagi, jadilah yang terbaik Naruto. Dan untuk pertanyaan 'Tunjukkan wujudmu' maaf, aku tidak bisa menunjukkan wujudku. Apakah kamu siap, Naruto?" ujarnya lagi.

Setelah mendengar penjelasan dari Shinigami, Naruto memikirkannya. Apakah ia akan menerima hadiah dari Shinigami atau menolak hadiahnya. Di satu sisi ia ingin menerimanya dengan menjalani kehidupan di dunia barunya itu, tapi apakah ini memang jalan terbaik dan jika ia menerimanya pun semua kenangan-kenangannya, ingatan dunia shinobi, teman-teman seperjuangannya, juga partnernya Kurama seekor Biju berekor sembilan.

"Pikirkanlah kembali, Naruto. Semua teman-temanmu sudah tenang di alamnya masing-masing." Shinigami pun memberikan Naruto kesempatan untuk berpikir, ini memang pilihan sulit bagi Naruto.

Naruto pun akhirnya memutuskan jawabannnya, "Baiklah, aku siap menerima hadiahmu itu Shinigami-sama."

"Dengan ini keputusan telah dibuat. Selamat berjuang di dunia barumu Naruto,"

Setelah Naruto menerima hadiah dari Shinigami, tubuhnya mulai mengeluarkan cahaya terang. Semakin lama cahaya terang yang menyelimuti tubuh Naruto menghilang, terlihatlah tubuh Naruto yang mulai meredup, dan hingga akhirnya tubuhnya telah terkirim ke dunia barunya, sebuah dunia yang berperang dengan robot humanoid dan naga.

.

.

-Setelah pengiriman ke dunia baru-

Saat ini, terjadi pertempuran hebat antara Dragon dengan Norma. Pertempuran yang sudah banyak menumpahkan darah dari Norma maupun Dragon, kejadian yang terus berulang-ulang. Koloni Dragon dari dimensi lain dengan dipimpin oleh naga besar berwarna hitam dan para Norma yang mengendalikan robot perang humanoid dengan sebutan Ragna-Mail. Tetapi kemenangan telah dicapai oleh para Norma, dalam pertempuran itu menimbulkan banyak korban dikalangan Norma dengan kaum naga yang telah terbantai habis.

Tapi, ada sebuah naga yang berhasil kabur. Naga itu berkelamin betina. Naga betina itu sedang mengandung bayi yang sudah mau di lahirkan ke dunia ini. Hingga akhirnya ia sampai di pulau yang berukuran lumayan besar, kemudian naga betina itu mencari tempat yang aman untuk melahirkan anaknya.

Kejadian aneh pun terjadi, cahaya mulai keluar dari tubuh naga itu. Kini ia menjelma menjadi wanita yang cantik. Ia memiliki ciri-ciri rambut merah terang yang panjang, kulit yang cerah, mata berwarna violet, juga jangan lupakan sepasang sayap berwarna merah di punggungnya dan ekor yang berada di atas bokongnya. Ia memakai selendang yang hanya membalut tubuhnya, dan satu-satunya naga yang berhasil selamat dari perang besar itu.

"Aku harus mencari tempat berlindung, aku harus berhasil melahirkannya. Aku ingin anakku lahir di dunia ini, bukan untuk balas dendam melainkan mewujudkan keadilan pada dunia kotor ini," ucap wanita itu dengan perkataan yang tegas dan penuh semangat.

Setelah berbicara sendiri didalam hutan yang untungnya cuaca saat itu sedang cerah sehingga ia tidak perlu terburu-buru menyusuri hutan yang luas itu. Ia melihat sebuah rumah sederhana yang hampir keseluruhannya terbuat dari kayu, halamannya di tumbuhi berbagai macam sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kriuuuk!

Terdengarlah suara kelaparan dari perut wanita itu.

"Ukh, aku lapar. Sabarlah nak, Ibu akan memberikanmu makanan." Kata wanita itu kepada anak yang berada didalam kandungannya.

Wanita itu menundukkan kepalanya, "aku bukanlah pencuri, lebih baik aku meminta izin kepada pemiliknya." Gumam wanita itu entah pada siapa.

Kemudian wanita tersebut berjalan, ketika sudah sampai di depan pintu pemilik rumah itu lalu mengetuknya.

Tok! Tok! Tok!

Hening… Tidak ada jawaban…

Tok! Tok! Tok!

"Sebentar, aku akan membukakan pintunya," ucap suara yang berada didalam, dari suaranya bahwa pemilik rumah ini adalah seorang nenek tua.

Cklek..!

"Ada yang bisa kubantu nak?" katanya sambil membukakan pintu kayu, dan ternyata memang benar rumah tersebut ditinggali oleh seorang nenek tua.

"Baa-san, bolehkan aku meminta beberapa buah-buahan untuk di makan?" tanya wanita itu kepada nenek tua itu dan tentu saja dengan kalimat yang sopan.

"Masuklah dulu nak, nanti Baa-san akan memberimu makanan. Tapi sebelum itu, kamu itu makhluk apa? Kenapa kamu mempunyai sepasang sayap dan ekor. Baa-san belum pernah melihat spesies sepertimu." tanya nenek itu, nenek itu penasaran dengan manusia yang mempunyai sepasang sayap dan ekor di tubuhnya, juga baru kali ini ia melihatnya.

"Aku bukan berasal dari bumi ini, bisa dibilang kalau bumi ada dua. Bumi yang berada di alam semesta paralel. Apakan Baa-san mengerti penjelasanku?" kata wanita itu.

"Baa-san tidak mengerti penjelasanmu nak. Sudahlah tidak usah di permasalahkan, silahkan duduk dulu di kursi itu. Sebelum itu, siapa namamu nak?" tanya lagi nenek itu.

"Namaku Uzumaki Kushina. Baa-san, sebelum itu arigatou, karena sudah menolongku." ucap Kushina.

"Ya, sama-sama. Baa-san hanya kasihan melihat kamu yang sedang hamil kelaparan di hutan yang luas ini, tunggu sebentar ya. Baa-san akan mengambilkan baju ganti untukmu sekalian mengambilkan makanan, dan anggap saja sebagai rumahmu sendiri." Setelah berbicara, nenek itu beranjak pergi untuk memberikan Kushina makanan serta pakainan ganti.

Cklek!

Terdengarlah suara pintu yang dibuka, terlihatlah nenek itu yang sedang membawa makanan yang siap untuk di santap.

"Nah, silahkan di makan nak. Maaf, hanya itu yang bisa Baa-san berikan kepadamu, tapi sebelum itu pakailah pakaian ini dulu" kata nenek sambil memberikan pakaian ganti.

"Tidak apa-apa kok, Baa-san. Malahan makanan ini juga sudah cukup kok. Tapi tempat untuk ganti pakaian dimana Baa-san?" Kata Kushina.

"Ayo, ikut Baa-san." Nenek itu kemudian mengantarkan Kushina ke ruang ganti atau yang bisa disebut sebagai kamar. "Silahkan ganti bajumu nak."

"Kushina masuk dulu ya, Baa-san." ucap Kushina.

.

~Skip time~

.

Cklek!

Suara pintu terbuka menampakan wanita cantik, ia mengenakan pakaian yang terdiri dari kemeja berkerah tinggi , blus tanpa lengan bawah yang panjang berwarna hijau, dress longgar, juga sebuah klip aatau jepit rambut dengan warna kuning, dan sebuah gelang berwarna biru tua yang berada di pergelangan tangan kirinya itu.

Dengan wajah malu-malu Kushina bertanya, "Ba-bagaimana penampilanku Baa-san?"

"Wahh, kamu benar-benar cantik Kushina-chan menggunakan pakaian itu." Ucap nenek itu dengan ekspresi terkagum-kagum.

"Arigaotu Baa-san, itadakimasu." Dengan perlahan Kushina memasukan makanan itu kedalam mulutnya, "Whoaa, makanannya ini enak, Baa-san."

"Arigatou nak, sudah lama Baa-san tidak mengobrol seperti sekarang ini." kata nenek.

"Memangnya Baa-san dulu tinggal sama siapa?" tanya Kushina setelah ia menghabiskan hidangan yang diberikan oleh nenek itu.

Mendadak muka nenek yang semula cerah menjadi murung, ia berkata, "Dulu Baa-san tinggal bersama cucu dan suamiku, tapi setelah kejadian itu. Cucu dan suami Baa-san meninggal." kata nenek dengan suara yang agak bergetar seperti menahan tangis.

"Go-gomen, Kushina tidak tahu. Sekali lagi ma- Ukhh, ke-napa pe-perutku men-dadak sa-sakit begini." ucap Kushina yang sedang menahan sakit di perutnya. "Loh, kok aku mengompol Baa-san."

Nenek itu langsung panik, "I-tu air ketuban Kushina-chan, mu-mungkinkah kamu akan melahirkan anakmu. Ayo cepat, Baa-san bantu ke kamar cucu Baa-san." Kata nenek itu sambil memapah Kushina ke dalam kamar cucunya yang sudah lama tidak terpakai, tetapi kamar itu masih terawat dengan rapi dan bersih. "Baa-san akan mempersiapkan semuanya untuk kelahiran anakmu dan Baa-san akan membantumu mulai saat ini."

.

(A/N : Karena saya tidak tahu proses kelahiran bayi, juga saya tidak mau menjadi orang yang sok tahu. Saya akan langsung skip atau langsung ke cerita setelah Kushina melahirkan anaknya.)

.

~Setelah kelahirannya~

Didalam kamar terdengarlah suara tangis bayi, lebih tepatnya seorang bayi laki-laki dan di ranjang itu terlihatlah wanita yang tergolek lemah tak berdaya karena sehabis melahirkan.

"Selamat Kushina-chan, bayimu sehat dan berkelamin laki-laki. Wahh, bayimu mempunyai sepasang sayap dan ekor berwarna emas. Sebentar ya, Baa-san akan memandikannya dulu." Nenek itu kemudian beranjak dari kamar tempat persalinan Kushina menuju ke toilet untuk memandikan bayi itu.

"Kushina-chan bangunlah, susuilah anakmu ini," kata nenek itu sambil membangunkan Kushina dari tidurnya, "Apakah kamu sudah memberikan nama yang pas untuk anakmu ini?" tanyanya.

"Sudah Baa-san, aku akan menamakannya Naruto Uzumaki. Aku sudah memikirkannya bersama suamiku dulu sebelum ia meninggal," kata Kushina sambil melihat anaknya yang sedang ia susui, "Lagipula, aku ingin mengajarkannya banyak hal tentunya Baa-san"

"Baiklah jika itu keputusanmu itu, tapi apakah kamu mau tinggal bersama Baa-san?"

"Kushina mau Baa-san. Apakah tidak merepotkan Baa-san?" ucap Kushina dengan nada senang dan ragu-ragu menerima tawaran dari nenek tua itu.

"Tidak, malahan Baa-san senang. Setelah sekian lama, akhirnya Baa-san bisa mengobrol bersamamu, dan lagipula anakmu itu akan meramaikan rumah ini." Nenek itu berbicara dengan intonasi yang senang, karena rumah ini tidak akan sepi lagi.

Kushina pun hanya bisa tersenyum senang dan menitikan air matanya, "Arigatou Baa-san."

"Ya, douitashimashite Kushina-chan." Kata nenek itu.

.

.

~To Be Continued~

A/N : Hai *lambaikan tangan kepada teman-teman* , aku adalah orang baru yang baru berada di dunia FFn, salam kenal minna-san *sambil membungkukan badan*. Aku minta bantuannya ya, yaitu dengan kritik serta saran-saran yang bermanfaat demi kelanjutan fic ini. Aku tidak tahu apakah fic ini layak untuk di Publish lagi atau tidak? :D

Bye-bye! *Lambaikan tangan lagi untuk perpisahan* Sampai Jumpa lagi!